Anda di halaman 1dari 12

Resume : Observasi

Observasi (pengamatan) dapat dilakukan dengan cara :


1. Visual
2. Otomatis
3. Manual
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika akan melakukan observasi yaitu waktu
pengamatan.
Cuaca tidak bisa dibatasi oleh wilayah sehingga harus dilakukan bersama.
Waktu observasi sinoptik di dunia, dilakukan secara bersamaan pada : 0000,
0600, 1200, 1800 UTC.
Bujur 0000 dimulai dari garis meridian Grenwich. Jika bergerak ke barat 1 o
maka dikurang 4 menit dan apabila bergerak ke timur 1o maka ditambah 4 menit. Alasan
penambahan dan pengurangan waktu sebesar 4 menit adalah karena bumi 360 o
kemudian dibagi dengan 24 jam.
Waktu 0000 UTC (0700 WIB) di Indonesia ada di daerah Palembang karena
Palembang terletak di bujur 105o.
Beberapa stasiun mencatat setiap 3 jam atau 1 jam sekali. Untuk pengamatan
radiosonde biasanya pengamatan dilakukan setiap 6 jam sekali (0000, 0600, 1200,
1800) karena 1 radiosonde biasanya bekerja setiap 2 – 3 jam
Dua ketetapan utama dalam pengukuran yaitu :
1. Observasi permukaan
2. Observasi udara atas (radiosonde)

I. Observasi Permukaan

 Ada beberapa hal yang diukur pada observasi permukaan, diantaranya :

1. Temperatur
2. Dew point
3. Tekanan
4. Curah hujan
5. Kecepatan dan arah angin.
 Observasi permukaan dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu :
1. Observasi manual
Observasi manual yaitu observai yang dilakukan dengan menggunakan alat
dan harus dibaca pengukurannya. Parameter yang biasa diamati dengan
observasi manual yaitu awan dan cuaca yang terjadi sekarang (pada saat
pengukuran) : tipe hujan, visibilitas, presipitasi.
2. Observasi otomatis
Observasi otomatis yaitu Parameter yang biasa diamati diantaranya radiasi
matahari, radiasi IR, dll.

II. Peralatan Observasi

1. Sangkar Stevenson
 Parameter yang diukur oleh sangkar stevenson yaitu :
- Tempertaur
- Kelembapan
- Tekanan
- .......................
 Ketentuan dari sangkar stevenson yaitu :
- Memiliki 2 pintu
- Warna nya putih. Tujuannya agar cahaya dapat dipantulkan.
- Harus terbuat dari kayu
- Tinggi sangkar 1,5 meter dari tanah.
- Harus terdapat kisi-kisi agar udara leluasa masuk.
 Alat yang terdapat di dalam sangkar stevenson yaitu :
- Termometer maksimum
- Termometer minimum
- Termometer bola basah dan kering
- Barometer
- Thermograph
- Hygrograph
2. Barometer
 Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan.
 Barometer standar yang biasa digunakan yaitu barometer air raksa.
 Tekanan udara di muka laut yaitu 760 mmHg
 Barometer merkuri terbagi menjadi 2 yaitu barometer tetap dan
barometer tidak tetap.
a. Barometer merkuri tetap

b. Baromterer merkuri tidak tetap


Pada barometer ini, harus dilakukan beberapa koreksi diantaranya
volume bejana, volume air raksa, diameter pipa.

 Barometer merkuri biasanya diletakkan di ruang khusus dimana tidak


ada orang yang lalu lalang.
 Terdapat barometer yang tidak menggunakan air raksa yaitu
barometer aneroid. Barometer aneroid adalah barometer yang
memakai membran logam yang peka tekanan.
 Macam-macam barometer :
- Barometer air raksa
- Barometer aneroid
- Barometer bourdon
- Barometer elektronik
 Informasi penting yang di dapat dari mengukur tekanan yaitu :
- Tekanan naik : cuaca cerah
- Tekanan turun : cuaca buruk
- Tekanan datar : cuaca tidak berubah
 Standar ketinggian dalam mengukur tekanan yaitu ½ meter.
 Standar penempatan Barometer menurut WMO yaitu :
a. Sensor diletakkan pada ketinggian 1,25 m – 2 m dari permukaan
pada tempat yang datar dan terbuka.
b. Tanah ditumbuhi rumput < 10 m.
3. Higrometer
 Higrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan
relataif
 Satuan pengukuran yang digunakan yaitu %
 Ada beberapa jenis-jenis higrometer :
a. Higrometer logam/kertas jenis koil
Higrometer jenis ini berguna untuk memberikan indikasi cepat
dari perubahan kelembapan. Akurasi dari higrometer jenis ini
sangat terbatas. Prinsip kerja higrometer jenis ini yaitu
kelembapan diserap oleh strip kertas garam yang diresapi dan
melekat pada sebuah kumparan logam, dimana jika ada
kelembapan maka akan terjadi perubahan bentuk.
b. Higrometer rambut ketegangan
Pada higrometer jenis ini, bagian yang sangat bereperan penting
adalah rambutnya. Rambut pada higrometer berperan sebagai
komponen terpenting yang sangat peka terhadap kelembapan.
Alasan menggunakan rambut yaitu karena rambut sangat sensitif
terhadap kelembapan. Ketika kelembapan naik maka rambut akan
memuai. Prinsip kerja higrometer jenis ini yaitu dengan
menggunakan radiasi. Higrometer rambut dipasang di lapangan
ketika terjadi radiasi maka akan ada penguapan dan kemudian
baru dihitung.
c. Higrometer elektronik
Higrometer elektronik menggunakan dew point yang merupakan
temperatur dimana sampel udara lembap berada pada tekanan
konstan mencapai saturasi uap air. Akurasi dari higrometer jenis
ini mencapai 0,2oC dan untuk kelembapan relatif akurasinya
mencapai kurang lebih 0,5%.
4. Psychrometer
 Psychrometer merupakan alat untuk mengukur kelembapan
 Cara kerja psychrometer yaitu :
a. 2 termometer diletakkan berdekatan
b. 2 termometer tersebut diikat di sebuah plat
c. Salah satu ujung termometer dibasahi/dicelup air
d. Kemudian diputar sampai penguapan jenuh.
e. Amati perubahan suhu yang terjadi.

 Psychrometer memiliki proses yang sangat panjang


 Pada psychrometer kelembapan dapat dilihat dari perbedaan suhu
antar bola basah dan bola kering.
5. Anemometer
 Anemometer yaitu alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan
dan arah angin.
 Prinsip kerja dari anemometer yaitu memanfaatkan energi mekanik
dari angin.
 Anemometer terdiri dari 2 bagian yaitu :
a. Wind vane : untuk menentukan arah angin
b. Cup anemometer : untuk menentukan kecepatan angin
 Energi kineteik angin dapat dihitung dengan cara :
E = ½ mv2
Dimana, m = luas alas/luas permukaan x v
 Skala kecepatan angin adalah beaufort.
 Peraturan standar penempatan anemometer menurut WMO yaitu :
a. Sensor diletakkan di atas tiang setinggi 10 m dari permukaan
dengan panjang kekasaran < 1m.
b. Jarak tiang ke halangan terdekat minimal 30 kali tinggi halangan.
c. Suatu objek dianggap halangan jika lebarnya melebihi 10 o dilihat
dari tiang.
d. Objek yang tidak lebar tetapi tingginya melebihi 8 meter juga
dianggap halangan dan jarak sensor ke objek ini minimal 15 kali
lebar objek tersebut.
e. Objek < 4 m dapat diabaikan.
6. Termometer minimum
 Pada temperatur minimum terdapat barbel yang digerakkan oleh
tekanan.
 Pembacaan termometer minimum terdapat diatas barbel.
 Terdapat raksa yang berbentuk cembung, jika temperatur turun maka
raksa akan menekan barbel turun.
7. Termometer maksimum
 Isi termometer maksimum yaitu air raksa
 Pembacaan alatnya dilakukan keesokan hari setelah pemasangan.
Dibacanya setiap jam 7
 Setelah digunakan harus dikebas agar raksa trurun ke posisi semula
baru setelah itu digunakan kembali.
8. Rain gauge
 Curah hujan yang diukur adalah tingginya hujan yang turun
 Satuan curah hujan yaitu mm atau inchi.
 Standar pemasangan alat ini yaitu mulut penangkapannya setinggi 0,5
mm dan jauh dari mana-mana serta 45o dari mulut penangkapan
harus bebas dari hambatan.
 Hujan diukur 24 jam sebelum pencatatan.
 Intensitas hujan berbeda dengan curah hujan. Intensitas hujan adalah
berapa banyak curah hujan yang turun dalam setiap jam atau setiap
harinya.
 Standar penempatan rain gauge menurut WMO yaitu :
a. Gauge diletakkan pada ketinggian sekitar 30 cm dari permukaan
yang kemiringannya tidak melebihi 19o.
b. Jarak gauge ke halangan terdekat minimal antara 2 – 4 kali tinggi
halangan. Sudut halangan < 27o.
c. Suatu objek dianggap halangan jika lebarnya melebihi 10 o dilihat
dari gauge.
9. Tangkap embun
 Tangkap embun merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
embun.
 Prinsip kerja alat ini yaitu embun akan menempel pada jaring lalu
mencair dan akan masuk ke tabung pengukur.
10. Termohigrograf
 Alat-alat yang terdapat pada termohigrograf antara lain :
a. Higrometer
b. Skala pencatatan : bagian atas adalah pencatat temperatur dan
bagian bawah adalah pencatat tekanan.
c. Termometer bimetal
Termometer bimetal adalah termometer yang terbuat dari 2 logam
dengan koefisien berbeda dimana jika temperatur berubah maka
salah satu logamnya akan bergerak.
 Pengukuran dilakukan 1 minggu sekali.
11. Pyranometer
 Pyranometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
radiasi.
 Radiasi terbagi menjadi 3 yaitu :
- Radiasi langsung : penyinaran langsung cahaya matahari
- Difusi/tidak langsung
- Inframerah
 Pada pyranometer terdapat bayangan yang berupa pita yang
melindunginya. Oleh karena itu, sensor pyranometer tidak pernah
terkena sinar matahari matahari secara langsung.
12. AWS (Automatic Weather Station)
 Bagian-bagian AWS diantaranya :
a. Typing bucket
 Typing bucket dipakai untuk otomatic dan semi otomatic
 Terdiri dari dua bagian yaitu typing dan bucket. Typing
nya berbentuk seperti jungkat-jungkit. Jika satu sisi
penuh, maka sisi yang penuh akan turun dan sisi yang lain
naik untuk menampung air hujan. Sedangkan bucket
berupa corong yang berada tepat di atas typing.
 I tik = 1 mi yang mewakili 1 m2.
b. Pengukur temperatur dan kelembapan
 Pada AWS pengukur suhu dan kelembapan analog dengan
sangkar
 Kelemahan pada pengukur temperatur dan kelembapan di
AWS ini adalah over estimate jika dibandingkan dengan
mengukur pada sangkar stevenson.
 Adanya kelemahan tersebut maka ditambahkan alat
dibagian paling bawah yang terbentuk seperti kipas.
c. Tekanan (consul)
 Alat ini terpisah dari badan AWS
 Pada bagian pengukur tekanan ini dilengkapi oleh sensor
dan datanya akan ditransmisikan oleh AWS.
d. Pengukur radiasi matahari dan intensitas inframerah.
e. Anemometer
 Data-data AWS ditransmisikan secara wireless
 Data-data AWS dari logger akan ditransmisikan ke receiver.
 Data-data AWS akan diterima dengan baik apabila tidak ada
gangguan. Minimal jarak AWS dengan gangguan yaitu 300 m.
 Standar penempatan AWS adalah pada ketinggian 1,5 m karena
temperatur sangat membutuhkan ketinggian.
 Satu set consul AWS dapat menerima 1 set ISS dan 1 set Agro.
1 set ISS terdiri dari :
- Typing bucket (pengukur hujan)
- Logger (transmitter)
- Pengukur radiasi matahri dan inframerah
- Pengukur temperatur dan kelembapan
- Anemometer

1 set Agro terdiri dari :

- Mengukur kelembapan dan temperatur tanah


- Mengukur kebasahan daun.
 Data AWS dapat diukur/berubah setiap 3 menit sekali.

