Anda di halaman 1dari 31

AWAN DAN KELEMBABAN

Hidro-Klimatologi
Pertemuan 4
Air dipanaskan  energi kinetik molekul akan bertambah dan memisahkan diri dari genangan dan naik ke
udara. Proses terpisahnya molekul sebagai perubahan wujud cair menjadi uap. Wujud air dari uap
menjadi cair disebut kondensasi
• Banyaknya uap air dalam udara; hanya 2% dari
Kelembaban jumlah massa atmosfer
• jumlah ini tidak konstan,bervariasi antara 0-
udara 5%.

Kelembaban • Absolut humidity


• Berat uap air yang tertampung dalam
mutlak volume udara (g/m3)

• Relative humidity  RH
Kelembaban • % perbandingan kelembaban mutlak thd
kapasitas maksimumnya (dew point) pd suhu
nisbi sama; Kelembaban 100% = udara jenuh dgn
uap air
• Perbandingan antara massa uap air (mv)
Kelembaban dengan massa udara lembab yaitu massa
udara kering (md) bersama uap air tersebut
spesifik q = mv/(md+mv)

Makin tinggi tempratur, kapasitas udara makin besar,


kelembaban relatif berkurang
Arti penting uap air (water vapor)

1 Uap air di udara sebagai bahan pembentukan awan

Uap air menyerap radiasi matahari  menentukan


2
kecepatan kehilangan panas  ikut mengatur suhu

Jumlah besar uap air di udara makin besar energi potensial


3
yang tersedia di atmosfer  sumber terjadinya hujan angin
• Titik jenuh adalah keadaan ketika jumlah molekul
air yang menguap sama dengan jumlah molekul
air yang berkondensasi
• Angin mendukung terjadinya proses evaporasi
dengan membawa pergi uap-uap air dari tempat
asalnya, mengakibatkan titik jenih sulit tercapai
dan uap-uap air terus terbentuk
• Inti kondensasi merupakan partikel-partikel udara
yang menjadi tempat menempelnya molekul air
sehingga mereka mampu berkondensasi
Tekanan uap
• Tekanan uap adalah
kontribusi tekanan yang
diberikan oleh air terhadap
tekanan udara keseluruhan
• Digunakan untuk mengukur
jumlah air yang terkandung
di udara
• Tekanan uap jenuh
menerangkan berapa
jumlah uap air yang
diperlukan untuk membuat
udara jenuh pada tempratur
dan tekanan tertentu
Kelembaban relatif
• Relative humidity  untuk mengetahui
tingkat kejenuhan udara
• Rasio jumlah uap air saat itu dengan jumlah
uap air maksimum yang dapat ditanggung
oleh udara saat itu
Titik Embun
• Suhu yang diperlukan udara utuk menjadi
jenuh tanpa mengubah jumlah uap air dan
tekanannya . Titik embun yang dekat dengan
suhu lingkungan menggambarkan kelembaban
relatif udara yang besar. Titik embun yang
jauh dari suhu lingkungan menggambarkan
kelembaban relatif udara kecil
Mengukur kelembaban

HIGROMETER  Prinsip dasar metode


pertambahan panjang dan pertambahan
massa

PSIKROMETER (termometer bola basah – bola


kering)  berdasar metode termodinamika
Embun dan Kabut
• Embun adalah uap-uap air yang kembali berubah menjadi
titik-titik air
• Embun terjadi jika udara yang tidak kering melewati
permukaan bumi yang suhunya di bawah titik embun
• Pembentukan Kabut dimulai ketika udara mendingin
dengan kelembaban relatif ≥75%. Pada saat ini, uap air
mulai berkondensasi pada inti-inti kondensasi
higroskopik(pencari air). Kabut yang terjadi pada tahap ini
disebut haze (kabut tipis)
• Jika suhu terus turun hingga titik embun, maka
kelembababn realtifnya naik hingga 100%. Pada tahap ini
titik air pada haze telah tumbuh hinga mirip seperti awan
yang ada di muka bumi yang disebut kabut
Distribusi kelembaban udara
Distribusi berdasar ruang Distribusi berdasar waktu
• Kelembaban relatif di suatu • Makin tinggi suhu udara makin
tempat dipengaruhi oleh besar kapasitas udara
kondisi suhu udara dan menampung uap air
kandungan uap air aktual • Siang hari suhu lebih tinggi
yang ditentukam oleh dibanding malam hari
ketersediaan air di tempat sehingga RH siang < RH malam
tersebut • Suhu minimum harian tercapai
pada pagi hari sebelum
• Daerah pantai  RH tinggi
matahari terbit  RH
• Daerah pegunungan (T maksimum  terbentuk
rendah)  RH tinggi embun
PERAN KELEMBABAN UDARA
BAGI TUMBUHAN

