Anda di halaman 1dari 15

SIKLUS HIDROLOGI

(DESIGN ARIFIN LABARE, 2012)


MATAHARI

UAP AIR DALAM ATMOSFER

UAP AIR DALAM TRANSPORTASI

AWAN AWAN HUJAN


PROSES PEMINDAHAN BAHAN LEPAS HASIL PELAPUKAN & EROSI OLEH AIR, ANGIN & ES

S U M U R P O M P A
INFILTRASI SUMUR BOR

PRESITIPASI HUJAN, EMBUN, SALJU EVAPORASI WAKTU JATUH EVAPORASI DARI TANAMAN EVAPORASI DARI TANAH TRANSPIRASI DARI TANAMAN

UDARA HANGAT ALIRAN PERMUKAAN MATA AIR EVAPORASI DARI PERMUKAAN AIR

TANAH

SUMUR GALIAN

TANAH LIAT AIR TANAH

PERKOLASI : PROSES MENYARING MELALUI PORI HALUS / PERESAPAN AIR MELALUI TANAH

DANAU, LAUT

BATU-BATUAN

PENGEMBUNAN

EMBUN : Terjadi dari kondensasi pada permukaan tanah terutama pada ` waktu malam hari saat tanah menjadi dingin akibat radiasi yang hilang. Kadang-kadang angin laut membawa sejumlah uap air pada siang hari yang kemudian mengembun pada waktu malam yang dingin. TITIK EMBUN : Ialah suhu saat udara menjadi jenuh dengan uap air atau Suhu udara pada kelembaban nisbi 100 %. Makin rendah kelembaban nisbi, makin rendah titik embun. KABUT : Kabut & awan memp kesamaan, yi terdiri atas tetes air yang mengapung di udara, tetap secara fisis terdapat perbedaan. KABUT : Terbentuk di dalam udara dekat permukaan bumi, sedangkan AWAN : Terbentuk

pada paras yang lebih tinggi

Oleh Karena Itu perbedaan yang mendasar antara kabut & awan lebih diletakkan pada metode & tempat pembentukannya ketimbang pada strukturnya. AWAN : Terbentuk jika udara menjadi dingin secara adiabatik melalui udara yang naik & mengembang KABUT : Terbentuk melalui pendinginan udara oleh sentuhan & percampuran atau melalui penjenuhan udara oleh penambahan kadar air. BENTUK PENGEMBUNAN MINOR : Jika kondensasi terjadi di atas titik beku (0C) akan menghasilkan pengembunan dalam status cair (embun, kabut & awan) Jika kondensasi terjadi di bawah 0C kondensasi terjadi dalam bentuk kristal-kristal es (ibun putih, rime, salju & awan dingin)

EMBUN DAN IBUN PUTIH, Adalah hasil kondensasi pada permukaan yang dingin karena pancaran radiasi gelombang panjang pada malam hari dengan langit cerah & angin lemah

CARA PENDINGINAN

pendinginan untuk terjadinya kondensasi di alam dapat terjadi dengan beberapa cara :
1. Hilangnya panas melalui pancaran radiasi dari massa udara akan menyebabkan udara menjadi dingin & mengembun 2. rambatan / sentuhan dengan permukaan yang dingin biasanya menghasilkan embun 3. pencampuran dua massa udara dengan suhu & kelembapan yang berbeda. jika campuran ini mencapai suhu titik embun akan terjadi awan atau kabut 4. Pendinginan adiabatik mengikuti pemuaian gelembung udara yang naik arus udara naik ini biasanya diakibatkan oleh : konveksi, konvergensi, & orografik. pendinginan ini biasanya menghasilkan awan

RIME : Kristal-kristal es yang terbentuk karena butir air lewat dingin menyentuh benda dingin KABUT : A. Kabut pancaran : terjadi di daratan, dikenal sebagai kabut inversi permukaan Kondisi yang menunjang terjadinya kabut pancaran : - inversi permukaan yangg menahan kabut tidak menghilang Ke atas - Langit cerah tak berawan shg pendinginan intensif - Angin lemah, yang mengakibatkan terjadinya percampuran Shg kabut bisa cukup tebal. B. Kabut adveksi terjadi karena adanya gerakan udara yang hangat Dan lembab secara horizontal ke arah permukaan yang dingin

Jika udara dekat permukaan bumi mencapai titik embun, maka kabut diperkirakan akan terjadi. Jika suhu naik setelah kabut terjadi, maka diperkirakan kabut akan buyar. Ketebalan kabut bergantung pada berbagai faktor, seperti : kelembaban, suhu, angin, Inti kondensasi, dan sebagainya.