13. Ultrasonic anemometer


 Ultrasonic anemometer merupakan alat yang memiliki fungsi yang
sama dengan anemometer. Namun, ultrasonic anemometer memiliki
presisi yang lebih baik dari anemometer. Anemometer memiliki
presisi 0,1 m/s sedangkan ultrasonic anemometer memiliki presisi
0,01 m/s.
 Ultrasonic anemometer dapat mengukur angin arah u,v,w.
 Anemometer menghasilkan 1 data 1 menit. Sedangkan ultarsonic
anemometer dapat menghasilkan 40 data dalam 1 detik dengan
frekuensi 40 Hz.
 Prinsip kerja alat ini yaitu setiap transduser melepaskan gelombang
ultrasonik dimana setiap transduser akan megalami 2 kali transmisi
dan 2 kali receiver.
 Dilengkapi juga dengan logger yang akan mentransmisikan data.
14. SODAR (Sound, Detection, and Ranging)
 SODAR merupakan alat yang digunakan untuk mengkur angin.
 Jangkauan yang mampu dijangkau oleh SODAR bervariasi. Jika
SODAR besar maka jangkauannya sampai 2 km, sedangkan untuk
SODAR kecil jangkauannya hanya sampai 200 m.
 Data yang didapatkan dari pengukuran menggunakan SODAR yaitu
profil angin yang meliputi arah dan kecepatan angin dalam arah
vertikal.
 Prinsip kerja dari alat ini yaitu alat ini akan melepaskan gelombang
suara yang frekuensinya sangat tinggi.
 Pada SODAR terdapat tranduser dimana dia mentransmisikan dan
juga menerima. Pada transduser di dalamnya terdapat pyzoelectric
yang berfungsi sebagai speaker dan mikrofon.
 SODAR sangat sensitif terhadap angin dan turbulen.
 Pada SODAR berlaku yang namanya pace array. Pace array
merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menggerakkan
kemana gelombang suara akan ditembakkan. Prinsip dari pace array
yaitu dengan menggunakan perbedaan kekuatan dari 2 gelombang.
Mislanya sebelah kanan ditinggikan frekuensinya dan sebelah kiri
diperkecil. Sehingga gelombang suara akan ditembakkan ke arah
yang memiliki frekuensi yang kecil. Jika frekuensi gelombang pada
pace array homogen maka arah tembakkannya akan lurus ke atas.
15. Radiosonde
 Radiosonde berbentuk seperti balon udara
 4 hal yang didapat dari pengukuran radiosonde diantaranya :
- Temperatur
- Kelembapan
- Tekanan
- Arah dan kecepatan angin
 Pengamatan radiosonde dilakukan setiap 6 jam sekali
 Balon yang digunakan pada radiosonde diisi hidrogen dengan jumlah
tertentu agar dia naik konstan.
 Pada siang hari balon yang digunakan berwarna merah. Pada malam
hari balon yang digunakan warnanya putih, dan sebelum pelepasan
balon harus direndam minyak tanah terlebih dahulu dengan durasi
perendaman 1 menit agar balon tidak cepat meledak.
 Pengukuran radiosonde diamati dengan menggunakan theodolit.
 Pengamatn menggunakan radiosonde merupakan salah satu
pengamatan in-situ karena ketika kita akan mengukur di 1 km maka
radiosonde diterbangkan ditempat yang akan kita ukur.
16. Dropsonde
 Dropsonde hampir mirip dengan radiosonde. Perbedaannya terletak pada
pelepasan sensornya. Radiosonde menggunakan balon yang dilepaskan
ke atas. Sedangkan dropsonde menggunakan payung yang dilepaskan ke
bawah.
 Dropsonde dilepaskan di bawah tropopause.

III. Sumber Data

 Sumber data yang dikumpulkan berasal dari :


1. Pengukuran permukaan
a. Pengamatan permukaan
b. Radiosonde , salah satu pengamatn in-situ.
2. Remote sensing, salah satu pengamatan ek-situ dan merupakan salah satu
pengukuran jarak jauh.
a. Satelite
b. Radar profiles, Lidar, SODAR, dll.
3. Analisis model numerik

IV. Peta Cuaca

 Peta cuaca disebut juga peta sinoptik.


 Dalam peta sinoptik terdapat beberapa informasi yang diberikan antara lain :
a. Tekanan
b. Presipitasi
c. Kelembapan
d. Temperatur
e. Dll
 Berikut merupakan informasi yang biasa kita dapatkan di peta sinoptik.

Anda mungkin juga menyukai