Anda di halaman 1dari 43

BUKU KEPANDUAN SURVEI

ATLAS AWAN
DAN
GELOMBANG
KATA PENGANTAR
Buku kecil ini diberi nama ”BUKU
KEPANDUAN SURVEY ATLAS AWAN DAN
GELOMBANG” merupakan kumpulan bahan
gambar awan dan gelombang yang dicetak dari
publikasi world meteorogical organization (WMO).
Maksud diterbitkannya buku ini untuk memberi
gambaran dan panduan dalam melaksanakan
kegiatan operasi survey Hidro Oseanografi di
lingkungan TNI AL khususnya Dishidros,Sehingga
para surveyor dapat mengetahui serta mengamati
dengan mudah jenis-jenis awan dan gelombang
Demikian buku ini dibuat semoga dapat
bermanfaat dan menjadi pedoman bagi pengguna
buku ini.
DAFTAR ISI

BAB I Awan
1.1.Pengertian………………………………….
1.2.Jenis awan rendah……………………..
1.3. Jenis awan menengah……………….
1.4. Jenis awan tinggi……………………….
BAB II Gelombang

1.1. Pengertian………………………………….
BAB I
Awan

1.1 Pengertian
Awan adalah kumpulan air yang melayang di udara.
Dan dalam pengamatan meteorologi ada beberapa jenis
awan menurut ketinggiannya,yaitu:
1.Jenis awan rendah (Cl).
2.Jenis awan menengah(Cm).
3.Jenis awan tinggi(Ch).
1.2. Jenis Awan Rendah

Cumulus nimbus (Cb)


 Berwarna putih/gelap.
 Terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki dan puncaknya punya ketinggian lebih dari 3500 kaki. Awan
ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur.
 Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado, dan badai.
Strato Cumulus(Sc)
 Awan ini berbentuk seperti bola-bola yang seringg menutupi daerah seluruh langit, sehingga tampak seperti
gelombang.
 Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan.
 Awan ini berwarna kelabu/putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil.
Nimbus stratus (Ns)
 Bentuknya tidak menentu ddengan pinggir compang-camping.
 Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis.
 Awan ini berwarna putih gelap yang penyebarannyaa di langit cukup luas.
Cumulus (Cu)
 Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang
terlihat seperti bola kapas mengambang, awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar.
 Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000 m dan lebaar 1 km.
Cumulus (Cu)
 Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang
terlihat seperti bola kapas mengambang, awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar.
 Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000 m dan lebaar 1 km.
Cumulus(Cu)
 Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang
terlihat seperti bola kapas mengambang, awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar.
 Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000 m dan lebaar 1 km.
Cumulus Nimbus (Cb)
 Berwarna putih/gelap.
 Terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki dan puncaknya punya ketinggian lebih dari 3500 kaki. Awan
ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur.
 Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado, dan badai.
Cumulus Nimbus (Cb)
 Berwarna putih/gelap.
 Terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki dan puncaknya punya ketinggian lebih dari 3500 kaki. Awan
ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur.
 Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado, dan badai.
Stratus (st)
 Awan ini cukup rendah dan sangat luaas. Tingginya di bawah 2000 m.
 Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis.
 Awan ini cukup rendah dan sangat luaas. Tingginya di bawah 2000 m.
 Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis.
Nimbus stratus (Ns)
 Bentuknya tidak menentu ddengan pinggir compang-camping.
 Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis.
 Awan ini berwarna putih gelap yang penyebarannyaa di langit cukup luas.

1.3 Jenis Awan Menengah


Alto Cumulus (Ac)
 Awan ini kecil-kecil, tapi jumlahnya banyak
 Awan Altokumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
 Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal. Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga
tampak saling bergandengan.
 Tiap-Tiap elemen nampak jelas tersisih aantara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang
membedakannya dengan Sirokumulus.
Alto Cumulus (Ac)
 Awan ini kecil-kecil, tapi jumlahnya banyak
 Awan Altokumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
 Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal. Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga
tampak saling bergandengan.
 Tiap-Tiap elemen nampak jelas tersisih aantara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang
membedakannya dengan Sirokumulus.
Alto Cumulus (Ac)
 Awan ini kecil-kecil, tapi jumlahnya banyak
 Awan Altokumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
 Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal. Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga
tampak saling bergandengan.
 Tiap-Tiap elemen nampak jelas tersisih aantara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang
membedakannya dengan Sirokumulus.
Alto Stratus (As)
 Awan Altostratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit.
 Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal.
 Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di
awal pagi.
Alto Stratus (As)
 Awan Altostratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit.
 Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal.
 Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di
awal pagi.
Alto Stratus (As)
 Awan Altostratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit.
 Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal.
 Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di
awal pagi.
1.4Jenis Awan Tinggi

Cirrus Cumulus (Cc)


Awan ini bentuknya seperti terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga bentuknya seperti
sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.
Cirrus Cumulus (Cc)
Awan ini bentuknya seperti terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga bentuknya seperti
sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.
Cirrus Cumulus (Cc)
Awan ini bentuknya seperti terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga bentuknya seperti
sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.
Cirrus Stratus (Cs)
Bentuknya seperti kelembu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, bisa juga
terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.

