GEREJAKU”
LEITOURGIA
Peribadatan
KERYGMA DIAKONIA
Pewartaan Pewartaan
KOINONIA MARTYRIA
Paguyuban Kesaksian
A n t a r a l a I n ….. .
Liturgi yang baik, Indah dan Benar
Liturgi yang partisipatif dan menggembirakan
Diupayakan dengan:
Tata Kelola
Peningkatan kesadaran
Paguyuban Murid Kristus yang hidup dan dinamis,
partisipatif , sumrambah
Diupayakan dengan:
Penguatan paguyuban
Terjalinnya komunikasi
• Tugas pelayanan:
1. berawal dari sebuah komunitas beriman, mengalir
dari komunitas beriman;
2. sekaligus menumbuhkan, memupuk serta
mengembangkan komunitas beriman tersebut;
3. perlu dilakukan demi kesejahteraan masyarakat
tempat jemaat Kristiani tersebut hidup dan
merupakan bagiannya.
4. Demi Kerajaan Allah
1. Tidak semua aktivitas publik merupakan sebuah tugas
pelayanan.
2. Sebuah tindakan publik adalah sebuah tugas pelayanan
Kristiani, bila tindakan tersebut membuat Kerajaan Allah
hadir secara eksplisit (bdk. GS, 45); membuat
kehadirannya yang samar-samar menjadi nampak jelas
lewat simbol, kata-kata, dan tindakan nyata.
II. Tugas Pelayanan Pastoral
• Tugas pelayanan pastoral adalah tugas pelayanan
yang dilaksanakan agar orang (anggota Gereja dan
anggota masyarakat) dapat mengalami kehadiran
Allah yang menggembalakan mereka: melindungi,
merawat, menyembuhkan, menyertai, menyediakan
yang terbaik bagi kehidupan mereka, mencari yang
hilang, memberdayakan, mengampuni, menyatukan
yang “bertentangan” dan membongkar tembok-
tembok pemisah (bdk. Mzm 23; Lk 15:1-32; Yoh 10:
11-18; 17: 21)
III. Indikator Keberhasilan
3. Mengembangkan iman menjadi semakin
dewasa: memahami kehendak Allah dalam
peristiwa-peristiwa kehidupan sehari-hari; tidak
hidup untuk dirinya sendiri, melainkan untuk
orang lain (khususnya yang “kurang beruntung
dalam masyarakat”); melaksa-nakan tugas-tugas
dalam masyarakat dengan semangat Injil
sehingga kehidupan masyarakat menjadi lebih
manusiawi (bdk. PO, 6).
4. Persekutuan cinta yang terbuka dan penuh
compassion dibangun dan dikembangkan.
IV. Yang Diperlukan dalam Ministry
1. Integritas
2. Profesionalitas
3. Relasi personal yang mendalam dengan Allah.
4. Relasi yang dewasa dan bertanggung-jawab dengan orang lain (orang
yang dilayani, keluarga, sahabat, dan kolega).
5. Self on-going formation di bidang pastoral dan profesinya.
6. Komitmen untuk mewujudkan keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.
7. Merawat hidupnya untuk mensyukuri hidupnya sebagai anugerah Allah
dan demi efektivitas tugas pelayanannya.
8. Jejaring kerjasama.
Ada terusannya