Anda di halaman 1dari 23

PENDIDIKAN PANCASILA

Lanjutan-4

ROMBEL
Pengampu: Dr. TUTY MARYATI. M.Pd.
PANCASILA SEBAGAI
SISTEM ETIKA
I. FUNGSI DAN KEDUDUKAN PANCASILA

Dasar Negara

Pandangan Hidup
Fungsi dan
kedudukan
Bangsa
PS
Ideologi Negara

Jiwa dan Kepribadian


Bangsa
Ketuhanan

Kemanusiaan

Nilai PS Persatuan

Kerakyatan

Keadilan

Secara normatif  acuan


tindakan baik
Pancasila
Secara filosofis  dijadikan
perspektif kajian nilai dan
norma yg berkembang di
masyarakat
 Sebagai suatu nilai  terpisah satu sama lain, nilai-2
tersebut bersifat universal (ditemukan dimanapun dan
kapanpun).

 Sebagai suatu kesatuan nilai PS yg utuh  nilai-2 tsb


memberikan ciri khusus Ind, karena merupakan komponen
utuh yang terkristalisasi dalam PS.

 PS, awalnya merupakan konsensus politik sbg dasar negara


Ind pd waktu merdeka  berkembang menjadi konsensus
moral.

 PS  sebagai sistem etika, utk mengkaji moralitas bangsa


dlm konteks hubungan berbangsa & bernegara.
II. PANCASILA SEBAGAI ETIKA

1. Pengertian Etika:
 Etika adl cabang Filsafat yang berbicara ttg nilai dan norma moral
yang menentukan perilaku manusia.
 Etika adl sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan
norma moral yang menentukan dan terwujud dlm sikap dan pola
perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai
kelompok (makhluk sosial).
 Etika membantu manusia untuk bertindak secara bebas namun
dapat dipertanggungjawabkan; karena setiap tindakan manusia
selalu lahir dari keputusan pribadi.yg bebas dengan selalu
bersedia untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.
 Jadi: kebebasan dan tanggungjawab adl kondisi dasar bagi
pengambilan keputusan dan tindakan yang etis.
2. ETIKA DAN MORALITAS
Moralitas:
 Sistem nilai ttg bagaimana kita harus hidup secara baik

sbg manusia.
 Sistem nilai: ada pada ajaran kebajikan, tradisi, petuah,

nasehat, aturan (Bali: Awig-awig), yg diwariskan scr


turun-temurun mll: agama, kebudayaan, dll.
 Moralitas memberi manusia aturan/petunjuk konkrit ttg

perilaku; bagaimana ia harus hidup dan bertindak.


Moralitas: menjadi dasar dari Etika
3. SISTEMATIKA ETIKA
 Etika Umum
Berbicara ttg kondisi-kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak scr etis; bagaimana manusis
mengambil keputusan scr etis; dan prinsip moral dasar
yg menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak
(teori dan ajaran bertindak)
 Etika Khusus
Penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus.
SISTEMATIKA ETIKA
Etika Umum
ETIKA Etika Individual

Etika Khusus Sikap thd keluarga

Etika Sosial Sikap thd sesama

Etika Profesi:
• Guru/Dosen
• Biomedia
• Wartawan
• dll
Etika Politik
Etika Bisnis
Etika Lingkungan
Etika Bisnis
III. UNSUR-UNSUR ETIKA PANCASILA

Tak bertentangan dg aliran-aliran besar etika.


Merangkum aliran-2 besar etika.

Mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai PS 


yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan
dan Keadilan.
EP
Perbuatan dikatakan baik bukan hanya bertentangan
dengan nilai-2 tsb, tetapi juga sesuai dan mempertinggi
nilai-2 PS.
Nilai-nilai PS bersifat universal, dapat diterima oleh
siapapun dan kapanpun.

