Anda di halaman 1dari 6

MODUL PRAKTIKUM/JOB SHEET

Sekolah :
Program Keahlian :
Kompetensi Keahlian :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Dasar
Pengetahuan : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup Agribisnis Tanaman pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Keterampilan : Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai
dengan bidang dan lingkup Agribisnis Tanaman. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Melaksanakan proses penyiapan bibit tanaman (P3).
C. Topik Praktikum
Penyiapan bibit tanaman semangka
D. Tujuan Praktikum
Peserta didik diharapkan mampu melaksanakan penyiapan bibit tanaman sesuai
dengan prosedur yang benar dan tepat dengan penuh ketelitian dan bertanggung jawab.
E. Deskrispi Teori
1) Defenisi Tanaman Semangka
Semangka (Citrullus vulgaris Schard L.) merupakan salah satu buah yang sangat
digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya
yang banyak. Menurut asal usulnya, tanaman semangka berasal dari gurun Kalahari di
Afrika, kemudian menyebar ke segala penjuru dunia, terutama di daerah tropis dan sub-tropis
mulai dari Jepang, Cina, Taiwan, Thailand, India, Jerman, Belanda, bahkan ke Amerika. Hal
ini menyebabkan pasar benih semangka hibrida di Indonesia didominasi oleh benih-benih
impor, Prajnanta, (2003) dalam Surnalim (2012).
Biji semangka yang disemai langsung akan lambat berkecambah, bahkan tidak
berkecambah sama sekali walaupun media tanamnya sudah cocok. Hal ini disebabkan oleh
masa dormansi benih, yaitu keadaan terbungkusnya lembaga biji oleh lapisan kulit. Dormansi
merupakan cara embrio biji mempertahankan diri dari keadaan lingkungan yang tidak
menguntungkan, tetapi berakibat lambatnya proses perkecambahan, Agromedia, (2007)
dalam Surnalim (2012).
Benih yang memiliki kulit keras biasanya mengalami dormansi dengan tipe dormansi
fisik, dengan adanya pembatasan struktural pada perkecambahannya. Kulit yang keras
merupakan penghalang terhadap masuknya air dan gas ke dalam benih tersebut, Sutopo
(1985) dalam Surnalim (2012).
Perlakuan yang dapat digunakan untuk memecahkan tipe dormansi fisik adalah
dengan teknik skarifikasi pada kulit benih yaitu dengan cara penusukan, penggoresan,
pemecahan, atau pengikiran dengan bantuan pisau, jarum, kikir, kertas gosok, atau lainnya
yang paling efektif untuk mengatasi dormansi fisik. Selain itu dapat juga dengan cara
perendaman dengan air panas, Sahupala (2007) dalam Surnalim (2012).
2) Syarat Tumbuh Tanaman Semangka
Tanaman semangka dapat tumbuh dengan syarat-syarat sebagai berikut :
- Tanah gembur
- PH 6 – 7
- Ketinggian 0 – 1.000 m dpl
- Iklim : curah hujan 40-50mm/bln, suhu ± 25oc
3) Pedoman Budi Daya Tanaman Semangka
3.1. Pembibitan
3.1.1 Persyaratan Benih
Pemilihan jenis benih semangka yang disemaikan adalah: Hibrida import, terutama
benih jenis Triploid (non biji) yang mempunyai kulit biji yang sangat keras dan jenis Haploid
(berbiji).
3.1.2 Penyiapan Benih
Jenis benih Hibrida impor, terutama jenis bibit triploid setelah dipilih disiapkan alat
bantu untuk menyayat/merenggangkan sedikit karena tanpa direnggangkan biji tersebut sulit
untuk berkecambah, alat bantu tersebut berbentuk gunting kuku yang mempunyai bentuk
segitiga panjang berukuran kecil dan disediakan tempat kecil yang mempunyai permukaan
lebar. Jenis Haploid dengan mudah disemai karena bijinya tidak keras sehingga mudah
membelah pada waktu berkecambah.
3.1.3 Teknik Penyemaian Benih
Teknik penyemaian benih semangka dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu :
a) Perenggangan bibit biji semangka terlebih dahulu supaya untuk mempermudah dalam
proses pertumbuhannya;
b) Perendaman biji dalam suatu satuan obat yang diramu dari bahan-bahan: 1 liter air hangat
suhu 20-25 derajat C; 1 sendok teh hormon (Atornik, Menedael, Abitonik); 1 sendok peres
fungisida (obat anti jamur) seperti: Difoldhan 4T, Dacosnil 75 WP, Benlate; 0,5 sendok teh
peres bakterisida (Agrept 25 WP). Setelah direndam 10-30 menit, diangkat dan ditiriskan
sampai air tidak mengalir lagi dan bibit siap dikecambahkan.
3.1.4 Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Kantong-kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh
sejak terbit hingga tenggelam. Diberi perlindungan plastik transparan serupa rumah kaca mini
dan untuk salah satu ujungnya terbuka dengan pinggiran yang terbuka. Pemupukan dilakukan
lewat daun untuk memacu perkembangan bibit dicampur dengan obat, dilakukan rutin setiap
3 hari sekali. Pada usia 14 hari, benih-benih dipindahkan ke lapangan yang telah matang dan
siap ditanami benih tersebut.
3.1.5 Pemindahan Bibit
Setelah pengecambahan dilakukan penyemaian bibit menggunakan kantong- kantong
plastik berukuran : 12 cm x (0,2 - 0,3 )mm. Satu kantong ditanam satu benih (sudut kantong
dipotong secukupnya untuk pengurangan sisa air) dan diisi campuran tanah dengan pupuk
organik komposisi: 1 bagian tanah kebun, 1 bagian kompos/humus, 1 bagian pupuk kandang
yang sudah matang. Setelah bibit berumur 12-14 hari dan telah berdaun 2-3 helai,
dipindahkan ke areal penanaman yang telah diolah.
F. Alat dan Bahan
Peralatan ATK, benih semangka, kertas amplas, gunting kuku, kertas buram, bak
perkecambahan, air, tanah, polybag, kompos, handuk, pingset, lampu 10 watt, kotak,
fungisida Benlate, Insektisida Lannate, gelas ukur.

G. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Sebelum Peserta Didik masuk di ruangan laboratorium sebaiknya peserta
didik jangan lupa untuk mengenakan baju lab, masker, sarung tangan.
2. Jika peserta didik sudah memasuki ruangan laboratorium diharapkan peserta
didik tetap menataati tata tertip dalam ruangan laboratorium agar terhindar dari hal-hal
yang tidak diinginkan.
H. Gambar Kerja

Gambar 1. Alat dan bahan Gambar 2. Persiapan media kecambah dan


perlakuan khusus benih semangka
Gambar 3. Benih semangka yang siap untuk dikecambahkan

Gambar 4. Benih semangka yang sudah


berkecambah

Cara Semai Benih Semangka NON BIJI agar Cepat Tumbuh Serempak.mp4
Jika peserta didik masih bingung dan tidak mengerti tentang cara perlakuan benih diatas
maka peserta didik dapat mengakses situs berikut ini : https://www.youtube.com/watch?
v=H_yb0AuTVLY

I. Langkah Kerja
1.Lakukan doa bersama sebelum Anda melakukan langkah -langkah kerja berikutnya, sesuai
ajaran agama yang Anda anut.
2.Siapkan alat dan bahan
3.Hitung benih Semangka sebanyak 50 biji
4.Sebelum dilakukan perkecambahan,terlebih dahulu dilakukan perenggangan kulit biji
dengan menggunakan gunting kuku, pada bagian sisinya digunting. 
5.Biji yang telah direnggangkan direndam dalam larutan obat yang terdiri dari  air
hangat 1 liter,1 sendok teh Atonik, 1 sendok teh fungisida Benlate, 0,5 sendok teh
bakterisida Agrept 25 WP. 
6.Lama perendaman 10-30 menit, setelah melakukan perendaman  biji diangkat dan
ditiriskan sampai air tidak mengalir lagi. 
7.Kemudian biji–biji tersebut dihamparkan secara merata di atas kertas buram yang telah
dibasahi dengan larutan fungisida, dimana kertas buram basah diatur dalam wadah plastik
merata pada dasar dan sisi wadah setebal 5 lapis kertas buram. Di atas hamparan biji
dilapisi lagi dengan kertas buram 5 lapis.
8.Kemudian wadah diselimuti dengan dengan handuk  selapis yang telah basahi dengan
air hangat. 
9.Setelah itu wadah di letakkan pada tempat yang bersih dan terlindung dari sinar
matahari. 
10.Penyimpanan wadah dalam kotak diterangi dengan lampu pijar 10  watt.
Perkecambahan lamanya 2 x 24 jam.
11.Setelah 2 x 24 jam maka benih semangka dikeluarkan dari kotak dan dipindahkan pada
media persemaian dengan menggunakan pingset.
12.Media semai terdiri dari tanah dan kompos dengan perbandingan 1: 1, setelah media tanah
sudah dicampurkan rata maka dimasukan tanah tersebut kedalam polibag dengan ukuran
12cm.1 polibag ditanami 1 benih kecambah tanaman semangka.
13.Setelah bibit berumur 12-14 hari dan telah berdaun 2-3 helai, dipindahkan ke areal
penanaman yang telah diolah untuk dipelihara dan dirawat.
14. setelah dipindahkan bibit tersebut untuk dirawat dan dipelihara, maka lakukanlah
pengamatan lebih lanjut, yaitu mengamati pertumbuhan bibit tersebut.
15. lakukanlah pengamatan setiap hari untuk melihat perkembangan dari bibit tersebut serta
catat hasil pertumbuhan tersebut.
16. hasil catatan pengamatan dari peserta didik akan dijadikan sebagai laporan praktikum
serta akan dinilai oleh Guru.

J. Data Pengamatan
Pengamatan yang harus dilakukan oleh perserta didik adalah membuat tabel
pengamatan tentang Tanaman Semangka.
Tabel.1. Contoh tabel pengamatan tanaman semangka
No Hari Tinggi Tanaman Jumlah Daun Keterangan
Pengamatan

K. Analisis Hasil Praktikum

L. Pembahasan

M. Kesimpulan & Saran

N. Daftar Pustaka
Alridiwirsah.2010. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Semangka Terhadap Pupuk Kandang 
dan Mulsa Cangkang Telur. Agrium, Oktober 2010 Volume 16 No. 2.

Imran.2005. Budidaya Tanaman Semangka Citrulus Vulhgaris Schard Kantor Informasi


Penyuluhan Pertanian Kabupaten Labuhanbatu 2005.

Sunarlim.M, Zam.S.I, dan J.Purwanto. 2012. Pelukaan Benih Dan Perendaman Dengan
Atonik Pada Perkecambahan Benih Dan Pertumbuhan Tanaman Semangka Non
Biji.Jurnal Agroteknologi, Vol. 2 No. 2, Februari 2012: 29-32.

Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan


dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id (Semangka Citrullus
vulgaris)

https://dikbud.ntbprov.go.id/assets/download/mediapembelajaran/PRODUKTIF%206%20-
%20PERLAKUAN%20KHUSUS.pdf diakses pada 29 Nov. 18

https://www.youtube.com/watch?v=H_yb0AuTVLY diaskes pada 1 Januari.2019

O. Lampiran Dokumentasi Praktikum

Anda mungkin juga menyukai