Anda di halaman 1dari 16

HIDROLOGI &

HIDROGEOLOGI
TIM DOSEN 2021
Rahmi Yorika, S.Si., M.Sc.
Sub Bahasan 2
TEORI PRESIPITASI
Definisi Presipitasi

▪ Presipitasi merupakan proses turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi


dan laut, yang dapat berbentuk hujan maupun salju tergantung dengan kondisi
serta posisi turunnya air tersebut.
▪ Jika di daerah tropis, presipitasi yang umum terjadi berupa air hujan.
▪ Jika terjadi di daerah beriklim subtropis presipitasi dapat berbentuk air hujan
ataupun salju
▪ Merupakan peristiwa klimatik yang bersifat alamiah
❑Proses presipitasi diawali naiknya uap air dari
permukaan bumi ke atmosfer. Uap air di atmosfer
menjadi dingin dan terkondensasi membentuk awan
(clouds).
❑Kondensasi terjadi ketika suhu udara berubah menjadi
lebih dingin.
❑Ketika awan yang terbentuk tidak mampu lagi
menampung air maka awan akan melepas uap air yang
ada di dalamnya ke dalam bentuk presipitasi.
Mekanisme terjadinya presipitasi melibatkan tiga faktor
utama.yaitu:

• Adanya kenaikan massa uap air ke atmosfer sampai saatnya atmosfer menjadi
jenuh.
• Terjadi kondensasi partikel-partikel uap air di atmosfer.
• Partikel-partikel uap air yang mengalami kondesasi bertambah besar sejalan
dengan waktu kemudian jatuh ke bumi dan permukaan laut
Jenis-Jenis Presipitasi

Berdasarkan bentuknya

• Drizzle merupakan presipitasi yang terdiri dari butiran air berdiameter kurang dari 0,02 mm
• Rain merupakan presipitasi dengan ukuran butir air lebih besar dari 0,02 mm
• Glaze merupakan presipitasi berupa es yang terbentuk dari hujan atau drizzle yang membeku akibat
kontak dengan lingkungan yang dingin
• Sleet : Presipitasi terbentuk apabila butir-butir hujan sewaktu jatuh mengalami pembekuan akibat udara
yang dingin
• Snow : Presipitasi dalam bentuk Kristal es

• Hail : Presipitasi dalam bentuk bola es dengan diameter lebih dari 0,2 inci.
HUJAN
 Merupakan proses presipitasi yang umum terjadi di
Indonesia
 Faktor mempengaruhi terjadinya Hujan antara lain :
▪ Adanya uap air di atmosfir
▪ Faktor Meteorologi (temperatur, kelembaban, kelengasan, angin)
▪ Lokasi daerah dengan sistem sirkulasi
▪ Adanya rintangan oleh gunung/pegunungan
▪ Faktor Geografis
PRESIPITASI KONVEKTIF (convective precipitation)

• Pada daerah tropis saat musim kemarau, udara yang berada di dekat
permukaan tanah mengalami pemanasan yang intensif. Pemanasan
tersebut menyebabkan kerapatan massa udara berkurang. Udara basah
naik ke atas dan mengalami pendinginan sehingga terjadi kondensasi dan
hujan. Proses kondensasi membentuk awan cumulonimbus.
• Jenis awan ini termasuk awan yang mampu menghasilkan hujan lebat disertai kilat
dan guntur dan sering terdapat butir-butir es
• Hujan yang terjadi karena proses ini disebut hujan zenithal, mempunyai
intensitas tinggi, durasi singkat dan cakupan wilayah yang tidak terlalu
luas. Hujan konvektif biasanya terjadi pada akhir musim kering.
PRESIPITASI SIKLON (cyclonic precipitation)

• Terjadi akibat adanya daerah siklon (daerah tekanannya lebih rendah daripada daerah
sekitarnya) pada daerah tropis sebagai akibat tingginya suhu udara pada daerah tersebut
• Massa udara akan naik keatas karena kerapatannya kecil yang pada akhirnya akan
menimbulkan daerah tekanan rendah di permukaan bumi yang dikenal sebagai daerah depresi
atau daerah siklon.1. Presipitasi orografik (orographic percitipation)
• massa udara panas yang relatif ringan bertemu dengan massa udara dingin yang
relatif berat, maka udara panas tersebut akan bergerak di atas udara dingin.
Udara yang bergerak ke atas mengalami pendinginan akan terjadi kondensasi
sehingga membentuk awan dan hujan.
• Hujan yang terjadi disebut hujan siklonik, mempunyai sifat tidak terlalu lebat dan
berlangsung dalam waktu lebih lama
 Hujan siklonik dapat dibedakan menjadi hujan siklonik dingin dan hujan
siklonik hangat.
 Hujan siklonik dingin biasanya mempunyai kemiringan permukaan frontal
yang besar sehingga gerakan massa udara ke tempat yang lebih tinggi menjadi
cepat dan menghasilkan hujan lebat dalam waktu singkat.
 Sedangkan hujan siklonik hangat, kemiringan permukaan frontal tidak terlalu
besar sehingga gerakan massa udara ke tempat yang lebih tinggi berangsur
perlahan, pembentukan awan lambat.
 Tipe hujannya bercirikan tidak terlalu lebat dan berlangsung dalam waktu
lebih lama.
 Hujan badai dan hujan monsoon adalah tipe hujan siklonik/frontal yang
sering dijumpai.
PRESIPITASI OROGRAFIK (orographic percitipation)

• Dihasilkan dari udara lembab yang naik didorong angin oleh adanya dataran tinggi atau
pegunungan. Udara lembab yang didorong ke atas ini mengalami penurunan suhu secara
cepat.
• Gerakan turbulensi udara dan hambatan sehingga mudah terjadinya kondensasi dan
pembentukan awan yang kemudian terjadi hujan.
• Peristiwa ini sering terjadi pada lereng gunung yang menghadap arah angin.
• Kondisi atmosfer biasanya dalam keadaan instabil bersyarat, dan terbentuk jenis awan-
awan stratus atau stratocumulus yang menghasilkan hujan lebih lama dan jangkauannya
relatif lebih luas.
Hujan Orografis
Post Test yuk
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai