Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AGAMA KATOLIK

KELOMPOK 2

OLEH :

BRIHILDA P AURATU

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
2022
TUGAS PERUTUSAN GEREJA

Tugas Perutusan gereja di tengah dunia ini dilaksanakan dalam berbagai cara dan bentuk.
Umumnya lima bidang pokok pelayanan gereja ini dilihat bagaikan suatu rangkuman dari berbagai
tugas pelayanan gereja yakni koinonia atau persekutuan, diakonia atau pelayanan, kerygma atau
pewartaan , liturgia atau perayaan , dan martyria atau kesaksian .

1. Koinonia atau Persekutuan


a) Pengertian Koinonia
Kata Koinonia berasal dari bahasa Yunani “Koinos” yang berarti sama atu
persamaan. Kata lain yang sering dipakai pula dalam hubungan dengan koinonia
yakni “Koinonos” yang berarti sekutu atau kawan sekerja.
Santo Paulus menekankan Koinonia dalam pengertian persekutuan dengan Kristus,
persekutuan dalam Roh Kudus, dan persekutuan dalam Jemaat (Tom Jacobs,
2003:31). Persekutuan dengan Kristus menegaskan partisipasi manusia melalui
kesatuan hidup manusi dengan Kristus. (1 Kor 1:9). Kesatuan hidup ini dirayakan
secara konkret dalam Ekaristi.
Koinonia sesungguhnya tidak hanya merujuk pada relasi horizontal antar manusia,
namun lebih dari pada itu kononia menunjuk pada relasi vertical manusia dengan
Allah (bdk. Yoh 17:9-23). Yesus mengkehendaki agar semua orang bersatu dengan
Bapa dngan Gereja sebagai Communion, persekutun orang-orang prcaya kepada
Kristus membentuk satu keluarga tubuh mistik Kristus.
b) Ciri-ciri Koinonia
1) Persekutuan atau Komunio senantiasa dilandaskan oleh iman akan Kristus
yang mempersatukan seluruh umat sebagai satu keluarga untuk saling
mendalami, mengungkapkan, mengahayati, dan mewujudkan iman.
2) Persekutuan atau komunio senantiasa terbuka terhadap bimbingan Roh
kudus
3) Persekutuan atau komunio senantiasa dijiwai oleh kasih
4) Persekutuan atau komunio disikapi melalui partisipasi aktif
5) Perekutuan atau Komunio diarahkan pada transformasi/pertumbuhan,
perkembangan dan pendewasaan baik secara jasmani maupun rohani menuju
kemandirian.
2. Diakonia atau Pelayanan
a) Pengertian Diakonia
Diakonia berarti pelayanan . Diakonia merupakan salah satu tugas gereja yang
menyatakan kasih Allah di dalam Kristus kepada manusia dalam seluruh
keberadaannya. Diakonia sebagai suatu panggilan untuk memperjuangkan prinsip
hidup membri dan memberdayakan sesama agar bangkit dari kelmahan diri.

Rukun sebagai komunitas basis adalah gereja itu sendiri , yang bergerak di tingkat
akar rumput. “Gereja akan lebih mengakar, lebih konsektual, dan mampu
menjalankan perannya yakni menggarami dunia dengan lebih baik dan membawa
karya keselamatan bagi dunia”(Margana, 2004, hlm. 13).
b) Dasar Diakonia
Dasar diakonia adalah kepedulian Allah dan sikap-Nya terhadap ketidakadilan
social yang dialami oleh umat manusia. Karena kasihnya Allah telah membebaskan
bangsa Israel dari prbudakan di Mesir (bdk.Kel.2:23-25;3:7-10).
Dalam Perjanjian Baru, Allah lebih menandaskan kepedulian dan sikap solider
dengan umat-Nya melalui dan dalam diri Putra-Nya , Yesus Kristus (bdk. Luk 4:18-
19). Seluruh kisah injil menjadi berita gembira bagi orang miskin dan
menderita.Semangat pelayanan Kristus . Yesus mengajari para pengikut-Nya untuk
saling melayani (Mat.20:26-28).
c) Tujuan Diakonia
Tujuan diadakannya pelayanan diakonia ialah agar gereja (rukun) tumbuh dan
berkembang kearah yang semakin membebaskan dan menyelamatkan umat manusia
supaya manusia terbebas dari jebakan pola hidup individualaitis, ekslusivitis, fanatic
sempit, konsumeritis, hedonistis, materialistis, dan sekluaristis di era milenial.
Pelayanan gereja (rukun) trsasar ke dalam (internal) dan keluar (eksternal) rukun. Di
satu sisi pelayanan rukun ditujukan kepada sesame warga rukun, teristimewa warga
rukun yang miskin. Misalnya memberikan pelayanan kepad warga rukun yang
kurang mampu berupa pemberian bantuan materi maupun moral.
d) Ciri-ciri Diakonia
1) Berikap sebagai pelayan (bdk. Mrk 9:35 dan Luk 17:10)
2) Berpihak kepada kaum miskin untuk memperjuangkan keadilan soial,
memperjuangkan hak-hak kaum miskin, meringankan penderitaan sambil
menumbuhkan harapan mereka untuk dapat hidup sebagai citra Allah.
3) Memiliki kepedulian social ditengah era milenial yang ditandai dengan
kecenderungan gaya hidup individualis dan sikap acuh tak acuh terhadap
sesama.
4) Peka terhadap tanda-tanda zaman; peka terhadap situasi dan kondisi rill yang
dialami oleh masyarakat.
e) Bentuk-bentuk Diakonia
1) Diakonia Karitatif
 Paroki/rukun memiliki tim dan/atau jejaring pastoral care untuk
mengunjungi, menghibur, dan mendoakan warga rukun dan warga
masyarakat yang sakit
 Paroki/rukun memiliki tim/jejaring pelayanan untuk
mengunjungi/menghibur/mendoakan/membantu/memotivasi wrga
rukun dan warga masyarakat
 Rukun memiliki kolekte khusus dan/atau memprakasai bantuan biaya
pendidikan
 Rukun memberikan sumbangan dan/atau memprakasai penggalangan
bantuan terhadap warga rukun dan/atau warga masyarakat yang kena
musibah.
2) Diakonia Reformatif
 Memiliki tim dan/atau jejaring untuk membangun pusat-pusat
sanggar seni dan budaya di rukun atau di desa
 Memiliki tim dan/atau jejaring untuk membangun pusat-pusat belajar
masyarakat di rukun/paroki
 Memiliki tim dan/atau jejaring untuk membangun pusat-pusat
kesehatan
 Memiliki tim dan/atau jejaring untuk penanaman bibit unggul, apotk
hidup, penghijauan, peternakan dan perikanan.
 Memiliki tim dan/atau jejaring untuk pengembangan UKM
3) Diakonia Transformatifn
 Memiliki tim/jejaring advokasi untuk mengadvokasi hak-hak warga
rukun dan warga masyarakat yang terabaikan.
 Memiliki tim/jejaring pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak
 Memiliki tim/jejaring dialog antarumat beragama seta teristimewa
dialog karya
 Memiliki tim pendampingan klompok-kelompok kerja di tengah
masyarakat.
3. Kerygma atau Pewartaan
a) Pengertian Pewartaan
Para Bapa Konsili mengajarkan dalam Ad Gentes No.1 bahwa Kerygma atau
pewartaan Sabda Allah adalah tugas hakiki gereja. Karya pewartaan ini merupakan
pelaksanaan dari perintah Kristus kepada para rasul-Nya dalam Mark 16:15-16.
Yesus bahkan memerintahkan supaya orang-orang diajar untuk melakukan segala
sesuatu yang telah diperintahkan Kristus kepada Murid-murid-Nya (Mat 28 :20)
Pewartaan ini bukan hanya tugas para penerus tahta apostolik, atau para uskup yang
menjadi pengganti para rasul dan para hierarki lainnya seperti imam dan diakon
melainkan tugas ini merupakan tugas hirarki dari setiap orang beriman karena
baptisan yang kita terima.
b) Dasar Pewartaan
Dasar dari tugas katekese atau pewartaan ini dalah perintah Kristus sendiri. Sejak