Berbicara ttg nilai-2 yang sangat mendasar dalam


kehidupan manusia
IV. NILAI-NILAI MENDASAR DALAM KEHIDUPAN MANUSIA :

(1) Ketuhanan
 Merupakan nilai tertinggi, karena menyangkut nilai yg
bersifat mutlak.
 Seluruh nilai diturunkan dari nilai ini.
 Suatu perbuatan dikatakan baik, bila tak bertentangan
dengan nilai ini, kaidah dan hukum Tuhan.
Secara empiris  setiap pelanggaran nilai, kaidah dan
hukum Tuhan akan berdampak buruk.
Contoh :
Pelanggaran kaidah Tuhan untuk pelestarian alam 
terjadi bencana alam banjir, kekeringan, tanah longsor,
dsb.
(2) Kemanusiaan
 Perbuatan dikatakan baik bila sesuai dengan nilai-2
kemanusiaan.
 Prinsip pokok dlm nilai kemanusiaan PS adalah keadilan
dan keadaban. Keadilan mensyaratkan kesinambungan
antara lahir dan batin, jasmani dan rohani, individu dan
sosial, makhluk bebas mandiri dan makhluk Tuhan yang
terikat hukum-2 Tuhan.
 Keadaban  indikasi keunggulan manusia dibanding
makhluk lain seperti hewan, tumbuhan dan benda tak
hidup.
 Perbuatan dikatakan baik bila sesuai nilai-2
kemanusiaan yg berdasarkan konsep keadilan dan
keadaban.
(3) Persatuan

 Perbuatan dikatakan baik bila dapat memperkuat


persatuan dan kesatuan.

 Sikap egois dan menang sendiri, sikap memecah


belah  perbuatan buruk.

 Perbuatan atas nama agama (Sila I), tetapi kalau


memecah belah persatuan dan kesatuan menurut
etika PS bukan perbuatan yang baik.
(4) Kerakyatan

 Dalam kerakyatan terkandung nilai hikmat /


kebijaksanaan dan permusyawaratan. Kata hikmah /
kebijaksanaan berorientasi pada tindakan yg
mengandung nilai kebaikan tertinggi.

 A.n.mencari kebaikan, pandangan minoritas belum


tentu kalah dibandingkan mayoritas. Contoh
penghapusan 7 kata pada Piagam Jakarta. Minoritas
dimenangkan atas pandangan mayoritas.

 Dengan demikian, perbuatan belum tentu baik bila


disetujui / bermanfaat utk orang banyak, ttp perbuatan
itu baik bila atas dasar musyawarah berdasarkan hikmah
/ kebijaksanaan.
(5) Keadilan

 Nilai keadilan lebih diarahkan pada konteks sosial


bukan dalam konteks manusia selaku individu.

 Perbuatan dikatakan baik, bila sesuai dengan


prinsip keadilan masyarakat banyak.

 Menurut Kohlberg (1995 : 37) keadilan merupakan


kebajikan utama.
V. PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA
 Dapat menjadi sistem etika yg kuat.
 Tak hanya bersifat mendasar, tetapi realistis dan aplikatif.
 Dalam kajian aksiologis, keberadaan nilai mendahului fakta 
nilai-2 PS meruapkan nilai ideal yg sudah ada dlm cita-2 B. Ind
yg harus diwujudkan dalam kehidupan.
 Dapat pula bersifat abstrak umum dan universal, yaitu nilai yg
melengkapi realitas kemanusiaan dimanapun, kapanpun dan
merupakan dasar bagi setiap tindakan dan munculnya nilai-
nilai lain.
 Nilai Ketuhanan  menghasilkan nilai spiritualitas, ketaatan
dan toleransi.
 Nilai Kemanusiaan  menghasilkan nilai kesusilaan, tolong
menolong, penghargaan, penghormatan, kerjasama, dll.
 Nilai Persatuan  menghasilkan nilai cinta tanah air,
pengorbanan, dll.
 Nilai Kerakyatan  menghasilkan nilai menghargai
perbedaan, kesetaraan, dll.
 Nilai Keadilan  menghasilkan nilai kepedulian, kesejajaran
ekonomi, kemajuan bersama, dll.
VI. PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PERSOALAN
BANGSA & NEGARA

(Studi Kasus Korupsi)

Memprihatinkan, banyak masalah dalam bentuk krisis


multidimensional (Epoleksosbud, Hankam, Pendidikan, dll)

Hulunya krisis moral, yg tragisnya dilakukan oleh eksekutif, legeslatif


maupun yudikatif.
NKRI
Moralitas memegang kunci guna mengatasi krisis moral.

Indikator kemajuan B. Ind tak cukup diukur hanya dari kepandaian


WNI, kekayaan alam, dll tetapi yg mendasar adalah bangsa tsb
memegang teguh moralitas.
Moralitas memberi dasar, warna sekaligus penentu arah tindakan
suatu bangsa.
Individu

Moralitas Sosial

Mondial

(a) Moralitas Individu (MI)


1) Lebih merupakan kesadaran ttg prinsip baik yg bersifat kedalam.
2) Tertanam dalam diri manusia, berpengaruh thd cara berpikir dan
bertindak.
3) Orang yg memiliki moralitas individu yg baik akan muncul dalam
sikap dan perilaku (sopan, rendah hari, toleran, suka menolong,
bekerja keras, rajin ibadah, rajin belajar, tidak suka menyakiti
orang lain dll).

Moralitas Individu  muncul dr dlm, bkn krn dipaksa dr luar.


 berakumulasi menjadi moralitas sosial, shg tampak perbedaan
masy bermoral tinggi dan rendah.
(b) Moralitas Sosial (MS)
 Tercermin dari MI dalam melihat kenyataan
sosial.
 Seorang MI-nya baik, dpt MS-nya kurang baik;
terutama saat berinteraksi dg masy yg majemuk.
 Sikap toleran, suka membantu hanya ditujukan
kepada orang dikelompoknya, ttp tak toleran pd
orang lain diluar kelompoknya.
 MI dan MS  memiliki hub sangat erat dan saling
mempengaruhi.
 MI dpt dipengaruhi MS atau sebaliknya seorang
yang MI-nya baik, ketika hidup dilingkungan masy
yg bermoral buruk, dpt menjadi amoral.
Tak terpengaruh

Orang
MI-nya baik Dapat mempengaruhi
lingkungan moral jelek

Menyesuaikan diri

Orang
MI-nya lemah
Mengikuti
VII. MORALITAS DASAR PERJUANGAN KEMERDEKAAN
 Pembukaan UUD 1945  jelas bahwa moralitas sangat
mendasari perjuangan merebut kemerdekaan dan bagaimana
mengisinya.

 Mengapa B.Ind  hrs merebut kemerdekaan ?


 Karena penjajahan bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan
keadilan (Alinea I).
 Secara eksplisit founding fathers menyatakan  kemerdekaan
dapat diraih karena rahmat Allah dan adanya keinginan luhur
bangsa (Alinea III).

 Ada perpaduan, nilai ilahiah dan nilai humanitas yg saling


melengkapi. Dalam membangun negara  perlu dasar-2 nilai yg
bersifat universal (nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan Keadilan).
Barang sangat mahal (semakin
langka orang yang bermoral)

Moralitas saat ini di


Indonesia
Barang murah, banyak orang
menggadaikan moralitas dg beberapa
lembar uang

 Ada keterputusan (missing link) antara alinea I, II, III dengan


alinea IV.
 Nilai-2 yg menjadi dasar dan tujuan negara  telah
digadaikan dengan serakah dan bergelimang harta.
 Egoisme  mengalahkan solidaritas dan kepedulian pada
sesama.
BAGAIMANA MEMBANGUN KESADARAN MORAL ANTI
KORUPSI BERDASARKAN PANCASILA

 Korupsi  berarti sebagai kebusukan, keburukan, kebejatan,


ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian.
 Kasus korupsi di Indonesia  semakin merajalela.

 Oleh krn itu penyelesaian korupsi  melalui beragam cara/

pendekatan (eksternal dan internal).


 Internal : dari diri sendiri; JUJUR; tanamkan rasa MALU

Adanya unsur dari luar diri manusia yg


berkekuatan memaksa orang tak korupsi, spt
hukum yang kuat / hukuman berat, penegak hukum
Eksternal yg bersih.
Terciptanya budaya dan watak masyarakat (orang
enggan / malu korupsi dan lain-lain).

Anda mungkin juga menyukai