Anda di halaman 1dari 41

PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA OP

POS HUJAN DAN KLIMATOLOGI

Oleh:
Drs. Petrus Syariman, MT
E-mail: petrussy@gmail.com
HP 08122112862; 081910389125

Kupang, 28 – 29 Juni 2019


REFERENSI KERJA

Prosedur dan Instruksi Kerja


Pemeliharaan Peralatan dan Pos Hidrologi

No . : QA/HDR/09/2009
SIKLUS HIDROLOGI
DEFINISI

 Hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer


menjadi butir air
 Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu di
wilayah tertentu yang relatif sempit dan dalam jangka
waktu yang singkat
 Meteorologi (ilmu cuaca) adalah ilmu pengetahuan yang
mengkaji peristiwa2 cuaca dalam waktu dan ruang yang
terbatas
 Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu
tahun, yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang
lama dan meliputi wilayah yang luas. Ilmu yang
mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi
10 m

10 m
Lokasi kurang
layak
WAKTU PENCATATAN
Pos hujan :
a) pos hujan biasa/manual, diukur dan dicatat oleh penjaga pos setiap hari
pada jam 07.00 pagi waktu setempat.
b) pos hujan otomatis/Automatic Rainfall Recorder (ARR), diambil dan
diganti kertas grafik oleh penjaga pos sesuai jenis alatnya yang
terpasang (setiap hari, mingguan atau bulanan)
c) pos hujan otomatis (logger),
diunduh (download) data digitalnya oleh petugas pengelola hidrologi
setiap 2 atau 3 bulan sekali bersamaan dengan melaksanakan kegiatan
inspeksi pos.
d) pos hujan otomatis (logger+GSM), dikumpulkan dan diatur data
digitalnya dari server data pengelola hidrologi oleh petugas pengolah
data setiap 1 bulan sekali.

Pos klimatologi
diukur dan dicatat oleh penjaga pos setiap hari pada jam 07.00 dan jam
17.00 waktu setempat tergantung dari alat yang diukur.
Peralatan Klimatologi
1. Radiasi Matahari (Actinograph)
2. Lamanya penyinaran matahari (Sun Shine
Recorder)
3. Suhu Udara (Thermometer Max, Min)
4. Kelembaban Udara (Thermohygrograph dan
Thermometer Bola Basah/Bola Kering)
5. Tekanan Udara (Barometer)
6. Penguapan (Evaporasi) – Panci Penguapan/ Pan
Evaporation – Pan A
7. Kecepatan Angin (Anemometer)
8. Curah Hujan (presipitasi)  Automatic
Rainfall Recorder
Alat Pencatat Radiasi Matahari

Radiasi matahari diukur


menggunakan alat Actinograph
dengan satuan Kalori/Cm2
Alat ini dilengkapi dengan jam
mekanik, kertas grafik serta
nivo
Operasi
 Radiasi matahari akan terjadi setelah matahari terbit/bersinar.
 Actinograph tidak dilengkapi alat ukur yang dapat dibaca secara manual maupun
digit/angka.
 Oleh karena itu, untuk menempatkan jarum/pena pada titik 0 (nol), penyetelan
dilakukan sebelum matahari terbit/pada saat matahari terbenam (pada malam hari).
 Untuk mengoperasikan Actinograph lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Alat sudah terpasang dengan baik sesuai standard yang berlaku
2. Set/stel alat pada malam hari untuk menempatkan pena pada titik 0 (nol)
3. Lakukan penggantian kertas setiap 7 hari/ 1 minggu sekali
4. Buka alat secara hati-hati
5. Periksa alat apakah bekerja dengan baik
6. Buka kertas grafik yang menempel pada drum
7. Pada saat pengambilan kertas grafik, catat tanggal dan waktu pengambilan
8. Pada saat penggantian kertas grafik, catat nama pos, tanggal dan waktu
pengambilan
9. Pasang kertas grafik baru pada drum
10. Apabila jam kendor maka putar pemutar jam secukupnya dan jangan terlalu keras
11. Apabila penggantian kertas grafik dilakukan pada siang hari dan matahari sudah
terbit, maka pena akan menunjukan pada angka berapa kalori yang terjadi, sehingga
tempatkan posisi pena pada angka yang ditunjuk
12. Alat ditutup kembali dan selesai
Pemeliharaan

1. Plat penangkap panas/ radiasi matahari harus


selalu bersih agar radiasi matahari dapat
terukur secara baik.
2. Silica gel / silicon harus selalu terpasang
3. Simpan dalam gudang/ lemari alat yang tidak
lembab
Lama Penyinaran Matahari
(Sunshine Recorder)

1. Lama Penyinaran Matahari diukur dengan


menggunakan alat Campbell Stoke Recorder biasanya
dengan satuan jam/%.
2. Alat ini terdiri dari bola pejal terbuat dari bahan
gelas dengan diameter 4 inchi yang dipasang pada
dudukannya dan diatur sedemikian rupa sehingga
sinar matahari dapat ditangkap dan dipancarkan
kembali secara fokus dan tajam pada kartu perekam
lamanya penyinaran matahari.
3. Perhatikan letak lintang lokasi pos klimatologi
(Lintang Utara/Lintang Selatan). Gunakan GPS
Untuk merekam lamanya
penyinaran matahari digunakan 3
(tiga) Tipe kartu sebagai berikut :
 Type SO – 40 U (1400 – 40S)
kartu dengan bentuk lengkung
panjang yang digunakan pada
periode tanggal 15 April s/d
tanggal 31 Agustus.

 Type SO – 40 F (1400 – 40 FH)


kartu dengan bentuk lurus yang
digunakan pada periode tanggal
1 Maret s/d 14 April dan 1
September s/d 14 Oktober.

 Type SO – 40 W (1400 – 40 W)
kartu dengan bentuk lengkung
pendek yang digunakan pada
periode tanggal15 Oktober s/d
tanggal 28/29 Pebruari.
231/20 LU

231/20 LS
231/20 LU

231/20 LS
Operasi
1. Penggantian kartu dilakukan setiap hari sebelum
matahari terbit
2. Buka kartu yang sudah ada bekas pembakaran
3. Tulis tanggal dan jam pada kartu yang akan
dipasang
4. Pasang kartu sesuai dengan tanggal pemasangan
seperti ketentuan di atas
Catatan :
Untuk beberapa tempat di Indonesia seperti Medan, Padang,
Makassar, Manado dan Merauke sudah mempunyai data pengamatan
terbit dan terbenam matahari. Oleh karena itu, untuk daerah yang
berdekatan dengan lokasi kota-kota tersebut satuan lamanya
penyinaran adalah menggunakan % bukan jam. Untuk kota-kota selain
kota tersebut dihitung dengan menggunakan tabel
Pemeliharaan

Pemeliharaan alat ini sangat mudah,


yaitu hanya membersihkan seluruh alat,
terutama bola kaca agar selalu bersih
dan tidak ada debu yang menempel
supaya sinar matahari dapat tertangkap
dan terukur dengan baik
Sangkar meteo

Merupakan rumah yang 




terbuat dari kayu dicat putih






dan digunakan untuk
menyimpan sebagian
peralatan klimatologi seperti:



 Thermometer Maximum
 Termometer Minimum
 Termometer Bola Kering
 Termometer Bola Basah
 Thermohygrograph



 Barograph 

 






 



 

Pengamatan Suhu dan Kelembaban Udara

Peralatan:
Pengamatan suhu udara dilakukan dengan
menggunakan thermometer maksimum dan
minimum
Pengamatan kelembaban dilakukan dengan
menggunakan thermometer bala basah
dan thermometer bola kering.
Pengamatan suhu dan kelembaban secara
bersamaan dilakukan juga dengan
menggunakan thermohygrograph
Cara kerja dan pemeliharaan

 Thermometer maksimum
digunakan untuk mengukur suhu maksimum yang terdiri dari
cairan air raksa yang berada di dalam gelas thermometer
dengan penyempitan pada bagian bawah pipa kapiler tepat
pada bejana air raksa. Cara kerja thermometer maksimum ini
adalah jika suhu udara naik maka air raksa di dalam bola akan
memenuhi pipa dan keluar dari bagian penyempitan ke pipa
kapiler. Jika suhu udara turun air raksa yang sudah berada
pada pipa kapiler dalam posisi tetap disebabkan adanya
penyempitan pipa kapiler yang menahan air raksa turun dan
ujung dari air raksa menunjukan suhu maksimum yang terjadi
pada hari itu

Spesifikasi dari thermometer maksimum :


 Range ukur : -30oC – +50oC
 Ketelitian ukur : 0,5o
 Panjang Alat : ± 290 mm
 Diameter Alat : ± 180 mm
 Thermometer minimum
digunakan untuk mengukur suhu minimum, thermometer ini terdiri
dari tabung berskala dan cairan alkohol yang tersimpan dalam
suatu bejana berbentuk garpu yang terletak pada bagian bawah
tabung. Pada kondisi awal pada saat alat dipasang, alkohol tersebar
pada seluruh tabung, setelah temperatur turun, maka alkohol akan
mengalir dan masuk ke dalam bejana. Alkohol akan terus turun
hingga temperatur minimum, dan apabila temperatur naik, maka
alkohol akan tetap pada posisi temperatur minimum, sehingga angka
yang terbaca pada thermometer menunjukkan temperatur/ suhu
minimum yang terjadi pada hari itu.

Spesifikasi dari thermometer minimum :


 Range ukur : -40oC – +40oC
 Ketelitian ukur : 0,5o
 Panjang Alat : ± 290 mm
 Diameter Alat : ± 180 mm

alat ini dibaca secara manual oleh pengamat di lapangan setiap hari
pada jam 07.00.
Cara pengoperasian dan pengukuran

1. Baca dan catat suhu minimum pada thermometer


minimum dan suhu maksimum pada thermometer
maksimum
2. Ambil thermometer maksimum dan minimum satu
persatu dan goyangkan secara hati-hati satu persatu,
agar air raksa yang ada kembali ke tabung yang ada di
bagian bawah thermometer
3. Pasangkan kembali kedua thermometer pada
tempatnya
4. Selesai
Suhu Rata2 = (Tmax + Tmin)/2
Thermometer Bola Basah dan Bola Kering

 Untuk mengukur kelembaban udara secara manual


digunakan alat yang terdiri dari 2 buah thermometer
yaitu termometer bola kering dan termometer bola
basah yang terpasang pada alat Psychrometer
Standar. Pembacaan thermometer dilakukan secara
manual oleh pengamat di lapangan 1 hari 1 x bersamaan
dengan thermometer maksimum dan thermometer
minimum, kelembaban diperoleh dengan cara mencari
selisih antara pembacaan pada thermometer bola
basah dan bola kering, kemudian dilihat pada tabel
depresi berapa % besarnya kelembaban udara
Psychrometer Standard
Operasi
 Baca dan catat suhu yang
terdapat pada thermometer
bola basah dan bola kering
 Periksa dan pertahankan agar
ujung dari thermometer bola
basah tetap dalam keadaan
basah
 Putar psychrometer dengan
memutar putaran agar kedua
thermometer tersebut
bergetar, untuk
mengembalikan air raksa ke
tabung pada ujung
thermometer
 Selesai
Thermohygrograph
Alat lain yang tersimpan dalam sangkar meteo
adalah Thermohygrograph. Alat ini mencatat
secara otomatis suhu dan kelembaban udara
secara simultan. Thermohygrograph dilengkapi
dengan jam mekanik dan kertas grafik untuk
mencatat perubahan suhu dan kelembaban udara
yang terjadi
Operasi

Data temperatur dan kelembaban udara tergambar dalam satu lembar kertas
grafik, namun kedua grafik tersebut terpisah. Pengoperasiannya adalah sebgai
berikut:
1. Buka alat secara hati-hati
2. Catat Suhu dan kelembaban yang terdapat pada grafik
3. Catat tanggal dan waktu pengambilan
4. Ambil kertas grafik pada alat dan ganti dengan kertas grafik yang baru
5. Untuk kertas grafik baru :
i. Pasang kertas grafik yang baru yang telah diisi Nama
Tempat/Pos/Stasiun, Tanggal, Jam, Suhu dan Kelembaban Udara
ii. Pembacaan Suhu dan Kelembaban sesuai dengan hasil pengukuran secara
manual dengan menggunakan thermometer maksimum minimum untuk
temperatur, dan thermometer bola basah bola kering untuk kelembaban
iii. Seting/penyetelan biasanya dilakukan pada saat pertama kali
pemasangan sehingga pengamat hanya mencatat suhu dan kelembaban
yang ada pada grafik serta mengganti kertas grafik
iv. Apabila jam kendor maka putar jam dengan alat pemutar yang ada
secara hati-hati
v. Tutup kembali alat dan selesai
Contoh Grafik Thermohygrograph
Tekanan Udara

Tekanan udara diukur dengan menggunakan alat


barograph, alat ini mencatat tekanan udara yang terjadi
secara otomatis
Barograph dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut:
 Jam mekanik yang memutar tabung/tromol,
 Tromol/tabung/drum yang berfungsi untuk
menempelkan kertas grafik
 Kertas grafik untuk merekam perubahan tekanan
udara yang terjadi.
 Pena lengkap dengan tinta yang digerakan oleh
lempengan per/pegas
 Per/pegas yang akan menyusut dan mengembang sesuai
dengan perubahan kelembaban yang terjadi
Operasi
• Buka alat secara hati-hati
• Catat tekanan udara yang terdapat pada
grafik
• Catat tanggal dan waktu pengambilan
• Ambil kertas grafik pada alat dan ganti
dengan kertas grafik yang baru
• Untuk kertas grafik baru, pasang kertas
grafik yang baru yang telah diisi tanggal,
jam dan tekanan udara
• Apabila jam kendor, maka putar jam dengan
alat pemutar yang ada secara hati-hati
• Tutup kembali alat dan selesai
Penguapan (Evaporasi)

 Untuk mengukur penguapan (evaporasi)


pada pos klimatologi digunakan panci
penguapan Type A (Pan “A”) berupa panci
dengan ukuran diameter 1,20 m yang
terbuat dari plat baja dicat warna perak
yang diletakkan pada penyangga kayu di
atas tanah yang ditinggikan sedemikian
rupa sehingga tidak mengganggu sirkulasi
udara di bawah panci
Di dalam pan “A” tersebut
terdapat kelengkapan sebagai
berikut :

 Thermometer Apung Untuk


mencatat suhu air pada panci

 Tabung Penenang untuk


mengurangi riak air pada panci

 Mikrometer untuk mengukur


penguapan yang terjadi.
Perhitungan/pengukuran penguapan

Prinsip perhitungan penguapan adalah:

ΔS = I – O  O = I – ΔS
O = besarnya penguapan (mm/hari)
I = Air yang masuk (hujan)
ΔS = selisih pembacaan antara kemarin dan
sekarang
Kecepatan Angin
1. Kecepatan angin diukur
dengan menggunakan alat
Anemometer yang dipasang
dengan menggunakan tiang
besi dengan ketinggian 2 m
dari permukaan tanah.
2. Anemometer dilengkapi
dengan baling-baling
berbentuk mangkok dan
terdapat counter yang
berfungsi untuk mencatat
putaran baling-baling akibat
dari tiupan angin
Curah Hujan (presipitasi)

Alat pengukur curah hujan ada 2 macam:


 Manual Rain Gauge (MRG), luas orifice Ø 100 Cm2, Ø
200 Cm2
 Automatic Rainfall Recorder (ARR): Syphon, Tipping
Bucket
 ARR maupun MRG dipasang pada ketinggian 1,2 m dari
permukaan tanah

Perlengkapan yang harus terdapat pada pos ARR adalah


sebagai berikut :
 Jam Mekanik
 Drum/tromol/tabung
 Syphon/bucket, tergantung dari tipe alat
 Pelampung pada alat tipe syphon
MRG Luas permukaan 100 Cm2 MRG Luas permukaan 200 Cm2

Gelas Ukur luas permukaan


100 dan 200Cm2
Jam ARR

ARR Type Siphon Siphon dan Pelampung


Grafik ARR SesaOt

Inventori Data:
• Grafik Nov. 2008:
baik, tapi belum
sampai 10 mm
sudah tumpah.
• Nol-nya agak turun
sedikit.
 Siphon diset lagi dengan Kondisi Pos: • Tabel data berisi
dinaikkan.
 Membaca data dengan teliti • Penyetelan shypon hasil bacaan grafik
sesuai tinggi tumpahya. (pipa kaca) kurang data oleh penjaga
tinggi. pos.
JENIS & PENYAMPAIAN LAPORAN

Jenis pelaporan yang disampaikan dari penjaga pos kepada instansi


pengelola hidrologi, meliputi:
a. Hasil pengisian formulir/blangko pencatatan data
b. Hasil pengisian kondisi peralatan.
c. Hasil pengisian formulir/blangko absensi atau catatan harian
penjaga pos.
d. Hasil pengisian formulir/blangko catatan kejadian penting.
e. Hasil pengisian formulir/blangko rehabilitasi pos.
f. Hasil pengisian formulir/buku tamu.

Penyampaian laporan
Laporan disampaikan secara rutin oleh penjaga pos kepada
pengelola hidrologi maksimal 3 (tiga) bulan sekali dapat melalui pos
atau diambil oleh petugas dari pengelola hidrologi bersamaan
dengan kegiatan inspeksi pos/pengukuran aliran.

Anda mungkin juga menyukai