Anda di halaman 1dari 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum dan Norma serta Hierarki Perundang- Undangan di Indonesia Hukumdan norma merupakan dua halyang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia . Kedua hal tersebut saling berkaitan dan biasa disebut dalam satu kesatuan . Baik hokum maupun norma berperan dalam mengatur kehidupan manusia atau individu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk lebih memahami keterkaitan antara keduanya , hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memahami pengertian dari hokum dan norma itu sendiri. Tulisan ini akan menguraikan mengenai pengertian keduanya serta membahas mengenai hierarki hokum di Indonesia. Hukum memiliki pengertian yang beragam karena memiliki ruang lingkup dan aspek yang luas. Hukum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan, disiplin, kaedah, tata hokum, petugas ( hukum), keputusan penguasa, proses pemerintahan , perilaku yang aleg atau sikap tindak yang teratur dan juga sebagai suatu jalinan nilai- nilai. Hukum juga nerupakan bagian dari norma, yaitu norma hokum. Norma itu sendiri merupakan bahasa latin yang dapat diartikan sebagai suatu ketertiban, preskripsi atau perintah. Sistem norma yang berlaku bagi manusia sekurang-kurangnya terdiri atas norma moral,norma agama, norma etika atau norma kesopanan dan norma hukum.

I.

Norma Hukum dalam Masyarakat

Dalam masyarakat terdapat suatu norma atau kaidah yang berlaku.Norma ini merupakan gejala interaksi sosial, yang muncul ketika individu dalam kehidupan seharihari melakukan interksi dengan individu atau kelompok lainnya. Misalnya interaksi sosial di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan pekerjaan dan lain sebagainya. Norma atau kaidah menurut isinya dapat berwujud perintah dan larangan, 1. Perintah merupakan kewajiban bagi sseorang untuk berbuat sesuatu oleh akibatakibatnya dipandang baik. 2. Larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat- akibatnya dipandang tidak baik.

Ada bermacam- macam norma yang berlaku di masyarakat.

Macam- macam norma yang telah dikenal luas ada empat yaitu : 1. Norma Agama
Norma Agam adalah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintahperintah, larangan- larang dan ajaran- ajaran yang bersumber dari tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Esa berupa Siksa kelak di akhirat.

2. Norma Kesusilaan
Norma Kesusilaan adalah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umt manusia.

3. Norma Kesopanan
Norma Kesopanan adalah norma yang timbul dan di adakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati .Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini adalah dicela sesamanya,karna sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.

4. Norma Hukum
Norma hokum adalah peraturan-peraturan yang timbul dan di buat lembaga kekuasaan Negara.isinya mengikat setiap orang pelaksanaanya dapat di pertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat Negara,sumbernya bisa berupa peraturan perundang-undangan,yurisprudensi,kebiasaan,doktrin,dan agama.keistimewaan hokum terletak pada sifatnya yang memaksa,sangsinya berupa ancaman hukuman.Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan peraturan hokum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan Negara. Norma hokum lahir karena ketiga nomra lainnya ketiga norma lainnya belum cukup menjamin keserasian , keharmonisan dan keseimbangan hubungan sesama anggota masyarakat.

Hubungan antara keempat norma yaitu :


1. Van Apeldoorn, menganggap keempat norma itu sebagai etika, dengan kata lain etika memuat norma keagamaan, kesusilaan, kesopanan dan hokum.

2. Ach, Ikhsan, menyatakan keempat norma itu memiliki hubungan erat, tidak dapat dipisahkan dan saling memperkokoh kekuatan pengaruhnya dalam masyarakat.

Pasal 7 UU no. 10 Tahun 2004 tentang tata urutan perundang-undangan, jenis dan haerarki perundang- undangan menyebutkan bahwa hierarki perundangan Indonesia meliputi :

Pertama UUD 1945 , yang merupakan peraturan Negara atau sumber hukum tertinggi dan
menjadi sumber bagi peraturan perundang- undangan lainnya.

Kedua UU/ Peraturan Pemerintah Pengganti UU ( Perpu) , kewenangan penyusunan Undang


Undang berada pada DPR dengan persetujuan bersama dengan presiden. Dalam kepentingan yang memaksa presiden bisa mengeluarkan Perpu,.

Ketiga Peraturan pemerintah ( PP) , yang berhak menetapkan PP adalah presiden. Dalam
hal ini presiden melakukan sendiri tanpa persetujuan dari DPR.

Keempat Peraturan presiden di dalamnya berisi materi yang diperintahkan oleh UndangUndang atau materi untuk melaksanakan peraturan pemerintah.Selanjtnya adalah peraturan Daerah ( Perda). Perda ini meliputi Perda provinsi, Perda kabupaten/Kota dan peraturan desa atau peraturan yang setingkat.

Adapun wewenang untuk menetapkan Perda berada pada Kepala daerah atas persetujuan DPRD.Pembahasan diatas telah menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat dekat antara hokum dan norma. Dalam kehidupan sehari-hari , hokum Indonesia juga dianggap sebagai system norma yang berlaku di Indonesia yang mengatur kehidupan masayarakat dalam berbangsa dan bernegara.

KEPUSTAKAAN Bisri,I. ( 2004). System Hukum Indonesia : Prinsip- prinsip dari implementasi hokum Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kelsen,H. (2002). Essay ini legal & moral philosophy.( Terj.PT alumni bekerja sama dengan arief Sidharta). Bandung: PT Alumni.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kapada Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan hidayah- Nya akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang hubungan antara norma dan hokum yang kami beri judul : HUBUNGAN NORMA HUKUM DAN NORMA HUKUM LAINNYA. Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penyusunan makalah ini tidak akan berjalan dengan baik. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ioni masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penukis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pada masa yang akan dating. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai