Anda di halaman 1dari 21

AWAN

INDIKATOR KOMPETENSI

MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN TENTANG


PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN KEDUDUKAN SUHU
DALAM IKLIM SEBAGAI SISTEM DAN HUBUNGAN
DENGAN SISTEM PERTANAMAN
PEMBENTUKAN AWAN
KONDENSASI
Adalah proses perubahan uap air menjadi air atau
larutan
Perubahan uap air menjadi larutan terjadi setelah uap
air tersebut diatmosfer mengalami proses pendinginan

Di atmosfer kondensasi dapat terjadi melalui 3 cara


(Barry and Chorley, 1976; Murdiyarso, 1980)
Jika suhu udara turun hingga mencapai suhu titik embun
tanpa penambahan uap air
Jika ada penambahan uap air tanpa pengurangan panas
atau kenaikan suhu
Jika kapasitas udara mengandung uap air berkurang akibat
kenaikan tekanan ataupun penurunan suhu
PEMBENTUKAN AWAN
KONDENSASI
Untuk menghasilkan kondensasi di atmosfer dibutuhkan
adanya pendinginan udara.

Jackson (1977) menyatakan mekanisme terjadinya


pendinginan massa udara di atmosfer adalah sbb:
1.Pendinginan yang disebabkan oleh naiknya massa udara
secara konveksi bebas maupun turbulensi
2.Pendinginan yang disebabkan oleh hilangnya panas
secara radiasi
3.Pendinginan yang disebabkan oleh sentuhan dengan
permukaan dingin (konduksi)
PEMBENTUKAN AWAN
PEMBENTUKAN AWAN

Awan merupakan kumpulan bintik-bintik air yang


melayang – layang di udara setelah mengalami
kondensasi (kejenuhan) dengan ukuran yang masih
relatif kecil (100 µm)

•Awan (clouds) dalam atmosfer terbentuk karena titik


taraf kondensasi telah tercapai yakni setelah sampai ke
titik jenuh air

•Munculnya gejala awan merupakan indikator dinamika


cuaca yang disebabkan oleh tercapainya pengembunan
atau kondensasi pada suhu tertentu
PEMBENTUKAN AWAN
Ada 3 hal yang harus dipenuhi agar uap air di udara
dapat terbentuk menjadi butir-butir air dan
seterusnya menjadi hujan.
•Aadanya uap air
•Adanya inti-inti kondensasi
•Adanya proses pendinginan

Bila salah satu dari ketiganya tidak ada, maka sulit


diharapkan terjadinya kumpulan butir-butir air

Bila kondisi tersebut terpenuhi, proses kondensasi


terjadi dan dalam sistem bumi akan terbentuk salah
satu atau lebih dari hasil proses tersebut, yang
menghasilkan embun, frost, kabut dan awan.
PEMBENTUKAN AWAN

Embun dan frost

Embun dan Frost adalah salah satu bentuk hasil


kondensasi yang sering terjadi pada pagi hari atau
sepanjang malam pada keadaan udara tenang
(kecepatan angin lemah) dan langit cerah
(perawanan rendah)

-> permukaan bumi cepat dingin


-> suhu mencapai titik embun -> embun
-> suhu terus menurun melampaui titik beku maka
kristal es akan terbentuk -> Frost
PEMBENTUKAN AWAN
Kabut
Kabut terbentuk melalui akumulasi butir-butir air yang
cukup kecil dan tersuspensi pada udara dekat
permukaan bumi.
Jika kabut terjadi di atas ketinggian sekitar 150 m
biasanya disebut awan
Menurut kejadiannya kabut dikenal dua jenis (Handoko,
1993) :
a.Kabut pancaran, terjadi di daratan (kabut inverse
permukaan), langit cerah tidak berawan, angin lemah
b.Kabut adveksi, terjadi karena adanya gerakan udara
yang hangat dan lembab secara horizontal ke arah
permukaan yang dingin, sering terjadi di pantai.
PEMBENTUKAN AWAN

Awan
Awan=Embun=Frost=Kabut
Awan terbentuk melalui proses kondensasi
Perbedaanyapada ketinggian terjadinya awan
Peran penting awan:
1.Sebagai unsur cuaca/iklim
2.Pengendali cuaca, sebagai sumber air bagi
terjadinya hujan
3.Pemantul yang baik terhadap radiasi surya
4.Penyerap yang baik terhadap radiasi bumi
PEMBENTUKAN AWAN
Tipe-tipe Awan
Secara umum dikelompokan atas empat kelompok
(Pettersseen, 1941; Barry and Chorley, 1976;
Strangeways, 2007) :
1.Kelompok Cirrus (Ci), Cirrostratus dan
Cirrocumulus.
Menurut letaknya awan Cirus adalah jenis awan
tertinggi, kemudian Cirrocumulus dan Cirrostratus.
a.Awan Cirrus: menyerupai bulu ayam yang halus,
tipis berwarna putih. Seperti benang sutera putih
Nampak pada kondisi langit cerah (biru)
Jika tersusun sistemik seperti pita dan berpadu
dengan Cirrostratus atau Altostratus maka
awannya menjadi padat dan dikatan cuaca buruk
Bisa mencapai ketinggain 9.000 m dpl
PEMBENTUKAN AWAN
Tipe-tipe Awan
b. Awan Cirrocumulus (Cc)
Berada pada ketinggian 7.500 – 9.000 m dpl
Menyerupai gumpalan bulu domba berwarna
putih dan himpunan tersebut dinamakan massa
globuler
c. Awan Cirrostratus (Cs)
Berada pada ketinggian 6.000 – 7.500 m dpl
Lapisan putih dan tipis, nampak seperti susu
Biasanya menghasilkan sebuah halo (lingkaran)
disekitar matahari atau bulan
Biasanya kalau halo muncul banyak orang
mempercayainya sebagai tanda akan tibanya angin
topan
PEMBENTUKAN AWAN

