Sejarah
Artikel utama: Sejarah YouTube
Bulan Oktober 2010, Hurley menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatan CEO YouTube
dan menjadi penasihat perusahaan. Salar Kamangar akan mengambil alih kendali perusahaan ini.
[49]
Pada bulan April 2011, James Zern, seorang teknisi perangkat lunak YouTube, mengungkapkan
bahwa 30 persen video di YouTube mewakili 99 persen kunjungan ke situs ini.[50]
Pada November 2011, jejaring sosial Google+ terintegrasi langsung dengan YouTube dan
penjelajah web Chrome, sehingga video-video YouTube bisa ditonton di Google+.[51] Bulan
Desember 2011, YouTube meluncurkan antarmuka baru. Saluran video ditampilkan di kolom
tengah halaman utama, sama seperti umpan berita situs-situs jejaring sosial.[52] Pada saat yang
sama, versi baru logo YouTube dipasang dengan bayangan merah yang lebih gelap. Inilah
perubahan desain pertama mereka sejak Oktober 2006.[53]
CEO Baru (2014–sekarang)
Logo YouTube sejak 2017
Susan Wojcicki ditunjuk sebagai CEO dari YouTube pada Februari 2014.[54] Pada Januari 2016,
YouTube memperluas kantor pusatnya di San Bruno dengan membeli sebuah taman kantor
senilai $215 juta. Kompleks tersebut memiliki luas sebesar 51.468 meter persegi (554.000 sq ft)
dan dapat menampung sampai 2,800 karyawan.[55][56] YouTube resmi meluncurkan perancangan
ulang antarmuka penggunanya yang bernama "polymer", yang berbasis pada bahasa
perancangan Material Design sebagai rancangan bakunya, dan juga sebuah logo baru pada
Agustus 2017.[57]
Selama periode ini, YouTube mencoba beberapa cara baru untuk mendapat keuntungan selain
dari periklanan. Pada 2013, YouTube meluncurkan sebuah program untuk para pembuat konten
untuk membuat kanal premium yang berbasis berlangganan dalam YouTube. [58][59] Hal ini
dihentikan pada Januari 2018[60] dan kemudian diluncurkan kembali pada Juni, dengan harga
US$4.99.[61] Model berlangganan ini melengkap fitur Super Chat yang sudah ada, yang
diluncurkan pada 2017, yang memungkinkan para penonton untuk mendonasikan uang dari $1
sampai $100 dan sebagai gantinya mendapat sorotan pada komentar mereka.[62] Pada 2014,
sebuah mengumumkan sebuah layanan berlangganan yang bernama "Music Key", yang
merupakan sebuah bundel dari siaran konten musik bebas iklan di YouTube dengan
layanan Google Play Musik.[63] Layanan tersebut terus berkembang pada 2015, ketika YouTube
mengumumkan YouTube Red, sebuah layanan premium yang menawarkan akses semua konten
di YouTube tanpa iklan (menggantikan layanan Music Key yang dirilis setahun sebelumnya),
seri orisinal premium, dan berbagai film yang diproduksi oleh kreator YouTube, dan juga fitur
untuk memutar video di latar belakang di perangkat seluler. [64][65] YouTube juga merilis YouTube
Music, sebuah aplikasi ketiga yang berpusat pada penyiaran konten musik yang berada dalam
platform YouTube.[66]
Perusahaan ini juga telah mencoba membuat produk yang menarik untuk demografi tertentu.
YouTube telah merilis sebuah aplikasi YouTube Kids pada 2015, yang dirancang khusus untuk
anak-anak. YouTube Kids memiliki sebuah antarmuka pengguna yang lebih sederhana, pilihan
kanal pilihan ramah anak, dan fitur-fitur kontrol orang tua.[67] Juga pada 2015, YouTube merilis
YouTube Gaming, sebuah aplikasi berorientasi permainan video dan siaran langsung. YouTube
Gaming diciptakan untuk berkompetisi dengan Twitch milik Amazon.[68]
Pada 3 April 2018, terjadi sebuah penembakan di kantor pusat YouTube di San Bruno,
California. empat orang terluka dan satu (penembak) meninggal dunia.[69]
Konsolidasi dan kontroversi (2019–sekarang)
Sampai Februari 2017, sudah ada satu miliar jam video YouTube yang ditonton setiap harinya,
dan 400 jam video diunggah tiap menitnya.[70][71] Dua tahun kemudian, tingkat pengunggahan
meningkat menjadi lebih dari 500 jam per menit,.[72] Saat Pandemi Covid-19, ketika sebagian
besar masyarakat dunia tinggal di rumah, penggunaan layanan seperti YouTube meningkat
tajam. Satu perusahaan data memperkirakan bahwa 15% dari semua lalu lintas internet berasal
dari YouTube, dua kali lipat tingkat sebelum pandemi.[73][74] Seminggu kemudian, sebagai respon
terhadap permintaan para pejabat Uni Eropa yang meminta layanan-layanan seperti YouTube
untuk mengurangi bandwidth dan memastikan berbagai entitas medis memiliki cukup bandwidth
untuk berbagi informasi, YouTube bersama dengan Netflix menyatakan mereka akan
mengurangi kualitas penyiaran paling tidak selama tiga puluh hari.[75] Seminggu kemudian,
YouTube mengumumkan mereka akan melanjutkan hal tersebut di seluruh dunia: "Kami terus
bekerja sama dengan pemerintah-pemerintah dan operator jaringan di seluruh dunia untuk
mengurangi tekanan pada sistem pada saat waktu-waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya
ini."[76][77]
Setelah sebuah keluhan pada 2018 yang menuduh bahwa YouTube telah melanggar undang-
undang perlindungan privasi anak Children's Online Privacy Protection Act (COPPA),
[78]
perusahaan tersebut didenda $170 juta oleh Federal Trade Commision karena mengumpulkan
informasi personal dari anak-anak di bawah 13 tahun.[79] YouTube juga diperintahkan untuk
membuat sistem yang melindungi privasi anak-anak.[80][81] Setelah menerima kritik tentang
implementasi sistem tersebut, YouTube mulai memperlakukan semua video yang dilabeli "made
for kids (dibuat untuk anak-anak)" sebagai bertanggung jawab di bawah COPPA pada 6 Januari
2020.[82][83] Bersama dengan aplikasi YouTube Kids, YouTube juga membuat sebuah mode
pengawasan yang dirancang untuk anak-anak pra-remaja pada 2021.[84]
Dalam periode ini, YouTube terlibat dalam perselisihan dengan perusahaan-perusahaan
teknologi lain. Selama lebih dari setahun, pada 2018 dan 2019, aplikasi YouTube tidak tersedia
untuk produk Amazon Fire.[85][86] Pada 2020, Roku menghapus aplikasi YouTube TV dari toko
siarannya setelah Google dan Roku gagal mencapai sebuah kesepakatan.[87]
Kontroversi penghilangan jumlah tidak suka (2021–sekarang)
Setelah pengujian pada 2021, YouTube menghapus tampilan jumlah dislike pada semua video
pada November 2021, mengklaim bahwa alasan penghapusan tersebut adalah bahwa para
pengguna sering memakai fitur dislike sebagai bentuk dari intimidasi dunia maya.[88] Meskipun
beberapa pengguna memuji keputusan tersebut sebagai salah satu cara untuk menghalangi troll,
yang lain berpendapat bahwa menyembunyikan jumlah dislike akan membuat para penonton
lebih sulit untuk mengidentifikasi video-video clickbait atau yang tidak membantu, dan bahwa
fitur-fitur lain sudah ada yang bisa digunakan para kreator untuk membatasi perundungan. Ada
teori bahwa penghapusan dislike dipengaruhi oleh YouTube Rewind 2018, yang sangat tidak
disukai dan menjadi video dengan dislike terbanyak di YouTube.[88] Salah satu pendiri awal
YouTube Jawed Karim menyebut pembaruan ini sebagai "sebuah ide yang bodoh", dan bahwa
alasan dibaliknya adalah "alasan yang tidak bagus, dan bukan ide yang akan dikemukakan secara
publik." Ia merasa bahwa kemampuan pengguna untuk mengidentifikasi konten yang buruk
adalah esensial: "Proses itu bekerja, dan proses itu punya nama: the wisdom of the crowds.
Proses ini dirusak ketika platform ikut campur. Kemudian, platform itu pasti akan menurun." [89]
[90][91]
Konten
Siaran berita dan laporan terkini
Konten YouTube termasuk siaran langsung dari berita-berita terkini dunia oleh jaringan berita
ternama. Banyak saluran berita besar mengunggah siaran berita harian terbaru mereka di
YouTube.[94][95]
Selain itu, banyak perusahaan media dan jaringan-jaringan TV mengunggah berbagai video
dokumenter dan juga program tertentu ke YouTube, dan terus memperbarui kanal mereka
dengan serangkaian seri dokumenter baru sesaat setelah dokumenter tersebut diproduksi.
Beberapa contoh termasuk BBC dan National Geographic.[96][97]
Video musik
Video musik telah menjadi salah satu jenis konten terbesar di YouTube; hampir semua musisi
besar mengunggah video musik resmi mereka di YouTube. Ini dibantu dengan munculnya Vevo,
sebuah situs siaran video musik yang berkongsi dengan YouTube.[98]
Fitur
Teknologi video
YouTube menggunakan codec video VP9 dan H.264/MPEG-4 AVC, dan protokol Dynamic
Adaptive Streaming Over HTTP.[99] Siaran dengan MPEG-4 Part 2 dengan 3GP juga disediakan
untuk koneksi dengan bandwith yang rendah. Pada 2021 dilaporkan bahwa perusahaan tersebut
sedang mempertimbangkan untuk mengharuskan AV1 dalam perangkat keras penyiaran agar
memangkas bandwidth dan meningkatkan kualitas video.[100] Video biasanya disiarkan bersama
dengan codec audio Opus dan AAC.
Pada peluncurannya pada 2005, menonton video-video YouTube dengan komputer pribadi
membutuhkan plug-in Adobe Flash Player yang terpasang di penjelajah web. Pada Januari 2010,
YouTube meluncurkan versi uji coba yang memanfaatkan kemampuan multimedia tertanam di
penjelajah web yang mendukung standar HTML5.[101] Hal ini memungkinkan video ditonton
tanpa Adobe Flash Player atau plug-in lain.[102][103] Situs YouTube memiliki halaman yang
memungkinkan penjelajah web beralih ke uji coba HTML5. Hanya penjelajah yang mendukung
video HTML5 dengan format H.264 atau WebM yang dapat memutar video dan tidak semua
video di YouTube dapat diputar.[104][105]
Pengunggahan
Semua pengguna YouTube dapat mengunggah video dengan batas durasi masing-masing 15
menit. Para pengguna harus memverifikasi akun mereka, biasanya melalui telepon genggam,
agar dapat mengunggah video dengan durasi sampai 12 jam, dan juga memproduksi siaran
langsung.[106] Saat YouTube diluncurkan tahun 2005, pengguna bisa saja mengunggah video
panjang, tetapi batas 10 menit diberlakukan pada Maret 2006 setelah YouTube menemukan
bahwa kebanyakan video yang melebihi panjang tersebut berupa acara televisi dan film yang
tidak diizinkan.[107][108] Batas tersebut ditambah menjadi 15 menit pada bulan Juli 2010.[109] Video
dapat berukuran 256 GB atau berdurasi 12 jam.[106] Per 2021, takarir tertutup otomatis dengan
teknologi pengenalan ucapan tersedia dalam 13 bahasa, dan dapat diterjemahkan dengan
mesin saat video diputar ulang.[110]
YouTube juga menawarkan takarir tertutup manual sebagai bagian dari studio kreatornya.
[111]
YouTube sebelumnya menawarkan fitur 'Community Captions', dimana para penonton dapat
menulis dan mengirimkan takarir untuk ditampilkan setelah disetujui oleh pemilik video, namun
ini menjadi usang pada September 2020.[112][113]
YouTube menerima video yang diunggah dengan sebagian besar format kontainer,
termasuk .AVI, .MKV, .MOV, .MP4, DivX, .FLV, dan .ogg dan .ogv. Format video
seperti MPEG-4, MPEG, VOB, dan .WMV juga dapat diunggah. YouTube mendukung 3GP,
sehingga video bisa diunggah dari telepon genggam.[114] Video dengan pindai progresif atau
terikat bisa diunggah, tetapi untuk kualitas video terbaik, YouTube menyarankan agar video
pindai terikat di-deinterlace sebelum diunggah. Semua format video di YouTube memakai
pemindaian progresif.[115]
Pada 2018, YouTube menambahkan sebuah fitur bernama Premiere yang menampilkan sebuah
notifikasi kepada pengguna kapan sebuah video akan tersedia, seperti untuk sebuah siaran
langusng tapi untuk video yang sudah direkam. Ketika sudah mencapai waktu yang sudah
dijadwalkan, video tersebut akan ditaangkan sebagai siaran langsung dengan hitung mundur 2
menit (ini dapat langsung dimulai).[116]
Kualitas dan codec
YouTube awalnya menawarkan video dengan satu tingkat kualitas, yaitu resolusi
320x240 piksel dengan codec Sorenson Spark (varian dari H.263),[117][118] dengan audio MP3
mono.[119] Pada bulan Juni 2007, YouTube menambahkan opsi menonton video berformat 3GP di
telepon genggam.[120] Bulan Maret 2008, mode kualitas tinggi ditambahkan hingga resolusi
480x360 piksel.[121] Bulan November 2008, mode HD 720p ditambahkan. Saat peluncuran 720p,
pemutar YouTube diganti rasio aspeknya dari 4:3 menjadi layar lebar 16:9.[122] Dengan fitur baru
ini, YouTube mulai mengalihkan format kompresi video bakunya ke H.264/MPEG-4 AVC. Pada
bulan November 2009, mode HD 1080p ditambahkan. Bulan Juli 2010, YouTube
mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan serangkaian video berformat 4K, sehingga
batas resolusinya naik hingga 4096x3072 piksel.[123][124] Akan tetapi, per 2012 batas ini
diturunkan menjadi 2048 x 1536.