Anda di halaman 1dari 66

AWAN

Oleh :
Diah Permata Sari, S.Hut., M.Sc.
Definisi Awan

• Awan adalah kumpulan titik-titik air atau


kristal es yang melayang-layang di
atmosfer

• Awan terjadi sebagai akibat proses


kondensasi
4 Macam Partikel di Troposfer :
• Fotometeor : partikel cahaya
• Litometeor : partikel kering yang
melayang di udara
• Elektrometeor : partikel yang
mengandung muatan listrik (banyak
terdapat di awan Cb)
• Hydrometeor : partikel basah (cair
atau padat)
Proses Terjadinya Awan

Titik – Titik Air


Uap Air
(Awan)
Kondensasi

Penguapan

Badan Air
Proses Terjadinya Awan

• Uap air hasil penguapan dari permukaan bumi akan naik ke udara
di atmosfer
• Partikel-partikel di udara atmosfer disebut aerosol yang berfungsi
sebagai perangkap air dan selanjutnya akan membentuk titik-titik
air.
• Aerosol adalah partikel padat dan cair yang melayang di atmosfer.
Sumber aerosol : pembakaran, reaksi gas, gunung berapi
• Selanjutnya aerosol ini terangkat ke atmosfer, dan bila sejumlah
besar udara terangkat ke lapisan yang lebih tinggi, maka ia akan
mengalami pendinginan dan selanjutnya mengembun.
• Kumpulan titik-titik air hasil dari uap air dalam udara yang
mengembun inilah yang terlihat sebagai awan.
• Makin banyak udara yang mengembun, makin besar awan yang
terbentuk.
• Apabila awan sudah terbentuk, titik air dalam awan akan
menjadi semakin besar dan awan tersebut akan menjadi
semakin berat.
• Karena masih berada tidak jauh jaraknya dari permukaan
bumi, maka ada pengaruh gaya gravitasi bumi yang terus
menariknya ke bawah.
• Jika titik-titik air tersebut bertemu dengan udara panas, titik-
titik air akan menguap dan lenyaplah awan itu.
• Inilah yang menyebabkan awan selalu berubah-ubah
bentuknya
Mengapa Awan Berwarna Putih/
Kelabu ?
• Uap air pada awan yang berubah menjadi kristal es dapat menyebarkan
cahaya yang terdiri dari 7 panjang gelombang.
• Panjang gelombang terdiri dari warna merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu.
• Ketujuh panjang gelombang tersebut bergabung dan menghasilkan
satu warna, yaitu cahaya berwarna putih.
• Warna awan dipengaruhi oleh banyak atau sedikitnya jumlah uap atau
butiran air yang dikandungnya.
• Jika uap air yang dikandungnya sedikit, maka kumpulan uap air ini akan
dapat memantulkan semua cahaya sehingga awan terlihat berwarna
terang atau putih.
• jika uap air yang dikandungnya banyak, maka kumpulan uap air ini tidak
dapat memantulkan semua cahaya, akan menyerap sebagian cahaya
tersebut sehingga tidak dapat menghasilkan awan yang putih.
Bentuk – Bentuk Awan

• Cirrus
• Cumulus
• Stratus
• Nimbus
Awan Cirrus
• Awan yang berbentuk serabut-serabut
halus berwarna putih dan berserat
seperti bulu ayam
• Sering dijumpai kristal es tetapi tidak
menimbulkan hujan
• Apabila awan cirrus bergabung dengan
awan cirrus lainnya akan terbentuk
awan cirrostratus atau cirrocumulus
• Menandakan cuaca cerah
Awan Cumulus

• Awan yang berbentuk gumpalan putih karena adanya


pertumbuhan vertikal
• Gabungan awan cumulus satu dengan lainnya akan
membentuk awan cumulonimbus
• Menandakan cuaca panas dan kering
Awan Stratus
• Awan yang berbentuk lembaran tipis
berlapis-lapis dan membentang mendatar
tersebar luas hingga menutupi langit secara
merata
• Perkembangannya secara horizontal dan
dapat menutupi wilayah sampai dengan
1000 Km
• Gabungan awan stratus satu dengan lainnya
dapat membentuk awan stratocumulus
• Menyebabkan hujan gerimis
Awan Nimbus

• Berarti awan hujan


• Berbentuk lembaran bergumpal tebal
berwarna abu-abu gelap hingga
kehitaman
• Gabungan awan nimbus satu dengan
lainnya membentuk awan
nimbostratus
• Mengakibatkan hujan lebat/salju
Klasifikasi Awan
Berdasarkan kesepakatan Komite Cuaca
Internasional di Uppsala (Swedia) Tahun 1894

• Awan tinggi
• Awan sedang
• Awan rendah
• Awan yang berkembang vertikal
Awan Tinggi
Awan Tinggi

• Ketinggian awan > 6000 m/ > 20.000 Ft


• Ditandai dengan awalan cirro atau cirrus
• Contoh :
1. Cirrus (Ci)
2. Cirrostratus (Cs)
3. Cirrocumulus (Cc)
Jenis Awan Dasar Awan Komposisi Deskripsi
Cirrus (Ci) ≥ 7 Km Es Pita putih atau serabut halus,
potongan-potongan kecil dengan
serat atau tampak kilap seperti
sutera
Cirrocumulus (Cc) ≥ 7 Km Es bulatan-bulatan yang bergerombol
menyerupai bulu domba
Cirrostratus (Cs) ≥ 7 Km Es kelambu, putih, halus, berwarna
pucat, rata menutupi sebagian atau
seluruh langit
AWAN CIRRUS (Ci)
Awan Cirro stratus (Cs)
Fenomena Halo
• Halo merupakan fenomena berupa matahari yang dikelilingi oleh
cahaya yang berbentuk lingkaran
• Fenomena ini juga bisa terjadi di sekeliling bulan atau sumber
cahaya lainnya.
• Proses terjadinya : sinar matahari direfleksikan atau dibiaskan oleh
permukaan kristal-kristal es yang berbentuk batang atau prisma
dalam awan cirrostratus. Selanjutnya sinar matahari pecah ke dalam
beberapa warna akibat efek dispersi. Sinar matahari yang terpecah
ke dalam warna dipantulkan ke arah tertentu di sekitar matahari
dan menjadi cincin cahaya di sekitar matahari.
Awan Sedang
Awan Sedang

