Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ardian Wahyu Febianto

Nim : 19/20926/BP

Kelas : SPKS D

Mata kuliah : Pengelolaan Pekeb.Karet

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Candra Ginting .MP

Pengendalian Hama dan Penyakit

Berbagai penyakit yang menyerang tanaman menghasilkan (TM) karet;

1. Penyakit bidang sadap Mouldyrot


Penyebab penyakit ini adalah jamur ceratosmella fimbriata. Gejala yang terjadi akibat
penyakit ini seperti, Bercak hitam sejajar dengan irisan sadapan dan cepat meluas, Lapisan
cendawan berwarna ke abu-abuan pada cuaca yang sangat lembab, Pada Serangan yg berat
dapat menyebabkan luka besar. Faktor yang mempengaruhi penyakit ini adanya pergantian
musim, dimana biasanya timbul pada masa peralihan. Pengendalinnya bisa berupa bagian
yang sakit dioles dengan fungisida Bavistin dengan konsentrasi 0,3 – 0,5 interval 1-2 bulan
dan Divolatan 4 F dengan konsentrasi 2 %, interval 1-2 bulan.
2. Penyakit Bidang Sadap Stripe Cancer
Penyebab penyakit ini adalah jamur phytophtora palmivora. Gejala yang terjadi berupa
pada bidang sadap terjadi garis – garis vertikal yang halus berwarna hitam. Faktor yang
mempengaruhi penyakit ini adalah pergantian musim (masa peralihan). Pengendalian bisa
berupa Bagian yang sakit dioles dengan fungisida Difolatan 4 F dengan konsentrasi 2%
interval 1-2 bulan dan Fungisida Bavistine konsentrasi 0,3 – 0,5, interval 1-2 bulan.
3. Penyakit kering alur sadap
Penyebab penyakit ini adalah fisiologis karena kelelahan, proses sakitnya dapat
menyebar. Gejala yang timbul berupa secara visula tidak mengalirnya lateks pada alur
sadap. ditandai dengan kulit perawan bagian luar (pholem) mengering. Pecah – pecah dan
mengelupas. Faktor yang mempengaruhi penyakit ini adalah penyadapan yang terlalu berat
(Over tapping) akan mengakibatkan timbulnya penyakit ini.
4. Penyakit jamur akar putih (JAP) (Rigidoporus Lignosus)
Penyebab penyakit ini adalah jamur Rigidoporus lignosus dengan salah satu gejala yang
ditimbulkan pada akar terdapat benang-benang jamur yang berwarna putih, salah satu yang
mempengaruhinya adalah kebersihan lahan (tunggul, sisa tebangan, perdu, semak yang
tertinggal didalam tanah merupakan R lignosus). Pengendalian penyakit bisa dilakukan pada
perlakuan lahan sebelum tanam, perlakuan bibit, dan perlakuan sesudah tanam serta
perlakuan pada TM.
5. Penyakit jamur upas (Cortisium Salmonicolor)
Penyakit jamur upas disebabkan oleh jamur Cortisium salmonicolor dengan salah satu
gejala yang ditimbulkan adanya benang-benang halus pada bagian yang diserang. Faktor
yang mempengaruhinya adalah kloon yang bertajuk ringan, musim hujan (keadaan lembab)
dan kerentanan kloon karet. Salah satu pengendaliannya pada bagian yang terserang dioles
bubur Bordeaux (BB) interval 7-10 hari dengan jumlah aplikasi 4-6 kali.
6. Penyakit Gugur Daun Oidium
Penyakit Gugur Daun Oidium yang disebabkan oleh jamur Oidium heveae dengan gejala
daun-daun muda baru berkembang tampak suram, daun menjadi lemas dan tepinya agak
keriting serta daun yang agak tua berubah warna dan terdapat bercak-bercak putih. Faktor
yang mempengaruhi salah satunya sedikit hujan dan kurang sinar matahari. Cara
pengendaliannya dengan penghembusan serbuk belerang cirrus dosis 6-7 kg/ha interval 3-7
hari dengan aplikasi 3-4.
7. Penyakit Gugur Daun Collectotrichum
Penyakit Gugur Daun Collectotrichum disebabkan oleh jamur Collectotrichum
gloeosporioides dengan gejala penyakit serangan pada daun muda menimbulkan bercak
coklat kehitaman pada bagian tengahnya dan daun pada daun tua bila terserang maka tepid an
ujung daun berkeriput dan terdapat bercak coklat. Faktor yang mempengaruhi salah satunya
kelembapan dan curah hujan tinggi. Cara pengendaliannya dengan disemprot fungisida
Dithane M 45 dengan konsentrasi 0,25% (2,5 g Dithane 45/1 liter air), Dosisi 400-600
liter/ha interval 5-7 hari.

Anda mungkin juga menyukai