Anda di halaman 1dari 5

BAB II ISI

A. Pengertian Awan

Awan adalah kumpulan titik-titik air atau kristal es di dalam udara yang terjadi karena
kondensasi atau sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara.

B. Proses Pembentukana Awan

Terbentuknya awan dikarenakan kelembapan udara yang mengalami pendinginan


hingga membeku atau mencapai titik embun. Proses pendinginan terjadi karena kelembapan
udara terdorong keatas sampai atmosfer.

Seiring dengan kenaikan ketinggian, tekanan udara pun berkurang. Kondisi ini
menyebabkan udara yang mengandung uap air menyebar dan mengalami pendinginan. Pada
saat mencapai titik embun, udara menyatu dengan uap air. Seluruh uap air yang terkondensasi
dalam udara terseut membeku dan membentuk embun melalui pertikel-partikel udara yang
sangat kecil.

Melalui proses yang disebut inti kondensasi, kemudia terbentuk butiran-butiran awan.
Awan terbentuk dan berukuran sesuai dengan kekuatan alam yang mendorong kelembapa
udara tersebut ke atas, serta sesuai dengan struktur temperature atmosfer.

Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar
dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan semakin jenuh, sehingga awan tidak lagi
mampu menahan air yang ditampung, lalu terjadilah hujan (presipitasi).

C. Klasifikasi Awan

Awan dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis, bergantung pada bentuk dan
ketinggiannya. Awan pada dasarnya memiliki karakteristik tersendiri.
1. Menurut Morfologinya (Bentuknya)
a) Cumulus, yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal (bundar-bundar) dan
dasarnya horizontal.
b) Stratus, yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat menutupi langit secara
merata.
c) Sirus, yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan berserat, berbetuk seperti bulu
burung.

a) Cumulus b) Stratus c) Sirus

2. Berdasarkan Ketinggiannya
a) Awan Tinggi (6.000 m – 9.000 m)
(1) Sirus, yaitu jenis awan lembut dan mengandung kristal-kristal es yang berbentuk
seperti bulu burung.
(2) Sirostratus, yaitu awan putih merata yang menyerupai kerudung tipis atau tabir.
Awan ini umumnya menimbulkan fenomena lingkaran putih disekeliling bulan
atau matahari.
(3) Sirocumulus, yaitu awan yang muncul dalam bentuk bintik-bintik kecil atau riak
kecil, seperti sisik ikan yang terkadang menyerupai ekor kuda betina.

(1) Sirus (2) Sirostratus (3) Sirocumulus


b) Awan Sedang (2.000 m – 6.000 m)
(1) Altocumulus, yaitu awan yang membentuk serangkaian perahu rakit di langit. Oleh
karena itu, langit kadang disebut langit makarel (mackerel sky).
(2) Altostratus, yaitu awan yang berlapis-lapis tebal yang dapat membuat matahari
menjadi tampak berair.

(1) Altocumulus (2) Altostratus

c) Awan Rendah (<200 m)


(1) Stratocumulus, yaitu awan yang tebal, luas, dan bergumpal-gumpal. Biasanya
berbentuk kubah dan lebih kecil. Jika bergerak sendirian bernama cumulus, namun
jika bersama-sama disebut stratocumulus.
(2) Stratus, yaitu awan yang merata rendah dan berlapis-lapis. Stratus bersifat
amorphous atau tidak berbentuk dan keabu-abuan. Lapisan awan ini sering
menyelimuti puncak gunung. Namun, kadang turun ke tanah atau ke pantai. Selain
it, stratus juga dapat membawa hujan rintik-rintik atau kadang salju, terutama di
puncak gunung.
(3) Nimbo Stratus (No-St), yaitu lapisan awan yang luas. Biasanya, muncul dalam
keadaan gelap dan tidak berbentuk, serta sebagian telah merupakan hujan.

(1) Stratocumulus (2) Stratus (3) Nimbo stratus


d) Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat di ketinggian 500 m – 1.500 m
(1) Cumulus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal dengan dasar rata. Awan cumulus
seperti balutan bulu domba lembut.
(2) Cumulonimbus, yaitu awan yang bergumpal-gumpal dan sebagian telah
merupakan hujan, serta sering terjadi angin ribut. Awan cumulonimbus
(thunderhead) adalah segerombolan awan putih yang bergelembung dan
membentuk menara yang dapat berdiameter sekitar 10 km, dengan puncak
menyerupai kembang kol atau jamur. Umumnya jenis awan ini muncul pada siang
hari saat musim panas. Sifatnya yang meninggi membuat awan cumulonimbus
selalu mengandung es di puncaknya. Seluruh es akan jatuh ke tanah dalam bentuk
rintikan hujan atau serpihan salju dan es.

(1) Cumulus (2) Cumulonimbus


DAFTAR PUSTAKA

Buku Geografi Grafindo

http://academia.edu

http://wikipedia/wiki/klimatologi-awan.org

http://handoko.blogspot.com/1995/07/awan.html

http://mirsadiq.wordpress.com/tag/klimatologi/

http://tjasyono.blogspot.com/2013/12/laporan-praktikum-klimatologi-awan.html

http//id.termwiki.com//19981/12/07/klasifikasi-awan.html

Anda mungkin juga menyukai