Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KLIMATOLOGI PERTANIAN

Disusun Oleh:

Nama : Ardian Wahyu Febianto


NIM : 2019/20926/BP
Kelas : SPKS D
Jurusan : Budidaya Pertanian
Acara 1 : Pengenalan Stasiun Meteorologi dan
..Peralatannya
Co. Ass : Barkah Imam Santoso

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2020
I. ACARA : Pengenalan Stasiun Meteorologi dan Peralatannya
II. TANGGAL : 25 Februari 2020
III. TUJUAN :
1. Mengenal Stasiun meteorologi pertanian dan alat-alat pengukur anasir
cuaca yang biasa digunakan dalam bidang meteorologi pertanian.
2. Mempelajari prinsip kerja, cara penggunaan alat, serta macam data dan
kualitas data yang dihasilkan dari suatu alat pengukur anasir cuaca.
IV. HASIL PENGAMATAN

A.Curah Hujan Alat Pengukur

1. Ombrometer tipe observatorium


a. Mulut penakar seluas 100 cm²
b. Corong sempit
c. Tabung penampung dengan
kapasitas setara 300-500
mm CH
d. Kran

Satuan alat : mm
Satuan pengukuran : mm
Ketelitian alat : 0,5 mm
Prinsip kerja : Penampung curah hujan
Cara pemasangan :
1. Alat diletakkan di lapangan terbuka dengan jarak terhadap pohon atau
bangunan terdekat sekurang-kurangnya sama dengan tinggi pohon
atau bangunan tersebut.
2. Permukaan mulut corong harus benar-benar horizontal dan dipasang
pada ketinggian 120 cm dari permukaan tanah.
Cara pengamatan :
Pengamatan dilakukan setiap pukul 07.00 pagi.
a. Data curah hujan harian didapat dengan jalan kran dibuka dan
airnya ditampung dalam gelas penakar yang bersatuan mm tinggi
air.
b. Ketelitian pengamatan sampai 0,2 mm.
c. Hujan kurang dari 0,5 mm dianggap tiak ada meskipun dicatat.
d. Jika gelas penakar penuh, pengukur dapat dilakukan dengan
mengukur volume air yang diukur dengan gelas ukur biasa, karena
luas penampung curah hujan 100 cm2 sehingga setiap volume 10
cm2 berarti sama dengan 1 mm tingi muka air.
2.Ombrograf
a. Mulut penakar
b. Corong sempit
c. Tabung penampung I
d.Tabung penampung utama
e.Saluran pembuangan air
f. Silinder kertas grafik
g. Pelampung

Satuan Alat : mm
Satuan Pengukuran : mm
Ketelitian Alat : 2 mm
Prinsip kerja : Dengan sistem pelampung
Cara pemasangan :
a. Syarat penempatan alat seperti Ombrograf
b. Alat pemasangan diatas permukaan tanah dengan tinggi
permukaan mulut corong 400 cm dari permukaan tanah.
Cara pengamatan :
a. Kertas grafik dipasang pada silinder yang berputar teratur secara
otomatis.
b. Penggantian kertas grafik dilakukan 1 minggu sekali.
c. Pencatatan curah hujan bersifat komulatif, dengan kapasitas
maksimum penampungan 600 mm (satuan pencatatan dalam mm).
d. Banyaknya curah hujan dan terjadinya hujan (wajktu dan
intensitas) dapat dibaca dari kertas grafik.

B. Alat Pengukur Kelembaban Nisbi Udara

3.Psikrometer Sangkar
a. Statif
b. Termometer bola basah
c. Termometer bola kering
d. Kain kasa yang dibasahi
e. Bejana tempat air

Satuan Alat : ºC
Satuan Pengukuran :%
Ketelitian Alat : 0,50C
Prinsip kerja : Berdasarkan hukum Termodinamika
Cara pemasangan :
a. Psikrometer dipasang dalam sangkar meteo.
b. Kain kasa pada termometer bola basah harus dijaga tetap bersih
dan selalu terbasahi secara kapilaritas.
Cara pengamatan :
a. Pengamatan dilakukan tiga kali dalam sehari, pada pukul 07.00,
13.00, atau 14.00 dan pukul 18.00
b. Mula-mula dilakukan pembacaan suhu termometer bola basah
(TBB) kemudian termometer bola kering (TBK).
c. Pembacaan dilakukan sampai ketelitian 0,10 C. kelembaban nisbi
suatu saat dicari dalam tabel, berdasarkan nilai selisih suhu pada
TBK dan TBB
4.Sling Psikometer
Keterangan Gambar :
a. Termometer bola basah
b. Termometer bola kering
c. Pegangan

Satuan Alat : ºC
Satuan Pengukuran :%
Ketelitian Alat : 0,2ºC
Prinsip kerja : Berdasarkan hukum Termodinamika
Cara pemasangan : Portable
Cara Pegamatan :
a. Sebelum digunakan, kain kassa pada TBB ditetesi dengan air.
b. Selanjutnya Sling Psikometer diputar ± 33 kali dengan kecepatan 4
putaran/detik atau lebih kurang sama dengan kecepatan angin 2,5
m/detik.

5.Psikrometer Tipe Asman


a. Termometer bola basah
b. Termometer bola kering
c. Kipas
d. Sekrup pemutar pegas
e. Saluran angin

Satuan Alat : ºC
Satuan Pengukuran :%
Ketelitian Alat : 0,2ºC
Prinsip Kerja : Berdasarkan sistem termodinamika.
Cara pemasangan : Portable
Cara pengamatan :
a. Sebelum dipakai, kain kassa pada TBB ditetesi dengan air.
b. Pegas kipas diputar, sehingga kipas akan mengalirkan udara dengan
kecepatan ± 5 m/detik pada bagian reservoir termometernya.
c. Setelah suhu termometer konstan dilakukan pembacaan seperti pada
Psikrometer Sangkar.

6.Higrograf
a. Rambut
b. Sistem tuas
c. Pena / penera grafik
d. Silinder kertas grafik

Satuan Alat :%
Satuan Pengukuran :%
Ketelitian Alat : 0,1 %
Prinsip kerja : Berdasarkan sifat kembang kerut benda
Higrokopis.
Cara pemasangan : Dipasang pada sangkar meteo.
Cara pengamatan :
a. Dipasang kertas grafik pada silinder yang dapat berputar secara
otomatis.
b. Penggantian kertas grafik diakukan sekali dalam seminggu.
c. Kelembaban nisbi udara dalam satuan persen (%) dapat dibaca pada
kertas grafik.
d. Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui ayunan kelembaban nisbi
udara selama satu minggu.
C. Alat Pengukur Suhu Udara

7.Termometer Biasa

Keterangan Gambar :

a. Reservoir
b.Pipa kapiler berisi raksa atau
alkohol

Satuan Alat : ºC
Satuan Pengukuran : ºC
Ketelitian Alat : 0,5ºC
Prinsip kerja : Muai ruang zat cair (air raksa)
Cara pemasangan :Dipasang sekaligus sebagai termometer
bola kering pada psikrometer sangkar.
Cara pengamatan :
a. Suhu udara dapat dibaca pada skala termometer dengan ketelitian
pembacaan 0,10 C.
b. Mata pengamatn harus tegak lurus terhadap kolom air raksa.
c. Pengamatan dilakukan tiga hari sekali, pada pukul 07.00, 13.00 dan
18.00
8.Termometer Maksimum
a. Reservoir
b. Celah Sempit
c. Pipa kapiler berisi raksa

Satuan Alat : ºC
Satuan Pengukuran : ºC
Ketelitian Alat : 0,25ºC
Prinsip kerja : Muai ruang zat cair.
Cara pemasangan :
Alat dipasang pada sangkar meteo dan dipasang miring kurang lebih
20C terhadap sumbu horizontal, dengan bagian reservoir lebih rendah.
Cara pengamatan :
a. Suhu maksimum dapat dibaca tepat pada permukaan kolom air
raksa.
b. Setelah pengamatan, alat dipasang pada posisi bagian reservoir
disebelah luar dan dikibaskan sampai tidak terdapat pemutuan
kolom air raksa pada celah sempit dan dipasang untuk pengamatan
hasil selanjunya.
c. Pengamatan dilakukan sore hari pada ukul 16.00
9. Termometer Minimum
a. Reservoir
b. Indeks suhu minimum
c.Pipa kapiler berisi alkohol

Satuan Alat : ºC
Satuan Pengukuran : ºC
Ketelitian Alat : 0,25ºC
Prinsip kerja : Muai ruang alkohol yang dimodifikasi
dengan adanya indeks.
Cara pemasangan : Alat dipasang pada sangkar meteo dengan
kedudukan yang harus benar-benar datar.
Cara pengamatan :
a. Suhu udara minimum dapatdiketahui dengan membaca tepat pada
skala yang ditunjuk oleh ujung indeks yang berdekatan dengan
ujung kolom alkohol.
b. Ujung kolom alkohol menunjukkan kepada suhu udara sesaat.
c. Pengamatan dilakukan sore hari pada pukul 16.00
d. Setelah pengamatan, indeks harus dikembalikan tepat pada ujung
kolom alkohol, untuk pengamatan hari selanjutnya.
10. Termometer Maksimum – Minimum Six-Bellani
Keterangan Gambar :
a. Reservoir
b. Pipa kapiler (suhu max).
c. Pipa kapiler berisi (suhu
min)
d. Indeks suhu maksimum
e. Indeks suhu minimum
e. Tombol pengembali indeks
Satuan Alat : ºC
Satuan Pengukuran : ºC
Ketelitian Alat : 1ºC
Prinsip kerja : Muai ruang zat cair.
Cara pemasangan : Alat dipasang pada sangkar meteo dengan
posisi tegak.
Cara pengamatan :
a. Suhu maksimum dan minimum dibaca pada ujung bawah indeks.
b. Indeks bagian kanan menunjukkan suhu maksimum , indeks bagian
kiri menunjukkan suhu minimum.
c. Pengamatan dilakukan sore hari pada pukul 16.00
d. Setelah pengamatan, untuk pengamatan hari selanjutnya tombol
kemudi ditekan sedemikian sehingga ujung bawah indeks terhimpit
dengan permukaan kolom air raksa.
D. Alat Pengukur Suhu dan Kelembaban Nisbi Udara

11. Termohigrometer
a. Spiral Dwi Logam / Bimetal
b. Spiral benda higrokopis
c. Jarum skala suhu (biru)
d. Jarum skala kelembaban
(merah)
e. Ventilasi

Satuan alat : ºC dan %


Satuan pengukuran : ºC dan %
Ketelitian alat : 5ºC dan 1%
Prinsip kerja : Muai dwi logam dan higrokopis rambut.
Cara pemasangan :Portable ataupun dipasang pada sangkar
meteo.
Cara pengamatan :
a. Saat pengamatan alat harus terlindung dari pengaruh sinar matahari
secara langsung dan tetesan air hujan.
b. Suhu udara (0 C) dan kelembaban (%) dibaca langsung pada alat.
12. Termohigrograf
a. Lempeng dwi logam/bimetal
b. Rambut
c. Sistem tuas higrograf
d. Sistem tuas termohigrograf
e. Pena
f. Silinder kertas grafik

Satuan Alat : ºC dan %


Satuan Pengukuran : ºC dan %
Ketelitian Alat : 10 C dan 1%
Prinsip kerja : Muai dwi logam dan higroskopis rambut.
Cara pemasangan : Alat bersifat portable, alat ini diletakkan
pada sangkar meteo.
Cara pengamatan :
a. Dipasang kertas grafik pada silinder yang dapat berputar secara
otomatis.
b. Kertas grafik diganti setiap minggu.
c. Kelembaban njsbi (%) dan temperatur (0C) suatu saat dan
ayunannya dapat dibaca pada kertas grafik.
E. Alat Pengukur Suhu Tanah

13. Termometer Permukaan Tanah


a. Termometer zat cair
b. Rerservoir
c. Statif kaki tiga
d. Tabung pelindung reservoir
ventilasi
Satuan Alat : ºF
Satuan Pengukuran : ºC
Ketelitian Alat : 1ºF
Prinsip kerja : Memuai zat cair.
Cara pemasangan :Alat bersifat portable, alat diletakkan diatas
permukaan tanah.
Cara pengamatan :
Setelah stabil suhu dibaca langsung pada skala yang ditunjukkan.
Pada saat pencatatan suhu tanah harian juga seperti cara pencatatan
pada suhu udara harian.

