SECARA GENERATIF
OLEH KELOMPOK A:
1. Amabel Nola Dwi Asmara (H1019005)
2. Annindhitya Pradhini Intan K S P (H1019008)
3. Annisa Alfiana Damayanti (H1019009)
DEFINISI
1. Benih bermutu secara genetis, merupakan benih yang berasal dari benih
murini dari spesies/varietas yang dapat menunjukkan identitas secara genetis
dari tanaman induknya.
2. Benih bermutu secara fisiologis, merupakan benih yang mempunyai daya
tumbuh tinggi, percepatan perkecambahan dan viabilitas tinggi.
3. Benih bermutu secara fisik, merupakan benih berkualitas yang ditunjukkan
berdasarkan kualitas fisiknya.
Syarat Benih Bermutu :
Benih bernas adalah benih yang berisi atau tidak hampa. Untuk mengetahui
secara pasti, dapat dilakukan dengan penimbangan dan perendaman pada
air.
Syarat Benih Bermutu :
Ukuran benih yang dimaksud adalah besar kecilnya volume setiap butir benih.
Benih yang baik adalah benih yang memiliki ukuran normal, tidak terlalu besar
dan tidak terlalu kecil.
Syarat Bibit Berkualitas
Bibit berkualitas dapat disediakan jika serangkaian kegiatan pembibitan dipenuhi dengan baik dan benar, mulai
dari:
(i) Pengadaan benih (bagaimana asal usul genetik benih, cara pengumpulan benih, penyimpanan benih,
perlakuan benih hingga teknik penyemaian benih);
(ii) Penyiapan media tumbuh bibit (komposisi media tumbuh, perbaikan sifat kimia dan fisik media tumbuh,
pemanfaatan pupuk organik dan hayati);
(iii) Terpenuhinya persyaratan persemaian (ketersediaan air, lokasi, tenaga kerja dan keamanan);
(iv) Teknik pembibitan baik secara generatif maupun vegetative (penyapihan, pemeliharaan dan seleksi bibit).
Oleh karenanya dibutuhkan sebuah manual yang setidaknya dapat menyajikan materi secara utuh untuk
memberikan pengetahuan tentang teknik pembibitan tanaman yang berkualitas dan mudah dipraktikkan di
lapangan.
Syarat Bibit Berkualitas
Bibit berkualitas dicirikan oleh kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan baru, dapat
tumbuh dengan baik jika ditanam di lapangan, sehat dan seragam. Oleh sebab itu bibit yang akan
ditanam harus memenuhi mutu genetik benih dan mutu fisik fisiologis bibit.
Menurut Irawan et al. (2020), bibit yang layak ditanam harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
● Media pada bedeng tabur adalah kerikil atau bahan lain yang dapat mengalirkan secara baik dan media
perkecambahan seringkali terdiri dari bahan yang relatif gembur, contohnya pasir yang membuat lebih
mudah untuk memindahkan bibit tanpa merusak sistem akar.
● Media bedeng sapih harus mempunyai drainase yang bagus untuk mencegah penggenangan air dalam
pot. Jika bibit ditempatkan secara langsung di atas tanah, maka bagian dasar bedeng sapih sebaiknya
harus memiliki lapisan kerikil atau pasir untuk menjamin drainase yang bagus. Selain itu, selokan drainase
pada tiap sisi bedeng sapih harus dibuat untuk mengalirkan air ketika hujan lebat. Agar media bedeng
semai menjadi remah dan subur campurkan tanah dengan pupuk organik seperti pupuk kandang atau
kompos sebanyak satu kaleng minyak per meter persegi bedengan. Tambahkan juga pasir atau sekam
padi dengan jumlah yang sama. Tanah bedeng semai yang remah dan subur membuat akar-akar tanaman
muda tumbuh lurus dan rimbun, serta memudahkan pemindahan bibit ke media penyapihan atau ke lahan
tanam yang sesungguhnya. Untuk menjaga agar kelembabannya tetap tinggi, permukaan bedeng semai
ditutup dengan jerami atau serbuk gergaji.
Syarat Media
Mutu genetik menginformasikan tentang asal sumber benih, dengan demikian, mutu genetik
akan berhubungan dengan kualitas pohon yang dijadikan sebagai penghasil benih untuk
pembibitan. Jika pohon induk yang digunakan berkualitas baik, maka akan lebih berpeluang
menghasilkan anakan yang baik, demikian juga sebaliknya.
1. Faktor Luar
- Air : Jumlah air yang diperlukan serta jumlah air yang tersedia pada medium sekitarnya.
- Temperatur : temperatur yang paling cocok dan menguntungkan untuk pembibitan
(minimum/maksimum).
- Oksigen : Ketersediaan oksigen untuk mendukung proses respirasi.
- Cahaya : Kebutuhan cahaya untuk berlangsungnya fotosintesis bagi benih.
Langkah-Langkah Teknik Pembibitan
Ada hal yang harus dilakukan sebelum melakukan pembibitan, maka harus disiapkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Melakukan pengadaan benih
merupakan kunci penting bagi keberhasilan pembuatan bibit. Benih-benih tertentu tidak bisa tersedia
setiap saat, namun harus disesuaikan dengan musim benih. Ada berbagai macam cara pengadaan
benih antara lain
Kekurangan :
1. PembIbitan tanaman kakao (Theobroma cacao) secara generatif di Balitri Sukabumi, Jawa Barat.
Sitasi: Annisa, N., 2020. Pembibitan Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) Secara Generatif di
Balittri Sukabumi Jawa Barat.
1. Pembibitan durian yang dilakukan secara generatif di kebun benih hortikultura Ranukitri, Pendem,
Mojogedang, Jawa Tengah.
