Anda di halaman 1dari 3

A.

Iklim Laut

•Pengertian

Iklim laut adalah iklim suatu wilayah yang dipengaruhi oleh dinamika air laut yang ada di sekitarnya.

•Ciri - ciri

Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:

1.Suhu rata-rata tahunan rendah;

2. Amplitudo suhu harian rendah/kecil;

3.Banyak awan, dan.

4.Sering hujan lebat disertai badai.

•Penyebab

Iklim laut ini terjadi karena adanya proses penguapan dari wilayah lautan di Indonesia, sehingga
mengakibatkan terjadinya hujan. Adapun iklim laut adalah jenis iklim yang sering mendatangkan hujan.
Wilayah Indonesia yang didominasi lautan menyebabkan tingkat penguapannya sangat tinggi dan cenderung
lembap.

•Dampak

Iklim laut di Indonesia menyebabkan tingginya penguapan. Wilayah yang memiliki tingkat penguapan yang
tinggi, maka juga akan memiliki curah hujan tinggi. Selain itu, suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan
yang juga tinggi, dan berpotensi memicu hujan. Kalau curah hujan tinggi, bisa terjadi banjir.

B.Iklim Darat

•Pengertian

Iklim darat atau iklim kontinental adalah iklim yang dipengaruhi oleh angin darat yang kering. Iklim ini
biasanya berada di daerah tropis atau subtropis.

•Ciri-ciri

-Di daerah tropis dan subtropis sampai lintang 40 derajat. Ciri-cirinya antara lain amplitudo suhu harian yang
sangat besar dan amplitudo suhu tahunan yang kecil serta curah hujan yang sedikit.

-Di daerah sedang. Ciri-cirinya antara lain amplitudo suhu tahunan besar, suhu rata-rata pada musim panas
cukup tinggi dan rendah pada musim dingin serta curah hujan sangat sedikit yang jatuh pada musim panas.

C.Hujan
•Pengertian

Dari Badan Meteorologi, Klimatologi, serta Geofisika (BMKG), hujan adalah bentuk presipitasi atau endapan
asal cairan atau zat padat. Hal itu asal berasal kondensasi yang jatuh dari awan menuju permukaan bumi.

•Proses terbentuknya hujan

1. Evaporasi

Tahapan pertama yang dilalui adalah evaporasi, yaitu proses penguapan air. Panasnya suhu bumi dari
matahari akan membuat air sungai, danau, dan laut menguap menjadi butiran atau uap air. Uap air tersebut
akan naik ke atmosfer, lantas menggumpal menjadi awan. Apabila suhu udara semakin panas maka semakin
banyak pula air yang akan menguap ke udara. Hal itu akan menyebabkan terjadinya hujan semakin deras.

2. Kondensasi

Tahapan selanjutnya adalah kondensasi. Uap air hasil proses penguapan atau evaporasi akan naik ke
atmosfer, kemudian mengalami kondensasi atau pengembunan. Pada proses tersebut, uap air akan berubah
menjadi partikel-partikel es yang sangat kecil.

3. Presipitasi

Proses yang ketiga adalah presipitasi. Presipitasi merupakan proses mencairnya butiran es di awan, kemudian
turun menjadi titik-titik hujan ke bumi. Awan yang telah terbentuk pada proses sebelumnya barangkali
tertiup angin dan terbawa sehingga menjadi turun hujan di tempat lain dari proses sebelumnya. Awan yang
sudah terlalu padat dengan uap air dan tidak bisa lagi menahan beban air akan jatuh ke daratan, kemudian
menjadi titik-titik hujan.

•Jenis Hujan

1.Hujan Zenithal

Hujan zenital (konveksi), merupakan hujan yang terjadi di daerah tropis karena adanya proses udara yang
naik akibat pemanasan udara yang ada disekitarnya terlalu tinggi dan awan menjadi membesar dan terjadilah
hujan secara mendadak.

2.Hujan Muson

Hujan muson adalah hujan musiman yang disebabkan oleh muson. Di Indonesia, hujan karena angin muson
timur yang menyebabkan angin dingin turun dari Oktober hingga April selama musim hujan. Angin musim
dingin bertiup dari Australia ke Asia. Angin ini membawa awan dan hujan lebat karena sedang musim dingin
di Australia.

3.Hujan orografis atau relief


Umumnya terjadi di perbukitan atau pegunungan, karena angin yang datang mendorong udara mengarah
pada bukit, pegunungan maupun hutan hujan tropis. Udara yang mencapai bukit, perlahan menjadi lebih
dingin.

4.Hujan Frontal

Hujan frontal adalah salah satu jenis hujan yang terjadi akibat pertemuan antara massa udara yang berbeda
yaitu massa udara panas dan massa udara dingin. Karena massa udara yang berbeda bertemu kemudian
terjadi pendinginan secara tiba tiba sehingga terjadi kondensasi lalu menjadi hujan frontal.

5. Hujan Siklonal

Hujan ini biasanya terjadi karena ada udara panas dibarengi dengan angin yang berputar-putar di suatu
tempat. Kondisi ini biasanya terjadi di daerah yang dilewati garis khayal ekuator.

6. Hujan Asam

Hujan asam adalah jenis hujan yang terjadi karena karbon dioksida di udara (CO2) terlarut dalam air hujan.
Hasil senyawa tersebut akan mengubah air menjadi lebih asam dengan pH lebih rendah dari biasanya, di
bawah 5,6. Sementara itu, air hujan normal memiliki pH 6 hingga 7.

7. Hujan Buatan

Hujan buatan adalah usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan
mengubah proses fisika yang terjadi di dalam awan. Proses fisika yang dapat diubah meliputi proses
tumbukan dan penggabungan (collision dan coalescense), proses pembentukan es (ice nucleation).

Anda mungkin juga menyukai