Anda di halaman 1dari 24

PERALATAN KONVENSIONAL DAN CANGGIH

TAMAN ALAT KLIMATOLOGI

• Tempat / sebidang Tanah datar untuk meletakkan alat-alat Klimatologi.

• Sudut pandangan 45o berumput pendek, kanan-kiri tidak boleh ada


bangunan/pohon yg tinggi, (2 x tinggi bangunan)

• Diberi pagar, supaya terhindar dari gangguan binatang dll.

• Letaknya sebaiknya dekat dengan lahan pertanian.


1. GUN BELLANI

Pencatat Intensitas Cahaya Matahari

Satuan : K Calori/Cm² (Langley).

Pengukuran dilakukan sekali dalam 24 jam yaitu pada


pagi hari

Cara Kerja :

 Sewaktu memasang alat di pagi hari, gun


bellani dibalik sampai cairan yang ada di tabung
buret tertampung semua di bola hitam, sehingga
cairan dalam tabung buret mendekati nol.

 Kemudian dikembalikan ke posisi normal /


berdiri tegak lurus dan di pasang di tempat semula.
Panas yang ditimbulkan akan menguapkan zat cair
dalam bola hitam
2. ACTINOGRAPH BIMETAL

Pencatat Intensitas Radiasi Matahari Secara Otomatis


Satuan : K Cal/cm² (Langley)

Kertas grafik dipasang dan diganti setiap sore hari


pada pukul 18.00

Cara Kerja :

 Dua strip bimetal hitam dan dua strip bimetal putih


melekat pada strip bimetal coupling.

 Bimetal warna putih mencerminkan radiasi dari


matahari, strip bimetal hitam menyerap radiasi
matahari.

 Jadi apabila suhu naik maka bimetal strip hitam


akan melengkung.
3. CAMPBELL STOKES

Kertas Pias diganti setiap hari

Cara Kerja :

 Proses terbakarnya pias seperti LUP / kaca pembesar,

 Panjang pias yang terbakar dinyatakan dalam jam,

 Hanya pada keadaan matahari terang saja pias terbakar.

Jenis kertas pias 3 macam :

1. Lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb)

2. Lurus (11 Sep – 10 Okt) (1 Maret – 10 April)

3. Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst)

Bola Kaca terbuat dari Kaca Masip


4. PYRANOMETER (SOLARIMETER)

Mengukur Intensitas Radiasi Matahari

Secara Otomatis

Satuan : watt / m2.

Intensitas radiasi matahari yang diukur meliputi radiasi global (global radiation)/ radiasi
langsung (direct radiation), radiasi baur (diffuse radiation).

Tersimpan langsung pada data logger dan bisa di download / unduh datanya melalui aplikasi.
5. PSYCHROMETER STANDAR

Pengukur Suhu dan Kelembaban Udara


1. Thermometer Bola Basah (BB)
2. Thermometer Bola Kering (BK)
3.Thermometer Maximum, ( °C )
4. Thermometer Minimum, ( °C )
5. Piche Evaporimeter, Mengukur penguapan air dalam ruang ( mm )
6.TERMOMETER TANAH Gundul / Berumput

Mengukur Suhu Tanah


Pengamatan suhu tanah dilakukan pada kedalaman 0, 5, 10, 20, 50, 100 cm
Pengamatan dilakukan tiga kali sehari (07.10, 13.10, 17.10)
7.ANEMOMETER

Pencatat Kecepatan Angin

(Knots)

CUP COUNTER ANEMOMETER 0.5m, 2m, 8m, 10m

 Mangkuk ringan yang dipasang di atas sebuah rotor yang bergerak atau digerakkan
oleh angin.

Kecepatan Angin :

Knots (1 Knots = 1.8 Km/Jam)


8. OPENPAN EVAPORIMETER

Pengukur Penguapan Air


Satuan Milimeter (mm)
Alat ini dilengkapi dengan thermometer air Six Bellani (Thermometer Apung ) serta
Cup Counter anemometer tinggi 0,5 meter.
9. WINDFORCE

Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat

Kecepatan Angin sesaat di perkirakan dari gerakan lempeng logam (Plat)


10. OMBROMETER

Pencatat Curah Hujan Manual


Satuan Milimeter (mm)
Cara Kerja :
 Permukaan mulut corong harus benar-benar horisontal dan dipasang pada
ketinggian 120 cm dari pemukaan tanah.
 Data curah hujan harian didapat dengan membuka kran dan airnya ditampung
dalam gelas penakar yang bersatuan mm tinggi air.
 Diamati setiap hari pukul 07.00 waktu setempat
11. PENAKAR HUJAN Tipe HELLMAN