• Kelembaban udara tinggi :


 menguntungkan: kelembaban tinggi disertai intensitas
cahaya tinggi (laju fotosintesis meningkat)
 merugikan: kelembaban tinggi disertai suhu udara
tinggi (suasana ideal untuk perkembangan OPT )

• Kelembaban udara rendah bisa menyebabkan cekaman


(stress) air pada tanaman (terutama bila terjadi pada
siang hari dan suhu udara tinggi)
13
AWAN
• Awan terbentuk akibat massa udara lembab di
atmosfer naik kemudian mengalami kondensasi
(menjadi butir-butir yang malayang)
• Awan terbentuk secara konveksi  di permukaan
bumi banyak benda mengandung air, terjadi
pemanasan, sehingga kerapatan rendah, massa
udara lebih rigan dan bergerak ke atas dan terjadi
kondensasi terbentuk awan  hujan
AWAN
Proses dinamis
Massa udara bergerak ke atas  suhu turun 
kondensasi

Penyebab massa udara naik


1. Arus angin horizontal konvergen
2. Paksaan karena menemui hambatan
3. Konveksi karena pemanasan permukaan
Konveksi karena pemanasan permukaan

18
Proses fisik
• Makrofisik, prinsip sama dengan proses dinamik →
Massa udara naik yang dipengaruhi oleh sirkulasi lokal
yaitu: angin, topografi, dan perbedaan pemanasan

• Mikrofisik, dimulai dari kondensasi uap air


Uap air  pendinginan  kondensasi  cair
atau padat  ukuran butir membesar menjadi hujan

19
INTI KONDENSASI
Adalah bagian aerosol di dalam atmosfer, seperti debu,
garam, jelaga, ion-ion, yang berperan mendukung
kondensasi uap air
MACAM INTI KONDENSASI:
• Berdasar asal:
- inti kondensasi natural
- antropogenik
• Berdasar afinitas:
- higroskopik (efektif sebagai inti kondensasi)
- hidrofobik

Ukuran inti kondensasi efektif: Ǿ → 0,1 sampai 1 μm


20
Peran awan
Peran awan sebagai
• Sumber presipitasi
• Pengendali neraca panas sekaligus sebagai
pengendali suhu udara
a. Absorbsi
b. Memantulkan Peran awan terhadap
radiasi matahari
c. Membaurkan b

d. meneruskan
c a

d
Klasifikasi Awan
• Awan dikelompokkan berdasarkan ketinggian
dan sifatnya
Jenis awan Ketinggian (km)
Tropis Iklim Kutub
sedang
Tinggi 6 – 18 5 – 13 3–8
Menengah 2–8 2–7 2–4
Rendah 0–2 0–2 0–2
Awan tinggi
• Biasanya terdiri dari kristal es dan sebagian
kecil cairan air. Tidak menurunkan hujan

Awan tipis seperti bulu Awan putih merata Seperti sisik ikan
burung seperti tabir
Awan menengah
• 2000 – 6000 m

Berlapis-lapis tebal Bergumpal-gumpal tebal


Awan rendah
• Tersusun atas titik-titik air, jika udara cukup
dingin maka awan ini dapat mengandung
partikel es dan salju

Awan merata rendah Awan tebal luas dan Lapisan awan luas,
dan berlapis-lapis bergumpal sebagian turun sebagai
hujan
Awan rendah
• Awan nimbostratus sering menimbulkan hujan
deras yang lama
• Awan stratus sebenarnya merupakan kabut
yang naik dan menimbulkan gerimis
• Perbedaan Stratus dengan nimbostratus
adalah dasar awan stratus lebih merata
• Awan stratokumulus merupakan awan yang
berasal dari sisa-sisa awan kumulus, biasanya
terlihat pada sore hari
Awan dengan pertumbuhan vertikal
• Cumulus dan
Cumulonimbus
• Cumulonimbus
merupakan evolusi dari
awan cumulus
kongestus yang
mndapatakna panas
luar biasa besar
• Cumulonimbus 
sumber bencana cuaca
seperti hujan es, puting
beliung, tornado, hujan
deras dan petir
• Cumulonimbus 
berupa barisan awan
atau berdiri sendiri
Awan-awan lain

Terbentuk ketika udara Terjadi ketika angin Terjadi ketika udara Ketika uap air pada
lembab melewati meniup bagian atas dingin turun ke muka asap bungan jet
rintangan sehingga awan kumulus bumi, sebagai indikator mengembun
angin turbulen dan kongestus yang sedang bahwa puting beliung
awan terbentuk di tumbuh telah terjadi
punggung angin
Awan-awan lain
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai