Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman materi awan

Nama:Alfathania Fighi Cahyani

Kelas:D4 MTU (Echo)

Proses Pembentukan Awan


Secara sederhana, awan terbentuk karena penguapan air yang berasal dari laut, danau, atau
sungai.

Kemudian, uap air ini akan naik ke atas menjadi titik-titik air dan terbentuklah awan. Berikut ini
penjelasan lebih lanjut mengenai proses kondensasi titik-titik air dalam pembentukan awan yang
dikutip dari halaman web Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

1. Udara yang bergerak ke atas akan mengalami pendinginan secara adiabatik sehingga
kelembaban nisbinya (RH) akan bertambah.

Perubahan RH terjadi karena adanya penambahan uap air oleh penguapan atau penurunan
tekanan uap jenuh melalui
pendinginan.

Namun, sebelum RH mencapai 100, yaitu sekitar 78 ondensasi telah dimulai pada inti
kondensasi yang lebih besar dan aktif. Inti kondensasi adalah partikel padat atau cair berupa
debu, asap, belerang dioksida, garam laut, atau benda mikroskopik lainnya yang bersifat mudah
menghisap dan melepaskan uap air (higroskopis) dengan ukuran 10 mikrometer.

2. Kemudian, ketika RH mendekati 100, tetes air mulai berubah menjadi tetes awan. Hal ini
dikarenakan uap air telah digunakan oleh inti-inti yang lebih besar, sedangkan inti yang lebih
kecil kurang aktif berperan. Maka dari itu, volume tetes awan yang terbentuk jauh lebih kecil
dari jumlah inti kondensasi.

3. Tetes awan yang sudah terbentuk umumnya memiliki jari-jari 5-20 mm dan akan jatuh dengan
kecepatan 0,01-5 cm/s. Namun, kecepatan aliran udara ke atas jauh lebih besar sehingga tetes
awan tersebut tidak akan jatuh ke bumi dan tetap berada di atas.

Penamaan Awan

1. Awan Cumulus, yaitu awan yang memiliki bentuk bulat putih dan biasanya dijumpai pada
awal musim penghujan,
2. Awan Stratus, merupakan awan yang berlapis-lapis dan biasanya berwarna kehitaman,
3. Awan Nimbus, adalah awan tebal kehitaman yang sering menimbulkan hujan,

4. Awan Cirrus, yakni awan yang tipis berwarna putih menyerupai bulu.

5. Awan alto cumulus merupakan jenis awan menengah. Awan alto cumulus merupakan awan
yang bentuknya kecil- kecil dan jumlahnya ada banyak.

Klasifikasi Awan
Pada tahun 1894, Komisi Cuaca Internasional telah membagi jenis atau bentuk
awan menjadi empat kelompok utama, yaitu: awan tinggi, awan sedang, awan
rendah & awan pertumbuhan vertikal.

Menurut Bentuknya
1. Cumulus adalah awan berbentuk awan. Ini adalah tanda cuaca normal atau stabil.
2. Stratus adalah awan tipis yang menyebar cukup jauh untuk menutupi langit dan seringkali
membawa banyak hujan.
3. Sirus adalah awan yang lembut dan berserat sama seperti bulu angsa. Awan ini berlimpah
di cuaca panas.
Menurut Ketinggian
1. Awan tinggi (6 – 9 km)
a. Sirus, awan lembut dengan kristal es yang seperti bentuk bulu burung.
b. Sirostratus, awan putih yang menyerupai kain tipis atau tabir.
c. Sirocumulus, awan yang muncul di seperti binti bintik kecil seperti sisik ikan.
2. Awan sedang (2-6 km)
a. Altocumulus, yaitu jeni awan yang membentuk serangkaian perahu rakit di langit dan
sering disebt juga makarel.
b. Altostratus, lapisan awan tebal yang membuat matahari tanoak dan terlihat seperti
berair.
3. Awan rendah (<2 km)
a. Stratocumulus, awan tebal, luas dan padat seperti egumpal. Ketika bergerak sendiri, itu
disebut Cumulus, dan ketika itu menghubungkan dan bergerak bersama, itu disebut
Stratocumulus.
b. Stratus adalah awan berawan dan tidak berwarna.
c. Nimbostratus, awan yang biasanya terjadi dalam kondisi gelap dan tidak ramah, sering
menghasilkan hujan ringan.

Jenis awan tak biasa


-Awan lentikular (Altocumulus lenticularis) adalah awan gelombang orografik
berbentuk lensa yang terbentuk ketika udara stabil dan angin bertiup melintasi
di bukit dan pegunungan dari arah yang sama atau serupa dari ketinggian yang berbeda
melalui troposfer (6.500 - 16.000 kaki). Awan barat melewati pegunungan di bawah membantu
membentuk ini. Awan terbentuk melawan arah angin dari penghalang di jalur arus udara yang
kuat.

-Awan Mammatus (dari bahasa Latin untuk "ambing") yang biasanya tidak stabil saat cuaca
badai ,meskipun dapat dilihat dalam kondisi yang relatif tenang dan nampak setelah badai berlalu
,hasil dari kantong dingin udara jenuh yang cepat tenggelam dari puncak awan badai,
membentuk tonjolan ke bawah atau riak-riak di dasarnya. Bentuk mereka dapat sangat bervariasi,
dari yang panjang, berombak-ombak, riak-riak yang meliputi beberapa kilometer persegi,hingga
bercak-bercak yang lebih kecil berkantung bulat.

-Awan undulatus adalah varietas awan yang berupa lapisan atau lembaran yang utuh atau
terpecah-pecah. Undulatus memiliki arti dalam bidang ilmu meteorologi.awan ini memiliki
formasi aneh dengan gerakan bergelombang dan bergulir yang berbeda. Ini ditandai dengan
gelombang lokal atau belang-belang dengan fitur yang lebih kecil, terkadang turun ke titik-titik
tajam seolah-olah melihat permukaan laut yang kasar dari bawah.

-Awan pileus Merupakan bentuk awan tambahan yang tampak seperti tudung tipis kecil yang
terdapat pada puncak awan atau sedikit di bawah puncak awan. Awan Pilus terlihat seperti
tertembus ooleh awan utama misalnya Cumulus dan Cumulonimbus.

-Awan contrail adalah kependekan dari  jejak pemeluwapan , yang merujuk kepada bagaimana
awan ini terbentuk di sebalik jalur penerbangan pesawat. 

Awan yang ditakuti Pilot

-Virga adalah awan orografik dan konvektif yag tumbuh secara langsung. Bentuknya agak mirip
ubur-ubur yang melayang di langit, "tentakel", yang  terlihat menggantung, disebut "Virga".
Pada dasarnya Virga  adalah hujan, atau salju, yang menguap pergi sebelum pernah mencapai
tanah. Bentuk tambahan di bagian bawah awan Virga berupa torehan yang berisi air hujan dan
menguap oleh karena itu tidak sampai ke permukaaan.

- Awan Mammatus (dari bahasa Latin untuk "ambing") yang biasanya tidak stabil saat cuaca
badai ,meskipun dapat dilihat dalam kondisi yang relatif tenang dan nampak setelah badai berlalu
,hasil dari kantong dingin udara jenuh yang cepat tenggelam dari puncak awan badai,
membentuk tonjolan ke bawah atau riak-riak di dasarnya. Bentuk mereka dapat sangat bervariasi,
dari yang panjang, berombak-ombak, riak-riak yang meliputi beberapa kilometer persegi,hingga
bercak-bercak yang lebih kecil berkantung bulat.

- Awan Lenticular clouds ( Altokumulus lentikularis ) adalah awan berbentuk lensa stasioner
yang terbentuk di troposfer, biasanya sejajar dengan arah lurus ke arah angin. Ada tiga jenis
awan lenticular: altocumulus standing lenticular (ACSL), stratocumulus standing lenticular
(SCSL), dan cirrocumulus standing lenticular (CCSL). Karena bentuknya, mereka telah
ditawarkan sebagai penjelasan untuk beberapa penampakan terbang tak dikenal ( UFO ).

-Awan Kumulonimbus (Cb) adalah sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat,
dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Kumulonimbus berasal dari bahasa
Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai
hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok,
atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan.
Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus kongestus) dan dapat
terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.

-Awan berbentuk heksagonal atau segi enam jika dilihat dari satelit luar angkasa. Para ahli
menyebut awan ini mirip seperti rumah lebah yang berbentuk segi enam. Meskipun terdengar
unik akan tetapi awan heksagonal justru sangat berbahaya dan tidak boleh dilewati oleh pesawat
apapun. Awan heksagonal ini diyakini menjadi penyebab banyaknya kapal dan pesawat hilang
saat melintasi kawasan Segitiga Bermuda. Seperti yang kita ketahui bahwa Segitiga Bermuda
yang terletak di antara Kepulauan Bermuda, San Juan – Puerto Rico dan Miami di Florida ini
menjadi tempat yang paling dihindari oleh para pelaut dan awak pesawat.

Anda mungkin juga menyukai