Anda di halaman 1dari 15

Hujan 

(bahasa Inggris: Rain) adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan


presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan campuran hujan dengan salju (slit). Hujan
memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es
di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di
atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua
proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang
hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Virga adalah presipitasi
yang jatuh ke Bumi namun menguap sebelum mencapai daratan; inilah satu cara penjenuhan
udara. Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es dengan awan.
Butir hujan memiliki ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar),
hingga bola kecil (butir kecil).
Kelembapan yang bergerak di sepanjang zona perbedaan suhu dan kelembapan tiga dimensi
yang disebut front cuaca adalah metode utama dalam pembuatan hujan. Jika pada saat itu
terdapat kelembapan dan gerakan ke atas yang cukup, hujan akan jatuh dari awan konvektif
(awan dengan gerakan kuat ke atas) seperti kumulonimbus (badai petir) yang dapat terkumpul
menjadi ikatan hujan sempit. Di kawasan pegunungan, hujan deras bisa terjadi jika aliran atas
lembah meningkat di sisi atas angin permukaan pada ketinggian yang memaksa udara lembap
mengembun dan jatuh sebagai hujan di sepanjang sisi pegunungan. Di sisi bawah angin
pegunungan, iklim gurun dapat terjadi karena udara kering yang diakibatkan aliran bawah
lembah yang mengakibatkan pemanasan dan pengeringan massa udara. Pergerakan truf
monsun, atau zona konvergensi intertropis, membawa musim hujan ke iklim sabana. Hujan
adalah sumber utama air tawar di sebagian besar daerah di dunia, menyediakan kondisi cocok
untuk keragaman ekosistem, juga air untuk pembangkit listrik
hidroelektrik dan irigasi ladang. Curah hujan dihitung menggunakan pengukur hujan. Jumlah
curah hujan dihitung secara aktif oleh radar cuaca dan secara pasif oleh satelit cuaca.
Dampak pulau panas perkotaan mendorong peningkatan curah hujan dalam jumlah dan
intensitasnya di bawah angin perkotaan. Pemanasan global juga dapat mengakibatkan
perubahan pola hujan di seluruh dunia, termasuk suasana hujan di timur Amerika Utara dan
suasana kering di wilayah tropis. Hujan adalah komponen utama dalam siklus air dan
penyedia utama air tawar di planet ini. Curah hujan rata-rata tahunan global adalah 990
milimeter (39 in). Sistem pengelompokan iklim seperti sistem pengelompokan iklim
Köppen menggunakan curah hujan rata-rata tahunan untuk membantu membedakan kawasan-
kawasan iklim. Antartika adalah benua terkering di Bumi. Di daerah lain, hujan juga pernah
turun dengan kandungan metana, besi, neon, dan asam sulfur.

Pembentukan
Udara lembap
Udara berisikan uap air dan sejumlah air dalam massa udara kering, disebut Rasio
Pencampuran, diukur dalam satuan gram air per kilogram udara kering (g/kg).[1][2] Jumlah
kelembapan di udara juga disebut sebagai kelembapan relatif; yaitu persentase total udara uap
air yang dapat bertahan pada suhu udara tertentu.[3] Jumlah uap air yang dapat ditahan udara
sebelum melembap (100% kelembapan relatif) dan membentuk awan (sekumpulan air kecil
dan tampak dan partikel es yang tertahan di atas permukaan Bumi) [4] bergantung pada
suhunya. Udara yang lebih panas memiliki lebih banyak uap air daripada udara dingin
sebelum melembap. Karena itu, satu-satunya cara untuk melembapkan udara adalah dengan
mendinginkannya. Titik embun adalah suhu yang dicapai dalam pendinginan udara untuk
melembapkan udara tersebut.[5]
Ada empat mekanisme utama dalam pendinginan udara hingga titik embunnya: pendinginan
adiabatik, pendinginan konduktif, pendinginan radiasional, dan pendinginan
evaporatif. Pendinginan adiabatik terjadi ketika udara naik dan menyebar.[6] Udara dapat naik
karena konveksi, gerakan atmosfer berskala besar, atau perintang fisik seperti pegunungan
(pengangkatan orografis). Pendinginan konduktif terjadi ketika udara bertemu permukaan
yang lebih dingin,[7] biasanya tertiup dari satu permukaan ke permukaan lain, misalnya dari
permukaan air ke daratan yang lebih dingin. Pendinginan radiasional terjadi karena
emisi radiasi inframerah yang muncul akibat udara ataupun permukaan di bawahnya.
[8]
 Pendinginan evaporatif terjadi ketika kelembapan masuk dalam udara melalui penguapan,
sehingga memaksa suhu udara mendingin hingga suhu bulb basah, atau mencapai titik
kelembapan.[9]
Cara utama uap air dapat bergabung dengan udara adalah ketika angin berkonvergensi ke
wilayah gerakan ke atas,[10] presipitasi atau virga yang jatuh dari atas,[11] pemanasan siang hari
yang menguapkan air dari permukaan laut, badan air atau tanah basah, [12] transpirasi
tumbuhan,[13] udara dingin atau kering yang bergerak di perairan panas,[14] dan udara yang
naik di pegunungan.[15] Uap air biasanya mulai mengembun di nuklei kondensasi seperti
debu, es, dan garam untuk membentuk awan. Bagian-bagian tinggi front cuaca (tiga dimensi)
[16]
 memaksa wilayah luas melakukan gerakan ke atas di atmosfer Bumi sehingga membentuk
dek awan seperti altostratus atau sirostratus.[17] Stratus adalah dek awan stabil yang terbentuk
ketika udara dingin dan stabil terperangkap di bawah massa udara panas. Awan ini juga dapat
terbentuk akibat pengangkatan kabut adveksi ketika kondisi berangin.[18]
Koalesensi

Bentuk butir hujan menurut ukurannya


Koalesensi terjadi ketika butir air bergabung membentuk butir air yang lebih besar, atau
ketika butir air membeku menjadi kristal es yang dikenal sebagai proses Bergeron. Resistensi
udara mengakibatkan butiran air mengambang di awan. Ketika turbulensi udara terjadi,
butiran air bertabrakan dan menghasilkan butiran yang lebih besar. Butiran air besar ini turun
dan koalesensi terus berlanjut, sehingga butiran menjadi cukup berat untuk melawan
resistensi udara dan jatuh sebagai hujan. Koalesensi umumnya sering terjadi di awan atas titik
beku dan dikenal sebagai proses hujan hangat.[19] Di awan bawah titik beku, kristal es mulai
jatuh ketika memiliki massa yang cukup. Umumnya, kristal membutuhkan massa yang lebih
besar daripada koalesensi yang terjadi antara kristal dan butiran air sekitarnya. Proses ini
bergantung kepada suhu, karena butiran air superdingin hanya ada di awan bawah titik beku.
Selain itu, karena perbedaan suhu yang besar antara awan dan permukaan, kristal-kristal es
ini bisa mencair ketika jatuh dan menjadi hujan.[20]
Butiran hujan memiliki beragam ukuran mulai dari diameter rata-rata 0,1 milimeter
(0,0039 in) hingga 9 milimeter (0,35 in), di atas itu butiran akan terpisah-pisah. Butiran kecil
disebut butiran awan dan berbentuk bola. Butiran hujan besar semakin pepat di bawah seperti
roti hamburger, butiran terbesar berbentuk mirip parasut.[21] Berbeda dengan kepercayaan
masyarakat, bentuk butir hujan yang asli justru tidak mirip air mata.[22] Butiran hujan terbesar
di Bumi tercatat di Brasil dan Kepulauan Marshall pada tahun 2004—beberapa di antaranya
sebesar 10 milimeter (0,39 in). Ukuran besar ini disebabkan oleh pengembunan
partikel asap besar atau tabrakan antara sekelompok kecil butiran dengan air tawar yang
banyak.[23]
Intensitas dan durasi hujan biasanya berkaitan terbalik yang berarti badai intensitas tinggi
memiliki durasi pendek dan badai intensitas rendah memiliki durasi panjang.[24][25] Butir hujan
pada hujan es cair cenderung lebih besar daripada butiran hujan lain.[26] Butir hujan jatuh
pada kecepatan terminalnya, lebih besar untuk butiran besar karena massanya yang lebih
besar terhadap rasio tarikan. Di permukaan laut tanpa angin, gerimis 0,5 milimeter (0,020 in)
jatuh dengan kecepatan 2 meter per detik (4,5 mph), sementara butiran besar 5 milimeter
(0,20 in) jatuh pada kecepatan 9 meter per detik (20 mph).[27] Suara butir hujan menabrak air
disebabkan oleh gelembung air berosilasi di bawah air.[28][29] Kode METAR untuk hujan
adalah RA, sementara kode untuk hujan deras adalah SHRA.[30]

Sebab
Aktivitas frontal
Artikel utama: Front cuaca
Hujan stratiform (perintang hujan besar dengan intensitas yang relatif sama) dan dinamis
(hujan konvektif yang alaminya deras dengan perubahan intensitas besar dalam jarak pendek)
terjadi sebagai akibat dari naiknya udara secara perlahan dalam sistem sinoptis (satuan
cm/detik), seperti di sekitar daerah front dingin dan dekat front panas permukaan. Kenaikan
sejenis juga terjadi di sekitar siklon tropis di luar dinding mata, dan di pola hujan
sekitar siklon lintang tengah.[31] Berbagai jenis cuaca dapat ditemukan di sepanjang front
tutupan dengan kemungkinan terjadinya badai petir, namun biasanya jalur mereka dikaitkan
dengan penguapan massa air. Front tutupan biasanya terbentuk di sekitar daerah bertekanan
rendah.[32] Hal yang memisahkan curah hujan dari presipitasi lainnya, seperti butir
es dan salju, adalah adanya lapisan tebal udara yang tinggi dengan suhu di atas titik cair es,
yang mencairkan hujan beku sebelum mencapai tanah. Jika ada lapisan dangkal dekat
permmukaan yang suhunya di bawah titik beku, hujan beku (hujan yang membeku setelah
bersentuhan dengan permukaan di lingkungan sub-beku) akan terjadi.[33] Hujan es semakin
jarang terjadi ketika titik beku di atas atmosfer melebihi ketinggian 11.000 kaki (3.400 m) di
atas permukaan laut.[34]
Konvektif
Hujan konvektif
Hujan konvektif, atau hujan deras, berasal dari awan konvektif
seperti kumulonimbus atau kumulus kongestus. Hujan ini jatuh deras dengan intensitas yang
cepat berubah. Hujan konvektif jatuh di suatu daerah dalam waktu yang relatif singkat,
karena awan konvektif memiliki bentangan horizontal terbatas. Sebagian besar hujan di
daerah tropis bersifat konvektif; namun, selain hujan konvektif, hujan stratiform juga diduga
terjadi.[31][35] Graupel dan hujan es menandakan konveksi.[36] Di lintang tengah, hujan
konvektif berselang-seling dan sering dikaitkan dengan batasan baroklinis seperti front
dingin, garis squall, dan front panas.[37]
Efek orografis
Artikel utama: Pengangkatan orografis, Jenis hujan (meteorologi), dan Klimatologi hujan
Amerika Serikat

Hujan orografis
Hujan orografis terjadi di sisi atas angin pegunungan dan disebabkan oleh gerakan udara
lembap berskala besar ke atas melintasi pegunungan, mengakibatkan pendinginan dan
kondensasi adiabatik. Di daerah berpegunungan dunia yang mengalami angin relatif tetap
(misalnya angin dagang), iklim yang lebih lembap biasanya lebih menonjol di sisi atas angin
gunung daripada sisi bawah angin gunung. Kelembapan tidak ada karena pengangkatan
orografis, meninggalkan udara yang lebih kering (lihat angin katabatik) di sisi bawah angin
yang menurun dan menghangatkan serta menjadi tempat pengamatan bayangan hujan.[15]
Di Hawaii, Gunung Wai'ale'ale, di pulau Kauai, terkenal karena curah hujannya yang ekstrem
dan memiliki curah hujan rata-rata tahunan tertinggi kedua di dunia, 460 inci (12.000 mm).
[38]
 Sistem badai Kona membasahi negara bagian ini dengan hujan deras antara Oktober dan
April.[39] Iklim setempat bervariasi di masing-masing pulau karena topografinya, terbagi
menjadi kawasan atas angin (Koʻolau) dan bawah angin (Kona) berdasarkan lokasi relatif
terhadap pegunungan tinggi. Sisi atas angin memaparkan wilayah timur terhadap angin
dagang timur laut dan menerima lebih banyak hujan; sisi bawah angin lebih kering dan cerah,
dengan sedikit hujan dan cakupan awan.[40]
Di Amerika Selatan, untaian pegunungan Andes menghalangi kelembapan Pasifik yang
datang ke benua ini, mengakibatkan iklim gurun di bawah angin melintasi Argentina Barat.
[41]
 Pegunungan Sierra Nevada menciptakan efek yang sama di Amerika Utara denngan
membentuk Great Basin dan Gurun Mojave.[42][43]
Wilayah tropis

Penyebaran hujan bulanan di Cairns memperlihatkan


batas musim hujan di daerah tersebut
Lihat pula: Monsun  dan Siklon tropis
Artikel utama: Musim hujan
Musim hujan adalah masa dalam suatu tahun yang terjadi selama satu atau beberapa bulan
ketika sebagian besar hujan rata-rata tahunan suatu daerah jatuh di tempat tersebut.
[44]
 Istilah musim hijau juga kadang digunakan sebagai eufemisme oleh pihak pariwisata.
[45]
 Wilayah dengan musim hujan tersebar di beberapa kawasan tropis dan subtropis.[46] Iklim
dan wilayah sabana dengan cuaca monsun memiliki musim panas hujan dan musim dingin
kemarau. Hutan hujan tropis teknisnya tidak memiliki musim kemarau atau hujan, karena
hujan tersebar merata sepanjang tahu.[47] Sejumlah daerah dengan musim hujan akan
mengalami jeda dalam pertengahan musim hujan ketika zona konvergensi intertropis atau truf
monsun bergerak ke kutub dari lokasinya selama pertengahan musim panas.[48] Ketika musim
hujan terjadi selama musim panas, hujan lebih sering turun selama akhir sore dan awal
malam. Musim hujan adalah masa ketika kualitas udara[49] dan air segar membaik,[50][51] dan
tanaman tumbuh subur.
Siklon tropis, sumber curah hujan sangat deras, terdiri dari massa udara besar beberapa ratus
mil dengan tekanan rendah di pusatnya dan angin bertiup ke pusat searah jarum jam (belahan
Bumi selatan) atau berlawanan arah jarum jam (belahan Bumi utara).[52] Meski siklon dapat
mengakibatkan kematian dan kerusakan properti yang besar, inilah faktor penting dalam
penguasaan hujan atas suatu daerah, karena siklon dapat membawa hujan yang sangat
dibutuhkan di wilayah kering.[53] Wilayah di sepanjang jalurnya dapat menerima jatah hujan
setahun penuh melalui satu kali peristiwa siklon tropis.[54]
Pengaruh manusia
Citra Atlanta, Georgia memperlihatkan penyebaran
suhu, warna biru berarti suhu dingin, merah hangat, dan putih panas.
Lihat pula: Pemanasan global  dan Pulau panas perkotaan
Zat partikulat yang dihasilkan oleh gas buang mobil dan sumber-sumber polusi lain
membentuk nuklei kondensasi awan, yang mendorong pembentukan awan dan meningkatnya
kemungkinan hujan. Akibat polusi lalu lintas penglaju dan komersial menumpuk sepanjang
minggu, kemungkinan hujan meningkat: hujan memuncak pada Sabtu setelah lima hari
penumpukan polusi. Di daerah padat penduduk dekat pesisir, seperti Pesisir Timur Amerika
Serikat, dampaknya bisa dramatis: ada kemungkinan hujan 22% lebih tinggi pada hari Sabtu
daripada Senin.[55] Dampak pulau panas perkotaan memanaskan kota sebesar 0,6 °C (1,1 °F)
hingga 5,6 °C (10,1 °F) di atas kawasan pinggiran kota dan pedesaan sekitarnya. Panas
tambahan ini mendorong gerakan yang lebih besar ke atas dan menyebabkan aktivitas hujan
deras dan badai petir tambahan. Tingkat curah hujan di bawah angin kota meningkat antara
48% dan 116%. Sebagai akibat pemanasan ini, curah hujan bulanan 28% lebih besar antara
20 mil (32 km) hingga 40 mil (64 km) di bawah angin kota, jika dibandingkan dengan atas
angin.[56] Sejumlah kota mengakibatkan curah hujan total meningkat sebesar 51%.[57]

Anomali suhu permukaan rata-rata pada periode 1999


hingga 2008 dibandingkan dengan suhu rata-rata dari 1940 hingga 1980
Suhu yang meningkat cenderung meningkatkan penguapan yang dapat mendorong lebih
banyak hujan. Jumlah peristiwa hujan meningkat di daratan sebelah utara 30°N sejak 1900
hingga 2005, namun mulai menurun di kawasan tropis sejak 1970-an. Di seluruh dunia, tidak
ada kecenderungan presipitasi keseluruhan secara statistik dalam satu abad terakhir, meski
kecenderungan hujan bervariasi menurut daerah dan waktunya. Wilayah timur Amerika Utara
dan Selatan, Eropa Utara, dan Asia Tengah semakin basah, Sahel, Mediterania, Afrika bagian
Selatan, dan beberapa bagian Asia Selatan semakin kering. Terjadi peningkatan jumlah
peristiwa hujan deras di berbagai daerah dalam satu abad terakhir, termasuk peningkatan
sejak 1970-an akibat banyaknya kekeringan—khususnya di wilayah tropis dan subtropis.
Perubahan curah hujan dan penguapan di samudra diakibatkan oleh berkurangnya salinitas di
perairan lintang tengah dan tinggi (berarti lebih banyak hujan) dan meningkatnya salinitas di
lintang rendah (berarti sedikit hujan dan/atau banyak penguapan). Di daratan Amerika
Serikat, total curah hujan tahunan meningkat dengan tingkat rata-rata 6,1 persen per abad
sejak 1900, dengan peningkatan tertinggi terjadi di wilayah iklim Tengah Utara Timur (11,6
persen per abad) dan Selatan (11,1 persen). Hawaii adalah satu-satunya wilayah yang
mengalami penurunan (-9,25 persen).[58]
Upaya mempengaruhi cuaca yang paling sukses adalah penyemaian awan yang melibatkan
teknik peningkatan presipitasi musim dingin di atas pegunungan dan mengurangi hujan es.[59]

Karakteristik
Pola

Ikatan badai petir terlihat di tampilan radar cuaca


Artikel utama: Ikatan hujan
Ikatan hujan adalah wilayah awan dan presipitasi yang panjang. Gelombang hujan dapat
bersifat stratiform atau konvektif,[60] dan terbentuk akibat perbedaan suhu. Jika dilihat melalui
pencitraan radar cuaca, perpanjangan presipitasi ini disebut sebagai struktur terikat.[61] Ikatan
hujan mendahului front tutupan panas dan front panas dikaitkan dengan gerakan lemah ke
atas,[62] dan cenderung lebar serta bersifat stratiform.[63]
Ikatan hujan yang muncul dekat dan mendahului front dingin bisa jadi merupakan garis
squall yang mampu menghasilkan tornado.[64] Ikatan hujan yang dikaitkan dengan front
dingin dapat dibelokkan oleh pegunungan lurus terhadap orientasi front karena
pembentukan jet penghalang tingkat rendah.[65] Ikatan badai petir dapat terbentuk
bersama angin laut dan angin darat jika kelembapan yang diperlukan untuk membentuknya
ada pada saat itu. Jika ikatan hujan angin laut cukup aktif mendahului front dingin, mereka
mampu menutupi lokasi front dingin tersebut.[66]
Ketika siklon menutupi langit, sebuah truf udara panas tinggi (trough of warm air aloft), atau
"trowal", akan terjadi akibat angin selatan yang kuat di perbatasan timurnya berputar-putar
tinggi mengitari kawasan timur lautnya, dan mengarah ke periferi (juga disebut sabuk
pengangkut panas) barat lautor, memaksa truf permukaan berlanjut ke sektor dingin
lengkungan yang sama menuju front tutupan. Trowal menciptakan bagian dari siklon tutupan
yang disebut sebagai kepala koma, karena bentuk awan pertengahan troposfer
seperti koma yang menyertai fenomena ini. Ini juga bisa menjadi fokus atas presipitasi lokal
yang deras, dengan kemungkinan badai petir jika atmosfer di sepanjang trowal cukup stabil
untuk menciptakan konveksi.[67] Pengikatan di dalam pola presipitasi kepala koma
suatu siklon ekstratropis dapat menandakan hujan deras.[68] Di balik siklon ekstratropis pada
musim gugur dan dingin, ikatan hujan dapat terbentuk di bawah angin permukaan air panas
seperti Danau-Danau Besar. Di bawah angin kepulauan, ikatan hujan deras dan badai petir
dapat terbentuk karena konvergensi angin tingkat rendah di bawah angin batas pulau. Di
lepas pantai California, hal ini terjadi ketika adanya peningkatan front dingin.[69]
Ikatan hujan dengan siklon tropis memiliki orientasi melengkung. Siklon tropis berisikan
hujan deras dan badai petir yang, bersama dinding mata dan mata, membentuk hurikan atau
badai tropis. Batas ikatan hujan di sekitar siklon tropis dapat membantu menentukan
intensitas siklon tersebut.[70]
Keasaman

Siklus hujan asam


Lihat pula: Hujan asam
pH hujan selalu bervariasi yang umumnya dikarenakan daerah asal hujan tersebut. Di pesisir
timur Amerika, hujan yang berasal dari Samudra Atlantik biasanya memiliki pH 5,0-5,6;
hujan yang berasal dari seberang benua (barat) memiliki pH 3,8-4,8; dan badai petir lokal
memiliki pH serendah 2,0.[71] Hujan menjadi asam karena keberadaan dua asam kuat,
yaitu asam belerang (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3). Asam belerang berasal dari sumber-
sumber alami seperti gunung berapi dan lahan basah (bakteri penghisap sulfat); dan sumber-
sumber antropogenik seperti pembakaran bahan bakar fosil dan pertambangan yang
mengandung H2S. Asam nitrat dihasilkan oleh sumber-sumber alami seperti petir, bakteri
tanah, dan kebakaran alami; selain itu juga sumber-sumber antropogenik seperti pembakaran
bahan bakar fosil dan pembangkit listrik. Dalam 20 tahun terakhir, konsentrasi asam nitrat
dan asam belerang dalam air hujan telah berkurang yang dikarenakan adanya peningkatan
amonium (terutama amonia dari produksi ternak) yang berperan sebagai penahan hujan asam
dan meningkatkan pH-nya.[72]
Pengelompokan iklim Köppen

Peta iklim Köppen-Geiger


terbaru[73]
  Af   BWh   Csa   Cwa   Cfa   Dsa   Dwa   Dfa   ET
  Am   BWk   Csb   Cwb   Cfb   Dsb   Dwb   Dfb   EF
  Aw   BSh   Cfc   Dsc   Dwc   Dfc
  BSk   Dsd   Dwd   Dfd
Artikel utama: Pengelompokan iklim Köppen
Klasifikasi Köppen bergantung pada nilai suhu dan presipitasi rata-rata bulanan. Bentuk
klasifikasi Köppen yang umum digunakan memiliki lima jenis utama mulai dari A hingga E.
Jenis utama tersebut adalah A, tropis; B, kering; C, sejuk lintang menengah; D, dingin lintang
menengah; dan E, kutub. Lima klasifikasi utama ini dapat dibagi lagi menjadi klasifikasi
sekunder seperti hutan hujan, monsun, sabana tropis, subtropis lembap, daratan lembap, iklim
lautan, iklim mediterania, stepa, iklim subarktik, tundra, daratan es kutub, dan gurun.
Hutan hujan ditandai dengan curah hujan tinggi yang minimum normal tahunnya antara 1.750
milimeter (69 in) dan 2.000 milimeter (79 in).[74] Sebuah sabana tropis adalah bioma daratan
rumput yang terletak di kawasan iklim semi-gersang hingga semi-
lembap di lintang subtropis dan tropis dengan curah hujan antara 750 milimeter (30 in) dan
1.270 milimeter (50 in) per tahun. Sabana tropis tersebar di Afrika, India, wilayah
utara Amerika Selatan, Malaysia, dan Australia.[75] Zona iklim subtropis lembap adalah
daerah yang hujan musim dinginnya dikaitkan dengan badai besar yang diarahkan
angin westerlies dari barat ke timur. Kebanyakan hujan musim panas terjadi selama badai
petir dan siklon tropis.[76] Iklim subtropis lembap terletak di daratan sebelah timur,
antara lintang 20° dan 40° derajat dari khatulistiwa.[77]
Iklim lautan (atau oseanik/maritim) dapat dijumpai di sepanjang pesisir barat di lintang
tengah seluruh benua di dunia, berbatasan dengan lautan dingin dan wilayah
tenggara Australia, dan memiliki presipitasi besar sepanjang tahun.[78] Iklim mediterania
membentuk iklim benua di Cekungan Mediterania, sebagian wilayah barat Amerika Utara,
sebagian Australia Barat dan Selatan, wilayah barat daya Afrika Selatan dan sebagian
wilayah tengah Chili. Iklim ini ditandai oleh musim panas yang panas dan kering dan musim
dingin yang dingin dan basah.[79] Stepa adalah daratan rumput kering.[80] Iklim subarktik
bersifat dingin dengan permafrost abadi dan presipitasi kecil.[81]

Pengukuran
Alat ukur
Pengukur hujan standar
Stasiun Curah Hujan Telemetri
Lihat pula: Pengukur hujan, Disdrometer, dan Pengukur salju
Cara standar untuk mengukur curah hujan atau curah salju adalah menggunakan pengukur
hujan standar, dengan variasi plastik 100-mm (4-in) dan logam 200-mm (8-in). [82] Tabung
dalam diisi dengan 25 mm (0,98 in) hujan, limpahannya mengalir ke tabung luar. Pengukur
plastik memiliki tanda di tabung dalam hingga resolusi 0,25 mm (0,0098 in), sementara
pengukur logam membutuhkan batang yang dirancang dengan tanda 0,25 mm (0,0098 in).
Setelah tabung dalam penuh, isinya dibuang dan diisi dengan air hujan yang tersisa di tabung
luar sampai tabung luar kosong, sehingga menjumlahkan total keseluruhan sampai tabung
luar kosong.[83] Jenis pengukuran lain adalah pengukur hujan sepatu yang populer (pengukur
termurah dan paling rentan), ember miring, dan beban.[84] Untuk mengukur curah hujan
dengan cara yang murah, kaleng silindris dengan sisi tegak dapat dipakai sebagai pengukur
hujan jika dibiarkan berada di tempat terbuka, namun akurasinya bergantung pada penggaris
yang digunakan untuk mengukur hujan. Semua pengukur hujan tadi dapat dibuat sendiri
dengan pengetahuan yang memadai.[85]
Ketika penghitungan curah hujan dilakukan, berbagai jaringan muncul di seluruh Amerika
Serikat dan tempat lain ketika penghitungan curah hujan dapat dikirimkan melalui Internet,
seperti CoCoRAHS atau GLOBE.[86][87] Jika jariingan Internet tidak tersedia di daerah tempat
tinggal, stasiun cuaca terdekat atau kantor meteorologi akan melakukan penghitungan.[88]
Satu milimeter curah hujan sama dengan satu liter air per meter persegi. Ini
menyederhanakan penghitungan kebutuhan air untuk pertanian.[89]
Sensor jarak jauh
Lihat pula: Radar cuaca
Akumulasi curah hujan 24 jam di radar Val d'Irène,
Kanada Timur. Zona tanpa data di timur dan barat daya disebabkan adanya sorotan sinar dari
pegunungan. (Sumber: Environment Canada)
Salah satu kegunaan utama radar cuaca adalah mampu menilai jumlah curah hujan yang jatuh
di cekungan besar untuk keperluan hidrologis.[90] Misalnya, pengendalian banjir sungai,
pengelolaan selokan bawah tanah, dan pembangunan bendungan adalah semua bidang yang
memerlukan data akumulasi curah hujan. Perhitungan curah hujan radar melengkapi data
stasiun darat yang dapat digunakan untuk kalibrasi. Untuk menghasilkan akumulasi radar,
tingkat hujan di satu titik dihitung menggunakan nilai data reflektivitas pada satu titik
jaringan. Persamaan radar kemudian dipakai, yaitu
,
Z berarti reflektivitas radar, R berarti tingkat curah hujan, dan A dan b adalah konstanta.
[91]
 Perhitungan curah hujan satelit memakai instrumen gelombang mikro pasif di
atas orbit kutub serta satelit cuaca geostasioner untuk mengukur tingkat curah hujan
secara tidak langsung.[92] Untuk menghasilkan akumulasi curah hujan pada satu periode
waktu tertentu, semua akumulasi dari masing-masing kotak jaringan di dalam gambar
pada waktu itu harus dijumlahkan.
Intensitas

Heavy rain in Glenshaw, PA


5:37
Suara hujan deras di permukiman pinggiran kota

Bermasalah memainkan berkas ini? Lihat bantuan media.


Intensitas curah hujan dikelompokkan menurut tingkat presipitasi:

 Gerimis — ketika tingkat presipitasinya < 2,5 milimeter (0,098 in) per jam
 Hujan sedang — ketika tingkat presipitasinya antara 2,5 milimeter (0,098 in) - 7,6
milimeter (0,30 in) atau 10 milimeter (0,39 in) per jam[93][94]
 Hujan deras — ketika tingkat presipitasinya > 7,6 milimeter (0,30 in) per jam,[93] atau
antara 10 milimeter (0,39 in) dan 50 milimeter (2,0 in) per jam[94]
 Hujan badai — ketika tingkat presipitasinya > 50 milimeter (2,0 in) per jam[94]
Periode kembali
Lihat pula: Banjir 100 tahun
Kemungkinan suatu peristiwa dengan intensitas dan durasi tertentu disebut frekuensi
atau periode kembali.[95] Intensitas badai dapat diperkirakan untuk periode kembali dan
durasi badai apapun dengan melihat grafik yang didasarkan pada data historis lokasi
hujan.[96] Istilah badai 1 dalam 10 tahun menjelaskan peristiwa hujan yang jarang dan
hanya mungkin terjadi sekali setiap 10 tahun, sehingga hujan ini memiliki kemungkinan
10 persen setiap tahun. Hujan akan lebih deras dan banjir akan lebih buruk daripada badai
terburuk yang terjadi dalam satu tahun. Istilah badai 1 dalam 100 tahun menjelaskan
peristiwa hujan yang sangat jarang dan akan terjadi dengan kemungkinan sekali dalam
satu abad, sehingga hujan ini memiliki kemungkinan 1 persen setiap tahun. Hujan akan
menjadi ekstrem dan banjir lebih parah daripada peristiwa 1 dalam 10 tahun tersebut.
Seperti semua peristiwa kemungkinan, "badai 1 dalam 100 tahun" bisa saja terjadi
berkali-kali dalam satu tahun saja.[97]

Prakiraan hujan
Artikel utama: Prakiraan presipitasi kuantitatif

Contoh prakiraan hujan lima hari


dari Hydrometeorological Prediction Center
Prakiraan Presipitasi Kuantitatif (disingkat PPK; QPF dalam bahasa Inggris) adalah
perkiraan jumlah presipitasi cair yang terkumpul dalam periode tertentu di suatu daerah.
[98]
 PPK akan diperinci ketika jenis presipitasi terukurkan yang mencapai batas minimal
merupakan prakiraan untuk setiap am selama periode sah PPK. Prakiraan presipitasi
cenderung dibatasi oleh jam sinoptis seperti 0000, 0600, 1200 dan 1800 GMT. Relief
daratan juga termasuk dalam PPK melalui pemakaian topografi atau berdasarkan pola
presipitasi iklim dari hasil observasi dengan rincian jelas. [99] Dimulai pada pertengahan
hingga akhir 1990-an, PPK digunakan dalam model prakiraan hidrologi untuk
mensimulasikan dampak terhadap sungai di seluruh Amerika Serikat.[100] Model
prakiraan memperlihatkan sensitivitas tertentu terhadap tingkat kelembapan di lapisan
pelindung planet, atau di tingkat terendah atmosfer yang menurun seiring ketinggiannya.
[101]
 PPK dapat dibuat dengan dasar prakiraan jumlah kuantitatif atau kemungkinan
prakiraan jumlah kualitatif.[102] Teknik prakiraan citra radar
memperlihatkan kemampuan yang lebih tinggi daripada prakiraan model dalam 6 hingga
7 jam waktu citra radar. Prakiraan dapat diverifikasi melalui pemakaian pengukur hujan,
prakiraan radar cuaca, atau keduanya. Berbagai skor kemampuan dapat ditentukan untuk
mengukur nilai prakiraan curah hujan.[103]

Dampak
Pertanian
Prakiraan hujan untuk Jepang Selatan dan
sekitarnya pada 20–27 Juli 2009.
Presipitasi, khususnya hujan, memiliki dampak dramatis terhadap pertanian.
Semua tumbuhan memerlukan air untuk hidup, sehingga hujan (cara mengairi paling
efektif) sangat penting bagi pertanian. Pola hujan biasa bersifat vital untuk
kesehatan tumbuhan, terlalu banyak atau terlalu sedikit hujan dapat membahayakan,
bahkan merusak panen. Kekeringan dapat mematikan panen dan menambah erosi,
[104]
 sementara terlalu basah dapat mendorong pertumbuhan jamur berbahaya.
[105]
 Tumbuhan memerlukan beragam jumlah air hujan untuk hidup.
Misalnya, kaktus tertentu memerlukan sedikit air,[106] sementara tanaman tropis
memerlukan ratusan inci hujan per tahun untuk hidup.
Di daerah musim hujan dan kemarau, nutrien tanah tersapu dan erosi meningkat selama
musim hujan.[48] Hewan memiliki strategi adaptasi dan bertahan hidup di wilayah basah.
Musim kemarau sebelumnya mengakibatkan kelangkaan makanan menjelang musim
hujan, karena tanaman panen harus tumbuh terlebih dahulu.[107] Negara-negara
berkembang mencatat bahwa penduduknya memiliki fluktuasi berat badan musiman
karena kelangkaan makanan sebelum panen pertama yang terjadi pada akhir musim
hujan.[108] Hujan dapat ditampung menggunakan tangki air hujan; diolah agar dapat
dikonsumsi, non-konsumsi dalam ruang atau irigasi.[109] Hujan berlebihan dalam waktu
singkat dapat menyebabkan banjir bandang.[110]
Budaya
Tanggapan budaya terhadap hujan berbeda-beda di seluruh dunia. Di daerah
beriklim sedang, masyarakat, terutama pria, cenderung kesal ketika cuaca tidak stabil
atau berawan.[111] Hujan juga dapat membawa kebahagiaan dan dianggap menenangkan
serta memiliki estetika yang dinikmati masyarakat. Di daerah kering seperti India,[112] atau
ketika terjadi kekeringan di daerah lain,[113] hujan memperbaiki suasana hati masyarakat.
Di Botswana, kata 'hujan' dalam bahasa Setswana, "pula", digunakan sebagai nama mata
uang nasional karena pentingnya hujan terhadap ekonomi negara gurun ini.[114] Beberapa
budaya mengembangkan cara menghadapi hujan dengan berbagai alat lindung
seperti payung dan jas hujan, serta alat pengalihan seperti talang air dan drainase
badai yang mengalirkan air hujan ke selokan.[115] Banyak orang mencium adanya bau
yang menenangkan selama dan sesaat setelah hujan. Sumber bau ini adalah petrikor,
minyak yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan, kemudian diserap bebatuan dan tanah dan
dilepaskan ke udara selama hujan berlangsung.[116]

