1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik
b. Semester : X/ Genap
c. Materi Pokok : Gereja Sebagai Persekutuan Yang
Terbuka
d. Alokasi Waktu : 6 X 45 Menit
e. Kompetensi Dasar :
f. TujuanPembelajaran:
Melalui kegiatan menganalisis pandangan peserta didik tentang Arti dan makna
Gereja sebagai Umat Allah dan Persekutaun yang Terbuka dalam Kis 4: 32-37
serta paham Gereja sebagai Umat Allah maupun tindakan-tindakan dari
anggota Umat Allah, yang didukug dengan menggunakan metode Dialog
Partisipatif, Diskusi, Penugasan, Studi Pustaka, Refleksi. Anda diharapkan
dapat mengungkapkan pandangannya tentang Gereja, melalui pengalaman
pribadi,lagu, cerita, atau gambar, menjelaskan arti Gereja yang sesungguhnya
sebagai Umat Allah yang terbuka, menyebutkan ciri-ciri Gereja sebagai Umat
Allah yang terbuka, menjelaskan arti Gereja menurut Kitab Suci ( Kis 4:32-37;
1Kor 12:12-27) serta menjelaskan konsekuensi Gereja sebagai Umat Allah
dalam hidup menggereja dewasa ini. Berperilaku jujur peduli, dan
bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
komunikasi, kolaborasi, kreativitas (4C), berliterasi, dan berkarakter.
Petunjuk Umum
Jika tahapan-tahapan telah kalian lewati, kalian boleh meminta tes formatif
kepada Bp/Ibu guru sebagai prasyarat untuk melanjutkan ke UKBM
berikutnya. Oke.?!
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian melihat dan memahami
gambar di bawah ini.
b) PetaKonsep
GEREJA SEBAGAI
GEREJA SEBAGAI
PERSEKUTUAN
UMAT ALLAH
YANG TERBUKA
Kegiatan Inti
2. Penjelasan
• Penjelasan, tentang model-model Gereja sebelum dan sesudah Konsili Vatikan II,
misalnya sebagai berikut.
Gambar-gambar itu menunjukkan dua model Gereja, yaitu model Gereja
institusional hierarkis piramidal dan Gereja persekutuan Umat.
KegiatanBelajar 2
2. Penjelasan
3. Menyimak makna Gereja sebagai Persekutuan Umat dalam Terang Kitab Suci
• Siswa membaca atau mendengarkan kutiban Kitab Suci berikut ini. Cara Hidup
Jemaat
4. Penjelasan
• Penjelasan, sebagai berikut:
- Kitab Suci (Kis 4:32-37) di atas memberikan gambaran yang ideal terhadap
komunitas/persekutuan Umat Perdana. Cara hidup Umat Perdana tersebut tetap
relevan bagi kita hingga sekarang. Kebersamaan dan menganggap semua adalah
milik bersama mengungkapkan persahabatan yang ideal pada waktu itu. Yang
pokok ialah bahwa semua anggota jemaat dicukupi kebutuhannya dan tidak
seorang pun menyimpan kekayaan bagi dirinya sendiri sementara yang lain
berkekurangan.
- Mungkin saja kita tidak dapat menirunya secara harafiah, sebab situasi
sosialekonomi kita sudah sangat berbeda. Namun, semangat dasarnya dapat kita
tiru, yaitu kepekaan terhadap situasi sosial-ekonomis sesama saudara dalam
persekutuan Umat. Kebersamaan kita dalam hidup menggereja tidak boleh
terbatas pada hal-hal rohani seperti doa, perayaan ibadah, kegiatan-kegiatan
pembinaan iman, tetapi harus juga menyentuh kehidupan sosial, ekonomi,
politik, dan budaya seperti yang sekarang digalakkan dalam Komunitas Basis
Gereja.
Sumber: Vatican.va
Pada tanggal 19 Mei 2013, sekitar 200 ribu orang-orang dari berbagai organisasi,
kelompok, gerakan, hadir di lapangan Santo Petrus, Vatikan Roma, untuk
menghadiri
hari yang diperuntukkan bagi mereka.
Mereka datang dari berbagai negara dan daerah, untuk beraudiensi dan berdialog
dengan Paus Fransiskus. Dalam dialog dengan Paus Fransiskus, ada empat
pertanyaan yang diajukan.
Pertama, Bagaimana kita bisa sampai tahap kedewasaan iman dan bagaimana cara
untuk mengalahkan kelemahan yang ada dalam diri kita?
Paus Fransiskus menjawab pertanyaan yang pertama dengan sebuah cerita. Saya
sungguh mempunyai keberuntungan karena saya tumbuh dalam keluarga yang
mempunyai kehidupan rohani cukup kuat. Walaupun sederhana yang diajarkan,
secara konkret, dan saya bisa melaksanakannya. Nenek saya, mengajarkan saya
tumbuh dalam iman, ia mengajarkan saya berdoa, menceritakan Kitab Suci, ajaran
Gereja, dan juga tradisi Jumat Agung, Yesus wafat untuk kita, dan akan bangkit dari
kematian-Nya. Saya menerima pewartaan yang pertama kali dari nenek saya. Ia
mengajarkan juga untuk menyerahkan rasa takut kepada Tuhan. “Kita semua lemah,
tetapi Tuhan lebih kuat. Dengan-Nya kita akan merasa aman, iman akan tumbuh jika
kita hidup bersama Tuhan”, ujar Paus Fransiskus.
Ketiga, Bagaimana caranya Gereja yang miskin dapat membantu yang miskin juga?
2. Penjelasan
• Penjelasan, sebagai berikut.
- Yesus adalah pusat Gereja, tanpa Yesus, kita (Gereja) tidak bisa berjalan
sebagaimana mestinya.
- Gereja harus keluar dari diri sendiri menuju keberadaannya”. Memang jika
keluar, ada berbagai masalah, tetapi lebih baik daripada Gereja yang menutup
diri, seperti Gereja yang sakit.
2. Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, 2, dan 3 berikut
untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah
sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini di Tabel berikut.
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah Anda telah memahami (permasalahan, argumen,
dan rekomendasi) arti Gereja yang sesungguhnya
sebagai Umat Allah. ?
2. Dapatkah Anda memahami beberapa kutipan Kitab
Suci, yang mengungkapkan arti Gereja yang
sesungguhnya sebagai Umat Allah
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang UKBM ini dengan
bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan
apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siapun tuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat
belajar ke UKBM berikutnya... Oke.?
Setelah Kalian menuliskan penguasaanmu terhadap materi aku pribadi yang unik,
lanjutkan kegiatan berikut untuk mengevaluasi penguasaan Kalian
Agar dapat dipastikan bahwa Kalian telah menguasi materi, maka kerjakan soal berikut
secara mandiri di buku kerja Kalian masing-masing.