Anda di halaman 1dari 16

KEAWANAN

1. Awan
Kumpulan butir-butir air, kristal es atau campuran

keduanya, yang masih melekat pada inti-inti kondensasi

dan tetap melayang di udara

Butir-butir air atau kristal es tersebut sangat halus,

berdiameter sekitar 2 – 40 mikron (tetapi dapat dilihat

apabila dalam bentuk awan, berwarna putih, coklat atau

hitam)
a. Terbentuknya awan
Pada Umumnya awan terbentuk dari:
- Adanya hasil pendinginan (kondensasi atau

sublimasi) dari massa udara basah yang sedang

bergerak naik.
- Adanya butir debu atau kristal es yang melayang di

lapisan troposfir dan berfungsi sebagai inti

kondensasi atau sublimasi mempercepat proses

pendinginan
Awan dapat terjadi dari massa udara yang sedang naik

ke arah vertikal karena berbagai sebab, yaitu:

1. Pengaruh radiasi matahari (secara konvektif)

2. Melalui bidang peluncuran (pengangkatan orografis

atau frontal
b. Klasifikasi awan

Berdasarkan ketinggian dan bentuknya awan dapat

digolongkan kedalam 4 (empat) keluarga yaitu:


1. Keluarga awan A : Awan tinggi (6 – 12 km)
(a). Cirrus (Ci)

Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat, berbentuk seperti


bulu burung. Sering tersusun seperti pita yang melengkung di
langit, sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu atau
dua titik pada horizon, dan sering terdapat kristal es. Awan ini
tidak menimbulkan hujan
(b). Cirrocumulus (Cc)

Awan ini terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es


sehingga bentuknya seperti segerombolan domba dan sering
dapat menimbulkan bayangan

(c). Cirrostratus (Cs)

Bentuknya seperti kelambu putih yang halus dan rata menutup


seluruh langit sehingga tampak cerah, atau terlihat seperti
anyaman yang bentuknya tidak teratur. Awan ini sering
menimbulkan terjadinya hallo (lingkaran yang bulat) yang
mengelilingi matahari atau bulan. Biasanya terjadi pada musim
kering.
2. Keluarga Awan B: awan sedang (3 – 6 km)

(a). Altocumulus (Ac)

Awan ini kecil-kecil, tetapi banyak. Biasanya berbentuk


seperti bola yang agak tebal berwarna putih sampai pucat
dan ada bagian yang kelabu. Awan ini bergerombol dan

sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan.

(b). Altostratus

Awan ini bersifat luas dan tebal. Warna awan alto stratus
adalah kelabu, sehingga pada matahari dan bulan akan
tampak terang.
3. Keluarga awan C : Awan rendah (0 – 3 km)

(a). Stratus (St)

Awan yang rendah dan sangat luas, tingginya di bawah 2000


m. lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis-lapis. Antara
kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak berbeda.

(b). Nimbostratus (Ns)

Awan ini bentuknya tidak menentu, tepinya compang-camping


tak beraturan. Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan hujan
gerimis saja. Awan ini berwarna putih kegelapan dan
penyebarannya di langit cukup luas
(c). Stratocumulus (Sc)

Awan ini bentuknya seperti bola-bola yang sering menutupi


seluruh langit sehingga tampak seperti gelombang di lautan.
Lapisan awan ini tipis sehingga tidak menimbulkan hujan.
stratus
3. Keluarga awan D: Pertumbuhan ke arah vertikal
(0,5 – 6 km)

(a). Cumulus (Cu)

Merupakan awan tebal dengan puncak-puncak yang agak


tinggi, terbentuk pada siang hari karena udara yang naik.
Kalau berhadapan dengan matahari akan kelihatan terang
dan apabila yang memperoleh sinar hanya sebelah saja
akan menimbulkan bayangan yang berwarna kelabu.
(b). Cumulonimbus (Cb)

Awan ini dapat menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur.


Awan ini bervolume besar, posisinya rendah dengan puncak
yang tinggi sebagai menara atau gunung dan puncak
melebar, sehingga merupakan awan yang tebal. Biasanya, di
atas awan Cumulo-Nimbus terdapat awan Cirro-Stratus. Hal
ini sering terjadi pada waktu angin ribut.
2. Kabut

Awan yang terbentuk dekat permukaan bumi oleh

karena terjadinya kondensasi uap air di lapisan

atmosfer terbawah menjadi butir-butir air yang sangat

halus (berdameter sekitar 40 mikron) atau berupa

kristal es yang kelihatannya melayang-layang hampir

sejajar dengan permukaan bumi


Pengamatan Keawanan

Awan atau keawanan erat hubungannya dengan massa


udara, kadar keasahan udara, dan pergerakan vertikal
dan horizontal dari udara. Hasil pengamatan keawanan
sangat berguna untuk peramalan cuaca dan kegiatan
penerbangan

Pengamatan dilakukan terhadap tipe awan, susunan


awan, ketinggian awan, arah pergerakan awan dan
luasnya langit tertutup awan.

Anda mungkin juga menyukai