Pencatat Hujan Otomatis


SatuCurah an Milimeter (mm)
Cara Kerja :
 Setiap terjadi hujan air akan masuk ke corong kemudian disalurkan ke pelampung
sehingga membuat pena naik dan membuat grafik pada kertas pias.
 Jika curah hujan mencapai 10 mm/lebih maka pena menunjukkan angka 10 mm
sebagai angka maksimal, kemudian air akan tumpah dari pelampung melalui pipa
hevel dan pena akan turun lagi ke angka 0 (nol).
12. ARG (Automatic Rain Gauge)

Pencatat Curah Hujan Otomatis


Kelebihan :
 Dapat menampilkan jumlah data hujan setiap menit, setiap jam dan atau setiap hari.
 Dapat mendownload data yang berada di memori logger sesuai kapasitas memori
yang disediakan di logger.
13. Automatic Rain Sampler

Pengambil Sampel Air Hujan

Cara Kerja :

 Jika terjadi hujan maka sensor akan memberikan trigger kepada sistem kontrol untuk
membuka tutup tempat penampungan air yang digerakkan oleh motor listrik, selama
hujan penutup tersebut tetap terbuka kemudian setelah hujan berhenti maka penutup
akan bergerak ke posisi semula.

 Sampel air hujan tersebut kemudian dikirimkan ke Lab BMKG Pusat di Jakarta.
14. High Volume Sampler

Pengukur Kualitas Udara

Cara Kerja :

 Udara yang mengandung partikel debu dihisap mengalir melalui kertas filter dengan
menggunakan motor. Debu akan menempel pada kertas filter yang nantinya akan diukur
konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut ditimbang sebelum dan sesudah sampling.

 Kertas filter tersebut kemudian dikirimkan ke Lab BMKG Pusat di Jakarta.


15. TERMOHIGROGRAPH

Pencatat Suhu udara dan


Kelembaban Udara (Nisbi)
Satuan: Derajat Celcius (oC) & Prosentase (%)
Cara Kerja :
 Sensor Suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai dan menggerakan
pena keatas, bila udara dingin mengkerut mengerakan pena turun.
 Sensor Kelembaban udara terbuat dari rambut manusia berwarna pirang, bila udara
basah rambut memanjang dan bila udara kering rambut memendek.
16. BAROMETER

Pencatat Tekanan Udara


Satuan Milibar (MB
Tabung berisi air raksa.
 Dilengkapi thermometer untuk mengetahui suhu udara dalam ruang.

 Alat ini tidak boleh terkena sinar Matahari & angin secara langsung dipasang tegak
lurus pada dinding yang kuat.
 Tinggi bejana 1 m dari lantai.
17. BAROGRAPH

Alat pencatat tekanan udara secara otomatis.


Satuan Milibar(mb).
 Sensor menggunakan tabung hampa udara/ kotak logam.
 Bila tekanan atmosfer berubah volume kotak berubah, perubahan volume kotak
logam di hubungkan dengan tangki pena dan menggores di pias
18. Lightning Detector (LD2000)

Memonitor Intensitas Terjadinya Petir


19. Lightning Detector Vaisala (Streightening MFI – France)

Memonitor Intensitas Terjadinya Petir


Mencatat Kekuatan dan Intensitas terjadinya petir di Wilayah Jawa Tengah, program
Penguatan Kerjasama Peralatan BMKG dengan Meteo France International.
20. SYNERGIE (Streightening MFI – France)

Citra Satelite System


Di gunakan untuk menganalisa prakiraan cuaca regional/ Jawa Tengah, Karena bisa
menampilkan hasil citra satelit, sehingga bisa untuk membuat Analisa Cuaca untuk
jangka pendek (hingga 6 hari kedepan).
21. AWS (Automatic Weather Station)

Pengukuran Unsur Cuaca Otomatis


Untuk mengukur Suhu udara °C, Kelembaban Udara %, Tekanan Udara milibar (MB),
Arah angin Knots, Km/Jam, kecepatan angin Knots, Km/Jam, curah hujan (mm),
penyinaran matahari langley, suhu tanah °C.
Cara Kerja :
 Dari sensor tersebut , data disimpan didata logger dan disambung melalui
Komputer untuk melihat tampilan data yang ada.
22. VSAT – IP / CMSS Intranet (Very Small Aparture Terminal Internet)

Sarana Komunikasi Pengiriman / Pertukaran Data Internal BMKG


Menggunakan sistem komunikasi Satelit Palapa.
1. Untuk komunikasi pengiriman data pengamatan cuaca ke BMKG Pusat
2. Untuk mengambil produk CMSS (Computerized Message Switching System) dari
Jakarta yang berupa Citra Satelit Cuaca, Peta Angin, Peta Suhu laut dan produk
lainnya
Data CMSS dimanfaatkan untuk menganalisa tampilan prakiraan cuaca Regional Jawa
Tengah
23. RADAR CUACA (Baron Weather Radar)

Di gunakan untuk membantu menganalisa prakiraan cuaca regional / Jawa Tengah

Anda mungkin juga menyukai