pelayanan publik-Nya di dunia, Yesus telah memerintahkan para murid untuk
mewartakan Injil (Luk 10:1-24).
Bahkan sebelum naik ke Surga, Yesus memberi perintah yang tegas: “Pergilah ke
seluruh dunia dan wartakanlah Injil. Siapa yang percaya dan dibabtis akan selamat
tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” (Mat 28:16-20)
c) Isi Pewartaan
Isi perwataan ialah Yesus sendiri. Yesus mengatakan : “Ajarilah mereka untuk
melakukan apa yang telah kuperintahkan bagimu” (Mat 28:20).
Sekarang, perintah Kristus ini tetap dan terus dilakukan oleh gereja dengan karya
misi : mewartakan kabar gembira kepada mereka yang belum mengenal Kristus dan
pemantapan iaman akan Kristus, supaya dengan hidup sesuai dengan ajaran Kristus,
keselamatan diperoleh (bdk. AG no.7) karya pewartaan sekarang ini leih dikenal
dengan karya katekese.
d) Bentuk Pewartaan
Intisari dari pewartaan atau katekese adalah pembinaan iman anak-anak, pebinaan
iman kaum remaja, dan pembinaan iman orang dewasa.Hal-hal yang dapat dibuat
pada masa ini sebagai bentuk pewartaan antara lain berupa diskusi, Tanya jawab,
dialog atau sharing pengalaman iman yang didasarkan pada kesaksian iman. Dengan
demikian sebenarnya pewartaan atau katekes itu bertujuan untuk membuat umat
beriman mengahayati imannya agar hidupnya sesuai dengan semangat Injil. Dengan
kata lain katekese dilakukan agar umat semakin dewasa dalam kehidupan
menggereja
4. Liturgia atau Perayaan
a) Pengertian Liturgi.
Liturgy adalah salah satu cara gereja mengungkapkan imannya kepada Allah di
dalam dan bersama dengan Yesus . di dalam liturgy umat berkumpul atau berekutu
untuk melakukan doa dan penyembahan.
b) Bidang Liturgi
Ada beberapa bentuk pelayanan yang termasuk dalam bidang liturgy ini antara lain ;
1) Ekaristi sebagai Pusat Liturgi Gereja
2) Devosi
3) Sakramentali
5. Martyria atau Kesaksian
a) Pengertian Martyria
Martyria berasal dari kata yunani “Marturion” yang berarti kesaksian. Saksi
biasanya menunjuk pada orang yang melihat, mengetahui, mengalami secara
langsung peristiwa atau kejadian tertentu. menjadi saksi kristus berarti bersedia ,
mampu dan berani memberikan kesaksian tentang apa yang kita kenal dan alami
tentang Yesus melalui teladan hidup dalam tutur kata maupun perbuatan.
b) Dasar Martyria
Keselamatan terlaksana jika manusia hidup dalam satu persekutuan dengan Allah .
Allah menyelamatkan manusia melalui Yesus . Ia datang ke dunia , tinggal diantara
manusia dan rela mati di kayu salib untuk memberikan kesaksian tentang cinta kasih
Allah ( Yoh 18:37 ). Sebelum Yesus berangkat ke Surga Yesus mengutus para Rasul
untuk menjadi saksi Kristus ( Kis 1 : 8 ).. atas dorongan Roh Kristus gereja harus
menempuh jalan yang sama seperti Kristus sendiri.
c) Tujuan Martyria
Melalui kesaksian umat Kristiani, orang-orang dapat mengalami cinta kasih Allah
yang menyelamatkan melalui Yesus Kristus . Yesus datang untuk memulihkan
hubungan antara Allah dengan manusia dan antara manusia dengan manusia dengan
demikian sesama akan memandang perbuatan-perbuatan mereka dan memuliakan
Bapa ( Mat 5:16 ).
d) Ciri-Ciri Martyria
Kesaksian Gereja harus pertama-tama terletak dalam kebaikan hati , kejujuran,
kerendahan hati, persaudaraan, penolakan ketidakadilan, serta solidaritas nyata
dengan orang lemah dan miskin ( Gal 5:22 ). Kesaksian gereja tentang kebenaran ini
dapat juga diharapkan kosekuensi tertentu (Yoh 18:37). Yesus karena kasihnya Ia
rela wafat di kayu salib. Para Rasul demi mempertahankan kebenaran iman yang
mereka terima dari Yesus maka mereka berani bersaksi walaupun harus
menumpahkan darah.
e) Bentuk-bentuk Martyria
Ada 2 bentuk Martyria yang kita kenal dalam gereja Katolik yaitu, Martyria putih
dan Martyria merah. Menjadi Martyria putih berarti rela melakukan apa saja demi
memberikan kesaksian tentang Tuhan . Ia tidak perlu mati untuk itu tetapi rela hidup
untuk itu . menjadi martyria merah berarti rela menumpahkan darah demi membri
kesaksian tentang Tuhan. Supaya kesaksian mereka akan Kristus itu dapat
membuahkan hasil maka perlu di perhatikan beberapa unsur penting antara lain;
 Persoalan sosial kemasyarkatan
 Persoalan Pluralisme Agama dan Budaya
 Persoalan Kemajuan Iptek

Anda mungkin juga menyukai