Anda di halaman 1dari 14

AWAN DAN KABUT

XI NKPI 1 SMKN 1 BULAKAMBA


Peristiwa Kondensasi Dalam Atmosfer
 Lapisan trofosfer mrpkn lapisan terbawah atmosfer bumi yang hampir selalu mengandung
air dan umumnya berbentuk gas,
 Udara basah yaitu udara yang mengandung uap air,
 Uap air merupakan gas yang tak terlihat, ( air dalam atmosfer juga tidak terlihat)
 Uap air dalam atmosfer berubah wujud menjadi cair atau padat dan berkondensasi menjadi
titik-titik air atau bersublinasi menjadi Kristal es.

 Sublimasi alam atmosfer tersebut akan tampak sebagai AWAN yang menggerombol dan
terapung –apung pada lapisan atmosfer yang tinggi dan tampak sebagai KABUT bila
terapung-aung pada lapisan atmosfer dekat permukaan bumi.
Syarat peristiwa kondensasi atau
sublimasi
1. mula-mula atmosfer atau udara bersangkutan harus menjadi jenuh atau mendekati jenuh
2. Adanya inti kondensasi atau inti pembekuan dalam atmosfer udara yang bersangkutan.
Udara jenuh atau mendekati jenuh
dapat berlangsung dengan adanya:
 Penambahan uap air yang  Pendinginna atau penurunan
terkandung dalam atmosfer temperature udara yang
bersangkutan sehingga mencapai
hingga udara yang tadinya temperature titik embun, dengan uap
belu jenuh dengan adanya air yang ada pada temperature
penambahan uanp air tersebut, tersebut merupakan uap air yang
dapat menjadi jenuh. diperlukan untuk menjadi jenug atau
mendekati jenuh
Inti kondensasi ata inti pembekuan

 Sifat benda yang menjadi inti pembekuan atu ini kondensasi haris
mempunyai sifat-sifat berikut :
 1. higroskopis : dapat menarik dan menyerap uap air dan dalam
udara atau atmosfer sekitanya
 2. dapat menyerap panas kondensasi atau panas pembekuan yang
timbul dengan berlangsungnya proses kondensasi atau sublimasi.
Inti kondensasi terdiri dari :

 Kristal-Kristal garam dapur yang  Amoniak : asam belerang,


naik keudara dengan adanya sulfide dan lain-lainnya yang
percikan gelombang laut, kemudian
terbawa tiupan agin sapai atmosfer
umumnya banyak terdapat di
yang cukup tinggi atas kota-kota industry
 Titik-titik debu atau abu yang  Ion-ion udara “ molekul udara
terbawa naik ke udara, abu gunung yang bermuatan listrik
berapi yang terlempar atmosfer
waktu gunung meletus
 Pembagian dan nama-nama awan
 Awan : kumpulan titik-titik air atau Kristal-Kristal es yang mengapung di atmosfer jauh dari
permukaan bumi dapat dibedakan bedasarkan beberapa hal :

 1. Menurut partikel atau  2. Menurut bentuk  3. Menurut tingginya


anasir awannya pertumbuhannya  Awan tinggi (lebih dari 6000 meter)
 Awan air  Awan berlapis-lapis  Awan menengah (tinggi 2000-6000
 Awan es  Awan bergumpal atau gumpalan meter)
 Awan campuran awan  Awan rendah (tinggi dibawah 2000
 Awan sirus meter)
 Persamaan awan berdasar tinggi

 3. Awan Rendah
 1. Awan tinggi
 Awan Nimbostratus (Ns)
 Awan sirus (Ci)
 Awan cumulus (Cu)
 Awan Siruskumulus (Sc)
 Awan kumulonimbus (Sb)
 Awan Sirus-Stratus (Cs)
 Awan Stratus (St)
 Awan Stratokumulus (Sc)

 2. Awan menengah
 Awan Altokumuls (AC)
 Awan Altostratus (AS)
Pembentukan Awan

 Gerakan vertical ang dapat mengakibatkan terbentuknya awan :


 1. gerakan turbulensi mekanis
 2. Gerakan konvektif
 3. gerakan kenaikan karena orografi
 4. gerakan kenakan lambat yang luas, termasuk kenaikan pada front
(front panas dan front dingn)
“Front panas (massa udara bergerak menggantikan tempat massa
udara dingin/front dingin sebaliknya”
Hilangnya awa: perkembangan pembentukan awan
akan berhenti atau menjadi lemah bila:
 1. proses yang dapat mengakibatkan pembentukan awan terhenti
 2. adanya proses yang dapat menghilangkan titik-titik air ata Kristal es dan
awam dalam hal ini terjadi hal-hal berikut ;’
 Pemanasan udar
 Terjadinya hujan
 Bercampur dengan udara kering sekitar awan
Kabut dan mist (terdiri dari titik-titik air yang
dapat disertai Kristal es)
Kabut radiasi Kabut adveksi
 Terbentukny :  Terjadi ketika udar bergerak di atas
permukaan tanah atau lautan yang lebuh
 1. temperature titik embun udara cukup
dingin, dengan temperature permukaan
tinggi
tananh atau lautan yang lebih kecil
 2. adanya cukup pendinginann pada disbanding dengan temperature titik
malan hari embun udara yang bergerak tersebut.
 3. adanya turbulensi dari angina yang
lemah
Jenis kabut lain :

 Kabut uap (steam fog atau sea smoke)


 Kabut front (mixing fog)

 Terjadi bila dari adveksi udara dingin


 Terjadi dengan adanya saling mempengaruhi antara dua mcam
melalui permukaan air yang lebih panas massa udara yang memiliki sifat yang berbeda dan dapat terbentuk
sehingga uap air jenuh yang terdapat di dengan dua jalan yaitu :
atas permukaan air panas tersebut  1. kabut terbentuk karena adanya perkembangan awan ke bawah
kemudian berkondensasi. hingga mencapai permukaan bumi selama berlalunya front dan
umumnya terbentuk di atas pegunungan.
 2. kabut terbentuk bila udara menjadi jenuh ksrens hujsn ysng terus-
menerus sehingga kemudisn temperature ttitik embun dapat dicapai
tanpa adanya pendinginan udara lebuh rendah lagi. Kabut sering
terjadi di daerah udara dingin di depan front panas dan dapat sangat
luas.
Embun

 Endapan udara yang berbentuk butiran-butiran air yang menenmpel pada benda di
permukaan bumi, yang merupakan hasil kondensasi uap air yang mengendap dari udara
sekitannya.
 Embun terbentuk jika “
 1. permukaan bumi pada tempat terbuka mendapatkan pendinginan, yang biasanya terjadi
karena adanya radiasi bumi padamalam hari, yaitu bumi menajdi dingin dehingga udara
dekat permukaan bumi pada tempat tersebut akan mengalami pendinginan pula
 2. udara panas yang basah melalui atau menyentuh permukaan bumi yang lebih dingin
sehingga temperature udara panas tersebut mengalami pendinginan.

Anda mungkin juga menyukai