• Ketinggian awan 2000 – 6000 m / 6000 – 20.000 Ft


• Diawali dengan kata alto
• Contoh :
1. Alto stratus (As)
2. Alto cumulus (Ac)
Jenis Awan Dasar Awan Komposisi Deskripsi

Altocumulus (Ac) 2 – 7 Km Air bulat-bulat serupa bola tebal


dengan ukuran kecil dan berjumlah
banyak berwarna putih kelabu

Altostratus 2 – 7 Km Air selendang tebal yang meluas


meliputi hampir keseluruhan langit,
menyebar dan berwarna putih
kelabu
Awan Rendah
Awan Rendah

• Ketinggian awan < 2000 m / < 6000 Ft


• Diawali dengan kata strato atau stratus
• Contoh :
1. Strato cumulus (Sc)
2. Stratus (St)
3. Nimbo Stratus (Ns)
Jenis Awan Dasar Awan Komposisi Deskripsi
Nimbostratus (Ns) ≤ 2 Km Air Lapisan tebal berwarna abu-abu
gelap disertai hujan/salju
Stratocumulus (Sc) ≤ 2 Km Air bola-bola yang memiliki lapisan
tipis tapi meluas hingga menutupi
langit sehingga tampak seperti
gelombang lautan
Stratus (St) ≤ 2 Km Air Berbentuk datar dengan warna
abu-abu
Awan Stratus (St)
Awan yang Berkembang Vertikal
Awan yang
berkembang vertikal

• Tertinggi yaitu awan cirrus


• Terendah yaitu awan stratus
• Contohnya :
1. Cumulus (Cu)
2. Cumulo nimbus (Cb)
Jenis Awan Dasar Awan Komposisi Deskripsi
Cumulus (Cu) Terbentuk pada Air Awan berdiri sendiri,
ketinggian 2000 – padat dapat
16.000 m dengan berkembang vertikal
ukuran mencapai 3.900 seperti bunga kol
m² dan ketinggian
6.000 m
Cumulonimbus (Cb) Dasar ketinggian awan Air dan es Awan lebat dan padat
umumnya 1.000 m pada bagian disertai petir dan kilat
lebarnya 1 Km atasnya

• Awan cumulus dapat menjadi cumulo nimbus apabila terjadi


ketidakstabilan di lapisan atmosfer karena pemanasan yang tidak
merata sehingga udara dingin dan panas bersinggungan dan
menyebabkan udara panas didesak naik dan menghasilkan
turbulensi (persebaran panas yang tidak teratur)
Awan Berbentuk Khusus
Awan Lenticular
Awan Lenticular
(Altocumulus lenticularis)
• Merupakan awan yang berbentuk seperti piring raksasa
di daerah bukit atau pegunungan
• Terbentuk dari hasil pergerakan angin yang menabrak
dinding bukit atau gunung dan menimbulkan sebuah
pusaran
• Awan ini terbentuk ketika aliran udara yang melintas di
atas gunung stabil dan lembab. Ketika aliran udara naik
ke puncak dan mendingin, kelembaban udara
mengembun dan membentuk awan di atas gunung
Awan Nacreous
Awan Nacreous

• Berasal dari bahasa Perancis “nacre” yang berarti


“ibu dari mutiara”
• Awan ini terbentuk di dekat kutub pada ketinggian
15.000 m pada musim dingin yang ekstrim
• Merupakan jenis awan paling langka dan paling tinggi
Awan Mammatus
Awan Mamatus
Cumulonimbus mammatus
• Awan mammatus adalah beberapa formasi awan yang paling tidak
biasa dan khas dengan serangkaian tonjolan atau kantong yang
muncul dari dasar awan.
• Awan ini bisa memiliki diameter 1-3 kilometer, sedangkan
panjangnya rata-rata 0,5 kilometer
• Mammatus sering membentuk asosiasi dengan awan
Cumulonimbus, yang membawa badai karena massa udara yang
sangat tidak stabil.
• Mammatus umumnya terbentuk di cumulonimbus yang paling tidak
stabil massa udaranya, yang berarti ada juga kemungkinan hujan es,
hujan lebat dan petir di sekitarnya.
Awan Badai Supersel
Awan Badai Supersel

• Terdapat aliran angin ke atas yang terus berputar


selama berjam jam
• Dapat menhasilkan angin berbahaya, hujan es
seukuran bola tenis dan banjir bandang
Awan Virga
Awan Virga

• Virga terbentuk saat hujan/salju mulai turun tetapi


menguap kembali
• Virga berarti poros atau cabang
• Virga sering terlihat di daerah gurun yang curah
hujannya cepat menguap di udara hangat dan kering
di lapisan bawah awan
Proses terjadinya Bentuk-bentuk awan

• Bentuk awan dapat berubah menyesuaikan kondisi


atmosfer
• Dalam proses terjadinya, berbagai bentuk awan
disebabkan titik air yang bertemu udara panas,
kemudian titik tersebut akan menguap dan beberapa
waktu akan menghilang membentuk awan lain
• Sifat air di atmosfer juga dapat menguap dan
mencair yang memengaruhi bentuk awan
Awan Berbentuk Unik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai