Anda di halaman 1dari 7

 Siapkan media tanam Rockwool, potong-potong rockwool seperti tahu sumedang atau sekitar 2.

5
x 2.5 x 2.5 cm atau disesuaikan dengan kebutuhan Anda, untuk dipakai dinetpot, gelas bekas atau
media lain. Kemudian basahi rockwool dengan air secukupnya, sekedar basah, jangan terlalu basah.
 Basahi semua rockwool yang akan digunakan sebagai media semai, media tanam tanaman dan
letakkan di baki ataupun di gully semai dan susun rapi.
 Buatlah lubang di Rockwool menggunakan tusuk gigi atau paku atau tools lain atau silakan
disesuaikan dengan kebutuhan atau besar benih tanaman.
 Siapkan benih yang akan ditanam secukupnya, ambil benih menggunakan tusuk gigi yang telah
dibasahi atau memakai tools sesuai ketersediaan ditempat Anda
 Masukkan benih/bibit tanaman kedalam lubang yang telah dibuat di langkah (3) tadi, usahakan
benih jangan terlalu dalam masuk ke dalam media tanam, cukup dipermukaan dan terkena basah
untuk proses imbisisi. Usahakan penempatan benih sesuai serat rockwool, sehingga akar akan mudah
mencari jalan
 Usahakan jumlah lubang semai disesuaikan dengan ukuran tanaman nanti jika dewasa. Misalkan
untuk tanaman kangkung dan bayam, yang cenderung vertical pertumbuhannya, dalam satu rockwool
bisa dibuat 4-6 lubang semai, untuk tanaman selada, sawi, pakcoy, siomak yang cenderung horisontal
atau melebar pertumbuhannya, dalam satu rockwool cukup dibuat 1 lubang semai, ataupun tanaman
dengan pertumbuhan berupa batang maupun tunas seperti cabe/cabai, paprika, tomat, seledri, parsley,
strawberry, melon dan semangka cukup dibuat 1 lubang semai dalam satu rockwool.
 Simpan bibit benih tanaman yg sudah disemai ditempat yg sejuk (jauh dari sinar
matahari), sekitar 1 – 4 hari akan terlihat benih pecah/sprout/tunas (ditandai warna putih), lama
sproutnya benih tergantung jenis tanaman. Jika benih tanaman sudah sprout langsung pindah ke
tempat yang mendapatakan sinar matahari minimal 6 jam sehari.

 Setelah benih tanaman muncul daun hijau sekitar 3 atau 4 daun, umumnya sekitar 10-14 hari dari
semai benih tanaman bisa dipindahkan ke sistem hidroponik yg kita rencanakan. Anda bisa membaca
ulasan Sistem Hidroponik selengkapnya
Berikut beberapa tambahan tips sukses Cara Semai Bibit atau benih tanaman:

1. Untuk mempercepat atau merangsang sprout lebih cepat, bisa digunakan zat perangsang
tumbuh (ZPT), Giberilin Acid (GA3) ataupun rendaman air bawang merah.

2. Saat semai sudah bisa digunakan nutrisi AB Mix dengan pekatan atau nilai ppm lebih rendah.
misal pada masa pertumbuhan (vegetatif) tanaman membutuhkan nilai ppm sekitar 1000 ppm,
maka saat semai gunakan ppm setengahnya atau sekitar 500 ppm

3. Semprot semaian menggunakan sprayer pagi dan sore untuk menjaga kelembaban dan
mencegah kekeringan

4. Gunakan tutup plastik transparan atau UV, untuk menghindari rusaknya semaian saat musim
hujan ataupun terkena terpaan angin besar.

Macam-macam Teknik Tanaman Hidroponik


1. Sistem Sumbu (Wick System)

Sistem wick atau sumbu


adalah sistem yang sangat mudah di aplikasikan bagi siapapun, cara kerja Wick systemyaitu
dengan memanfaatkan sumbu atau kain flanel yang menghubungkan antara larutan nutrisi
dengan media tanam. Sehingga sumbu tersebut akan memanfaatkan kapilaritas sebagai media
yang terbasahi oleh sumbu untuk megalirkan air nutrisi. Baca Juga : Cara Menanam Cabe
Hidroponik Sistem Sumbu Wick.

2. Sistem Hidroponik Aktif (Water Culture System)

Sistem water culture atau


sistem kultur air statis merupakan sistem yang sangat sederhana dengan cara menggenangi
tanaman. Papan sebagai tempat menaruh tanaman biasanya berbahan styrofoam yang
berfungsi untuk menahan tanaman agar mengapung. Selain itu, pompa air akan menyuplai
udara ke airstone yang membuat gelembung udara pada larutan nutrisi yang kemudian
memberikan suplai oksigen pada akar tanaman. Sistem ini dapat diterapkan untuk tanaman yang
biasa terkena banyak air dan akar yang tenggelam seperti bayam.

3. Continuous-flow solution culture

 NFT Sistem (Nutrient Film Technique)


NFT sistem adalah cara
budidaya hidroponik dengan membagikan air nutrisi pada tanaman melalui aliran air yang tipis.
Nutrisi dibuat terus-menerus bersirkulasi. Pada bagian akar tanaman tidak semua terendam di
dalam air nutrisi, sehingga akar yang tidak terendam air tersebut diharapkan mampu mengambil
oksigen untuk pertumbuhan tanamannya

 DFT Sistem (Deep Flow Technique)

DFT sistem adalah cara


menanam tanaman dengan mensirkulasikan larutan nutrisi tanaman secara terus-menerus
selama 24 jam pada rangkaian aliran tertutup. Larutan nutrisi tanaman di dalam tangki dipompa
oleh pompa air menuju bak penanaman melalui jaringan irigasi pipa, kemudian larutan nutrisi
tanaman di dalam bak penanaman dialirkan kembali menuju tangki.

Perbedaan NFT sistem dengan DFT sistem

DFT sistem yang prinsip kerja nya hampir sama dengan sistem NFT perbedannya hanya pada
kedalaman air nutrisi, pada hidroponik DFT air yang dialirkan dalam pipa lebih dalam, sekitar 1/2
atau 1/4 dari bagian pipa. Artinya ada air yang tergenang dalam pipa tidak seperti NFT yang
semua air nutrisinya selalu mengalir, tidak tergenang.

4. Drip Sistem

Drip sistem atau sistem tetes. Sistem ini termasuk teknik tanaman hidroponik dengan tetesan air
yang dilakukan secara terus-menerus. Sistem ini membutuhkan energi listrik dan pompa.
Tanaman mendapatkan nutrisi dari setiap tetesan yang ada. Sehingga tanaman tidak
menggenang air maupun tidak mengalami kekeringan. Waktu atau timer juga digunakan dalam
tetesan ini, sehingga lebih efektif untuk anda yang sibuk atau tidak sempat memberikan air
nutrisi.

5. Sistem Pasang Surut (Ebb and Flow System)


Sistem pasang surut atau disebut Ebb and Flow System. Pada sistem hidroponik ini, tanaman
mendapatkan air, oksigen dan nutrisi dari pemompaan bak penampungan yang dipasang ke
media dengan menggunakan selang. Selang akan surut pada waktu tertentu dan akan naik
sehingga menggenang pada waktu tertentu. Dalam hal ini timer tetap digunakan sebagai
pengatur.

6. Aeroponik Sistem

Aeroponik merupakan salah


satu sistem hidroponik yang memiliki oksigenasi yang tinggi karena menggunakan butiran kabut
halus untuk menghasilkan banyak energi. Sistem ini banyak digunakan oleh balai penelitian dan
mahasiswa pertanian. Cara ini sangat bermanfaat dan tidak menggunakan tanah sama sekali.
Prinsip kerja air dan nutrisi yang diserap tanaman sedemikian rupa dan akar tanaman
menggantung. Selain itu tanaman menyerap nutrisi yang berbentuk kecil dan serupa dengan
kabut. Maka sistem ini membutuhkan nozzle atau selang penyebar.

7. Bubbleponics (Sistem Gelembung)


Metode tanaman hidroponik yang dikenal sebagai Deep Water Culture yaitu menumbuhkan
tanaman secara mengambang diatas larutan nutrisi. Tanaman ditahan menggunakan jaring
dengan akar tanaman didalam air. Larutan nutrisi aliri gelembung udara yang memperkaya
oksigen dalam larutan yang berguna bagi akar untuk tumbuh. Pada masa awal pertumbuhan
akar, larutan nutrisi dipompakan melalui pembentuk gelembung untuk memperkaya kandungan
oksigen didalam larutan yang terbukti membantu pertumbuhan akar dari tanaman. Inilah yang
dikenal sebagai metode Bubbleponic.
8. Sistem Fertigasi

Sistem fertigasi tanaman hidroponik adalah teknik aplikasi yang menggunakan unsur hara
melalui sistem irigasi. Fertigasi merupakan singkatan dari fertilisasi atau (pemupukan) dan
irigasi. Dalam menggunakan teknik fertigasi biaya untuk pemupukan dapat dikurangi, karena
pupuk diberikan bersamaan dengan penyiraman. Selain itu, peningkatan efisiensi penggunaan
unsur hara karena pupuk diberikan dalam jumlah sedikit tetapi kontinyu; serta mengurangi
kehilangan unsur hara (khususnya nitrogen) akibat ‘leaching’ atau pencucian dan denitrifikasi
(kehilangan nitrogen akibat perubahan menjadi gas).

9. Bioponic

Metode tanam bioponik merupakan metode budidaya tanaman hybrid yang menggabungkan
antara sistem tanam hidroponik dengan sistem pertanian organik. Metode ini ditemukan untuk
mengatasi masalah-masalah dan menggabungkan keuntungan dari dua metode tanam tersebut.
Jadi, metode bioponik adalah sistem hidroponik yang menggunakan nutrisi organik yang berasal
dari bahan-bahan alami.

Itulah tadi penjelasan mengenai Teknik Tanaman Hidroponik yang dapat anda terapkan dalam
budidaya tanaman hidroponik. Semoga informasi ini bermanfaat, jika anda ada pendapat, saran
atau pertanyaan silahkan berkomentar di bawah.

Komentar

Anda mungkin juga menyukai