Anda di halaman 1dari 34

SPESIFIKASI TEKNIS

PERALATAN PENGAMATAN STASIUN KLIMATOLOGI

1
SPESIFIKASI TEKNIS
PERALATAN PENGAMATAN STASIUN KLIMATOLOGI

A. UMUM
1. Stasiun Klimatologi adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofiska yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofiska.
2. Taman alat adalah sebidang tanah pada dataran terbuka dan datar yang merupakan
tempat kedudukan alat-alat meteorologi/ klimatologi dengan luas 40 x 60 m.
3. Unsur-unsur cuaca/ iklim yang diamati diantaranya :
a. Angin ( 0.5, 2, 10 m)
b. Curah Hujan
c. Suhu Udara
d. Suhu Maksimum dan Minmum
e. Suhu Tanah (0, 2, 5, 10, 20, 50, 100 cm)
f. Suhu Minimum Rumput
g. Kelembaban Udara Relatif
h. Tekanan Udara
i. Intensitas Radiasi Surya
j. Lama penyinaran matahari
k. Penguapan (evaporasi)
4. Lokasi Stasiun Klimatologi adalah di Stasiun Klimatologi Karangploso Malang di Jalan
Zentana no 33 Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang

B. SPESIFIKASI TEKNIS
1. Komponen peralatan :
Peralatan pengamatan klimatologi meliputi:
1) Penakar Hujan Obs,
2) Penakar Hujan Otomatis (tipe Hillman),
3) Anemometer (0.5, 2, 10 meter),
4) Cup Counter Anemometer (2 meter),
5) Sunshine Recorder (Campbell Stokes),
6) Gun Bellani Integrator Radiation,
7) Actinograph
8) Alat penguapan (Open Pan Class A),
9) Thermometer tanah (kedalaman 0,2,5,10,20,50 dan 100 cm),
10) Thermometer bola basah (BB) dan bola kering (BK),
11) Thermometer maksimum dan minimum,
12) Thermometer minimum rumput,
13) Assmann Psychrometer
14) Barometer
15) Sangkar Meteorologi,

2
Alat Ukur Cuaca Dapat Digolongkan Empat Macam
1. Alat Konvensional merupakan alat yang pembacaannya dilakukan secara manual
2. Alat otomatik adalah jenis alat yang dirancang dapat merekam sendiri hasil pengukuran ke
dalam media pencatatan
3. Alat telemetri adalah alat otomatik yang dilengkapi perangkat pemancar yang dapat
memancarkan hasil pengukuran atau rekaman ke stasiun penerima
4. Alat penginderaan jauh adalah jenis alat yang mengukur objek di tempat jauh tetapi tidak
langsung melainkan menggunakan sarana lain sebagai pengindera atau pelacak

JENIS-JENIS PERALATAN CUACA/IKLIM


KONVENSIONAL OTOMATIK TELEMETRI PENGINDRA
AN JAUH
1. Termometer Bola 1. Termohygrograph 1. AWS 1. Radar
Kering/Bola 2. Campbel Stokes (Automatic 2. Satelit
Basah/Maximum/Mini 3. Penakar hujan Weather Cuaca
mum otomatis Helmann Station)
2. Termometer Tanah 4. Actinograph 2. AMOS
Gundul dan tanah Bimetal (Automatic
berumput 5. Barograph Meteorologi
3. Evaporimeter Panci cal
Terbuka Obsevation
4. Cup Counter System)
Anemometer 3. Automatic
5. Barometer Air Raksa Rain Gauge
6. Penakar Hujan Obs 4. AWOS
7. Anemometer (Automatic
8. Gun Bellani Integrator Weather
Radiation Observation
9. Anemometer Syatem)
10. Barometer
11. Piche Evaporimeter
12. Lysimeter
13. High Volume Air
Sampler
14. Automatic Rain
Sampler
15. Termometer Apung

3
1. Taman Alat

1. Tempat / sebidang Tanah datar untuk meletakkan alat-alat Klimatologi.


2. Syaratnya : sudut pandangan 45oberumput pendek, kanan - kiri tdk boleh ada
bangunan/pohon yg tinggi.
3. Diberi pagar, supaya terhindar dari gangguan binatang dll.
4. Letaknya sebaiknya dekat dengan pertanian.

2. a. Penakar Hujan Obs

Fungsi alat : Pengukur Curah Hujan


Satuan : Milimeter ( mm ).
Keterangan : Curah hujan di ukur dengan gelas penakar setiap pagi Jam 07.00WS. Atau
1 milimeter hujan yang ditakar sama volumenya dengan 10 cc.

Spesifikasi teknis :
a) Jenis : Observatorium (OBS)
b) Bahan :
 Ring corong, pipa corong, pipa badan dan kran terbuat dari kuningan
 Badan terbuat dari seng kualitas baik dengan ketebalan minimal 0,8 mm atau
stainlessteel (DOP) ketebalan 0,5 mm, dicat anti karat warna broncemetalic
b) Luas corong : 100 cm²
c) Diameter badan terlebar : 21,5 cm
d) Tinggi badan : 60 cm
e) Kran dapat kunci dengan gembok kuningan kualitas baik dan tahan karat.
f) Gelas ukur standar 100 cm² sebanyak 2 (dua) buah

4
5
2) b. Penakar Hujan Otomatis (tipe Hillman)

1. Fungsi alat : Pencatat Instensitas Curah hujan / tingkat kelebatannya


2. Satuan : Milimeter ( mm ).
3. Keterangan :
a. Setiap hari pias diganti (pias Harian atau Pias Mingguan). Hujan dengan instensitas
lebat bentuk grafik terjal hujan dengan intensitas Ringan bentuk grafik landai.
b. Waktu terjadi dan berakhirnya hujan dapat diketahui.

4. Cara Kerja :
Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri. Jika
hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat
pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat (naik keatas).
Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti
tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/ digulung pada
silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung
hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau
melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan keluar sampai
ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena turun dan
pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian jumlah curah
hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang
terdapat pada pias.

Spesifikasi teknis :
a) Jenis : pelampung – siphon
b) Bahan :
 Ring corong, pipa dan bejana terbuat dari kuningan
 Pelampung terbuat dari logam anti karat
 Badan terbuat dari seng kualitas baik dengan ketebalan minimal 0,8 mm,
dicat luar dan dalam dengan cat anti karat warna bronce metalik
c) Luas corong : 200 cm2/ diameter 159,6 mm
d) Diameter badan terlebar : minimal 24 cm
e) Tinggi badan : minimal 105 cm
f) Kertas Pias
 Rentang skala ukur: 0 s/d 10 mm hujan
 Ketelitian: 0.05 mm hujan
 Pembagian skala: 0.1 mm hujan
 Lebar tiap skala: minimal 0.8 mm linear
g) Perekaman
 Jangka waktu rekam adalah harian
 Jam pias digerakkan dengan per (spring – wound)
 Pena dengan sistem cartridge
 Kertas pias harian sebanyak 800 (delapan ratus) buah
h) Gelas ukur 2 (dua) buah

6
Ket :
a. corong penyalur air hujan ke
reservoir
b. pipa pengarah air hujan
c. reservoir
d. pipa sifon
e. tangkai pena pencatat
f. pena pencatat
g. jam pemutar pias
h. pias

7
3) a. Anemometer (10 meter)

1. Fungsi alat : Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat


2. Satuan : Arah Angin ( 8 mata angin )
3. Kecepatan Angin : Knots. ( 1 Knots = 1.8 Km/Jam )
4. Keterangan : Yang dimaksud arah angin yaitu Arah dari mana angin
berhembus.
5. Terdiri dari cup counter Anemometer dan Wind flag
6. Cup counter berfungsi mengukur kecepatan angin
7. Wind flag untuk mengetahui arah angin
8. Anemometer dipasang dengan ketinggian 10 meter dan berada di tempat terbuka
yang memiliki jarak dari penghalang sejauh 10 kali dari tinggi penghalang (pohon,
gedung atau sesuatu yang menjulang tinggi).
9. Tiang anemometer dipasang menggunakan 3 buah labrang/ kawat penahan tiang,
dimana salah satu kawat/labrang berada pada arah utara dari tiang anemometer dan
antar labrang membentuk sudut 1200
10. Pemasangan penangkal petir pada tiang anemometer merupakan faktor terpenting
terutama untuk daerah rawan petir. Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki
ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap
sambaran petir.

Spesifikasi teknis :
a) Sensor
- Arah Angin
1. Jenis : Vane – Balance
2. Jenis Tranducer : Potensiometer
3. Range : 0° - 360°
4. Accuarcy : 3°
- Kecepatan Angin
1. Jenis : Cup
2. Jenis Tranducer : AC/DC Generator
3. Range : 0 – 100 knot
4. Accuracy : 0.5 knot

b) Indikator
Tampilan arah dan kecepatan angin

c) Kelengkapan
 Tiang anemometer 10 m
 Kabel penghubung sensor dan indikator dengan panjang minimal 100 m

8
b. Cup Counter Anemometer (2 meter),

1. Terdiri dari tiga buah mangkok, dipasang simetris pada sumbu vertical.
2. Dipasang dengan ketinggian 2 meter.
3. Pembacaan alat ini dengan angka satuan 6 digit, bila cup berputar maka angka itu
akan naik bertambah.
4. Fungsi alat : Pengukur Kecepatan Angin Rata-rata harian
5. Satuan : Km/Jam
6. Keterangan : Prinsip kerja seperti gerakan Spedometer sepeda motor dalam
satuan km/jam, Kecepatan angin rata-rata harian selisih pembacaan
angka dibagi 24 jam.

Spesifikasi teknis :
a) Display penghitung : 0 s/d 9999.99
b) Satuan hitung : 100 meter
c) Threshold : 3 knot
d) Rentang pengukuran : 0- 75 knot

9
4) Sun Shine Recorder (Campbell Stokes)

1. Pencatat lama penyinaran matahari


2. Satuan : Jam/ Prosentase ( % )
3. Pias harian.
4. Alat ini mempunyai bola gelas dengan jari-jari 10-15 cm, dan berfungsi sebagai lensa
cembung (konvex) yang dapat mengumpulkan sinar matahari ke fokus.
5. Bola Kaca dari kaca Masip.
6. Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan)
sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai
pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias.
7. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk
memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi
matahari.
8. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar
yang difokuskan tepat mengenai pias.
9. Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak
pias terbakar yang tak terputus.
10. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-putus.
11. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang terputus-putus akan
diperoleh lamanya penyinaran matahari.
12. Jenis pias 3 macam :

10
Belahan Bumi
Jenis Pias
Utara Selatan
Lengkung 15 Oktober – 28/29
11 April – 31 Agustus
Panjang Pebruari
1 September – 10 Oktober 1 Maret – 11 April
Lurus dan dan
1 Maret – 10 April 3 September – 14 Oktober
11 Oktober – 28/29
Lengkung Pendek 12 April – 2 September
Pebruari

Spesifikasi teknis :
a) Tipe : Campbell - Stokes
b) Jenis: Tropis
c) Rentang pengukuran: Jam 06.00 - 18.00
d) Diameter bola gelas : 10 cm
e) Perekaman :
 Rekaman pada kertas pias kualitas baik (tidak terbakar pada saat matahari
tidak bersinar)
 Rekaman pias atas 3 (tiga) macam :
- Untuk matahari dibelahan bumi utara
- Untuk matahari di equaror, dan
- Untuk matahari di belahan bumi selatan
f) Volume kertas pias
 Untuk matahari di belahan bumi utara: 300 lbr
 Untuk matahari di equaror : 200 lbr dan
 Untuk matahari di belahan bumi selatan: 300 lbr
g) Transparan plate untuk mengukur hasil pembakaran pias sebanyak 2 (dua) buah,

11
5) Gun Bellani Integrator Radiation
1. Pencatat Intensitas Cahaya Matahari
2. Satuan : Calori/Cm2 (Langley).
3. Intensitas Cahaya Matahari = Selisih pembacaan skala dikalikan konstanta dibagi 21
4. Pada pengamatan Agroklimat Gunbellani diamati jam 07.00 waktu setempat.

Bagian-bagian Alat
Gunbellani terdiri dari 5 bagian utama;
1. Bola kaca
2. Bola tembaga hitam (Blackned copper sphere)
3. Tabung buret
4. Aquades
5. Tempat alat (housing).

Cara Kerja Alat


1. Selama terjadi pancaran radiasi oleh matahari, terjadi penyerapan kalor oleh bola
tembaga hitam. Panas hasil serapan tersebut digunakan untuk menguapkan aquades
yang terdapat didalamnya.
2. Uap air yang dihasilkan masuk dalam receiver.
3. Karena terjadi perbedaan suhu antara bola tembaga hitam dengan tabung buret, uap
air akan mengembun dan akhirnya mengumpul dalam dasar receiver.
4. Pengamatan dilakukan dengan mencatat sisa air yang terdapat pada dasar receiver
setelah dibalik dan mencatat jumlah air yang terkumpul pada dasar receiver setelah
terjadi pengembunan selama 24 jam.
5. Sewaktu memasang alat dipagi hari, alat dibalik dan dikembalikan sehingga
permukaan air dalam tabung mendekati nol.
6. Air dlm alat volumenya konstan dan bila kena cahaya matahari akan menguap dan
berkondensasi sehingga air turun kebawah.
7. Data jumlah radiasi harian dihitung dengan mencari selisih antara dua pencatatan
tersebut dikalikan dengan koefisien kalibrasi atau dapat dirumuskan sebagai berikut.
Jumlah/intensitas radiasi = (pembacaan II – pembacaan I ) x koefisien kalibrasi
Keterangan :
Pembacaan I : pembacaan setelah alat dibalik (tanggal hari ini)
Pembacaan II : pembacaan setelah alat teradiasi selama 24 jam (tanggal hari
berikutnya).
Koefisien kalibrasi alat adalah 21 gram. Cal / cm2 /jam

Spesifikasi teknis :
a) Tabung : dari gelas/kaca
b) Resolusi : 0.1 ml
c) Sensor : terbuat dari blackened Coppershere

12
6) Actinograph

1. Alat pengukur/pencatat secara automatis Intensitas Radiasi Matahari total yang jatuh
pada bidang horizontal.
2. Terdapat sensor yang terdiri dari tiga lempengan logam (bimetal).
3. Dipasang horizontal pada tengah-tengah bulatan bola gelas.
4. Lempengan tengah dicat hitam dan lainnya dicat putih.
5. Terletak kearah Timur-Barat dengan jendela terlihat kearah Utara-Selatan.
6. Terdapat pena untuk mencatat intensitas radiasi matahari secara mekanis.
7. Pena bergerak kekiri atau kekanan pada pias yang digulung pada silinder jam.
8. Satuan K Cal/cm2 (Langley).
9. Kertas pias diganti setiap hari.
10. Setiap kotak kecil = 12 kalori, perhitungan total 1 hari dihitung jumlah kotak kecil.
11. Alat ini menggunakan sensor Bimetal.
12. Diletakan di atas beton setinggi 150 cm dari permukaan tanah
13. Pias dapat diguakan pias harian dan mingguan

Spesifikasi Teknis :
a) Bahan Sensor : Bimetalic Strip
b) Respon Spektrum Radiasi : 0.3 s/d 3.0 micrometer
c) Perekaman :
- Rentang Pengukuran : 0 s/d 2.0 cal/cm2/menit
- Pembagian skala : 0.05 cal/cm2/menit
- Lebar tiap skala : minimal 1.3 mm
- Penggerak pias : Jam dengan per (spring wound)
- Jangka waktu rekam : harian
d) Kelengkapan :
 Pena : Cartridge 12 (dua belas) buah
13
 Bahan habis pakai : Pias harian untuk 2 (dua) tahun operasi
 Tempat dudukan setinggi : 1,2 m yang terbuat dari beton

7) Alat penguapan (Open Pan Class A),

1. Fungsi alat : Pengukur Penguapan air langsung (evaporasi)


2. Satuan : Milimeter (mm).
3. Ukuran alat : Tinggi Alat 25,4 Cm, diameter alat 120.7 Cm.
4. Keterangan : Alat ini dilengkapi dengan
5. Thermometer air Six Bellani (Thermometer Apumg)
6. Cup Counter anemometer tinggi 05 meter
7. Alat pengukur tinggi permukaan air ( Hook Gauge ).
8. Panci bundar besar dari besi dilapisi bahan anti karat, mempunyai garis tengah 122 cm
dan tinggi 25,4 cm.
9. Hook Gauge jenis Cassela, yaitu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air
dalam panci. Terdiri dari batang yang berskala dan sebuah skrup yang berada pada
batang tersebut, digunakan untuk mengatur letak ujung jarum pada permukaan air
dalam panci.
10. Still well adalah bejana dari logam (kuningan) berbentuk silinder dan mempunyai 3
kaki untuk meletakkan hook gauge.
11. Penempatan Panci harus datar dan dikelilingi rumput pendek
12. Panci dilengkapi dengan termometer dan anemometer 50 cm
13. Pengukuran tinggi muka air menggunakan mikrometer pancing (hook gauge)
14. Perhitungan Evaporasi
Eo = Po – P1 + CH
Eo : Evaporasi/Penguapan
Po : Pengukuran Awal
P1 : Pengukuran Akhir
CH : Curah Hujan
14
Spesifikasi teknis :
a) Panci penguapan
 Bahan : Stainless Steel
 Bentuk : silindris
 Dimensi :
- diameter dalam : minimal 120.7 cm
- tinggi : minimal 25.4 cm
- tebal bahan : minimal 1.5 mm

b) Hook Gauge dan Stiling Well


 Bahan : Kuningan
 Dimensi :
- diameter dalam : 25.4 cm
- tinggi : minimal 1.5 mm
- tebal bahan : 7.5 cm s/d 10 mm

15
c) Floating Thermometer (thermometer apung)
 Type: Six (bentuk U)
 Bahan sensor: Air Raksa dan Alkohol
 Bahan Badan: Gelas Bening (tembus cahaya)
 Penunjukan: Dengan indeks yang ada unsur besi berada di dalam
thermometer
 Rentang skala pengukuran: minimal 0o s/d 45o C
 Diameter luar tabung badan: 1,4 s/d 1,7 cm
 Ketelitian: ± 0,5o C
 Pembagi skala: 0,5o C
 Ukuran Lebar tiap skala: 0,6 s/d 1,7 mm
 Bahan pemegang thermometer dari aluminium yang divernikel
(mengkilap)
 Magnit penarik indeks

Thermometer ini merupakan bagian/ kelengkapan dari alat evaporasi panci


terbuka. Berfungsi untuk mengetahui suhu permukaan air yang terjadi di
permukaan bumi/ tanah. Terdiri dari thermometer maksimum (thermometer air
raksa) dan thermometer minimum (thermometer alcohol). Suhu rata-rata air
didapat dengan menambahkan suhu makimum dan minimum, kemudian dibagi
dua. Letak thermometer harus terapung tepat di permukaan air, sehingga
dilengkapi dengan pelampung dibagian depan dan melakang yang terbuat dari
bahan yang tahan air/ karat (biasanya almunium). Setelah dilakukan pembacaan,
posisi indek pada thermometer minimum harus dikembalikan ke suhu actual
dengan memiringkannya. Sedangkan untuk thermometer maksimum, tinggi air
raksa juga dikembalikan pada suhu actual dengan menggunakan magnet.

d) Cup Counter Anemometer (0.5 m)


 Display penghitung : 0 s/d 9999.99
 Satuan hitung : 100 meter
 Threshold : 3 knot
 Rentang pengukuran : 0- 75 knot

16
8) Termometer tanah (kedalaman 0,2,5,10,20,50 dan 100 cm),

Fungsi alat : Pengukur Suhu tanah Gundul dan Berumput.


Satuan : Derajat Celcius
Keterangan : Kedalaman 0 cm, 5 Cm. 10 Cm, 20 Cm, 50 Cm, 100 cm.
Benda kuning pada thermometer 50 cm dan 100 cm adalah parapin yang
Berfungsi agar ketika alat tersebut dibaca maka suhu tidak berubah.
Data suhu tanah ini digunakan dalam kegiatan pemupukan tanah.

Spesifikasi teknis :
a) Thermometer tanah untuk 5, 10, 20, dan 30 cm
 Bahan sensor: Air Raksa
 Bahan Badan: Gelas Bening (tembus cahaya)
 Diameter luar tabung badan: 1,4 s/d 1,7 cm
 Rentang pengukuran: minimal 0o s/d 45o C
 Ketelitian: ± 0,1o C
 Pembagi skala: 0,2o C
 Lebar tiap skala: 0,8 s/d 1,2 mm
 Standar (dudukan) lengkap untuk setiap kedalaman
 Tabung badan memiliki bengkokan dengan sudut antara 50 o s/d 70o

terhadap permukaan tanah (horisontal)

b) Thermometer tanah untuk 50 dan 100 cm


 Bahan sensor : Air Raksa
 Bahan Badan: Gelas Bening (tembus cahaya)
 Diameter luar tabung badan: 2 s/d 2,5 cm
 Rentang pengukuran: minimal 0o s/d 45o C
 Ketelitian : ± 0,1o C

17
 Pembagi skala: 0,2o C
 Lebar tiap skala: 0,8 s/d 1,2 mm
 Standar (dudukan) lengkap untuk setiap kedalaman
 Bola sensor diindungi dengan parafin, dan dilengkapi dengan pengait dan
rantai penggantung

Thermometer Tanah Gundul

Thermometer Tanah Berumput

18
9) Sangkar Meteorologi

1. Fungsi alat : Tempat meletakan peralatan Meteorologi


2. Satuan : -
3. Keterangan : Berventilasi, Double Jalusi guna untuk mengalirkan udara masuk-
keluar.
Dicat putih agar memantulkan cahaya (merupakan konversi dari
World Meteorological Organization/WMO)

Spesifikasi teknis :

a. Bahan : Kayu kualitas baik


b. Dinding : Dobel jalusi sebanyak 16 (enam belas) lembar
c. Pintu : - masing-masing pintu berdaun 2 (dua)
 Engsel kualitas baik
 Kunci kualitas baik
 Pegangan (handle) kualitas baik
d. Lantai/Atap: Papan kayu kualitas baik, berlubang dengan diameter 2.5 cm
berjumlah 5 (lima) buah
e. Cat: Cat luar dan dalam warna putih, dengan dasar meni anti rayap
f. Pemasangan :
 Keempat kaki sangkar ditanam/ dicor beton dengan perbandingan adukan
1:2:3
 Pintu sangkar harus tepat menghadap arah utara – selatan
 Tinggi lantai sangkar 120 cm diatas permukaan tanah
 Kondisi permukaan tanah dibawah sangkar diupayakan agar rumput tidak
tinggi (pendek).

19
Psychrometer (Termometer BK, BB, MAK, MIN)
Terdiri dari 4 buah thermometer
1. Thermometer Bola Kering (BK)
2. Thermometer Bola Basah (BB)
3. Thermometer Maximum
4. Thermometer Minimum
5. Piche Evaporimeter
Fungsi alat Pengukur Suhu Udara dan
Kelembaban Udara
Satuan :
Suhu Derajat Celcius
Kelembaban dalam Persen ( %).
* Thermometer BK menunjukan suhu
udara
* Thermometer BB digunakan untuk
mencari kelembaban udara dengan
bantuan Table.
* Thermometer BB, bola air raksa harus
selalu basah dengan menggunakan
Kain muslin yang selalu basah oleh air
murni

10) Termometer bola basah (BB) dan bola kering (BK),


Spesifikasi teknis :
a) Bahan sensor: Air Raksa
b) Bahan Badan: Gelas Bening (tembus cahaya)
c) Diameter luar tabung badan: 1,4 s/d 1,7 cm
d) Rentang pengukuran: -5o C s/d +45o C
e) Ketelitian: ± 0,1o C
f) Pembagian skala: 0,5o C
g) Lebar tiap skala: 0,8 s/d 1,2 mm
h) Standar (dudukan) lengkap + kain muslin 120 cm
a) Thermometer Bola Kering
i. Tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara
sebenarnya.
ii. Suhu udara didapat dari suhu pada termometer bola kering

b) Thermometer Bola Basah


i. Tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/
titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
ii. Tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/
titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.

11) Termometer maksimum dan minimum,


Spesifikasi teknis :
a) Themometer Maksimum
 Bahan Sensor : Air raksa
 Bahan Badan : Gelas Bening

20
 Diameter luar tabung badan: 1.4 s/d 1.7 Cm
 Rentang Pengukuran: 0o C s/d 50o C
 Ketelitian : ±0.1o C
 Pembagian skala: 0.2o C
 Lebar tiap skala: 0,8 s/d 1,2 mm

Thermometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat
tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu
udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara
mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer
ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan
magnet.
Dari gambar disamping dapat diilustrasikan bahwa apabila temperatur naik
dan kolom air raksa tidak terputus, maka air raksa terdesak melalui bagian
yang sempit. Ujung kolom menunjukkan temperatur udara. Apabila suhu
turun, kolom air raksa terputus pada bagian yang sempit setelah air raksa
dalam bola temperatur menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa tetap pada
tempatnya.
Untuk pengamatan suhu udara ujung kolom ini menunjukkan suhu udara
karena penyusutan air raksa kecil sekali dan dapat diabaikan. Jadi
Thermometer menunjukkan suhu udara tertinggi setelah terakhir
dikembalikan. Thermometer dikembalikan setelah dibaca.

b) Thermometer Minimum
 Bahan Sensor: Alkohol
 Bahan Badan: Gelas Bening
 Diameter luar tabung badan: 1.4 s/d 1.7 Cm
 Rentang Pengukuran: -10º C s/d +45 º C
 Ketelitian: ±0.1 º C
 Pembagian skala: 0.2 º C
 Lebar tiap skala: 0,8 s/d 1,2 mm
 Model Penunjukan: dibaca dengan indeks

1. untuk mengukur suhu minimum, karena alkohol mempunyai titik beku


rendah (-90oC) dan merupakan penghantar yang baik, maka digunakan
alkohol bukan air raksa.
2. Di dalam kolom alkohol ini terdapat sebatang gelas kecil dan berwarna
kehitam-hitaman dinamakan batang “Indeks”. Ujung indeks paling jauh dari
bola thermometer adalah pembacaan.

21
3. Prinsip kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah
penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun
akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu
meningkat maka indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan
thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung
alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan
agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu
minimum).
4. Untuk mengembalikan posisi indeks ke posisi aktual dapat dilakukan
dengan memiringkan/ membalikkan posisi thermometer hingga indek
bergerak ke ujung dari alkohol (posisi suhu aktual).
5. Thermometer air raksa maksimum memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh)
didekat tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila
suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara
mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer
ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan
magnet.
6. Dari gambar diatas dapat diilustrasikan bahwa apabila temperatur naik dan
kolom air raksa tidak terputus, maka air raksa terdesak melalui bagian yang
sempit. Ujung kolom menunjukkan temperatur udara. Apabila suhu turun,
kolom air raksa terputus pada bagian yang sempit setelah air raksa dalam
bola temperatur menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa tetap pada
tempatnya.
7. Untuk pengamatan suhu udara ujung kolom ini menunjukkan suhu udara
karena penyusutan air raksa kecil sekali dan dapat diabaikan. Jadi
Thermometer menunjukkan suhu udara tertinggi setelah terakhir
dikembalikan. Thermometer dikembalikan setelah dibaca.

22
12) Piche Evaporimeter
i. Seperti panci penguapan terbuka, alat ini digunakan sebagai pengukur
penguapan secara relatif. Maksudnya, alat ini tidak dapat mengukur secara
langsung evaporasi ataupun evapotranspirasi yang sesungguhnya terjadi.
ii. Hasil pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim dan debu.
iii. Pada prinsipnya Piche evaporimeter terdiri dari:
iv. Pipa gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5 Cm.
v. Pada pipa gelas terdapat skala, yang menyatakan volume air dalam Cm3 atau
persepuluhnya.
vi. Ujung bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya tertutup dan dilenghkapi
dengan tempat
vii. menggantungkan alat tersebut.
viii. Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga
mudah menyerap air.
ix. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka.
x. Penjepit logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per.
xi. Per ujung yang melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama
dengan diameter pipa.

13) Termohygrograph

1. Fungsi alat : Pencatat Suhu udara dan Kelembaban Udara (Nisbi)


2. Satuan : Derajat Calcius & Prosentase (%).
3. Keterangan : Pias harian, atau Mingguan.
4. Sensor Suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai dan menggerakan
pena keatas, bila udara dingin mengkerut gerakan pena turun
5. Sensor Kelembaban udara terbuat dari rambut manusia, bila udara basah Rambut
memanjang dan bila udara kering rambut memendek.
6. Alat ini untuk mengukur suhu dan kelembaban secara mekanis.

23
7. Alat ini dipasang di dalam sangkar agar tidak terkena sinar matahari atau hujan dan
angin secara langsung.
8. Terdapat sensor rambut yang dapat mengembang untuk mengetahui temperatur
dengan mencatat otomatis.
9. Jika temperatur naik, sensor rambut akan menggerakkan tangkai pena keatas, dan
sebaliknya.
10. Sensor rambut pada alat ini juga sebagai indikasi kelembaban nisbi udara.
11. Bila udara lembab rambut mengembang, menggerakkan engsel, diteruskan ketangkai
pena sehingga tangkai pena naik. Begitu juga sebaliknya.
12. Ditempatkan dalam Sangkar cuaca
13. Termohigrometer terbuat dari bahan Higrokofis
14. Termohigrometer yang dilengkapi perekam disebut Termohigrograf
15. Digunakan untuk mengukur Kelembaban dan Suhu Udara
16. Kelembaban Tinggi apabila Suhu Udara Rendah
17. Kelembaban Rendah apabila Suhu Udara Tinggi

14) Termometer minimum rumput


Spesifikasi teknis :
a) Bahan Sensor: Alkohol
b) Bahan Badan: Gelas Bening
c) Diameter luar tabung badan: 1.4 s/d 1.7 Cm
d) Rentang Pengukuran: -10º C s/d +45 º C
e) Ketelitian: ±0.1 º C
f) Pembagian skala: 0.2 º C
g) Lebar tiap skala: 0,8 s/d 1,2 mm
h) Model Penunjukan: dibaca dengan indeks
i) Standar dudukan lengkap

15) Assmann Psychrometer


Spesifikasi Teknis
a. Type : Assmann
b. Bahan Sensor : Air raksa
c. Bahan Badan : Gelas Bening (tembus cahaya)
d. Rentang skala pengukuran : Minimal – 5 o s/d + 45 oC
e. Ketelitian :  0,1 oC
f. Pembagi Skala : 0,2 oC
g. Ukuran Lebar tiap Skala : 0,1 mm s/d 0,5 mm
h. Kecepatan arus udara yang dihisap -
baling-baling : Minimal 2 m/detik
i. Bahan pemegang dari besi galvanis yang divernikel (mengkilap)

Hal-hal yang sangat mempengaruhi ketelitian pengukuran kelembaban dengan


mempergunakan Psychrometer ialah :
a) Sifat peka, teliti dan cara membaca thermometer-thermometer
b) Kecepatan udara melalui Thermometer bola basah
c) Ukuran, bentuk, bahan dan cara membasahi kain
d) Letak bola kering atau bola basah
e) Suhu dan murninya air yang dipakai untuk membasahi kain
24
 Kelembaban Udara dihitung dengan pendekatan rumus Empirik
e = ew – Ap(T – Tw)
e : Tekanan uap pada suhu T
ew : Tekanan uap pada suhu Tw
T : Suhu Bola Kering
Tw : Suhu Bola Basah
P : Tekanan Udara
A : Konstanta
RH = e/em x 100 %.
Em : Tekanan uap maksimum apabila suhu udara setinggi suhu pada saat itu (suhu titik
embun/Td)

16) Termometer minimum rumput


Spesifikasi teknis :

j) Bahan Sensor: Alkohol


k) Bahan Badan: Gelas Bening
l) Diameter luar tabung badan: 1.4 s/d 1.7 Cm
m) Rentang Pengukuran: -10º C s/d +45 º C
n) Ketelitian: ±0.1 º C
o) Pembagian skala: 0.2 º C
p) Lebar tiap skala: 0,8 s/d 1,2 mm
q) Model Penunjukan: dibaca dengan indeks
r) Standar dudukan lengkap

17) Assmann Psychrometer


Spesifikasi Teknis

j. Type : Assmann
k. Bahan Sensor : Air raksa
l. Bahan Badan : Gelas Bening (tembus cahaya)
m. Rentang skala pengukuran : Minimal – 5 o s/d + 45 oC
n. Ketelitian :  0,1 oC
o. Pembagi Skala : 0,2 oC
p. Ukuran Lebar tiap Skala : 0,1 mm s/d 0,5 mm
q. Kecepatan arus udara yang dihisap -
baling-baling : Minimal 2 m/detik
r. Bahan pemegang dari besi galvanis yang divernikel (mengkilap)

25
18) Barometer Digital
Spesifikasi teknis :
a) Pengukuran
Jangkauan pengukuran : 500 ….. 1100 hPa
 Akurasi pada +20 °C (output serial)
500 … 1100 hPa : ±0.20 hPa
50 … 1100 hPa : ±0.30 hPa
 Akurasi Total pada -40 ... +60 °C (serial output)
untuk 500 ... 1100 hPa : ± 0.25 hPa
untuk 500 ... 1100 hPa : ± 0.45 hPa
 Akurasi untuk 500 … 1100 hPa (output analog)
pada +20 °C : ±0.30 hPa
pada -40 … +60 °C : ±0.60 hPa
 Akurasi untuk 50 … 1100 hPa (output analog)
pada +20 °C : ±0.40 hPa
pada -40 … +60 °C : ±0.75 hPa
 Ketergantungan temperatur
500 … 1100 hPa : ±0.1 hPa
50 … 1100 hPa : ±0.3 hPa
 Stabilitas jangka panjang
500 ... 1100 hPa : ± 0.1 hPa/tahun
50 ... 1100 hPa : ± 0.2 hPa/tahun

b) Lingkungan pengoperasian
 Temperatur operasi dengan display lokal : 0 ... +60 °C (+32 ... +140 °F)

c) Tegangan Catu
 Input : 220 – 240 VAC/ 50 Hertz
 Output : 10 …. 35 VDC

d) Output data
 Output serial : RS-232 C
 Output analog : 0 …. 5 V

e) Battery Charger
 Tegangan pengisian untuk pengisian 12,5 – 17.5 V
 Pembatasan tegangan bawah 11,5 V
 Arus Pengisian sampai dengan 5 A
 Tampilan LED untuk menunjukan pengisian battery.
 Tegangan adaptor pengisian battery 13,5 V, dengan kapasitas
minimum 1A

f) Battery Kering
 Battery berupa sel kering yang dapat diisi kembali (Recharged)
 Tegangan 12 V DC
 Kapsitas minimum 7,2 Ah

26
C. KETENTUAN TEKNIS LAIN
1. Semua peralatan harus dalam kondisi baru bukan rekondisi dan dipasang di dalam
taman alat sesuai dengan tata letak yang ditentukan oleh BMKG;
2. Semua peralatan harus dilengkapi dengan :
a) Petunjuk operasional
b) Sertifikat kalibrasi BMKG
c) Surat garansi dari pabrik selama 1 tahun
d) Surat jaminan pemeliharaan dari pabrik/agen/perusahaan selama 1 tahun
e) Berita acara test pemeriksaan alat sesuai spesifikasi dan laik operasi
3. Pekerjaan pengadaan peralatan terpasang pengamatan klimatologi sudah termasuk
pelatihan operator pengamatan untuk minimal 2(dua) orang, dan biaya site acceptance
test.

27
28
19. Lysimeter

Alat ini berfungsi untuk mengukur EVAPOTRANSPIRASI (penguapan lahan dan transpirasi
tumbuhan)
1. Terdiri 4 bejana dgn volume 1x1x1,2m yg ditanam dlm tanah dihumungkan dengan kran,
dan permukaan tanah diatasnya ditanammi dgn tumbuhan tertentu.
2. Cara kerja : lysimeter jam 07.00 WIB disiram merata sejumlah 8 liter air, pada jam 07.00
WIB hari berikutnya (24 jam) diukur kembali melalui kran-kran.
3. Jumlah air yg diukur selama 24 jam tadi merupakan hasil dari EVAPOTRANSPIRASI.
4. Hasil lysimeter = 0.75*open pan kelas A

29
20. Automatic Rain Sampler

30
1. Fungsi alat : Pengukur kadar kimia air hujan ( PH, dll)
2. Terdiri dari sensor untuk menggerakkan tuas wet & dry bucket
3. Saat sensor kena hujan, tuas bergerak ke dry bucket sehingga wet bucket terbuka utk
menampung air hujan. Begitu sebaliknya jk sensor kering, tuas bergerak dan menutup wet
bucket.
4. Sample air hujan di ambil 1 minggu sekali sesuai jadwal.
5. Uji laboratorium sampai saat ini masih dilakukan di BMKG pusat

21. High Volume Air Sampler (hv. sampler)

31
1. Fungsi : Pengukur partikel kecil padat aerosol di udara (debu, carbon dll)
2. Satuan : Mikrogram/ m³
3. Terdapat motor prnghisap dan flow rate pengukur kecepatan aliran udara masuk.
4. Udara dihisap melalui celah samping penutup, sehingga partikel kecil padat menempel
pada pias/filter yang telah terpasang.
5. Sebelumnya berat filter sudah ditimbang terlebih dahulu, sesudah pengoperasian selam
24 jam berat filter akan ditimbang kembali dan dianalisa.
6. Pengoperasian 24 jam dalam 6 hari.
7. Ambang batas polusi udara = 260 µgr/m³

22. Automatic Rain Gauge

1. Merupakan alat yangberfungsi untuk mengukur curah hujan secara otomatis


2. Data dari sensor curah hujan akan disimpan di data logger
32
3. Data hujan dari logger bisa dikirim jarak dekat seperti melalui kabel data ke komputer
dari data logger
4. Data hujan dari logger bisa dikirim jarak jauh seperti melalui teknologi SMS atau GPRS
5. Alat beroperasi selama 24 jam penuh
23. Automatic Weather Stasion

Satuan :
1. Alat ini berfungsi untuk mengukur dan menyimpan unsur cuaca seperti temperatur,
kelembaban, tekanan udara, kecepatan angin, curah hujan, suhu tanah, lama dan radiasi
matahari secara otomatis.
2. Alat ini merupakan alat otomatis yang terdiri dari beberapa sensor.
3. Terdapat sensor temperatur, kelembaban, hujan, solar radiation dan net radiation, dan
tekanan.
4. Dipasang pada tiang setinggi 10 m ditanah terbuka atau lapangan.

33
5. Sensor-sensor tersebut akan mengirim data-data unsur cuaca tertentu yang kemudian
disimpan dalam data logger yang diteruskan ke komputer.
6. Dari sensor tersebut data disimpan di data loger dan disambung melalui kabel ke Komputer
yang ada diruangan Observasi untuk melihat display/tampilan alat tersebut
7. Data dari logger juga bisa dikirim secara jarak jauh, menggunakan teknologi internet
melalui jalur GPRS Open VPN
8. Satuan :
a. Suhu udara = Derajat celcius,
b. Tekanan = milibar,
c. Curah hujan = Milimeter (mm).
d. Penyinaran matahari = Langley,
e. Kecepatan angin = Knots, Km/Jam.
f. Arah angin = derajat.

34

Anda mungkin juga menyukai