Sekolah :
Program Keahlian : Agribinis Tanaman
Kompetensi Keahlian : Agribinis Tanaman Pangan Dan Hortikultura
Mata Pelajaran : Dasar- Dasar Budidaya Tanaman
Kelas/Semester : X/ Ganjil
A. Kompetensi Dasar
1. Meyakini anugerah Tuhan pada pembelajaran Pengairaan tanaman sebagai amanat
untuk umat manusia
2. Menghayati sikap teliti, cermat dan disiplin sebagai hasil pembelajaran menganalisis
pengairan tanaman
3. Menganalisis pengairan tanaman (C4)
4. Melaksanakan pengairan tanaman (P3)
C. Tujuan pembelajaran
Melalui indikator pencapaian kompetensi diatas, dengan tahapan pembelajaran discovery
learning ,dengan metode diskusi, pratik dan presentasi peserta didik mampu:
1
1. Memahami defenisi dari pengairan tanaman Melalui kegiatan pengamatan
2. Menjelaskan tujuaan dari pengairan tanaman
3. Menjelaskan manfaat atau fungsi pemberian air bagi tanaman
4. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi terhadap pemberian air bagi tanaman
5. Menjelaskan Teknik pemberian air pada tanaman
6. Mengunakan alat dan bahan dalam metode pengairan tanaman
7. Melakukan teknik pengairan tanaman dengan cermat dan bertagung jawab
D. Uraian Materi :
1. Defenisi ( Pengertian ) Pengairan tanaman
2. Menjelaskan tujuaan dari pengairan tanaman
3. Menjelaskan manfaat atau fungsi pemberian air bagi tanaman
4. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi terhadap pemberian air bagi tanaman
5. Menjelaskan Teknik pemberian air pada tanaman
6. Mengunakan alat dan bahan dalam metode pengairan tanaman
7. Melakukan teknik pengairan tanaman dengan cermat dan bertagung jawab
2
2. Tujuan Pemberian Air Bagi Tanaman
Memberikan air pada tanaman adalah untuk memenuhi kebutuhannya dan membuang air yang
berlebihan. Jadi dengan system ini, pemberian air dan pembuangan air dapat dikendalikan baik
jumlahnya maupun waktunya. Tujuan pemberian air bagi tanaman adalah untuk menyakinkan
bahwa tanaman mendapatkan jumlah air yang cukup memadai pada zone perakarannya sehingga
dapat memberikan produksi yang optimal. Pemberian air dapat memberikan efek tambahan baik
yang positif maupun yang negative. Efek tambahan positif dari pemberian air adalah:
a. Air yang bersama nutrisi dapat menyuburkan tanaman.
b. Air dapat mengatur suhu bagi tanaman
c. Memperbesar penyediaan air bagi tanaman
1) Tujuan Pengairan :
Secara garis besar, tujuan irigasi dapat di golongkan 2 golongan yaitu :
a) Tujuan Langsung, yaitu irigasi mempunyai tujuan untuk membatasi tanah berkaitan dengan
kapasitas kandungan air dan udara dalam tanah sehingga dapat di capai suatu kondisi yang
sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman yang ada di tanah tersebut
b) Tujuan tidak lasung, yaitu irigasi mempunyai tujuan yang melipputi: mengatur suhu dari
tanah, mencuci tanah yang mengandung racun, mengakut bahan pupuk dengan melalui aliran
air yang ada, menaikan muka air tanah, meningkatakan elevansi suatau daerah dengan cara
mengalirkan air dan mengendapkan lumpur yang terbawa air dan sebagainya.
3
Pemberian air harus tepat waktu maupun jumlah, kelebihan atau kerungan air bagi tanamnan
akan berakibat buruk pada pertumbuhan dan produksi tanaman tersebut. Jadi fungsi utama
pengairan dalam bidang pertanian ini adalalah untuk mengairi lahan-lahan pertanian seperti
sawah agar mendapat pasokan air. Jadi dengan adanya pengairan ini maka kebtuhan air untuk
pertanian akan tercukupi . jika lahan pertanian kekurangan maka untuk melakukan budidaya
pertanian akan terhambat dan mengalami kendala. Di bawah ini contoh tanaman yang di berikan
air (Gambar a dan tanaman kekurangan air (Gambar b)
a b
Gambar a. Tanaman dengan kebutuhan air tercukupi Gambar b. Tanaman Tanpa Air
( Sumber buku ajar DBT, 2016) (Sumber buku ajar DB, 2016)
4
2) Cara Budidaya tanaman
Pada tanaman padi sawah, maka pada budidaya dengan cara ini membutuhkan air yang
banyak. Disamping itu pada budidaya tanaman system “leb” juga dibutuhkan air yang banyak
karena air itu dipergunakan untuk menggenangi parit- parit tanaman. System ini banyak
dilakukan pada daerah-daerah yang airnya berlimpah.
