Anda di halaman 1dari 5

CATATAN KATEKESE

Catatan:

Konsili : rapat akbar para Uskup untuk menentukan arah Gereja.


Salah satu agenda: Pembaharuan Gereja.
Contoh Liturgi:
(SC) tentang bagaimana liturgi dihayati dalam bahasa dan budaya.
(LG 21) memperbaharui konsep “diluar Gereja tidak ada keselamatan”

Kuasa Mengajar Gereja: Magisterium


(Infallibilitas: “tidak dapat sesat”)

Dokumen Konsili Vatikan II (16)

Dokumen (16) Konsili Vatikan II


Latin Indonesia
Lumen Gentium Gereja
Dei Verbum Wahyu Ilahi
(4) Konstitusi
Sacrosanctum Cionsilium Liturgi Suci
Gaudium Et Spes Gereja di Dunia Dewasa Ini
Christus Dominus Tugas Pastoral Para Uskup
Presbyterorum Ordinis Pelayanan dan Kehupan Para Imam
Optatam Totius Pembinaan Imam
Apostolicam
Kerasulam Awam
Actuositatem
(9) Dekrit Perfectae Caritatis Pembaharuan dan Penyesuaian Hidup Religius
Ad Gentes Kegiatan Misioner Gereja
Inter Mirifica Upaya-upaya Komunikasi Sosial
Orientalium Ecclesiarum Gereja-gereja Timur Katolik
Unitatis Redintegratio Ekumenisme (Persatuan Gereja)
Dignitatis Humanae Kebebasan Beragama
Gravissimum
Pendidikan Kristen
(3) Deklarasi Educationis
Nostra Aetate Hubungan Gereja dengan Agama-agama bukan Kristen

Kisah Samuel (1 Samuel 1:20)


“Samuel yang mendengarkan panggilan Tuhan”
Samuel “Diminta dari Tuhan”
Ayah : Elkana
Ibu : Hana & Penina
Hana ibu Samuel bernazar (berjanji) untuk mempersembahkan Samuel kepada Tuhan setelah
umur 3 Tahun.
Hana bernazar, “TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara
hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan
kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN
untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.”

Nabi (/Guru) : Penuntun arah, fasilitator, animator, otganisator

Guru dalam Pendidikan Iman: Memperkenalkan ajaran iman, mendidik, membina iman agar
menjadi suatu habitus di tengah keluarga.

Keluarga = Seminari : tempat persemaian bibit panggilan.

1
Kisah Luhut – Oleh P. Yanuarius, SVD
Bapak Luhut Binsar Panjaitan pada tahun 1975 ditugaskan ke Timur Leste sebagai tentara muda,
istirnya mendapat beasiswa S2 di Amerika untuk menjadi dosen di Universitas Indonesia,
Pengorbanan isterinya membuahkan hasil seperti yang kita lihat saat ini, Bapak Luhut menjadi
seorang Menteri, pendiri sekolah unggul di Sumatera Utara, pencetus Food Estate di wilayah
Kecamatan Pollung. Bapak Luhut berutang budi atas pengorbanan istrinya.

Anak itu adalah:


 Anugerah atau hadiah pemberian Tuhan yang terindah bagi orangtua
 Anak, pribadi atau insan yang memiliki martabat, putera-puteri Allah dan anggota
Gereja.

Orang tua harus mengesampingkan egonya sebagai “penguasa dalam keluarga” demi tercapainya
sebuah situasi yag harmonis dalam keluarga.

Kesimpulan Pendidikan Iman dan Kemanusiaan


Pendidikan hidup keagamaan, pembinaan iman, dan kemanusiaan yang baik dalam keluarga
menghasilkan anak yang beriman Katolik aktif dalam kehidupan menggereja dan anak yang
dapat beradaptasi dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat.

Keluarga disebut Gereja Domestika, keluarga menampilkan dan menghayati kodrat keluarga
dan persekutuan atau komunla Gereja sebagai keluarga Allah.
 Setiap anggota keluarga, sesuai peranannya masing-masing melaksanakan imamat
baptisan dan memberikan sumbangan untuk menjadikan sebuah keluarga itu suatu
rahmat dan doa.
 Sekolah keutamaan manusiawi dan Kristiani
 Tempat iman pertama kali diwartakan kepada anak-anak.

