Pembentukan
Udara lembap
Udara berisikan uap air dan sejumlah air dalam massa udara kering, disebut Rasio
Pencampuran, diukur dalam satuan gram air per kilogram udara kering (g/kg).[1][2] Jumlah
kelembapan di udara juga disebut sebagai kelembapan relatif; yaitu persentase total udara uap
air yang dapat bertahan pada suhu udara tertentu.[3] Jumlah uap air yang dapat ditahan udara
sebelum melembap (100% kelembapan relatif) dan membentuk awan (sekumpulan air kecil
dan tampak dan partikel es yang tertahan di atas permukaan Bumi) [4] bergantung pada
suhunya. Udara yang lebih panas memiliki lebih banyak uap air daripada udara dingin
sebelum melembap. Karena itu, satu-satunya cara untuk melembapkan udara adalah dengan
mendinginkannya. Titik embun adalah suhu yang dicapai dalam pendinginan udara untuk
melembapkan udara tersebut.[5]
Ada empat mekanisme utama dalam pendinginan udara hingga titik embunnya: pendinginan
adiabatik, pendinginan konduktif, pendinginan radiasional, dan pendinginan
evaporatif. Pendinginan adiabatik terjadi ketika udara naik dan menyebar.[6] Udara dapat naik
karena konveksi, gerakan atmosfer berskala besar, atau perintang fisik seperti pegunungan
(pengangkatan orografis). Pendinginan konduktif terjadi ketika udara bertemu permukaan
yang lebih dingin,[7] biasanya tertiup dari satu permukaan ke permukaan lain, misalnya dari
permukaan air ke daratan yang lebih dingin. Pendinginan radiasional terjadi karena
emisi radiasi inframerah yang muncul akibat udara ataupun permukaan di bawahnya.
[8]
Pendinginan evaporatif terjadi ketika kelembapan masuk dalam udara melalui penguapan,
sehingga memaksa suhu udara mendingin hingga suhu bulb basah, atau mencapai titik
kelembapan.[9]
Cara utama uap air dapat bergabung dengan udara adalah ketika angin berkonvergensi ke
wilayah gerakan ke atas,[10] presipitasi atau virga yang jatuh dari atas,[11] pemanasan siang hari
yang menguapkan air dari permukaan laut, badan air atau tanah basah, [12] transpirasi
tumbuhan,[13] udara dingin atau kering yang bergerak di perairan panas,[14] dan udara yang
naik di pegunungan.[15] Uap air biasanya mulai mengembun di nuklei kondensasi seperti
debu, es, dan garam untuk membentuk awan. Bagian-bagian tinggi front cuaca (tiga dimensi)
[16]
memaksa wilayah luas melakukan gerakan ke atas di atmosfer Bumi sehingga membentuk
dek awan seperti altostratus atau sirostratus.[17] Stratus adalah dek awan stabil yang terbentuk
ketika udara dingin dan stabil terperangkap di bawah massa udara panas. Awan ini juga dapat
terbentuk akibat pengangkatan kabut adveksi ketika kondisi berangin.[18]
Koalesensi
Sebab
Aktivitas frontal
Artikel utama: Front cuaca
Hujan stratiform (perintang hujan besar dengan intensitas yang relatif sama) dan dinamis
(hujan konvektif yang alaminya deras dengan perubahan intensitas besar dalam jarak pendek)
terjadi sebagai akibat dari naiknya udara secara perlahan dalam sistem sinoptis (satuan
cm/detik), seperti di sekitar daerah front dingin dan dekat front panas permukaan. Kenaikan
sejenis juga terjadi di sekitar siklon tropis di luar dinding mata, dan di pola hujan
sekitar siklon lintang tengah.[31] Berbagai jenis cuaca dapat ditemukan di sepanjang front
tutupan dengan kemungkinan terjadinya badai petir, namun biasanya jalur mereka dikaitkan
dengan penguapan massa air. Front tutupan biasanya terbentuk di sekitar daerah bertekanan
rendah.[32] Hal yang memisahkan curah hujan dari presipitasi lainnya, seperti butir
es dan salju, adalah adanya lapisan tebal udara yang tinggi dengan suhu di atas titik cair es,
yang mencairkan hujan beku sebelum mencapai tanah. Jika ada lapisan dangkal dekat
permmukaan yang suhunya di bawah titik beku, hujan beku (hujan yang membeku setelah
bersentuhan dengan permukaan di lingkungan sub-beku) akan terjadi.[33] Hujan es semakin
jarang terjadi ketika titik beku di atas atmosfer melebihi ketinggian 11.000 kaki (3.400 m) di
atas permukaan laut.[34]
Konvektif
Hujan konvektif
Hujan konvektif, atau hujan deras, berasal dari awan konvektif
seperti kumulonimbus atau kumulus kongestus. Hujan ini jatuh deras dengan intensitas yang
cepat berubah. Hujan konvektif jatuh di suatu daerah dalam waktu yang relatif singkat,
karena awan konvektif memiliki bentangan horizontal terbatas. Sebagian besar hujan di
daerah tropis bersifat konvektif; namun, selain hujan konvektif, hujan stratiform juga diduga
terjadi.[31][35] Graupel dan hujan es menandakan konveksi.[36] Di lintang tengah, hujan
konvektif berselang-seling dan sering dikaitkan dengan batasan baroklinis seperti front
dingin, garis squall, dan front panas.[37]
Efek orografis
Artikel utama: Pengangkatan orografis, Jenis hujan (meteorologi), dan Klimatologi hujan
Amerika Serikat
Hujan orografis
Hujan orografis terjadi di sisi atas angin pegunungan dan disebabkan oleh gerakan udara
lembap berskala besar ke atas melintasi pegunungan, mengakibatkan pendinginan dan
kondensasi adiabatik. Di daerah berpegunungan dunia yang mengalami angin relatif tetap
(misalnya angin dagang), iklim yang lebih lembap biasanya lebih menonjol di sisi atas angin
gunung daripada sisi bawah angin gunung. Kelembapan tidak ada karena pengangkatan
orografis, meninggalkan udara yang lebih kering (lihat angin katabatik) di sisi bawah angin
yang menurun dan menghangatkan serta menjadi tempat pengamatan bayangan hujan.[15]
Di Hawaii, Gunung Wai'ale'ale, di pulau Kauai, terkenal karena curah hujannya yang ekstrem
dan memiliki curah hujan rata-rata tahunan tertinggi kedua di dunia, 460 inci (12.000 mm).
[38]
Sistem badai Kona membasahi negara bagian ini dengan hujan deras antara Oktober dan
April.[39] Iklim setempat bervariasi di masing-masing pulau karena topografinya, terbagi
menjadi kawasan atas angin (Koʻolau) dan bawah angin (Kona) berdasarkan lokasi relatif
terhadap pegunungan tinggi. Sisi atas angin memaparkan wilayah timur terhadap angin
dagang timur laut dan menerima lebih banyak hujan; sisi bawah angin lebih kering dan cerah,
dengan sedikit hujan dan cakupan awan.[40]
Di Amerika Selatan, untaian pegunungan Andes menghalangi kelembapan Pasifik yang
datang ke benua ini, mengakibatkan iklim gurun di bawah angin melintasi Argentina Barat.
[41]
Pegunungan Sierra Nevada menciptakan efek yang sama di Amerika Utara denngan
membentuk Great Basin dan Gurun Mojave.[42][43]
Wilayah tropis
Karakteristik
Pola
Pengukuran
Alat ukur
Pengukur hujan standar
Stasiun Curah Hujan Telemetri
Lihat pula: Pengukur hujan, Disdrometer, dan Pengukur salju
Cara standar untuk mengukur curah hujan atau curah salju adalah menggunakan pengukur
hujan standar, dengan variasi plastik 100-mm (4-in) dan logam 200-mm (8-in). [82] Tabung
dalam diisi dengan 25 mm (0,98 in) hujan, limpahannya mengalir ke tabung luar. Pengukur
plastik memiliki tanda di tabung dalam hingga resolusi 0,25 mm (0,0098 in), sementara
pengukur logam membutuhkan batang yang dirancang dengan tanda 0,25 mm (0,0098 in).
Setelah tabung dalam penuh, isinya dibuang dan diisi dengan air hujan yang tersisa di tabung
luar sampai tabung luar kosong, sehingga menjumlahkan total keseluruhan sampai tabung
luar kosong.[83] Jenis pengukuran lain adalah pengukur hujan sepatu yang populer (pengukur
termurah dan paling rentan), ember miring, dan beban.[84] Untuk mengukur curah hujan
dengan cara yang murah, kaleng silindris dengan sisi tegak dapat dipakai sebagai pengukur
hujan jika dibiarkan berada di tempat terbuka, namun akurasinya bergantung pada penggaris
yang digunakan untuk mengukur hujan. Semua pengukur hujan tadi dapat dibuat sendiri
dengan pengetahuan yang memadai.[85]
Ketika penghitungan curah hujan dilakukan, berbagai jaringan muncul di seluruh Amerika
Serikat dan tempat lain ketika penghitungan curah hujan dapat dikirimkan melalui Internet,
seperti CoCoRAHS atau GLOBE.[86][87] Jika jariingan Internet tidak tersedia di daerah tempat
tinggal, stasiun cuaca terdekat atau kantor meteorologi akan melakukan penghitungan.[88]
Satu milimeter curah hujan sama dengan satu liter air per meter persegi. Ini
menyederhanakan penghitungan kebutuhan air untuk pertanian.[89]
Sensor jarak jauh
Lihat pula: Radar cuaca
Akumulasi curah hujan 24 jam di radar Val d'Irène,
Kanada Timur. Zona tanpa data di timur dan barat daya disebabkan adanya sorotan sinar dari
pegunungan. (Sumber: Environment Canada)
Salah satu kegunaan utama radar cuaca adalah mampu menilai jumlah curah hujan yang jatuh
di cekungan besar untuk keperluan hidrologis.[90] Misalnya, pengendalian banjir sungai,
pengelolaan selokan bawah tanah, dan pembangunan bendungan adalah semua bidang yang
memerlukan data akumulasi curah hujan. Perhitungan curah hujan radar melengkapi data
stasiun darat yang dapat digunakan untuk kalibrasi. Untuk menghasilkan akumulasi radar,
tingkat hujan di satu titik dihitung menggunakan nilai data reflektivitas pada satu titik
jaringan. Persamaan radar kemudian dipakai, yaitu
,
Z berarti reflektivitas radar, R berarti tingkat curah hujan, dan A dan b adalah konstanta.
[91]
Perhitungan curah hujan satelit memakai instrumen gelombang mikro pasif di
atas orbit kutub serta satelit cuaca geostasioner untuk mengukur tingkat curah hujan
secara tidak langsung.[92] Untuk menghasilkan akumulasi curah hujan pada satu periode
waktu tertentu, semua akumulasi dari masing-masing kotak jaringan di dalam gambar
pada waktu itu harus dijumlahkan.
Intensitas
Gerimis — ketika tingkat presipitasinya < 2,5 milimeter (0,098 in) per jam
Hujan sedang — ketika tingkat presipitasinya antara 2,5 milimeter (0,098 in) - 7,6
milimeter (0,30 in) atau 10 milimeter (0,39 in) per jam[93][94]
Hujan deras — ketika tingkat presipitasinya > 7,6 milimeter (0,30 in) per jam,[93] atau
antara 10 milimeter (0,39 in) dan 50 milimeter (2,0 in) per jam[94]
Hujan badai — ketika tingkat presipitasinya > 50 milimeter (2,0 in) per jam[94]
Periode kembali
Lihat pula: Banjir 100 tahun
Kemungkinan suatu peristiwa dengan intensitas dan durasi tertentu disebut frekuensi
atau periode kembali.[95] Intensitas badai dapat diperkirakan untuk periode kembali dan
durasi badai apapun dengan melihat grafik yang didasarkan pada data historis lokasi
hujan.[96] Istilah badai 1 dalam 10 tahun menjelaskan peristiwa hujan yang jarang dan
hanya mungkin terjadi sekali setiap 10 tahun, sehingga hujan ini memiliki kemungkinan
10 persen setiap tahun. Hujan akan lebih deras dan banjir akan lebih buruk daripada badai
terburuk yang terjadi dalam satu tahun. Istilah badai 1 dalam 100 tahun menjelaskan
peristiwa hujan yang sangat jarang dan akan terjadi dengan kemungkinan sekali dalam
satu abad, sehingga hujan ini memiliki kemungkinan 1 persen setiap tahun. Hujan akan
menjadi ekstrem dan banjir lebih parah daripada peristiwa 1 dalam 10 tahun tersebut.
Seperti semua peristiwa kemungkinan, "badai 1 dalam 100 tahun" bisa saja terjadi
berkali-kali dalam satu tahun saja.[97]
Prakiraan hujan
Artikel utama: Prakiraan presipitasi kuantitatif
Dampak
Pertanian
Prakiraan hujan untuk Jepang Selatan dan
sekitarnya pada 20–27 Juli 2009.
Presipitasi, khususnya hujan, memiliki dampak dramatis terhadap pertanian.
Semua tumbuhan memerlukan air untuk hidup, sehingga hujan (cara mengairi paling
efektif) sangat penting bagi pertanian. Pola hujan biasa bersifat vital untuk
kesehatan tumbuhan, terlalu banyak atau terlalu sedikit hujan dapat membahayakan,
bahkan merusak panen. Kekeringan dapat mematikan panen dan menambah erosi,
[104]
sementara terlalu basah dapat mendorong pertumbuhan jamur berbahaya.
[105]
Tumbuhan memerlukan beragam jumlah air hujan untuk hidup.
Misalnya, kaktus tertentu memerlukan sedikit air,[106] sementara tanaman tropis
memerlukan ratusan inci hujan per tahun untuk hidup.
Di daerah musim hujan dan kemarau, nutrien tanah tersapu dan erosi meningkat selama
musim hujan.[48] Hewan memiliki strategi adaptasi dan bertahan hidup di wilayah basah.
Musim kemarau sebelumnya mengakibatkan kelangkaan makanan menjelang musim
hujan, karena tanaman panen harus tumbuh terlebih dahulu.[107] Negara-negara
berkembang mencatat bahwa penduduknya memiliki fluktuasi berat badan musiman
karena kelangkaan makanan sebelum panen pertama yang terjadi pada akhir musim
hujan.[108] Hujan dapat ditampung menggunakan tangki air hujan; diolah agar dapat
dikonsumsi, non-konsumsi dalam ruang atau irigasi.[109] Hujan berlebihan dalam waktu
singkat dapat menyebabkan banjir bandang.[110]
Budaya
Tanggapan budaya terhadap hujan berbeda-beda di seluruh dunia. Di daerah
beriklim sedang, masyarakat, terutama pria, cenderung kesal ketika cuaca tidak stabil
atau berawan.[111] Hujan juga dapat membawa kebahagiaan dan dianggap menenangkan
serta memiliki estetika yang dinikmati masyarakat. Di daerah kering seperti India,[112] atau
ketika terjadi kekeringan di daerah lain,[113] hujan memperbaiki suasana hati masyarakat.
Di Botswana, kata 'hujan' dalam bahasa Setswana, "pula", digunakan sebagai nama mata
uang nasional karena pentingnya hujan terhadap ekonomi negara gurun ini.[114] Beberapa
budaya mengembangkan cara menghadapi hujan dengan berbagai alat lindung
seperti payung dan jas hujan, serta alat pengalihan seperti talang air dan drainase
badai yang mengalirkan air hujan ke selokan.[115] Banyak orang mencium adanya bau
yang menenangkan selama dan sesaat setelah hujan. Sumber bau ini adalah petrikor,
minyak yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan, kemudian diserap bebatuan dan tanah dan
dilepaskan ke udara selama hujan berlangsung.[116]
Klimatologi global
Lihat pula: Klimatologi curah hujan Bumi
Air sebanyak 505.000 kilometer kubik (121.000 cu mi) jatuh sebagai hujan setiap
tahunnya di seluruh dunia, 398.000 kilometer kubik (95.000 cu mi) jatuh ke lautan.
[117]
Jika dibandingkan dengan luas permukaan Bumi, curah hujan rata-rata tahunan secara
global mencapai 990 milimeter (39 in). Padang pasir ditetapkan sebagai wilayah dengan
curah hujan rata-rata tahunan kurang dari 250 milimeter (10 in) per tahun,[118][119] atau
sebagai wilayah ketika air lebih banyak yang menguap akibat evapotranspirasi daripada
yang jatuh sebagai presipitasi.[120]
Gurun
Artikel utama: Gurun
Gurun-gurun terbesar
Setengah benua Afrika di bagian utara didominasi gurun pasir atau wilayah gersang,
termasuk Gurun Sahara. Di Asia, wilayah yang curah hujan minimum tahunannya besar,
sebagian besar terdiri dari gurun pasir mulai dari Gurun Gobi di barat-barat daya
Mongolia melintasi barat Pakistan (Balochistan) dan Iran hingga Gurun Arab di Saudi
Arabia. Sebagian besar Australia semi-gersang atau terdiri dari gurun pasir,[121] sehingga
menjadikannya benua berpenghuni terkering di dunia. Di Amerika Selatan, untaian
pegunungan Andes menahan kelembapan Samudra Pasifik yang tiba di benua ini,
sehingga memunculkan iklim mirip gurun di wilayah barat Argentina.[41] Wilayah kering
di Amerika Serikat adalah wilayah tempat gurun Sonora menyapu Desert Southwest,
Great Basin, dan Wyoming bagian tengah.[122]
Wilayah basah
Lihat pula: Monsun dan Truf monsun
Wilayah khatulistiwa dekat Zona Konvergensi Intertropis (ITCZ), atau truf monsun,
adalah wilayah terbasah di dunia. Setiap tahun, sabuk hujan di wilayah tropis bergerak ke
utara pada bulan Agustus, kemudian bergerak kembali ke selatan menuju Belahan Bumi
Selatan pada bulan Februari dan Maret.[123] Di Asia, hujan tersebar di seluruh wilayah
selatan benua ini dari kawasan timur dan timur laut India hingga Filipina dan Cina selatan
sampai Jepang karena monsun mengadveksikan kelembapan dari Samudra Hindia ke
wilayah ini.[124] Truf monsun dapat memanjang ke utara hingga garis paralel ke-40 di Asia
Timur pada bulan Agustus sebelum bergerak ke selatan. Pergerakannya ke kutub ini
didorong oleh monsun musim panas yang ditandai dengan munculnya tekanan udara
rendah (tekanan rendah panas) di kawasan terpanas Asia.[125][126] Sirkulasi monsun sejenis,
namun lebih lemah, terjadi di Amerika Utara dan Australia.[127][128] Pada musim panas,
monsun Barat Laut bersama kelembapan Teluk California dan Teluk Meksiko bergerak
mengitari pegunungan subtropis di Samudera Atlantik, mengangkut badai petir sore dan
malam di wilayah selatan Amerika Serikat dan Dataran Besar.[129] Daratan Amerika
Serikat di sebelah timur meridian ke-98, pegunungan Barat Laut Pasifik, dan Sierra
Nevada adalah wilayah terbasah di negara ini, dengan curah hujan rata-rata melebihi 30
inci (760 mm) per tahun.[130] Siklon tropis mendorong terjadinya hujan di seluruh wilayah
selatan Amerika Serikat,[131] serta Puerto Riko, Kepulauan Virgin Amerika Serikat,
[132]
Kepulauan Mariana Utara,[133] Guam, dan Samoa Amerika.
Dampak Westerlies
Hujan rata-rata jangka panjang
menurut bulan
Lihat pula: Westerlies
Westerly bergerak dari garis depan sejuk Atlantik Utara ke daerah lembap di Eropa Barat,
terutama Britania Raya, yang pesisir baratnya menerima curah hujan antara 1.000 mm
(39 in) di permukaan laut dan 2.500 mm (98 in) di pegunungan setiap tahunnya. Bergen,
Norwegia adalah salah satu kota hujan terkenal di Eropa dengan curah hujan rata-rata
tahunan mencapai 2.250 mm (89 in). Selama musim gugur, dingin, dan semi, sistem
badai Pasifik mengangkut sebagian besar hujan untuk Hawaii dan Amerika Serikat
bagian barat.[129] Di puncak pegunungan, arus jet membawa hujan maksimum musim
panas ke Danau-Danau Besar. Kawasan badai petir besar bernama kompleks konvektif
skala meso bergerak ke Dataran Besar, Barat Tengah, dan Danau-Danau Besar selama
musim panas, sehingga menyumbang 10% hujan tahunan di wilayah ini.[134]
Osilasi Selatan-El Niño mempengaruhi persebaran hujan dengan mengacaukan pola
hujan di seluruh Amerika Serikat bagian Barat,[135] Barat Tengah,[136][137] Tenggara,[138] dan
wilayah tropis. Ada pula bukti bahwa pemanasan global mendorong peningkatan hujan di
Amerika Utara bagian timur, sementara kekeringan semakin sering terjadi di wilayah
tropis dan subtropis.