PENGGOLONGAN KABUT BERDASARKAN JARAK PANDANG

GOLONGAN KABUT PADAT KABUT TEBAL KABUT KABUT SEDANG KABUT TIPIS

BENDA TIDAK TERLIHAT PADA JARAK 45 M 180 M 450 M 900 M 1.800 M

AWAN

PEMBENTUKAN AWAN DALAM ARUS UDARA NAIK


A. PERUBAHAN SUHU SECARA ADIABATIK Adanya beberapa pemicu (diantaranya pemanasan di permukaan) kantong udara akan bergerak ke atas meninggalkan permukaan. karena tekanan udara disekitarnya lebih rendah, maka kantong udaara akan merenggang & mengembang dalam perjalanannya naik. Dalam sistem ini tidak ada penambahan & pengurangan panas, tapi mengalami perubahan suhu. proses perubahan suhu ini akibat dari proses internal yang disebut adiabatik B. LAJU PENURUNAN SUHU ADIABATIK sebelum mengalami pengembunan, laju penurunan suhu adiabatik disebut Laju Penurunan Suhu Adiabatik Kering disingkat DALR (Dry Adiabatic Lapse Rate), Nilainya Konstan YI = 9,8 C setiap naik 1 km. Sedangkan laju penurunan suhu lingkaran (ELR) selalu berubah menurut tempat & waktu dengan penurunan rata-rata 6,5 C/ Km

Karena suhu berkurang terus selama bergerak naik, maka Suatu ketika suhu massa udara akan mencapai suhu titik embun Ketinggian pada saat udara mulai mengembun membentuk awan disebut aras pengembunan yang mirip dasar awan Laju penurunan massa udara pada keadaan ini disebut laju penurunan Suhu adiabatik jenuh atau SALR = Saturated Adiabatic Lapse Rate, yang besarnya sekitar 4,7 C/ KM. SALR besarnya tidak konstan, semakin besar panas kondensasi yang dihasilkan, maka semakin kecil laju penurunan suhunya STABILITAS ATMOSFER & PEMBENTUKAN AWAN A. KEADAAN TDK STABIL MUTLAK Bila laju penurunan suhu lingkungan (elr) > dr laju penurunan suhu kantong udara (Dalr), atmosfer dalam keadaan tidak Stabil mutlak Suhu massa udara lebih hangat dari suhu lingkungan ,shg massa udara akan terus membumbung naik. Proses kondensasinya akan menghasilkan awan yang berkembang vertikal (btk kumuli)

B. KEADAAN STABIL MUTLAK


Keadaan stabil mutlak terjadi jika laju penurunan suhu lingkungan < dari laju penurunan suhu kantong udara ( ELR < DALR )

C. KEADAAN TDK STABIL BERSYARAT Terjadi jika penurunan suhu lingkungan < dari laju penurunan adiabatik kering tetap > dari pada laju penurunan adiabatik jenuh (SALR < ELR < DALR) D. KEADAAN NETRAL Terjadi jika ELR = DALR Apabila tak ada mekanisme pengangkatan paket udara, maka paket udara tak akan naik atau turun, karena suhu paket = suhu lingkungan

TIPE AWAN Awan adalah kumpulan titik-titik air yg banyak jumlahnya & terletak pada titik kondensasi serta melayang-layang tinggi di udara Awan merupakan hasil kondensasi dari uap air yang bergerak naik bersama massa udara Sifatnya : memantulkan & menyerap radiasi surya dan menyerap radiasi bumi, shg awan jg ikut menentukan pemanasan & pendinginan bumi MENURUT PENYEBARANNYA SECARA VERTIKAL AWAN DPT DIBEDAKAN : A. AWAN TINGGI Adalah awan-awan yang memp ketinggian > 6000 m dengan suhu yang sangat rendah. Pada umumnya terdiri dr kristal-kristal es, berwarna putih atau Mendekati transparan. Yang termasuk awan golongan ini adalah : -----------

-CIRRUS : Awan yang halus seperti bulu, struktur berserat Sering tersusun seperti pita melengkung
-CIRROSTRATUS : Seperti kelambu putih halus menutup seluruh angkasa, warna pucat, sering menimbulkan lingkaran pada matahari atau bulan -CIRROCUMULUS : Seperti kumpulan bulu domba B. AWAN SEDANG / PERTENGAHAN Ketinggiannya ant 2000 6000 m dpl Mirip campuran titik-titik air & kristal-kristal es, meliputi : -ALTOCUMULUS : Sekumpulan awan yang berbentuk bulat berlapis-lapis, Tersusun dalam pola baris, group atau gelombang WARNA putih pucat & terdiri dari beberapa bagian yang ke abu-abuan karena kurang sinar -ALTOSTRATUS : Berbentuk seperti selendang yang tebal, berserat, berwarna ke abu-abuan

C. AWAN RENDAH

Adalah awan-awan yang berada di bawah ketinggian 2000 M, misalnya :


-STRATUS : Awan yang melebar seperti kabut, seringkali terbentuk dari kabut yang naik. Hujan dari awan ini biasanya ringan -STRATOCUMULUS : Berbentuk seperti gelombang lautan. Langit yang warna biru sering masih tampak di antara awan ini -NIMBOSTRATUS : Awan yang tebal dengan berbentuk yang tidak teratur. Disebut awan-awan gangguan (storm clouds) menimbulkan banyak hujan D. AWAN YANG BERKEMBANG VERTIKAL Merupakan awan yang dihasilkan oleh massa udara yang hangat & lembap yang msh mampu naik sampai ketinggian yang cukup tinggi setelah melewati aras kondensasi. Terjadi apabila pengembunan tidak dekat dengan permukaan tanah.

TERDIRI DARI AWAN2 : -CUMULUS : BTK SPT KUBAH DG DSR VERTIKAL. BIASANYA TERBTK PD SIANG HR DLM UDARA YG BERGRK NAIK -CUMULONIMBUS : AWAN YG BERVOL SGT BSR, BTK SPT MENARA, KDG2 PUNCAKNYA MELEBAR. AWAN INI MENGHSLKAN HUJAN YG DISERTAI KILAT,GUNTUR & BADAI. WARNA PUTIH, PUCAT & TERDIRI DR BBRP BGN YG KEABU2AN KRN KURANG SINAR UTK TERJDNYA HUJAN PERLU ADANYA AWAN CUMULUS, SDGKAN AWAN CUMULONIMBUS MENGAKIBATKAN HUJAN BESAR.

PENYEBARAN AWAN - Keawanan dinyatakan dalam luas total langit yang tertutup awan dalam satuan perdelapan, persepuluh atau persen

- Keawanan 0 menunjukkan langit cerah tanpa awan


- Keawanan 8/8 atau 10/10 atau 100 % langit tertutup awan total - Penyebaran awan biasanya identik dengan penyebaran hujan - Keawanan cukup tinggi terdapat dekat equator yang berhubungan dengan konvergensi massa udara dari 2 belahan bumi (ITCZ = Inter Tropical convergence zone) - Keawanan yang sangat rendah terjadi disekitar 20 30 lintang yang mirip daerah divergensi karena adanya sel-sel tekanan tinggi Subtropika - Keawanan rata-rata terbasear ditemui sekitar lintang 60 yang mirip daerah pertemuan massa udara hangat & lembab dari lintang rendah dan udara dingin & kering dari kutub

KEAWANAN SANGAT BERVARIASI DI ATAS DARATAN : KEAWANAN MAX : Terjd siang hari sampai sore yang diakibatkan oleh proses konveksi terutama di daerah tropis KEAWANAN MIN : Terjadi malam hari ketika udara mulai stabil karena turunnya suhu permukaan bumi KEAWANAN MAX SEKUNDER : Terjadi dari kabut pagi yang naik, sering terjadi di daerah benua terutama di atas lembah & danau DI ATAS PERMUKAAN LAUT : KEAWANAN MAX : Terjadi pada malam hari pada saat ketidak stabilan meningkat karena adanya pendinginan (pelepasan energi melalui radiasi) dari puncak awan KEAWANAN MIN : Terjdadi menjelang matahari terbit, pada saat terjadi absorbsi radiasi langsung oleh lapisan-lapisan udara yang rendah shg Awan-awan rendah menghilang (menguap kembali)

Anda mungkin juga menyukai