Tipe-tipe Awan
2.Kelompok Altocumulus dan Altostratus,
Tergolong awan menengah (middle clouds)
Tingginya antara 3.000 – 6.000 m dpl
a. Awan Altocumulus (Ac)
Tingginya antara 4.000 m dpl
Merupakan awan yang menyerupai bulu domba
Merino yang tebal.
Warnanya seragam (uniform) berwarna kelabu
hingga kelabu kebiru-biruan
PEMBENTUKAN AWAN

Tipe-tipe Awan
b. Awan Altostratus (As)
Tingginya antara 3.000 - 4.000 m dpl
Menyerupai cadar yang rapat dan berwarna
kelabu yang merupakan globuler horizontal
Tersususun oleh garis-garis berlapis (stratus)
yang sering membentuk bayangan
PEMBENTUKAN AWAN
Tipe-tipe Awan

3.Kelompok Stratocumulus, Nimbostratus dan


stratus
Merupakan kelompok awan rendah (low clouds)
Dekat permukaan bumi hingga ketinggian 3.000
m dpl

a. Awan Stratocumulus (Sc)


Adalah awan bertumpuk (cumulus), berlapis (stratus)
Membntuk gumpalan, massa globular besar
berwarna kelabu dengan tepian agak terang dan halus
Globuler yang menyusun awan tersebut beraturan
Tingginya antara 1.500 – 3.000 m dpl
PEMBENTUKAN AWAN

Tipe-tipe Awan
b.Awan Nimbostratus (Ns)
Terletak antara 1.200 – 1.500 m dpl
Awan dengan globuler tebal dan luas arah horizontal
Menyerupai lapisan bergerigi dari awan-awan
rendah
Jenis awan ini sering mendatangkan hujan yang
menutupi langit sempurna (100%) berwarna
kelabu gelap
PEMBENTUKAN AWAN

Tipe-tipe Awan
c.Awan Stratus (St)
Warnanya serba sama namun berlapis (stratus)
Terletak antara 300 – 750 m dpl (awan terendah)
Menyerupai kabut tanah (fogs) namun tidak
menyentuh permukaan tanah
PEMBENTUKAN AWAN
Tipe-tipe Awan
4.Kelompok Cumulus dan Cumulonimbus,
Merupakan kumpulan awan yang khas karena terbentuk
oleh proses adiabatik massa udara yang naik tegak dalam
troposfer
a.Cumulus(Cu)
Adalah awan bertumpuk (cumulus)
Terletak pada ketinggian 450 – 900 m dpl.
Awan yang terbentuk dari massa udara yang naik secara
menegak (vertikal) kemudian mengembun menjadi awan
Permukaan atasnya menyerupai bentuk doma (dome)
dengan susunan seperti bunga kol
Kadang kelihatan bersih membiru kemudian menjadi gelap
bergulung
Ada kemungkinan terus berkembang sehingga terbentuk
Cumulonimbus
PEMBENTUKAN AWAN

Tipe-tipe Awan

b.Cumulonimbus (Cb)
Merupakan tipe awan raksasa yang berkembang
secara vertikal
Terus menjulang mencapai puncaknya
menyerupai gunung
Merupakan gumpalan awan tebal berwarna kelabu
kehitam-hitaman
Lebih banyak mendatangkan hujan yang lebat
dengan waktu yang lama
PEMBENTUKAN AWAN

Perawanan (cloudinnes)
Adalah luas penutupan langit oleh awan dan sering
diekpresikan dalam bentuk angka oktaf (0 – 8)
Perawanan 0 menunjukkan langit cerah tanpa awan
Perawanan 8 menunjukkan langit tertutup total oleh
awan
Kadang perawanan juga dinyatakan dalam Persen
PEMBENTUKAN AWAN
Kelompok awan berdasarkan ketinggian dari permukaan bumi
GENUS/JENIS AWAN KELOMPOK KETINGGIAN DASAR

(FEET) (m)

Stratus (St) Awan Rendah 0 – 2.000 0 – 610


Stratocumulus (Sc) 1.000 – 4.500 305 – 1.373
Cumulus (Cu) 1.000 – 5.000 305 – 1.525
Cumulonimbus (Cb) 2.000 – 5.000 610 – 1.525

Nimbostratus (Ns) Awan Menengah 0 – 10.000 0 – 3.050


Altostratus (As) 6.500 – 20.000 1.983 – 6.100
Altocumulus (Ac) 6.500 – 20.000 1.983 – 6.100

Cirrus (Ci) Awan Tinggi 20.000 – 40.000 6.100 -12.200


Cirrostratus (Cs)
Cirrocumulus (Cc)
Radiasi : Transfer energi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik(panas dan cahaya) antara dua
buah benda tanpa membutuhkan suatu media
dengan kecepatan © 3 x 108 ms-1 (kecepatan
cahaya)

Konduksi : Perpindahan molekul benda tanpa diikuti


oleh pergerakan bendanya.

Konveksi : perpindahan secara internal melalui


pergerakan molekul benda namun tidak diikuti oleh
pergerakan bendanya.

Anda mungkin juga menyukai