Klimatologi global
Lihat pula: Klimatologi curah hujan Bumi
Air sebanyak 505.000 kilometer kubik (121.000 cu mi) jatuh sebagai hujan setiap
tahunnya di seluruh dunia, 398.000 kilometer kubik (95.000 cu mi) jatuh ke lautan.
[117]
 Jika dibandingkan dengan luas permukaan Bumi, curah hujan rata-rata tahunan secara
global mencapai 990 milimeter (39 in). Padang pasir ditetapkan sebagai wilayah dengan
curah hujan rata-rata tahunan kurang dari 250 milimeter (10 in) per tahun,[118][119] atau
sebagai wilayah ketika air lebih banyak yang menguap akibat evapotranspirasi daripada
yang jatuh sebagai presipitasi.[120]
Gurun
Artikel utama: Gurun

Gurun-gurun terbesar
Setengah benua Afrika di bagian utara didominasi gurun pasir atau wilayah gersang,
termasuk Gurun Sahara. Di Asia, wilayah yang curah hujan minimum tahunannya besar,
sebagian besar terdiri dari gurun pasir mulai dari Gurun Gobi di barat-barat daya
Mongolia melintasi barat Pakistan (Balochistan) dan Iran hingga Gurun Arab di Saudi
Arabia. Sebagian besar Australia semi-gersang atau terdiri dari gurun pasir,[121] sehingga
menjadikannya benua berpenghuni terkering di dunia. Di Amerika Selatan, untaian
pegunungan Andes menahan kelembapan Samudra Pasifik yang tiba di benua ini,
sehingga memunculkan iklim mirip gurun di wilayah barat Argentina.[41] Wilayah kering
di Amerika Serikat adalah wilayah tempat gurun Sonora menyapu Desert Southwest,
Great Basin, dan Wyoming bagian tengah.[122]
Wilayah basah
Lihat pula: Monsun dan Truf monsun
Wilayah khatulistiwa dekat Zona Konvergensi Intertropis (ITCZ), atau truf monsun,
adalah wilayah terbasah di dunia. Setiap tahun, sabuk hujan di wilayah tropis bergerak ke
utara pada bulan Agustus, kemudian bergerak kembali ke selatan menuju Belahan Bumi
Selatan pada bulan Februari dan Maret.[123] Di Asia, hujan tersebar di seluruh wilayah
selatan benua ini dari kawasan timur dan timur laut India hingga Filipina dan Cina selatan
sampai Jepang karena monsun mengadveksikan kelembapan dari Samudra Hindia ke
wilayah ini.[124] Truf monsun dapat memanjang ke utara hingga garis paralel ke-40 di Asia
Timur pada bulan Agustus sebelum bergerak ke selatan. Pergerakannya ke kutub ini
didorong oleh monsun musim panas yang ditandai dengan munculnya tekanan udara
rendah (tekanan rendah panas) di kawasan terpanas Asia.[125][126] Sirkulasi monsun sejenis,
namun lebih lemah, terjadi di Amerika Utara dan Australia.[127][128] Pada musim panas,
monsun Barat Laut bersama kelembapan Teluk California dan Teluk Meksiko bergerak
mengitari pegunungan subtropis di Samudera Atlantik, mengangkut badai petir sore dan
malam di wilayah selatan Amerika Serikat dan Dataran Besar.[129] Daratan Amerika
Serikat di sebelah timur meridian ke-98, pegunungan Barat Laut Pasifik, dan Sierra
Nevada adalah wilayah terbasah di negara ini, dengan curah hujan rata-rata melebihi 30
inci (760 mm) per tahun.[130] Siklon tropis mendorong terjadinya hujan di seluruh wilayah
selatan Amerika Serikat,[131] serta Puerto Riko, Kepulauan Virgin Amerika Serikat,
[132]
 Kepulauan Mariana Utara,[133] Guam, dan Samoa Amerika.
Dampak Westerlies
Hujan rata-rata jangka panjang
menurut bulan
Lihat pula: Westerlies
Westerly bergerak dari garis depan sejuk Atlantik Utara ke daerah lembap di Eropa Barat,
terutama Britania Raya, yang pesisir baratnya menerima curah hujan antara 1.000 mm
(39 in) di permukaan laut dan 2.500 mm (98 in) di pegunungan setiap tahunnya. Bergen,
Norwegia adalah salah satu kota hujan terkenal di Eropa dengan curah hujan rata-rata
tahunan mencapai 2.250 mm (89 in). Selama musim gugur, dingin, dan semi, sistem
badai Pasifik mengangkut sebagian besar hujan untuk Hawaii dan Amerika Serikat
bagian barat.[129] Di puncak pegunungan, arus jet membawa hujan maksimum musim
panas ke Danau-Danau Besar. Kawasan badai petir besar bernama kompleks konvektif
skala meso bergerak ke Dataran Besar, Barat Tengah, dan Danau-Danau Besar selama
musim panas, sehingga menyumbang 10% hujan tahunan di wilayah ini.[134]
Osilasi Selatan-El Niño mempengaruhi persebaran hujan dengan mengacaukan pola
hujan di seluruh Amerika Serikat bagian Barat,[135] Barat Tengah,[136][137] Tenggara,[138] dan
wilayah tropis. Ada pula bukti bahwa pemanasan global mendorong peningkatan hujan di
Amerika Utara bagian timur, sementara kekeringan semakin sering terjadi di wilayah
tropis dan subtropis.

Anda mungkin juga menyukai