b. Faktor Ekstern (tanah dan iklim) ini meliputi ;
1) Jenis tanah
Faktor ini yang berpengaruh adalah kemampuan tanah tersebut dalam peresapan air kedalam
tanah. Makin ringan atau porus suatu jenis tanah, maka makin banyak dibutuhkan air dibanding
tanah berat. Tanah yang bertekstrur pasir dibutuhkan air lebih banyak dibanding tanah yang
berstekstur lempeng, tanah grumusol lebih banyak membutuhkan air dibanding tanah
regosol.Sebagai contoh tanah margalit memerlukan air 0,42 l/det/ha sedangkan tanah vulkanis
1,0 l/det/ha untuk tanah yang dipergunakan untuk sawah.
(Sumber:https://www.youtube.com/watch?v=3Ty9_S8y68A)
5
2) Topografi
Kebutuhan air pada tanah miring lebih banyak dari pada tanah datar. Ini disebabkan karena
persiapan pada tanah miring lebih banyak dibanding pada tanah datar. Disamping itu pada tanah
miring akan terjadi aliran air sehingga dibutuhkan jumlah air yang lebih banyak.
Sumber;( https://www.youtube.com/watch?v=5IznzkgK33Q)
3) Iklim
Pada waktu panas terik dan banyak angin, banyak penguapan dari permukaan air. Juga kalau
tidak ada hujan (musim kemarau) banyak dibutuhkan air, karena tidak ada bantuan air hujan.
Begitupun pada awal musim hujan, dimana tanah lama kekeringan, banyak pecah- pecah,
sehingga kalau diairi pada saat mengerjakan tanah untuk pertama kali banyak memerlukan air
karena banyak air yang meresap ke dalam tanah.
6
1) Berdasarkan ciri-ciri fisik tanaman
Ciri-ciri tanaman yang cukup air adalah pertumbuhan tanaman optimal, warna dau
hijau,segar, mengkilap, daun batang nampak kekar. Adapun tanaman yang mengalami kelebihan
air daerah perakarannya, pada umumnya tanaman-tanaman tersebut akan mengalami kendala
pada pertumbuhan dan produksi. Pada tanaman kekurangan air mula-mula di tandai dengan
terjadinya layu sementara di mana pada kondisi tanaman terlihat layu pada siang hari namun
pada sore dan pagi hari tanaman tampak segar kembali.
b) Kapasitas Lapang
Kondisi dimana kemampuan tanah untuk menahan air setelah tidak lagi dipengaruhi oleh
gaya gravitasi.
c) Air Kapiler
7
Air kapiler terbentuk karena adanya tegangan permukaan di dalam pori-pori tanah. Air
kapiler maskimum terjadi ketika air gravitasi hilang. Air kapiler ini merupakan sumber air yang
dapat digunakan oleh tanaman.
Sumber:( https://www.youtube.com/watch?v=5IznzkgK33Q)
d) Air Higroskapis
Air higroskapis adalah air yang merupakan lapisan tipis kondisi air dalam tanah pada saat
tanaman menjadi layu permanen karena tanaman tidak mampu lagu menarik air dari tanah,
mengelilingi partikel/butir tanah.
Untuk mendeteksi kelembaban air dalam tanah dapat dilakukan dengan cara vIsual maupun
dengan menggunakan alat. Secara visual dengan cara mengamati tanah dengan mata, apakah
tanah jenuh air, Lembab atau kering akan tetapi untuk menentukan kondisi air secara akurat
apakah tanah itu berada pada kondisi kapasitas lapang, titik layu permanent dan sebagainya tidak
dapat dilakukan secara visual. Oleh karena itu perlu dibantu dengan menggunakan alat dan salah
8
satu alat untuk mendeteksi kondisi air dalam tanah adalah tensiometer. Tensiometer adalah alat
sederhana yang digunakan untuk mengukur tegangan air dalam tanah. Alat ini terdiri dari 3 (tiga)
bagian utama yaitu:
1. Keramik berpori pada ujung tensiometer
2. Pengukur tegangan/tekanan ( vacuum gauge)
3. Tabung yang berisi air yang dihubungkan bagian a dan b.
Cara penggunaan alat tensiometer adalah dengan memasukan ujung keramik ke dalam tanah
pada kedalaman yang ingin diukur tegangan air tanahnya. Berdasarkan jumlah air, kondisi lahan,
kebutuhan bagi tanaman serta teknologi, maka cara pemberian air dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
9
Gambar . contoh pengairan secara permukaan
(Sumber buku Ajar DBT, 2016)
b) Secara Tetesan
Dengan memberikan tetesan air lasung pada tanaman menggunakan selang atau pipa yang
berlubang dan di atur dengan tekanan tertentu dengan pengaturan demikian, air akan muncul dari
pipa berbentuk tetesan dan lasung pada bagian akar. Teknik demikian dimaksudkan agar air
lasung menuju ke akar sehingga tidak perlu membasahi lahan dan mencegah terbuangnya ir
karena penguapan yang berlebihan . contoh pengairan secara tetes pada (Gambar e dan f).