14. Termometer Selubung Kayu ( Jeluk 0-10 cm )


Keterangan Gambar :
a. Ujung sensor
b. Termometer zat cair
c. Pegangan tangan
d. Selubung kayu

Satuan Alat :F
Satuan Pengukuran : ºC
Ketelitian Alat :1F
Prinsip kerja : Memuai zat cair.
Cara pemasangan :Alat bersifat portable, bagian ujung
ditancapkan kedalam tanah sesuai dengan jeluk yang akan diamati.
Cara pengamatan :Setelah stabil, suhu tanah diamati dengan
membaca skala yang ditunjuk.
15. Termometer Tanah Tipe Bengkok ( Jeluk 20 cm )
Keterangan Gambar :
a. Reservoir
b. Pipa kapiler berisi raksa

Satuan Alat : ºC
Satuan Pengukuran : ºC
Ketelitian Alat : 0,1ºC
Prinsip kerja : muai ruang zat cair (Air raksa).
Cara pemasangan :
a. Dibuat lubang pada tanah dengan jeluk tertentu dengan bor.
b. Bagian reservoir thermometer dimasukkan lubang kemudian
ditimbun kembali dengan tanah bekas galian.
Cara pengamatan : Setelah stabil suhu dibaca langsung pada skala
yang ditunjukkan. Pada saat pencatatan suhu tanah harian juga seperti
cara pencatatan pada suhu udara harian.
16. Termometer Tanah Tipe Simons
a. Pipa pelindung termometer
b. Bagian sensor
c. Termometer zat cair
d. Reservoir
e. Rantai

Satuan Alat : ºC
Satuan Pengukuran : ºC
Ketelitian Alat : 0,5ºC
Prinsip kerja : Pemuaian air raksa
Cara Pemasangan :
a. Dibuat lubang pada tanah dengan jeluk tertentu denganbor.
b. Bagian reservoir termometer dimasukkan lubang kemudian
ditimbun kembali dengan tanah bekas galian.
Cara pengamatan :
a. Termometer diangkat dari selubung bagian pelindung, suhu tanah
dapat dibaca langsung pada skala yang ditunjuk.
b. Pembacaan harus dilakukan dengan cepat.
17. Stik Termometer ( Jeluk 100 cm )
a. Tangkai pemutar
b. Jarum penunjuk suhu
c. Tabung bejana berisi spiral
logam sebagai penghantar
d. Ujung peka

Satuan Alat : ºC
Satuan Pengukuran : ºC
Ketelitian Alat : 1ºC
Prinsip kerja : Muai zat cair bertekanan tinggi pada
..tabung bejana.
Cara pemasangan : Alat dimasukkan ke dalam tanah dan
ditekan menurut jeluk yang kita inginkan dengan cara memutar
pegangannya.
Cara pengamatan : Setelah jarum penunjuk konstan, suhu
dapat dibaca pada skala yang ditunjuk.
18. Termometer Maksimum – Minimum Tanah
a. Bagian sensor
b. Pipa berisi zat cair (air raksa)
c. Jarum suhu sesaat (hitam)
d. Jarum suhu maks (hijau)
e. Jarum suhu min (merah)

Satuan Alat : ºC
Satuan Pengukuran : ºC
Ketelitian Alat : 0,5ºC
Prinsip kerja : Pemuaian air raksa pada tabung Bourdan.
Cara pemasangan : Alat portable, bagian sensor dibenamkan
dalam tanah sampai kedalaman 20 cm dan dibiarkan selama periode
pengamatan.
Cara pengamatan:
a. Sebelum ketiga jarum penunjuk dibuat saling berhimpit dengan
memutar sekrup.
b. Pada saat pembacaan
1. Jarum merah akan menunjukkan suhu maksimum.
2. Jarum hijau akan menunjukkan suhu minimum.
3. Jarum hitam akan menunjukkan suhu sesaat.
F. Alat Pengukur Suhu Permukaan Air.

19. Termometer Maksimum – Minimum Permukaan Air.


a. Reservoir
b. Pipa kapiler (suhu max).
c. Pipa kapiler (suhu min)
d. Indeks suhu maksimum
e. Indeks suhu minimum
f. Pelindung reservoir
g. Pelampung

Satuan Alat : ºC
Satuan Pengukuran : ºC
Ketelitian Alat : 0,5ºC
Prinsip kerja : Berdasarkan muai ruang zat cair.
Cara pemasangan : Alat diletakkan terapung pada permukaan
air (biasanya pada panci evaporasi kelas A) dengan kedudukan
horisontal.
Cara pengamatan :
a. Suhu maksimum dan minimum dibaca pada ujung bawah indeks.
b. Indeks bagian kanan menunjukkan suhu maksimum, indeks bagian
kiri menunjukkan suhu minimum.
c. Pengamatan dilakukan pada sore hari ada pukul 16.00
d. Setelah pengamatan, untuk pengamatan hari selanjutnya tombol
kemudi ditekan sedemikian sehingga ujung bawah indeks
berhimpit dengam permukaan bawah kolom air raksa.
G. Alat Pengukur Panjang Penyinaran Sinar Matahari

20. Solarimeter Tipe Jordan


a. Silinder setengah lingkaran
b. Celah sempit
c. Pelindung celah sempit
d. Sekrup pengatur kemiringan

Satuan Alat : jam


Satuan Pengukuran :%
Ketelitian Alat : 0,5 jam
Prinsip kerja : Reaksi fotokremis
Cara pemasangan :
a. Alat dipasang pada tempat terbuka, alat ditempatkan pada beton
yang agak tinggi sedemikian rupa sehingga dalam keadaan normal,
sensor dapat menangkap sinar matahari pada ketinggian 30 diatas
horizontal
b. Solarimeter dipasang sedemikian rupa sehingga:
1. Arah U-S dari alat sesuai dengan U-S dari tempat pemasangan.
2. Tutup kotak menghadap khatulistiwa.
3. Alat dipasang dengan kemiringan ke arah khatulistiwa terhadap
sumbu horizontal sebesar derajad lintang tempat pemasangan.
Cara pengamatan :
a. Persiapan kertas pias
1. Kertas pias dicelupkan/dilapisi dengan larutan kalium
ferrosianida atau ferroamonium sitrat dengan kepekaan baku,
disesuaikan dengan kepekaan kertas pias terhadap intensitas
sinar matahari.
2. Sebelum digunakan kertas pias harus disimpan rapat/tidak
bereaksi dengan sinar.
b. Dua buah kertas pias dipasang pada masing-masing tabung dan
diganti setiap sore hari pada pukul 18.00
c. Noda yang terjadi pada kertas pias (dicelupkan dahulu dalam
aquades segera setelah digunakan), diukur panjangnya dalam
ssatuan jam, ini merupakan nilai PP actual.
21. Solarimeter Tipe Combell – Stokes
a.Lensa bola kaca pejal, r =7,3
b.Busur pemegang bola kaca pejal
c.Sekrup pengunci kedudukan
lensa
d.Sekrup pengatur kemiringan
e.Mangkuk tempat kerja pias

Satuan Alat : jam


Satuan Pengukuran :%
Ketelitian Alat : 0,5 jam
Prinsip kerja alat : Pemfokusan sinar matahari.
Cara pemasangan :
a. Syarat pemasangan sama seperti pada tipe Yordan .
b. Pemasangan alat sedemikian rupa sehingga:
1. Mangkuk tempat pemasangan kertas pias harus menunjuk arah
timur barat.
2. Bagian bawah alat harus benar-benar datar (diatur dengan
leveling).
3. Lensa bola bersama dengan tempat kertas pias dimiringkan
sesuai dengan letak lintang tempat pengamatan.
Cara pengamatan :
a. Kertas pias dipasang dan diganti tiap sore hari pada pukul 18.00
b. Kertas pias yang digunakan ada 3 macam yaitu bentuk lurus,
bengkok panjang dan bengkok pendek.
c. Jadwal masing-masing bentuk kertas pias tergantung letak
pengamatan dan kedudukan matahari terhadap tempat tersebut.
d. Pengukuran panjang penyinaran actual dilakukan dengan ketelitian
0,1 jam dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Noda langsung bundar dihitung 1/2 panjang garis tengah noda.
2. Noda berbentuk titik, setiap 2 atau 3 titik dihitung 0,1 jam.
3. Noda berbentuk garis berlubang dihitung dikurangi 0,1 jam
setiap pemutusan.
4. Noda berbentuk garis tidak berlubang, tidak perlu dokoreksi
H .Alat Pengukur Intensitas Penyinaran Sinar Matahari

