Anda di halaman 1dari 28

“AKU SIAP MELAYANI

GEREJAKU”

AR. Yudono Suwondo, Pr


:
1. “Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari
itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul (Kerygma) dan dalam persekutuan.
3. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa (Liturgia).
4. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak
mujizat dan tanda.
5. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu(Koinonia), dan segala
kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang
menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya (diakonia) kepada semua orang
sesuai dengan keperluan masing-masing.
6. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah.
7. Dan mereka disukai semua orang (Martyria).
8. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan”.
Wujud panggilan gereja: Lima Bidang Kegiatan Gereja

LEITOURGIA
Peribadatan

KERYGMA DIAKONIA
Pewartaan Pewartaan

KOINONIA MARTYRIA
Paguyuban Kesaksian
A n t a r a l a I n ….. .
Liturgi yang baik, Indah dan Benar
Liturgi yang partisipatif dan menggembirakan

Meningkatnya Pemahaman, penghayatan dan keterlibatan pengurus dewan paroki DAN


umat dalam bidang liturgi dan peribadatan baik di gereja maupun di lingkungan

Peningkatan kemampuan Personalia dalam bidang liturgi dan


peribadatan

Pendalaman spiritualitas umat : Misa Harian, kegiatan devosi dll


ewartaan ang endalam an
encerahkan

Peningkatan SDM Katekis secara kualitatif dan kuantitatif


(mengikuti program, pembekalan, pertemuan

Pembinaan iman, baik pewarta maupun umat (pertemuan rutin.


Aksi panggilan, rekoleksi)

Peningkatan sinergitas/kerjasama (saresehan, Kunjungan


Pelayanan yang kompak, sinergis dan murah hati; kehadiran
yang ketoro dan ketompo di masyarakat

Diupayakan dengan:

Kepedulian dan perhatian kepada KLMTD

Tata Kelola

Peningkatan kesadaran
Paguyuban Murid Kristus yang hidup dan dinamis,
partisipatif , sumrambah
Diupayakan dengan:

Penguatan paguyuban

Peningkatan penghayatan akan tugas

Terjalinnya komunikasi

Kreatifitas dan Pelestarian budaya


Didukung oleh Administrasi Paroki yang tertata dan
berdaya guna
Paroki harus memiliki pengelolaan arsip paroki terdiri dari:

1. Buku permandian 8. Buku intensi misa


2. Buku katekumen 9. Kronik paroki
3. Buku komuni pertama 10.Data umat (data status animarum)  DATA UP
4. Buku penguatan TO DATE SITUASI PAROKI (LITBANG)
5. Buku perkawinan (termasuk perkawinan luar Gereja 11.Karyawan Personalia yang happy, committed,
dan luar biasa) prigel (cakap dan cekatan di bidangnya)
6. Buku pengurapan orang sakit dan buku-buku lain yang diperlukan, sesuai dengan Ketentuan
Pastoral Keuskupan Regio Jawa Tahun 2016.
7. Buku kematian
Bangunan yang
1
terawat
Peralatan yang siap
4 pakai
Tata suara-tata cahaya
2 yang baik