“Gereja Rumah Tangga” atau “Gereja Mini”


Fondasi Gereja
- Persekutuan (comunnio)
- Cinta kasih Selalu terjadi dalam keluarga
- Pewartaan Iman

Panggilan Keluarga menjalankan Tri Tugas Kristus:


- Imam
Keluarga harus menjadikan dirinya sebagai “pengudus”, kelurga menjadi tempat doa,
pendidikan liturgis dan kesucian iman terjadi di tengah keluarga.
- Nabi
- Keluarga harus menjadi tempat teladan dan pendidikan moral serta iman atau rohani bagi
hidup anak-anaknya.
- Raja
Keluarga harus mampu menajdi “pemomong” dan pelindung bagi anak-anaknya.

Dokumen Amoris Laetitia “Semua dimulai dari Keluarga”


 Keluarga harus menjadi tempat dukungan, pendampingan dan bimbingan.
Orangtua mempertimbangkan apa yang perlu mereka ajarkan atau sampaikan kepada
anak-anaknya
 Keluarga merupakan sekolah pertama-tama nilai kemanusiaan
 Keluarga merupakan ajang utama bersosialisasi
 Keluarga dengan demikian merupakan agen kegiatan pastoral
Bentuk kesaksian: solidaritas dengan kaum miskin, keterbukaan terhadap beragama
orang, perlindungan terhadap ciptaan, dan sebagainya.

2
Lima (5) Tugas Gereja di tengah Keluarga :

- Liturgia (Perayaan Iman/Berdoa)


Doa atau perayaan iman kepada Tuhan yang dilaksanakan ditengah umat (di tengah
keluarga) baik secara personal maupun bersama.
Misal:
Berdoa saat ingin makan bersama, Ibadat Malam Keluarga, Berdoa Rosario, Doa sesudah
dan sebelum tidur.

- Kerygma (Pewartaan/Mengajar)
Ikut serta membawa Kabar Gembira bahwa Allah telah menyelamatkan dan menebus
dosa-dosa manusia melalui Kristus Putera-Nya melalui berbagai bentuk pewartaan,
pengajaran iman, dan komunikasi iman.
Misal:
Sharing pengalam iman di saat kumpul keluarga di ruang TV, mengadakan private
Pelajaran Agama Katolik di rumah, mengajarkan anak membuat Tanda Salib dengan
benar, mengikuti pembinaan-pembinaan iman dengan konsisten sebagai bekal
pendidikan iman anak.

- Koinonia (Persekutuan)
Segala usaha untuk semakin mewujudkan iman yang konkrit dan sejati serta
mengukuhkan persaudaraan seperti murid-murid Kristus di tengah keluarga.
Misal:
Makan bersama, refreshing/traveling bersama, saling membantu/bergotong royong
membersihkan rumah, berdoa/ibadat keluarga bersama, mengajarkan anak untuk ikut doa
lingkungan, mengikuti ASMIKA (Anak Sekolah Minggu) / BIAK (Bina Iman Anak).

- Diakonia (Pelayanan/Melayani)
Segala bentuk pelayanan atau keterlibatan diri kepada semua orang dan semua aspek
kehidupan.
Misal:
Mendidik anak untuk membantu orangtua meringankan pekerjaan rumah, membantu
temannya yang sakit atau jatuh, memberi teladan kepada anak bahwa orangtua memberi
diri atau berpartisipasi dalam hidup menggereja, aktif menjadi petugas dan mengikuti
Perayaan Ekaristi di Gereja, membantu teman yang sedang kesulitan,

- Martyria (Kesaksian/Bersaksi)
Kesaksian hidup yang dapat diwujudkan dengan cara memberikan teladan, bentuk
pengorbanan diri yang mengarah kepada Kristus
Misal:
Orangtua memberi teladan mengenai bagaimana cara pantang dan puasa yang baik
selama masa Pra-Paskah serta mengajarkan anak sejak dini mengenai pantang dan puasa.
Meneladani dan mengajarkan anak untuk belajar menahan amarah, mengelola emosi, dan
sebagainya. Untuk membantu pengenalan akan “pengorbanan” orangtua dapat
memperkenalkan Santo/Santa melalui cerita atau film animasi.