22. Aktinograf Dwi Logam


a. Lempeng logam warna putih
b. Lempeng logam warna hitam
c. Lembar kaca pyrex
d. Pena / penera grafik
e. Silinder kertas grafik

Satuan Alat : cm²


Satuan Pengukuran : kal/cm² per hari
Ketelitian Alat : 1 cm²
Prinsip kerja : Berdasarkan perbedaaan muai antara
..lempeng logam hitam dengan lempeng
..logam putih.
Cara pemasangan : Alat dipasang pada tempat terbuka diatas tiang
beton yang kuat dan bagian atas dibuat sedemikian rupa sehingga selain
matahari berada 15 derajat diatas horizon bumi, sinar harus bebas
mencapai sensor.
Cara pengamatan :
d. Kertas grafik dipasang dan diganti setiap sore hari pada pukul
18.00
e. Dari grafik yang tergambar diukur luasan dibawah grafik tersebut
dengan alat planimeter. Dari luasan terukur disertakan terhadap
satuan kalori/cm2/hari
23. Lux Meter
a. Tombol range
b. Tombol power
c. Layar panel
d. Tempat baterai
e. Sensor cahaya
f.Kabel penghubung panel

Satuan Alat : lux


Satuan Pengukuran : lux
Ketelitian Alat : 2.000 lux,20.000 lux,atau 50.000 lux
Prinsip kerja : Pengukura range. Sensor dengan sel foto
dan layar panel.Sensor tersebut diletakkan
pada sumber cahaya yang akan diukur
intensitasnya.
Cara menggunakan Lux Meter :
1.Geser tombol “off/on” kea rah On.
2.Pilih kisaran range yang akan diukur 2.000 lux,20.000 lux,50.000 lux)
pada tombol range.
3.Arahkan sensor cahaya dengan menggunak tangan pada permukaan
daerah yang akan diukur kuat penerangnnya.
4.Lihat hasil pengukuran pada layar panel.
Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan alat ini adalah alat
sensornya,karena sensornyalah yang akan mengukur kekuatan
penerangan suatu cahaya.Oleh karena itu sensor harus ditempatkan
pada dearah yang akan diukur tingkat kekuatan cahayanya
(iluminasi)secara tepat agar hasil yang ditampilkan pun akurat.
I. Alat Pengukur Kecepatan Angin
24. Cup Anemometer
a. Mangkok anemo
b. Pencatat jarak
c. Tiang penyangga

Satuan Alat : km
Satuan Pengukuran : km/jam
Ketelitian Alat : 1 km
Prinsip kerja : Berdasarkan sistem meksnik gerak.
Cara pemasangan :
a. Alat dipasang pada tiang/menara dengan ketinggian 0,5 m , 2 m
atau 10 m sesuai dengan masing-masing penggunaan.
b. Pemasangan harus pada tempat terbuka, jarak benda terdekat paling
sedikit 10 kali tinggi benda tersebut.
Cara pengamatan :
a. Tiap pagi hari puukul 07.00 dibaca angka pada alat penncatat
b. Rata-rata kecepatan angin dapat dihitung dari besarnya selisih
pembacaan hari II dengan pembacaan I (jarak tempuh angin) dibagi
dengan waktu antara perbedaan pengalaman tersebut (periode 1
hari : 24 jam)
25. Hand Anemometer
a. Mangkok anemometer
b. Speed meter
c. Skala beauford
d. Tangkai pegangan tangan

Satuan Alat : m/s


Satuan Pengukuran : m/s
Ketelitian Alat : 1 m/s
Prinsip kerja : Sistem GGL induksi (seperti sistem
..dinamo)
Cara pemasangan : Portable
Cara pengamatan :
a. Kecepatan angin sesaat dapat diketahui dengan membaca langsung
pada pencatat.
b. Satuan alat dalam meter/detik atau skala Beaufort.

