1
SPESIFIKASI TEKNIS
PERALATAN PENGAMATAN STASIUN KLIMATOLOGI
A. UMUM
1. Stasiun Klimatologi adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofiska yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofiska.
2. Taman alat adalah sebidang tanah pada dataran terbuka dan datar yang merupakan
tempat kedudukan alat-alat meteorologi/ klimatologi dengan luas 40 x 60 m.
3. Unsur-unsur cuaca/ iklim yang diamati diantaranya :
a. Angin ( 0.5, 2, 10 m)
b. Curah Hujan
c. Suhu Udara
d. Suhu Maksimum dan Minmum
e. Suhu Tanah (0, 2, 5, 10, 20, 50, 100 cm)
f. Suhu Minimum Rumput
g. Kelembaban Udara Relatif
h. Tekanan Udara
i. Intensitas Radiasi Surya
j. Lama penyinaran matahari
k. Penguapan (evaporasi)
4. Lokasi Stasiun Klimatologi adalah di Stasiun Klimatologi Karangploso Malang di Jalan
Zentana no 33 Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang
B. SPESIFIKASI TEKNIS
1. Komponen peralatan :
Peralatan pengamatan klimatologi meliputi:
1) Penakar Hujan Obs,
2) Penakar Hujan Otomatis (tipe Hillman),
3) Anemometer (0.5, 2, 10 meter),
4) Cup Counter Anemometer (2 meter),
5) Sunshine Recorder (Campbell Stokes),
6) Gun Bellani Integrator Radiation,
7) Actinograph
8) Alat penguapan (Open Pan Class A),
9) Thermometer tanah (kedalaman 0,2,5,10,20,50 dan 100 cm),
10) Thermometer bola basah (BB) dan bola kering (BK),
11) Thermometer maksimum dan minimum,
12) Thermometer minimum rumput,
13) Assmann Psychrometer
14) Barometer
15) Sangkar Meteorologi,
2
Alat Ukur Cuaca Dapat Digolongkan Empat Macam
1. Alat Konvensional merupakan alat yang pembacaannya dilakukan secara manual
2. Alat otomatik adalah jenis alat yang dirancang dapat merekam sendiri hasil pengukuran ke
dalam media pencatatan
3. Alat telemetri adalah alat otomatik yang dilengkapi perangkat pemancar yang dapat
memancarkan hasil pengukuran atau rekaman ke stasiun penerima
4. Alat penginderaan jauh adalah jenis alat yang mengukur objek di tempat jauh tetapi tidak
langsung melainkan menggunakan sarana lain sebagai pengindera atau pelacak
3
1. Taman Alat
Spesifikasi teknis :
a) Jenis : Observatorium (OBS)
b) Bahan :
Ring corong, pipa corong, pipa badan dan kran terbuat dari kuningan
Badan terbuat dari seng kualitas baik dengan ketebalan minimal 0,8 mm atau
stainlessteel (DOP) ketebalan 0,5 mm, dicat anti karat warna broncemetalic
b) Luas corong : 100 cm²
c) Diameter badan terlebar : 21,5 cm
d) Tinggi badan : 60 cm
e) Kran dapat kunci dengan gembok kuningan kualitas baik dan tahan karat.
f) Gelas ukur standar 100 cm² sebanyak 2 (dua) buah
4
5
2) b. Penakar Hujan Otomatis (tipe Hillman)
4. Cara Kerja :
Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri. Jika
hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat
pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat (naik keatas).
Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti
tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/ digulung pada
silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung
hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau
melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan keluar sampai
ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena turun dan
pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian jumlah curah
hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang
terdapat pada pias.
Spesifikasi teknis :
a) Jenis : pelampung – siphon
b) Bahan :
Ring corong, pipa dan bejana terbuat dari kuningan
Pelampung terbuat dari logam anti karat
Badan terbuat dari seng kualitas baik dengan ketebalan minimal 0,8 mm,
dicat luar dan dalam dengan cat anti karat warna bronce metalik
c) Luas corong : 200 cm2/ diameter 159,6 mm
d) Diameter badan terlebar : minimal 24 cm
e) Tinggi badan : minimal 105 cm
f) Kertas Pias
Rentang skala ukur: 0 s/d 10 mm hujan
Ketelitian: 0.05 mm hujan
Pembagian skala: 0.1 mm hujan
Lebar tiap skala: minimal 0.8 mm linear
g) Perekaman
Jangka waktu rekam adalah harian
Jam pias digerakkan dengan per (spring – wound)
Pena dengan sistem cartridge
Kertas pias harian sebanyak 800 (delapan ratus) buah
h) Gelas ukur 2 (dua) buah
6
Ket :
a. corong penyalur air hujan ke
reservoir
b. pipa pengarah air hujan
c. reservoir
d. pipa sifon
e. tangkai pena pencatat
f. pena pencatat
g. jam pemutar pias
h. pias
7
3) a. Anemometer (10 meter)
Spesifikasi teknis :
a) Sensor
- Arah Angin
1. Jenis : Vane – Balance
2. Jenis Tranducer : Potensiometer
3. Range : 0° - 360°
4. Accuarcy : 3°
- Kecepatan Angin
1. Jenis : Cup
2. Jenis Tranducer : AC/DC Generator
3. Range : 0 – 100 knot
4. Accuracy : 0.5 knot
b) Indikator
Tampilan arah dan kecepatan angin
c) Kelengkapan
Tiang anemometer 10 m
Kabel penghubung sensor dan indikator dengan panjang minimal 100 m
8
b. Cup Counter Anemometer (2 meter),
1. Terdiri dari tiga buah mangkok, dipasang simetris pada sumbu vertical.
2. Dipasang dengan ketinggian 2 meter.
3. Pembacaan alat ini dengan angka satuan 6 digit, bila cup berputar maka angka itu
akan naik bertambah.
4. Fungsi alat : Pengukur Kecepatan Angin Rata-rata harian
5. Satuan : Km/Jam
6. Keterangan : Prinsip kerja seperti gerakan Spedometer sepeda motor dalam
satuan km/jam, Kecepatan angin rata-rata harian selisih pembacaan
angka dibagi 24 jam.
Spesifikasi teknis :
a) Display penghitung : 0 s/d 9999.99
b) Satuan hitung : 100 meter
c) Threshold : 3 knot
d) Rentang pengukuran : 0- 75 knot
9
4) Sun Shine Recorder (Campbell Stokes)
10
Belahan Bumi
Jenis Pias
Utara Selatan
Lengkung 15 Oktober – 28/29
11 April – 31 Agustus
Panjang Pebruari
1 September – 10 Oktober 1 Maret – 11 April
Lurus dan dan
1 Maret – 10 April 3 September – 14 Oktober
11 Oktober – 28/29
Lengkung Pendek 12 April – 2 September
Pebruari
Spesifikasi teknis :
a) Tipe : Campbell - Stokes
b) Jenis: Tropis
c) Rentang pengukuran: Jam 06.00 - 18.00
d) Diameter bola gelas : 10 cm
e) Perekaman :
Rekaman pada kertas pias kualitas baik (tidak terbakar pada saat matahari
tidak bersinar)
Rekaman pias atas 3 (tiga) macam :
- Untuk matahari dibelahan bumi utara
- Untuk matahari di equaror, dan
- Untuk matahari di belahan bumi selatan
f) Volume kertas pias
Untuk matahari di belahan bumi utara: 300 lbr
Untuk matahari di equaror : 200 lbr dan
Untuk matahari di belahan bumi selatan: 300 lbr
g) Transparan plate untuk mengukur hasil pembakaran pias sebanyak 2 (dua) buah,
11
5) Gun Bellani Integrator Radiation
1. Pencatat Intensitas Cahaya Matahari
2. Satuan : Calori/Cm2 (Langley).
3. Intensitas Cahaya Matahari = Selisih pembacaan skala dikalikan konstanta dibagi 21
4. Pada pengamatan Agroklimat Gunbellani diamati jam 07.00 waktu setempat.
Bagian-bagian Alat
Gunbellani terdiri dari 5 bagian utama;
1. Bola kaca
2. Bola tembaga hitam (Blackned copper sphere)
3. Tabung buret
4. Aquades
5. Tempat alat (housing).
Spesifikasi teknis :
a) Tabung : dari gelas/kaca
b) Resolusi : 0.1 ml
c) Sensor : terbuat dari blackened Coppershere
12
6) Actinograph
1. Alat pengukur/pencatat secara automatis Intensitas Radiasi Matahari total yang jatuh
pada bidang horizontal.
2. Terdapat sensor yang terdiri dari tiga lempengan logam (bimetal).
3. Dipasang horizontal pada tengah-tengah bulatan bola gelas.
4. Lempengan tengah dicat hitam dan lainnya dicat putih.
5. Terletak kearah Timur-Barat dengan jendela terlihat kearah Utara-Selatan.
6. Terdapat pena untuk mencatat intensitas radiasi matahari secara mekanis.
7. Pena bergerak kekiri atau kekanan pada pias yang digulung pada silinder jam.
8. Satuan K Cal/cm2 (Langley).
9. Kertas pias diganti setiap hari.
10. Setiap kotak kecil = 12 kalori, perhitungan total 1 hari dihitung jumlah kotak kecil.
11. Alat ini menggunakan sensor Bimetal.
12. Diletakan di atas beton setinggi 150 cm dari permukaan tanah
13. Pias dapat diguakan pias harian dan mingguan
Spesifikasi Teknis :
a) Bahan Sensor : Bimetalic Strip
b) Respon Spektrum Radiasi : 0.3 s/d 3.0 micrometer
c) Perekaman :
- Rentang Pengukuran : 0 s/d 2.0 cal/cm2/menit
- Pembagian skala : 0.05 cal/cm2/menit
- Lebar tiap skala : minimal 1.3 mm
- Penggerak pias : Jam dengan per (spring wound)
- Jangka waktu rekam : harian
d) Kelengkapan :
Pena : Cartridge 12 (dua belas) buah
13
Bahan habis pakai : Pias harian untuk 2 (dua) tahun operasi
Tempat dudukan setinggi : 1,2 m yang terbuat dari beton
15
c) Floating Thermometer (thermometer apung)
Type: Six (bentuk U)
Bahan sensor: Air Raksa dan Alkohol
Bahan Badan: Gelas Bening (tembus cahaya)
Penunjukan: Dengan indeks yang ada unsur besi berada di dalam
thermometer
Rentang skala pengukuran: minimal 0o s/d 45o C
Diameter luar tabung badan: 1,4 s/d 1,7 cm
Ketelitian: ± 0,5o C
Pembagi skala: 0,5o C
Ukuran Lebar tiap skala: 0,6 s/d 1,7 mm
Bahan pemegang thermometer dari aluminium yang divernikel
(mengkilap)
Magnit penarik indeks
16
8) Termometer tanah (kedalaman 0,2,5,10,20,50 dan 100 cm),
Spesifikasi teknis :
a) Thermometer tanah untuk 5, 10, 20, dan 30 cm
Bahan sensor: Air Raksa
Bahan Badan: Gelas Bening (tembus cahaya)
Diameter luar tabung badan: 1,4 s/d 1,7 cm
Rentang pengukuran: minimal 0o s/d 45o C
Ketelitian: ± 0,1o C
Pembagi skala: 0,2o C
Lebar tiap skala: 0,8 s/d 1,2 mm
Standar (dudukan) lengkap untuk setiap kedalaman
Tabung badan memiliki bengkokan dengan sudut antara 50 o s/d 70o
17
Pembagi skala: 0,2o C
Lebar tiap skala: 0,8 s/d 1,2 mm
Standar (dudukan) lengkap untuk setiap kedalaman
Bola sensor diindungi dengan parafin, dan dilengkapi dengan pengait dan
rantai penggantung
18
9) Sangkar Meteorologi
Spesifikasi teknis :
19
Psychrometer (Termometer BK, BB, MAK, MIN)
Terdiri dari 4 buah thermometer
1. Thermometer Bola Kering (BK)
2. Thermometer Bola Basah (BB)
3. Thermometer Maximum
4. Thermometer Minimum
5. Piche Evaporimeter
Fungsi alat Pengukur Suhu Udara dan
Kelembaban Udara
Satuan :
Suhu Derajat Celcius
Kelembaban dalam Persen ( %).
* Thermometer BK menunjukan suhu
udara
* Thermometer BB digunakan untuk
mencari kelembaban udara dengan
bantuan Table.
* Thermometer BB, bola air raksa harus
selalu basah dengan menggunakan
Kain muslin yang selalu basah oleh air
murni
20
Diameter luar tabung badan: 1.4 s/d 1.7 Cm
Rentang Pengukuran: 0o C s/d 50o C
Ketelitian : ±0.1o C
Pembagian skala: 0.2o C
Lebar tiap skala: 0,8 s/d 1,2 mm
Thermometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat
tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu
udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara
mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer
ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan
magnet.
Dari gambar disamping dapat diilustrasikan bahwa apabila temperatur naik
dan kolom air raksa tidak terputus, maka air raksa terdesak melalui bagian
yang sempit. Ujung kolom menunjukkan temperatur udara. Apabila suhu
turun, kolom air raksa terputus pada bagian yang sempit setelah air raksa
dalam bola temperatur menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa tetap pada
tempatnya.
Untuk pengamatan suhu udara ujung kolom ini menunjukkan suhu udara
karena penyusutan air raksa kecil sekali dan dapat diabaikan. Jadi
Thermometer menunjukkan suhu udara tertinggi setelah terakhir
dikembalikan. Thermometer dikembalikan setelah dibaca.
b) Thermometer Minimum
Bahan Sensor: Alkohol
Bahan Badan: Gelas Bening
Diameter luar tabung badan: 1.4 s/d 1.7 Cm
Rentang Pengukuran: -10º C s/d +45 º C
Ketelitian: ±0.1 º C
Pembagian skala: 0.2 º C
Lebar tiap skala: 0,8 s/d 1,2 mm
Model Penunjukan: dibaca dengan indeks
21
3. Prinsip kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah
penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun
akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu
meningkat maka indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan
thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung
alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan
agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu
minimum).
4. Untuk mengembalikan posisi indeks ke posisi aktual dapat dilakukan
dengan memiringkan/ membalikkan posisi thermometer hingga indek
bergerak ke ujung dari alkohol (posisi suhu aktual).
5. Thermometer air raksa maksimum memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh)
didekat tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila
suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara
mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer
ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan
magnet.
6. Dari gambar diatas dapat diilustrasikan bahwa apabila temperatur naik dan
kolom air raksa tidak terputus, maka air raksa terdesak melalui bagian yang
sempit. Ujung kolom menunjukkan temperatur udara. Apabila suhu turun,
kolom air raksa terputus pada bagian yang sempit setelah air raksa dalam
bola temperatur menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa tetap pada
tempatnya.
7. Untuk pengamatan suhu udara ujung kolom ini menunjukkan suhu udara
karena penyusutan air raksa kecil sekali dan dapat diabaikan. Jadi
Thermometer menunjukkan suhu udara tertinggi setelah terakhir
dikembalikan. Thermometer dikembalikan setelah dibaca.
22
12) Piche Evaporimeter
i. Seperti panci penguapan terbuka, alat ini digunakan sebagai pengukur
penguapan secara relatif. Maksudnya, alat ini tidak dapat mengukur secara
langsung evaporasi ataupun evapotranspirasi yang sesungguhnya terjadi.
ii. Hasil pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim dan debu.
iii. Pada prinsipnya Piche evaporimeter terdiri dari:
iv. Pipa gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5 Cm.
v. Pada pipa gelas terdapat skala, yang menyatakan volume air dalam Cm3 atau
persepuluhnya.
vi. Ujung bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya tertutup dan dilenghkapi
dengan tempat
vii. menggantungkan alat tersebut.
viii. Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga
mudah menyerap air.
ix. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka.
x. Penjepit logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per.
xi. Per ujung yang melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama
dengan diameter pipa.