Catatan:

 OC
Minyak yang digunakan untuk memberkati calon baptis (Sakramen Baptis)
 SC
Minyak yang digunakan uskus dan imam untuk Tahbisan Uskup, Tahbisan Imam, Sakramen
Krisma, Pengudusan Altar, Pengudusan Gereja, Pengudusan Alat Liturgi.
 OI

3
Minyak yang digunakan imam untuk Pengurapan Orang Sakit

Minyak Liturgi
Singakatan Latin Indonesia
OC Oleum Catechumenorum Minyak Katekumen
SC Sacrum Crisma Krisma Suci
OI Oleum Infirmoeum Minyak untuk Orang Sakit

Imam (Pastor/Romo)?
 “Presbyteros” atau “Presbyter” artinya, pelayan penyembahan ilahi terutama dalam
menyampaikan persembahan kepada Tuhan dank urban penebusan dosa
 Perantara antara manusia dengan Tuhan (Ibr 5:1), yang mendukung dan melayani peran
Kristus.
 Seorang yang bertanggung-jawab dalam untuk memimpin perayaan liturgi, Ekaristi,
merayakan sakramen-sakramen, dan memberkati peristiwa-peristiwa hidup umat
(sakramentali)
 Berurusan dengan kehidupan rohani umat

Imam, orang yang menerima tahbisan untuk menghidupi ajbatan dalam pelayanan kepada umat
(LG 28)

Tugas Imam :

Mewartakan Sabda
Memimpin persekutuan umat (paroki mauun kategorial)
Merayakan sakramen-sakramen dan sakramentali,
Menjalankan kepemimpinan dan tugas-tugas pelayanan pastoral

Tugas sebagai Imam/Pengudusan dalam Keluarga:


 Berdoa bersama
 Merenungkan Kitab Suci
 Mengikuti perayaan-perayaan Gereja
 Menerima Sakramen-sakramen
Misal: Membawa anak untuk dibaptis (Sakramen Baptis), lewat pembatisan anak
menjadi anak Allah, dosa asalnya dihapuskan, menjadi manusia baru dan kudus.
 Memberi nasehat-nasehat
 Melakukan perbuatan amal kasih
 Menjaga kekudusan dalam keluarga

Inti iman Kristiani : Misteri Paskah (sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus)

Sakramentali :
Sakramentali adalah tanda-tanda suci yang memiliki kemiripan dengan sakramen-
sakramen (SC 60)
Sakramentali memberikan karunia-karunia rohani melalui doa permohonan Gereja.
Sakramentali tidak memberi rahmat Roh Kudus, memberikan karunia-karunia rohani
melalui doa permohonan Gereja.

Sakramentali sebagai benda atau objek:


Misal: Air suci, lilin, abu, daun palma
Sakramentali sebagai sebuah tindakan:
Misal: Pemberkatan rumah, pengusiran setan, dan lain-lain.

4
Bel Kayu/Ratel/Klapper.

Imam : Sakramen Imamat


Awam (Suami – Isteri) : Sakramen Perkawinan

18 – 12 – 2022

 Dulia : Penghormatan kepada orang kudus


 Hyperdulia : Penghormatan kepada Maria (penghormatan tertinggi)
 Protodulia : Penghormatan kepada Yosef (yang pertama dihormati di antara para
kudus lain, selain Maria)

Singulis Ictibus 1x3 Crik turunkan, Crik turunkan


Digunakan untuk mendupai Altar
Doubus Ductibus 2x2 Crik turunkan, Crik turunkan
Digunakan untuk mendupai relikui dan
patung orang kudus yang dihormati
Tribus Ductibus 2x3 Crik-crik turunkan, Crik- crik turunkan
Digunakan untuk mendupai imam,
umat, jenajah, bahan persembahan,
patung Tuhan yang dipajang untuk
dihormati, salib altar, lilin altar, buku
Injil (Evangeliarium)
Tribus Trictibus 3 x3 Crik-crik-crik turunkan, Crik-crik-crik
turunkan, Crik-crik-crik turunkan
Digunakan untuk mendupai Sakramen
Mahakudus
Ductus Simplex Diayukan 2 x Pendupaan yang dilakukan oleh Imam
yaitu mengelili Altar sambil diayunkan
2 (dua) x

Anda mungkin juga menyukai