26. Biram Anemometer


a. Kipas anemo
b. Jarum pencatat jarak /100 m
c.Jarum pencatat jarak /1000
m
d. Pengunci
Satuan Alat :m
Satuan Pengukuran : m/s
Ketelitian Alat : 0,5 m
Prinsip kerja : Sistem mekanik
Cara pemasangan : Portable
Cara pengamatan :
a. Umumnya alat digunakan untuk pengukuran, rata-rata kecepatan
angin pada periode pendek, satuan dalam m/detik.
b. Cara pengukuran seperti pada cup anemometer

J. Alat Pengukur Evaporasi

27. Piche Evaporimeter


a.Tabung kaca tempat air yang
berskala dalam satuan mm.
b.Kawat penjepit tempat
meletakkan kertas berpori.
c. Penggantung

Satuan Alat : ml
Satuan Pengukuran : mm
Ketelitian Alat : 0,1 ml
Prinsip kerja : Permukaan selisih tinggi permukaan air.
Cara pemasangan : Tabung diisi air dan digantung didalam
ruang atau sangkar meteo
Cara pengamatan : Pengamatan dilakukan sehari 1 kali, mula
mula tinggi permukaan air (T A), pengamatan ke 2 dilakukan esok hari
(TA), besar penguapan TA – TA
28. Panci Evaporimeter Kelas A

c. Tabung peredam riak


d. Hook (batang kall) dan
skala ukur (nonius)
e. Sekrup pemutar batang
pengukur

Satuan Alat : mm
Satuan Pengukuran : mm
Ketelitian Alat : 0,02 mm
Prinsip kerja : Pengukuran selisih tinggi permukaan air.
Cara pemasangan :
c. Panci diletakkan pada balok kayu yang disusun datar diatas
permukaan tanah.
d. Air bersih dimasukkan setinggi 20 cm, permukaan air dijaga jangan
kurang dari 2,5 m dari batas tersebut, jika tinggi air kurang dari 10
cm dari dasar dpaat berakibat kesalahan hingga 15%.
Cara pengamatan :
a. Mula-mula ujung kail (hook) diatur dengan skrup pemutar tepat
menyentuh permukaan air, kemudian tinggi air dapat di baca pada
penera (sampai ketelitian 0,02 mm).
b. Pada sore hari berikutnya, ujung kail diatur kembali sampai
menyentuh permukaan air.
c. Selisih pembacaan pertama (PI) dengan pembacaan kedua (PII)
merupakan besarnya penguapan air.
d. Jika terdapat hujan, maka rumus perhitungan evaporasi adalah : PI
- PII + CH (dalam mm). Kapasitas maksimum jika terjadi hujan
sebesar 50 mm pada periode pengamatannya.
e. Penguapan yang terukur adalah pada permukaan air terbuka
V. PEMBAHASAN
Pada pratikum pertama klimatologi kita akan membahas mengenai
pengenalan system mateorologi dan peralatannya.Alat-alat yang akan diamati
yaitu,alat-alat meteorology manual dan AWS (automatic weather station).
Pada alat-alat meteorologi manual terdapat beberapa macam alat pengukur
dianatarnya yaitu:alat pengukur curah hujan dengan ombrometer type
Observation dan ombrograf. Ombrometer type Observation memiliki
kelebihan diantaranya mampu menampung curah hujan.Selain itu ombrometer
memiliki penakaran seluas 300-500 mm curah hujan, selain itu ombrometer
memiliki mulut penkar seluas 100 cm2 dan memiliki ketelitian mampu
menampung volume 10 cm2.
Ombrograf pada pratikum ini merupakan ombrograf tipe perekam data
dan memiliki ketelitian alat 2 mm dengan prinsip kerja yang di terapkan
berdasarkan sisitem pelampung.Tabung penampung yang dimiliki alat ini ada
dua yait, tabung tabung penampung dan tabung penampung utama dengan
kapasitas setara 60 mm CH. Jika menggunakan alat ini pengmatan kita lebih
efesien dan ketelitiannya lebih rendah sehingga kita harus mengganti kertas
grafik secara rutin.
Alat pengukur kelembapan nisbi udara juga sangat penting di pelajari
untuk mengetahui bagaimana kelembaban udara mepengaruhi tanaman.
Adapun alat-alat tersebut diantaranya adalah Psikrometer sangkar,Psikometer
tipe assman,dan higrograf.Psikrometer sangkar diukur dengan satuan %
dengan ketelitian yang dimiliki alat tersebut ialah 0,5% berdasrkan sistem
termodinamika. Pengamatan dilakukan tiga kali dalam sehari,pukul
07.00,13.00atau 14.00 dan pukul 18.00 Wib.Pada setiap alat jenis psikometer
memiliki thermometer bola basah (TBB) dan thermometer bola kering (TBK).
Alat pengukur suhu terdiri dari berbagai jenis alat.Adapun alat-alat
tersebut yaitu,Termometer biasa,Termometer Maksimum,dan Termometer
Maksimum-minimum Six Bellani. Alat-alat tersebut rata-rata memiliki dan
menerapkan prinsip kerja mulai ruang dan diukur dengan satuan 0c. Alat
tersebut juga memiliki pipa kapiler yang diisi oleh air raksa atau alkohol.
Dalam pratikum ini juga disampaikan pengenalan alat pengukur suhu udara
sekaligus kelembaban nisbi.2(dua) Alat tersebut diberi nama
yaitu,Termohigrometer manual dan Termohigrograf.Spesifikasi kedua alat
tersebut hamper terlihat sama dengan satuan alat serta satuan pengukuran
dengan 0C.Alat tersebut memiliki ketelitian 0,50C,1%dan prinsip kerja yang di
terapkan yaitu,muai dwi logam,higroskopis rambut.
Selanjutnya ada alat-alat pengkur suhu tanah. Disini pratikum dikenalkan
dengan 6(enam) jenis alat pengukur suhu tanah.Nama-nama alat tersebut
ialah:a)Termometer permukaan tanah,b)Termometer tanah Selubung
kayu,c)Stick Termometer Tanah tipe Bengkok,d)Termometer Tanah tipe
Symons,e)Stick Termometer,dan f) Termometer Tanah Maksimum dan
minimum.
Pratikum ini juga mengenalkan alat untuk mengukur suhu
permukaan air,alat pengukur panjang penyinaran,alat pengukur insentitas
penyinaran, alat pengukur kecepatan angina,ala pengukur evaporasi.Dalam
pratikum klimatologi pertanian bukan hanya alat-alat meterologi system
manual yang digunakan namun terdapat juga alat-alat meteorology dengan
system arus diantarannya yaitu sebagai berikut:Wind speed(kecepatan
angin),Wind Direction (arah angin), Solar Radiation (radiasi penyinaran
matahari),Relatif Hanyday (kelembaban nisbi), Air Temperatur (suhu
udara),soil Temperatur (suhu tanah),dan Barometri Paresurly (tekanan udara).
VI. KESIMPULAN
Dari pratikum diacara yang pertama ini,pratikan dapat menyimpulkan
anatara lain sebagai berikut:
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Alat untuk mengukur curah hujan ada ombrometer dan omrograf.
2. Dalam pertanian dibutuhkan alat-alat untuk prakiraan cuaca yang berguna
untuk pengembangan pertanian.
3. Alat untuk mengukur kelembapan udara dan spikometer, sling psikometer,
paikometer, tipe asman, dan hidrograf.
4. Alat untuk mengukur suhu udara ada termometer biasa, termometer
maksimum, termometer minimum, termometer maksimum-minimum six
belllani.
5. Iklim sangat berpengaruh dalam pengembangan pertanian.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2020. Buku Klimatologi Pertanian Insitut Pertanian STIPER. Institut


Pertanian STIPER. Yogyakarta.

Fontain, A. 2002. Meteorologi, (http://www.kompas .com). Diakses pada 28


februari 2020

Wisnubroto, S0. 1999. Meteorologi pertanian indonesia. Mitra Gama Widya,


Yogyakarta.

Yogyakarta, Maret 2020

Mengetahui,

Co.Ass Praktikan

( Barkah Imam Santoso ) ( Ardian Wahyu Febianto)

Anda mungkin juga menyukai