Sitasi: Herlina, V., 2012. Pembibitan durian Di kebun benih hortikultura ranukitri pendem,
mojogedang, karanganyar Jawa tengah.
TEKNIK PEMBIBITAN
SECARA VEGETATIF
OLEH KELOMPOK B:
Elmi Makrifah (H1019016)
Septianing Hayu Sekar Lintang (H1019037)
Tulus Widodo (H1019043)
Definisi
Teknik pembibitan secara vegetatif merupakan salah satu cara pembibitan yang
menggunakan bagian vegetatif tanaman meliputi daun, akar, tunas, batang, jaringan,
maupun organ. Teknik ini dinilai dapat menjadi alternatif bagi industri bibit karena tidak
bergantung pada musim buah.
Pada pembiakan vegetatif atau aseksual, diperoleh turunan yang memiliki sifat
identik dengan induknya. Hal ini disebabkan organ pembiakan atau bahan
perbanyakan merupakan organ vegetatif tanaman. Pembiakan vegetatif dapat
mengabadikan individu tanaman tanpa mengalami perubahan bahan genetik pada
generasinya hingga sampai beberapa tahun ke depan, sehingga turunan (Progeny
atau offspring) akan identik dengan tanaman induknya atau dikenal sebagai klon.
Tumbuh dan berkembangnya tanaman baru ini dikarenakan pada organ vegetatif
tersebut mampu tumbuh dan berkembang akar serta tunas melalui serangkaian proses
metabolisme yang komplek.
Syarat Media dan Bibit
Media memiliki fungsi untuk menopang bibit, menyimpan dan menyediakan
air, serta memberikan unsur hara bagi bibit. Media tanam yang baik antara lain
adalah:
● Gembur
● Memiliki aerasi yang baik
● Porositas tinggi
● Mampu menahan air dan menyediakannya bagi tanaman
● Mampu menyediakan unsur hara
Bahan organik adalah bahan yang memenuhi syarat sebagai media
pembibitan karena dapat memperbaiki struktur tanah, menyimpan air dalam
waktu lama, meningkatkan aktivitas organisme tanah, menambah unsur hara,
dan menurunkan daya jerap partikel tanah terhadap kation. Penggunaan media
tumbuh yang tepat akan menentukan pertumbuhan optimum bibit.
Syarat Media dan Bibit
Syarat bibit :
1. Faktor Dalam
Keadaan bahan tanaman itu sendiri berupa tuber, bulb ataupun corm. Jenis
atau varietas juga memberikan dukungan terhadap kemudahan organ khusus
untuk beregenerasi membentuk suatu turunan baru karena berhubungan
langsung dengan sifat gen yang terkandung atau yang dimiliki. Keberadaan
mata tunas yang sehat merupakan keberhasilan pertumbuhan awal bahan
bibit.
Faktor-Faktor Pendukung Regenerasi Organ Khusus
2. Faktor luar
3. Faktor Pelaksanaan
Stek pucuk jati adalah metode perbanyakan vegetatif secara konvensional dengan menumbuhkan terlebih
dahulu tunas-tunas axilar pada media tumbuh sampai berakar sebelum dipindahkan ke lapangan.
1. Memilih dan menyiapkan bahan tanaman untuk stek dengan ciri batang masih berbulu, agak
silindris, warna hijau , memiliki tiga pasang daun.
2. Pangkal stek dipotong miring dengan pisau tajam, lalu dicelupkan pada larutan hormon IBA selama
10 menit
3. Stek ditanam pada polybag, sebelum ditanam polybag dilubangi dengan menggunakan ranting
4. Menyesuaikan kondisi lingkungan dengan kelembaban diatas 80%, perlakuan yang dilakukan yaitu
dengan pemberian sungkup plastik di atas bedeng
5. Melakukan pemeliharaan yaitu penyiraman selama dua kali sehari dan penanganan hama penyakit
serta penyiangan gulma
6. Stek yang berakar dipisahkan dan dikumpulkan dalam satu bedeng tersendiri
7. Bibit hasil biakan stek dipindahkan di area terbuka hingga siap tanam
Perbanyakan bibit mangga dengan teknik vegetatif grafting
Grafting tanaman mangga yaitu penyambungan 2 jaringan tanaman mangga hidup sedemikian
rupa sehingga kedua jaringan tersebut bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu
tanaman gabungan
Langkah-langkah :
1. Mencari tumbuhan yang subur, batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas
2. Mencari tumbuhan kedua yang siap diambil tunasnya
3. Batang bawah dipotong setinggi 20-25 cm di atas permukaan tanah
4. Batang bawah dibelah membujur sedalam 2-2,5 cm
5. Memotong pula tanaman tunas yang akan ditempel dengan huruf V
6. Mengikat tempelan dengan tali rafia secara seksama
7. Membungkus sambungan tadi dengan plastik transparan untuk menghindari sinar matahari
langsung
Perbanyakan bibit jambu air dengan teknik vegetatif
cangkok
Cangkok jambu air merupakan teknik yang dilakukan untuk mendapatkan anakan
jambu air dengan cara menumbuhkan akar pada batang tanaman
Langkah-langkah :
1. Memilih cabang yang sehat dan baik
2. Cabang dikuliti melingkar dengan jarak 5-10 cm
3. Membersihkan lapisan kambium yang menempel pada kayu
4. Melapisi bagian tersebut dengan tanah gembur dan dibalut dengan plastik atau
sabut kelapa, memberikan lubang pada plastik agar air bisa masuk
5. Mengikat balutan dengan menggunakan tali plastik di bagian ujung atas dan
ujung bawah
6. Menyirami bagian yang dicangkok secara teratur
7. Setelah kurang lebih satu bulan akar mulai tumbuh
Terima Kasih