1. Awan Tinggi
terbentuk pada ketinggian > 6 km,
Awan cirrus, cirrostratus dan cirrocumulus
2. Awan Pertengahan
terbentuk pada ketinggian 2 – 6 km,
Altrostratus dan altocumulus
3. Awan rendah
terbentuk pada ketinggian < 2 km
Awan stratocumulus, stratus dan nimbostratus
4. Awan vertikal terbentuk antara ketinggian 1 – 20 km
Cumulus dan cumulonimbus.
A. AWAN TINGGI (> 6000 m)
Ci – Cirrus : tipis spt bulu
ayam, kristal es, tdk tjd hujan
Cs - Cirrostratus : putih rata
menutup langit
Cc - Cirrocumulus: spt
kelompok biri-biri, kristal es,
ada bayangan
B. AWAN SEDANG (2000-6000 m)
As - Altostratus : kelabu,
berlapis-lapis luas & tebal
Ac - Altocumulus: spt bola
kecil2 bergerombol, putih
pucat kelabu
C. AWAN RENDAH (0-2000 m)
Sc - Stratocumulus: spt gelombang
laut, menutup tipis, tdk tjd hujan
St – Stratus : rata berlapis, luas,
rendah, spt kabut
Ns – Nimbostratus: putih, luas, tak
beraturan, tjd gerimis
https://www.youtube.com/watch?v=ibfzP9s_VAY&nohtml5=False
Presipitasi
Presipitasi adalah curahan air atau jatuhnya air dari atmosfer
ke permukaan bumi dan laut dalam bentuk yang berbeda, yaitu
curah hujan di daerah tropis dan curah hujan serta salju di
daerah beriklim sedang (Chay Asdak, 2010)
Didaerah tropik presipitasi berbentuk hujan sehingga
orang mengidentikannya dengan hujan
Hujan di daerah tropik umumnya terjadi secara konvektif
atau secara orografik
Secara konvektif yaitu pergerakan molekul udara
meningkatkan suhu sehingga cairan dan gas akan naik ke
atas akibat perbedaan tekanan yang terjadi, maka terjadi
proses kondensasi dalam bentuk embun dan akhirnya
menjadi awan dalam jumlah besar terjadilah hujan
Secara Orografik yaitu udara dipaksa naik oleh deretan
pegunungan
Ukuran Butir Presipitasi
1. 1. Hujan Zenithal/Konvektif
2. 2. Hujan Frontal
3. 3. Hujan Orografik
Hujan zenithal ialah intensitas penyinaran matahari yang tinggi menyebabkan
terjadinya pemanasan sehingga udara naik secara vertikal dan mengalami
pendinginan, pada ketinggian tertentu terjadi kondensasi dan terbentuk awan
setelah kelembaban mencapai 100% maka terjadilah hujan zenithal/konvektif
Hujan frontal ,Terjadi karena adanya pertemuan massa udara panas
dan dingin. Biasanya terjadi didaerah lintang sedang.
Hujan Buatan
Istilah Hujan buatan sebenarnya kurang tepat.
Karena proses yang terjadi adalah mempercepat
pembentukan tetes awan dan hujan. Para ahli
menyebutnya hujan rangsangan
Pembuatan hujan buatan yang paling sering
dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang
untuk menaburkan larutan garam dan urea, sering
disebut dengan istilah menyemaikan awan
Hujan buatan dibuat untuk mengatasi masalah
kekeringan, kabut asap dan terjadinya kebakaran
hutan yang meluas
Ada 2 bahan yang dipergunakan untuk merangsang
hujan yaitu
1. Garam dapur (NaCl)
2. Kapur (CaO)
https://www.youtube.com/watch?v=EPw58uQ5Cdg
CURAH HUJAN