13) Termohygrograph
23
7. Alat ini dipasang di dalam sangkar agar tidak terkena sinar matahari atau hujan dan
angin secara langsung.
8. Terdapat sensor rambut yang dapat mengembang untuk mengetahui temperatur
dengan mencatat otomatis.
9. Jika temperatur naik, sensor rambut akan menggerakkan tangkai pena keatas, dan
sebaliknya.
10. Sensor rambut pada alat ini juga sebagai indikasi kelembaban nisbi udara.
11. Bila udara lembab rambut mengembang, menggerakkan engsel, diteruskan ketangkai
pena sehingga tangkai pena naik. Begitu juga sebaliknya.
12. Ditempatkan dalam Sangkar cuaca
13. Termohigrometer terbuat dari bahan Higrokofis
14. Termohigrometer yang dilengkapi perekam disebut Termohigrograf
15. Digunakan untuk mengukur Kelembaban dan Suhu Udara
16. Kelembaban Tinggi apabila Suhu Udara Rendah
17. Kelembaban Rendah apabila Suhu Udara Tinggi
j. Type : Assmann
k. Bahan Sensor : Air raksa
l. Bahan Badan : Gelas Bening (tembus cahaya)
m. Rentang skala pengukuran : Minimal – 5 o s/d + 45 oC
n. Ketelitian : 0,1 oC
o. Pembagi Skala : 0,2 oC
p. Ukuran Lebar tiap Skala : 0,1 mm s/d 0,5 mm
q. Kecepatan arus udara yang dihisap -
baling-baling : Minimal 2 m/detik
r. Bahan pemegang dari besi galvanis yang divernikel (mengkilap)
25
18) Barometer Digital
Spesifikasi teknis :
a) Pengukuran
Jangkauan pengukuran : 500 ….. 1100 hPa
Akurasi pada +20 °C (output serial)
500 … 1100 hPa : ±0.20 hPa
50 … 1100 hPa : ±0.30 hPa
Akurasi Total pada -40 ... +60 °C (serial output)
untuk 500 ... 1100 hPa : ± 0.25 hPa
untuk 500 ... 1100 hPa : ± 0.45 hPa
Akurasi untuk 500 … 1100 hPa (output analog)
pada +20 °C : ±0.30 hPa
pada -40 … +60 °C : ±0.60 hPa
Akurasi untuk 50 … 1100 hPa (output analog)
pada +20 °C : ±0.40 hPa
pada -40 … +60 °C : ±0.75 hPa
Ketergantungan temperatur
500 … 1100 hPa : ±0.1 hPa
50 … 1100 hPa : ±0.3 hPa
Stabilitas jangka panjang
500 ... 1100 hPa : ± 0.1 hPa/tahun
50 ... 1100 hPa : ± 0.2 hPa/tahun
b) Lingkungan pengoperasian
Temperatur operasi dengan display lokal : 0 ... +60 °C (+32 ... +140 °F)
c) Tegangan Catu
Input : 220 – 240 VAC/ 50 Hertz
Output : 10 …. 35 VDC
d) Output data
Output serial : RS-232 C
Output analog : 0 …. 5 V
e) Battery Charger
Tegangan pengisian untuk pengisian 12,5 – 17.5 V
Pembatasan tegangan bawah 11,5 V
Arus Pengisian sampai dengan 5 A
Tampilan LED untuk menunjukan pengisian battery.
Tegangan adaptor pengisian battery 13,5 V, dengan kapasitas
minimum 1A
f) Battery Kering
Battery berupa sel kering yang dapat diisi kembali (Recharged)
Tegangan 12 V DC
Kapsitas minimum 7,2 Ah
26
C. KETENTUAN TEKNIS LAIN
1. Semua peralatan harus dalam kondisi baru bukan rekondisi dan dipasang di dalam
taman alat sesuai dengan tata letak yang ditentukan oleh BMKG;
2. Semua peralatan harus dilengkapi dengan :
a) Petunjuk operasional
b) Sertifikat kalibrasi BMKG
c) Surat garansi dari pabrik selama 1 tahun
d) Surat jaminan pemeliharaan dari pabrik/agen/perusahaan selama 1 tahun
e) Berita acara test pemeriksaan alat sesuai spesifikasi dan laik operasi
3. Pekerjaan pengadaan peralatan terpasang pengamatan klimatologi sudah termasuk
pelatihan operator pengamatan untuk minimal 2(dua) orang, dan biaya site acceptance
test.
27
28
19. Lysimeter
Alat ini berfungsi untuk mengukur EVAPOTRANSPIRASI (penguapan lahan dan transpirasi
tumbuhan)
1. Terdiri 4 bejana dgn volume 1x1x1,2m yg ditanam dlm tanah dihumungkan dengan kran,
dan permukaan tanah diatasnya ditanammi dgn tumbuhan tertentu.
2. Cara kerja : lysimeter jam 07.00 WIB disiram merata sejumlah 8 liter air, pada jam 07.00
WIB hari berikutnya (24 jam) diukur kembali melalui kran-kran.
3. Jumlah air yg diukur selama 24 jam tadi merupakan hasil dari EVAPOTRANSPIRASI.
4. Hasil lysimeter = 0.75*open pan kelas A
29
20. Automatic Rain Sampler
30
1. Fungsi alat : Pengukur kadar kimia air hujan ( PH, dll)
2. Terdiri dari sensor untuk menggerakkan tuas wet & dry bucket
3. Saat sensor kena hujan, tuas bergerak ke dry bucket sehingga wet bucket terbuka utk
menampung air hujan. Begitu sebaliknya jk sensor kering, tuas bergerak dan menutup wet
bucket.
4. Sample air hujan di ambil 1 minggu sekali sesuai jadwal.
5. Uji laboratorium sampai saat ini masih dilakukan di BMKG pusat
31
1. Fungsi : Pengukur partikel kecil padat aerosol di udara (debu, carbon dll)
2. Satuan : Mikrogram/ m³
3. Terdapat motor prnghisap dan flow rate pengukur kecepatan aliran udara masuk.
4. Udara dihisap melalui celah samping penutup, sehingga partikel kecil padat menempel
pada pias/filter yang telah terpasang.
5. Sebelumnya berat filter sudah ditimbang terlebih dahulu, sesudah pengoperasian selam
24 jam berat filter akan ditimbang kembali dan dianalisa.
6. Pengoperasian 24 jam dalam 6 hari.
7. Ambang batas polusi udara = 260 µgr/m³
Satuan :
1. Alat ini berfungsi untuk mengukur dan menyimpan unsur cuaca seperti temperatur,
kelembaban, tekanan udara, kecepatan angin, curah hujan, suhu tanah, lama dan radiasi
matahari secara otomatis.
2. Alat ini merupakan alat otomatis yang terdiri dari beberapa sensor.
3. Terdapat sensor temperatur, kelembaban, hujan, solar radiation dan net radiation, dan
tekanan.
4. Dipasang pada tiang setinggi 10 m ditanah terbuka atau lapangan.
33
5. Sensor-sensor tersebut akan mengirim data-data unsur cuaca tertentu yang kemudian
disimpan dalam data logger yang diteruskan ke komputer.
6. Dari sensor tersebut data disimpan di data loger dan disambung melalui kabel ke Komputer
yang ada diruangan Observasi untuk melihat display/tampilan alat tersebut
7. Data dari logger juga bisa dikirim secara jarak jauh, menggunakan teknologi internet
melalui jalur GPRS Open VPN
8. Satuan :
a. Suhu udara = Derajat celcius,
b. Tekanan = milibar,
c. Curah hujan = Milimeter (mm).
d. Penyinaran matahari = Langley,
e. Kecepatan angin = Knots, Km/Jam.
f. Arah angin = derajat.
34