Awan ini juga menimbulkan hallo(lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasanya terjadi
di musim kemarau.
Cirrus Stratus (Cs)
Bentuknya seperti kelembu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, bisa juga
terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.

Awan ini juga menimbulkan hallo(lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasanya terjadi
di musim kemarau.
Cirrus Stratus (Cs)
Bentuknya seperti kelembu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, bisa juga
terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.

Awan ini juga menimbulkan hallo(lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasanya terjadi
di musim kemarau.
Cirrus (Ci)

 Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung.Awan ini juga sering
tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu atau dua
titik horizon
 Awan ini tidak menimbulkan hujan.
 Awan ini terdiri daripada halbor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer.
 Awan Sirus ini ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak
jelas.
Cirrus (Ci)
 Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung.Awan ini juga sering
tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu atau dua
titik horizon
 Awan ini tidak menimbulkan hujan.
 Awan ini terdiri daripada halbor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer.
 Awan Sirus ini ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak
jelas.
Contrails
BAB II
Gelombang
2.1 Pengertian Gelombang
1.FORCE 0
(Kecepatanangin 1 kt Ketinggian Gelombang Max 0)

(permukaan laut tampak seperti kaca)


FORCE 1
(Kecepatanangin 1-3 kts Ketinggian Gelombang Max 0.1)

(Laut mulai berkerut tanpa buih)


FORCE 2
(Kecepatanangin 4-6 kts Ketinggian Gelombang Max 0.3)

(Terlihat riuk kecil,buih belum terlihat)


FORCE 3
(Kecepatanangin 7-10 kts Ketinggian Gelombang Max 1.0)

(Riuk membesar puncak mulai pecah,buih bening terbentuk kadang terlihat garis garis buih)
FORCE 4
(Kecepatanangin 11-16 kts Ketinggian Gelombang Max 1.5)

(Ombak kecil mulai memanjang,garis-garis buih mulai terbentuk)


FORCE 5
(Kecepatanangin 17-21kts Ketinggian Gelombang Max 2.5)

(Ombak berukuran sedang,buih berarak)


FORCE 6
(Kecepatanangin 22-27 kts Ketinggian Gelombang Max 4.0)

(Ombak besar mulai terbentuk,buih tipis melebar dari puncaknya,kadang-kadang muncul


percikan)
FORCE 7
(Kecepatanangin 28-33 kts Ketinggian Gelombang Max 5.5)

(Laut mulai bergolak,buih putih mulai terbawa angina dan membentuk alur-alur sesuai arah
angin)
FORCE 8
(Kecepatanangin 34-40 kts Ketinggian Gelombang Max 7.5)

(Gelombang agak tinggi dan lebih panjang,puncak gelombang yang pecah mulai bergulung,buih
yang tersebar angina makin jelas alurnya)
FORCE 9
(Kecepatanangin 41-47 kts Ketinggian Gelombang Max 10.0)

(Gelombang tinggi berbentuk buih tebal berlajur lajur,puncak gelombang rubuh bergulung
gulung percik percik air mulai mengganggu pengliatan)
FORCE 10
(Kecepatanangin 48-55 kts Ketinggian Gelombang Max)

(Gelombang sangat tinggi dengan puncak memayungi,buih yang ditimbulkan membentuk


tampal-tampal buih raksasa yang di dorong angina,seluruh permukaan laut memutih,gulungan
ombak mulai dahsyat,penglihatan terganggu)
FORCE 11
(Kecepatanangin 56-63 kts Ketinggian Gelombang Max)

(Gelombang amat sangat tinggi (kapal kapal kecil dan sedang terganggu pandangan
karenanya)permukaan laut tertutup penuh tampal-tampal putih buih karena seluruh puncak
gelombang menghamburkan buih yang terdorong angin,penglihatan terganggu)
PENUTUP
Demikian buku ini dibuat untuk
dijadikan pedoman dan dapat bermanfaat
bagi para surveyor dalam melaksanakan
tugas pengamatan awan dan gelombang.

Anda mungkin juga menyukai