Gambar . Contoh Pengairan Secara tetesan Gambar f. Contoh Pengairan Secara Tetesan
( Sumber Buku ajar DBT) (Sumber buku ajar DBT)
c). Secara Gravitasi
Merupakan cara pemberian air yang menggunakan gaya gravitasi untuk mengalirkan air dari
sumber ke tempat yang membutuhkannya, yang di salurkan ke lahan pertanian menggunkan
pipa atau selang. Sehingga tanah yang lebih tinggi akan terlebih dulu mendapat asupan air. Cotoh
pengairan secara gravitasi (Gambar g dan h).
10
Gambar . Contoh Pengairan Secara Gravitasi Gambar . Contoh Pengairan Secara Gravitasi
(Sumber : Buku ajar DBT,2013 ) ( Sumber: Buku ajar DBT, 2013)
d) Secara Siraman
Dengan memberikan air melalui siraman (pancaran air) pada areal pertanaman, dengan
menyalurkan air dari sumbernya ke daerah sasarannya. Caranya adalah dengan menyalurkan air
dari sumbernya ke daerah sasaran menggunakan pipa. Di lahan yang menjadi sasaran,ujung pipa
di sumbat menggunakan tekanan khusus dari alat pencurah sehingga muncul pancaran air layak
nya hujan yang pertama kali membasahi bagian atas tumbuhan kemudian bagian bawah dan
barulah bagian dalam tanah.
Cara mana yang akan dipakai tergantung pada kondisi daerah, sumber air dan teknologi
yang masing-masing mempunyai keuntungan, dan kerugian. Pemberian air secara gravitasi
dan bawah permukaan akan menguntungkan apabila jumlah air yang tersedia cukup banyak
sehingga air bukan lagi sebagai faktor pembatas. Akan tetapi apabila jumlah air terbatas, maka
pemberian air dengan cara siraman dan tetesan akan lebih menguntungkan, hanya saja sistem ini
memerlukan teknologi dan peralatan yang lebih modern. Waktu dan cara pemberian air sesuai
kebutuhan tanaman.
11
6. Prosedur Penyiapan Alat Dan Bahan
Prosedur yang di lakukan dan penyiapan alat dan bahan:
a Penyiapan alat (cangkul, garpu, rafia,selang dan alat tulis menulis )
b Penyiapan bahan ( sumber air dan areal pertanaman )
c Posedur keselamat kerja :
1) Gunakan alat secara hati-hati dengan menerapkan prinsip-prinsip keselamatan kerja
2) Gunakan pakian kerja lapangan untuk menunjang kekeluasan dalam bekerja.
12
4. Sebutkan dan jelaskan teknik pengairan air Berdasarkan jumlah air, kondisi lahan,
kebutuhan bagi tanaman serta teknologi (20)
5. Sebutkan dan jelaskan alat untuk mengukur air dalam Tanah (15)
6. Jelaskan prosedur pengairan air secara gravitasi (25)
Kunci Jawaban
1. Pengairan atau irigasi adalah Kompetensi pemberian air/pengairan merupakan basic
kompetensi pada program keahlian Agribisnis Tanaman. Kompetensi ini sangat
menentukan keberhasilan suatu budidaya tanaman mengingat pentingnya peranan air bagi
tanaman. Secara garis besar pengairan (irigasi) adalah semua atau segala kegiatan yng
mempunyai hubungan dengan usaha untuk mendapatkan air guna keperluan pertanian.
2. Secara garis besar, tujuan irigasi dapat di golongkan 2 golongan yaitu :
a Tujuan Langsung, yaitu irigasi mempunyai tujuan untuk mematasi tanah berkaitan
dengan kapasitas kandungan air dan udara dalam tanah sehingga dapat di capai suatu
kondisi yang sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman yang ada di tanah
tersebut.
b Tujuan tidak lasung, yaitu irigasi mempunyai tujuan yang melipputi: mengatur suhu dari
tanah, mencuci tanah yang mengandung racun, mengakut bahan pupuk dengan melalui
aliran air yang ada, menaikan muka aiir tanah, meningkatakan elevansi suatau daerah
dengan cara mengalirkan air dan mengendapkan lumpur yang terbawa air dan
sebagainya.
3. Faktor –faktor yang berpengaruh terhadap pemberian air bagi tanaman terdiri ;
a Faktor intern (faktor tanaman itu sendiri)
b Faktor ekstern (tanah dan iklim)
4. Teknik pengairan air berdasarkan jumlah air, kondisi lahan, kebtuhan bagi tanaman serta
teknologi
a Secara bawah permukaan : Pemberian yang lasung di berikan ke daerah perakaran
tanaman, di mana sistem inimenerapkan sistem pengairan bawah pada lapisan tanah
untuk meresapkan air ke dalam tanah di bawah akar mengunakan pipa bawah tanah atau
saluran terbuka.
13
b Secara tetesan : Dengan memberikan tetesan air lasung pada tanaman menggunakan
selang atau pipa yang berlubang dan di atur dengan tekanan tertentu dengan pengaturan
demikian, air akan muncul dari pipa berbentuk tetesan dan lasung pada bagian akar.
c Secara siraman (Pancaran):Dengan memberikan air melalui siraman (pancaran air) pada
areal pertanaman, dengan menyalurkan air dari sumbernya ke daerah sasarannya.
d Secara gravitasi: merupakan cara pemberian air yang menggunakan gaya gravitasi untuk
mengalirkan air dari sumber ke tempat yang membutuhkannya, yang di salurkan ke
lahan pertanian menggunkan pipa atau selang.
5. Salah satu alat untuk mendeteksi kondisi air dalam tanah adalah Tensiometer adalah alat
sederhana yang digunakan untuk mengukur tegangan air dalam tanah. Cara penggunaan alat
tensiometer adalah dengan memasukan ujung keramik ke dalam tanah pada kedalaman yang
ingin diukur tegangan air tanahnya.
Alat ini terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu
a Keramik berpori pada ujung tensiometer.
b Pengukur tegangan/tekanan ( vacuum gauge).
c Tabung yang berisi air yang dihubungkan bagian a danb
6. Prosedur pengairan tanaman secara gravitasi
a Setiap kelompok memeriksa alat apakah masih berfungsi dengan baik,bila belum
lakukan pembetulan pada alat tesebut.
b Setiap kelompok menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktik.
c Setiap kelompok membuat saluran dari sumber air ke areal tanaman sedemikian rupa
sehingga air dapat mengalir.
d Setiap kelompok mengalirkan air dari sumber air ke areal tanaman melalui parit-parit
diantara bedengan tanaman.
e Setiap kelompok mengusahaka semua parit dapat dialiri oleh air hingga seluruh areal
tanaman mendapatkan aliran air.
f Setelah tanah areal tanaman sudah lembab, maka aliran air dihentikan dengan cara
menutup aliran yang masuk kea real tanaman.
g Setiap kelompok mencatatan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan praktik:
1) Bagaimana bentuk saluran
2) Kecepatan aliran air
14
3) Waktu yang dibutuhkan
4) Diskusikan dan simpulkan hasil kegiatan praktik tersebut.
15
Rubrik penilaian diskusi
N ASPEK PENILAIAN
O 4 3 2 1
1. Terlibat penuh
2. Bertanya
3. Menjawab
4. Memberikan gagasan
orisinil
5. Kerja sama
6. Tertib
Instrumen Penilaian
Aspek
Nama Terlibat Bertanya Menjawab Gagasan Kerja Tertib SKOR
Siswa Orisinil Sama
Penuh
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Rubik Presentasi
No Aspek Penilaian
4 3 2 1
1. Kejelasan Presentasi
2. Pengetahuan
3. Penampilan
16
Instrumen Penilaian
Aspek
Rubik Ketrampilan
No Kegiatan/Uraian Kriteria Keberhasilan Hasil
Ya Tidak
1. Pemberian air secara aSaluran air sesuai yaitu air dapat mengalir
gravitasi b Seluruh parit terisi dengan air
cSeluruh area penanaman lembab
d Penutupan aliran air masuk tepat yaitu setelah
seluruh area lembab
2. Pemberian air secara aPancaran air merata keseluruh area penanaman
siraman b Kondisi media/lahan lembab
cKhusus untuk tanaman hias dalam pot kualitas
air juga harus diperhatikan yaitu :
Air bebas dari patogen
pH harus netral yaitu 6,5 - 7
DAFTAR PUSTAKA
17
Buku Teks (BSE) .2013. Paket Keahlian:Agribisnis Tanaman Perkebunan tentang Pembiakan
Tanaman. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
https://ilmugeografi-com.cd.ampproject.org/v/s/ilmugeografi.com/ilmu-bumi/. (Diakses pada
tanggal 28 November 2018, jam 20.15 WITA).
https://www.slideshare.net/mobile/purwandaruwidyasunu/bagian-1-bahan-kuliah-irigasi-dan-
drainase-bab-1-4-prodi-agroteknologi-faperta-unsoed. (Diakses pada tanggal 28
November, jam 20.30 WITA).
https://www.jerseygardens.info/2018/01/irigasi-tetes-dari-botol-plastik-dengan-tangan/. (Diakses
pada tanggal 28 November 2018, jam 20.55 WITA).
18