Alat-alat]
Pendahuluan
A. SIFAT-SIFAT ALAT
Sifat-sifat alat-alat meteorologi atau klimatologi pada pokoknya sama dengan alat-alat
ilmiah lainnya yang digunakan untuk penelitian didalam laboratorium, misalnya bersifat
peka dan teliti. Perbedaannya terletak pada penempatannya dan para pemakainya.
Alat-alat laboratorium umumnya dipakai pada ruang tertutup, terlindung dari hujan dan
debu-debu, angin dan lain sebagainya serta digunakan oleh observer. Dengan demikian
sifat alat-alat meteorologi disesuaikan dengan tempat pemasangannya dan para petugas
yang menggunakan.
1. Kuat, agar alat-alat ini dapat tahan terhadap perubahan cuaca serta tahan lama,
misalnya sangkar meteorologi dibuat dari bahan yang awet seperti kayu jati atau
kayu ulin, dicat, diberi pondasi beton agar tidak dimakan rayap. Pan Evaporimeter
dibuat dari bahan anti karat.
2. Sederhana, baik bentuk maupun cara penggunaannya. Bentuk sederhana agar
mudah dalam hal pemeliharaan dan perbaikan, bisa dilakukan sendiri jika terdapat
kerusakan-kerusakan kecil mengingat letak stasiun pengamatan meteorologi dan
klimatologi pada umumnya terpencil.
B. JENIS ALAT-ALAT
Ditinjau dari segi cara pembacaanya, alat-alat Meteorologi terbagi menjadi 2 ( dua ) jenis,
yaitu bersifat Recording dan non-recording.
Yang dimaksud dengan non-recording adalah alat-alat yang harus dibaca pada saat-saat
tertentu untuk memperoleh data, dengan kata lain alat ini tidak bisa mencatat
dengan sendirinya.
Alat yang termasuk jenis ini umumnya digunakan dalam meteorologi Synoptik atau
penerbangan, misalnya Barometer, Thermometer, Anemometer, dan lain-lain.
Yang bersifat recording dapat mencatat data secara terus menerus sejak pemasangan,
sampai penggantian pias yang berikutnya. Dari data yang diperoleh dapat ditentukan
harga maksimum dan minimum saat-saat terjadinya.
Alat ini banyak digunakan untuk keperluan pengamatan klimatologi misalnya Barograph,
Thermohygrograph, Actinograph, dan lain sebagainya.
Ditinjau dari segi penggunaanya alat meteorologi untuk pengamatan rutin dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
Pada umumnya alat-alat ini berbentuk sederhana, mudah dibuat dan diperbaiki, dan tidak
mempunyai standar tertentu seperti alat meteorologi lainnya.
Sensor jenis alat ini kebanyakan terdiri dari Thermocouple, yang mempunyai instruksi
yang bermacam-macam seperti Hot Wire Anemometer (=Pengukur angin lemah),
Thermocouple Psychrometer (=Pengukur Kelembaban), Ribbon Thermopile (=pengukur
Radiasi), dan lain-lain.
Hal ini dapat terjadi pada penyimpangan-penyimpangan dari alat yang digunakan,
gangguan yang mungkin timbul dan metode/prosedur yang keliru.
1. Kesalahan Instrument.
Pada neraca misalnya, kesalahan-kesalahan dapat disebabkan oleh lengan-lengan
yang tidak sama, penyimpangan-penyimpangan dari batu-batu timbangan atau
pembagian skala yang kurang baik. Ini dapat dikurangi dengan membuat
koreksi umpannya.
2. Kesalahan Gangguan.
Ini disebabkan oleh getaran bumi, arus angin, penyinaran panas dan sebagainya.
Gangguan ini dapat dikurangi dengan misalnya menimbang dalam almari tertutup,
menghindari penyinaran panas dengan memakai penyekat dan sebagainya.
3. Kesalahan Methodiek.
Kesalahan disebabkan cara (metode) pengamatan (pengukuran) yang kurang baik
dan harus diatasi dengan cara yang lebih sempurna agar dapat
mendekati kebenaran.
D. SATUAN-SATUAN DALAM METEOROLOGI
Dengan banyaknya unsur-unsur meteorologi yang diamati, berarti banyak pula alat-alat
dan satuan-satuan yang dipergunakan untuk unsur-unsur tersebut.
1 milimeter = 039 inch
1 meter = 3,28 feet
1 inch = 2,54 cm
1 yard = 91,44 cm
1 gallon = 3,79 Liter
1 amstrong = 10-8 cm
1 knot = 0,5 m/detik
1 milibar = 0,75 mm.hg
~~><~~