Lingkungan yang asri


5 dan sehat

Ruang-ruang fungsional, ramah


3 sosial dan lingkungan
Semua bidang – bidang pelayanan itu
memerlukan para pelayan / minister / mentri
yang
Yang :
“Tidak mutungan” (Rm. A. Maradiyo, Vikep Jogtim)
“Siap dibanting” (Rm. Eko Wahyu, OSC)
Siap menjadi “kurban  inilah “kurbanku” (Rm Radjabana, OMI;
Uskup Fulton Sheen)
Bersemangat : “ora pareng nesu” (nn)
Bersikap: “Sing Ayem wae” (nn)
Apa to pelayanan itu ?
Apa to tindakan ministerial itu?
I. Tugas Pelayanan
(Ministry)
• Ministry is “… (1) the public activity of a
baptized follower of Jesus Christ (2) flowing
from the Spirit’s charism and an individual
personality (3) on behalf of a Christian
community (4) to witness to, serve and realize
the Kingdom of God.” (Thomas O’Meara,
Theology of Ministry, hlm. 142)
1. Aktivitas Publik
• Tugas Pelayanan: sebuah tindakan yang
dilakukan
1. oleh seseorang yang telah menerima
pembabtisan;
2. (pada umumnya) di muka umum;
3. untuk ambil bagian dalam tugas pelayanan
(ministry) Gereja (bdk. LG, 33; AA, 3).
2. Anugerah Roh Kudus
• Tugas pelayanan:
1. merupakan anugerah Roh Allah yang diberikan
kepada setiap orang Kristiani melalui
pembaptisan dan krisma;
2. dapat membentuk kehidupan orang yang
menjalankannya;
3. diwarnai oleh hidup dan keunikan pribadi pelaku
tugas pelayanan;
• [Pelaksanaan] Tugas pelayanan tidak
hanya berakar pada (anugerah) Roh
Allah, tetapi juga berakar pada kehidupan
pribadi pelaksana tugas pelayanan
tersebut (Thomas F. O’Meara, Theology
of Ministry, hlm. 154)
3. Atas Nama Komunitas Beriman

• Tugas pelayanan:
1. berawal dari sebuah komunitas beriman, mengalir
dari komunitas beriman;
2. sekaligus menumbuhkan, memupuk serta
mengembangkan komunitas beriman tersebut;
3. perlu dilakukan demi kesejahteraan masyarakat
tempat jemaat Kristiani tersebut hidup dan
merupakan bagiannya.
4. Demi Kerajaan Allah
1. Tidak semua aktivitas publik merupakan sebuah tugas
pelayanan.
2. Sebuah tindakan publik adalah sebuah tugas pelayanan
Kristiani, bila tindakan tersebut membuat Kerajaan Allah
hadir secara eksplisit (bdk. GS, 45); membuat
kehadirannya yang samar-samar menjadi nampak jelas
lewat simbol, kata-kata, dan tindakan nyata.
II. Tugas Pelayanan Pastoral
• Tugas pelayanan pastoral adalah tugas pelayanan
yang dilaksanakan agar orang (anggota Gereja dan
anggota masyarakat) dapat mengalami kehadiran
Allah yang menggembalakan mereka: melindungi,
merawat, menyembuhkan, menyertai, menyediakan
yang terbaik bagi kehidupan mereka, mencari yang
hilang, memberdayakan, mengampuni, menyatukan
yang “bertentangan” dan membongkar tembok-
tembok pemisah (bdk. Mzm 23; Lk 15:1-32; Yoh 10:
11-18; 17: 21)
III. Indikator Keberhasilan
3. Mengembangkan iman menjadi semakin
dewasa: memahami kehendak Allah dalam
peristiwa-peristiwa kehidupan sehari-hari; tidak
hidup untuk dirinya sendiri, melainkan untuk
orang lain (khususnya yang “kurang beruntung
dalam masyarakat”); melaksa-nakan tugas-tugas
dalam masyarakat dengan semangat Injil
sehingga kehidupan masyarakat menjadi lebih
manusiawi (bdk. PO, 6).
4. Persekutuan cinta yang terbuka dan penuh
compassion dibangun dan dikembangkan.
IV. Yang Diperlukan dalam Ministry
1. Integritas
2. Profesionalitas
3. Relasi personal yang mendalam dengan Allah.
4. Relasi yang dewasa dan bertanggung-jawab dengan orang lain (orang
yang dilayani, keluarga, sahabat, dan kolega).
5. Self on-going formation di bidang pastoral dan profesinya.
6. Komitmen untuk mewujudkan keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.
7. Merawat hidupnya untuk mensyukuri hidupnya sebagai anugerah Allah
dan demi efektivitas tugas pelayanannya.
8. Jejaring kerjasama.
Ada terusannya

Anda mungkin juga menyukai