TEKNIK
Disusun Oleh :
Pada praktikum kali ini praktikan mengunjungi Stasiun Klimatologi yang berada di
lingkungan kampus Unpad, yaitu di Ciparanje pada hari Rabu, 20 September 2017 pukul 09:
30 WIB.
Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim di suatu
wilayah, mengapa iklim di berbagai tempat berbeda, serta bagaimana kaitannya dengan
aktivitas manusia. Untuk mengetahui iklim di suatu tempat, tentunya kita memerlukan data
cuaca yang telah terkumpul lama dan didapatkan dari hasil pengukuran menggunakan
instrumentasi klimatologi. Pemasangan alat ukur unsur cuaca harus lah di lahan terbuka dan
tidak terhalang oleh bangunan- bangunan dan pohon sekitar.
Berikut adalah beberapa alat pengukur cuaca/iklim yang digunakan di Stasiun Klimatologi
Ciparanje, Universitas Padjadjaran Jatinangor:
2. Panci Evaporasi Fungsi : Untuk mengukur Evaporasi pada air. Evaporasi pada air
biasanya dapat diamati pada pukul 07:00, 14:00, dan 17:00.
- Tinggi : 25 Dalam panci evaporasi terdapat Hook Gauge yang digunakan untuk
cm menjaga kestabilan air dalam panci.
- Tinggi Prinsip Kerja : Panci diisikan air setinggi 20 cm sehingga di atas
kerangka rongga 5 cm, pengukuran dilakukan pada permukaan air dalam
kayu : 10 cm keadaan tenang di dalam tabung peredam ombak dengan
- Berdiameter menggunakann mikrometer pancing dan alat ukur ujung paku yang
120 cm dipasang tetap.
Kelebihan : Penempatan panci di tempat terbuka sehingga
penguapan air pada suatu lahan dapat diukur dengan baik.
Kekurangan : Air dalam panci seringkali terganggu
karena ulah manusia, hewan dan hujan deras.
3. Anemometer Fungsi : Untuk mengukur kecepatan angin, memperkirakan cuaca
dan memperkirakan tinggi gelombang laut. Adapun anemometer
yang fungsinya untuk menentukan arah angin.
Prinsip Kerja : Hembusan angin akan mnggerakan baling- baling.
Putaran baling- baling tersebut akan di konversi menjadi sebuah
besaran matematika biasanya dalam knots/ m/s. Setelah baling-
baling berputar, maka hal ini akan menggerakan sebuah alat yang
akan mengukur kecepatan angin yang berhembus.
Kelebihan : Dapat mengukur kecepatan angin pada ketinggian
berbeda.
Kekurangan : Alat ini harus benar- benar terjaga dari sesuatu yang
dapat menghalangi datangnya angin
4. Sangkar Cuaca Fungsi : Untuk menempatkan alat- alat pengukur unsur cuaca yang
tidak boleh terkena sinar matahari, air hujan dan tiupan angin.
- Tinggi : 82 cm Hygrometer dan Psikrometer digunakan untuk mengukur
- Panjang : 77 kelembapan udara, sedangkan termometer digunakan untuk
cm mengukur suhu.
- Lebar : 52 cm Alat pengukur suhu terdiri dari: Termometer bola kering,
termometer bola basah, termometer maksimun dan termometer
minimum.
Prinsip kerja : Sangkar cuaca memiliki dua buah pintu dan dua
buah jendela yang berlubang atau kisi. Lubang kisi itu untuk
memungkinkan adanya udara. Temperatur dan kelembaban udara di
dalam mendekati/ hampir sama dengan temperatur dan kelembaban
di luar. Sangkar mengahadap ke utara- selatan agar alat- alat yang
di dalam tidak terkena radiasi matahari secara langsung.
Kelebihan : Hygrometer (dapat mengukur kelembaban relatif
secara langsung dan terdapat tabel untuk mengubah pembacaan
temperatur ke data kelembaban udara), Termometer maksimum
( adanya penyempitan pipa kapiler di dekat reservoir), Termometer
minimum ( menggunakan alkohol yang titik bekunya rendah
sehingga dapat mengukur suhu yang sangat rendah).
Kekurangan : Hygrometer (hubungan kelembaban dan
pemasangan tidak terlalu teliti), Termometer maksimum ( air raksa
memiliki tingkat pemuaian kecil), Termometer minimum ( alkohol
tidak terlihat jelas ), Psikrometer ( kemampuan kecepatan angin
terbatas sekitar 5m/detik).
5. Penakar Hujan Fungsi : Untuk mengukur curah hujan
tipe Hellman dan Prinsip Kerja : Tipe Hellman ( Saat terjadi hujan, air hujan masuk
Observatorium ke dalam corong dan diterukan ke pelampung. Jika hujan
(OBS) berlangsung terus, pelampung akan terangkat dan pena pencatat
akan membentuk grafik pada kertas pias, apabila air dalam
- Tinggi pohon pelampung penuh maka pada kertas pias akan terdapat dua garis .
: 10 cm Tipe OBS (Saat terjadi hujan, air hujan masuk ke dalam corong. Air
- Tinggi alat yang masuk tersebut dialirkan dan terkumpul di tabung penampung.
OBS : 120 Kemudian diukur dengan menggunakan gelas ukur. Jika jumlah
cm curah hujan melebihi gelas ukur, maka pengukuran dilakukan
- Tinggi beberapa pengukuran sampai hujan yang tertampung dapat terukur
bangunan : semua) .
10 m Kelebihan : Tipe Hellman (Dapat mengukur hujan secara otomatis,
dapat mengukur intensitas curah hujan), Type OBS ( mudah
dioprasikan, mudah dipasang, pemeliharaan relatif mudah).
Kekurangan : Tipe Hellman ( Sewaktu- waktu dapat mengalami
gangguan, data curah hujan terkadang hilang, memerlukan
perawatan yang intensif ), Type OBS ( Data hujan yang didapat
hanya untuk curah hujan selama 24 jam, resiko kerusakan gelas
ukur, resiko kesalahan membaca pengukuran pada gelas ukur).
Lampiran