Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ardian Wahyu Febianto

Nim : 20926

Kelas : SPKS D

Mata kuliah : Pengelolaan Perkeb.Karet

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Candra Ginting, MP

PENANAMAN KARET

Karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang cukup penting di Indonesia.
Untuk mendapatkan hasil getah karet yang maksimal dengan kualitas tinggi, tanaman karet tentu
perlu dikembangkan dengan cara budidaya yang tepat. Waktu yang tepat untuk penanaman karet
adalah saat musim penghujan sehingga intensitas penyiraman bisa dikurangi. Hal yang pertama
dilakukan dalam penanaman karet yakni pembuatan lobang untuk penanaman, alat-alat yang
digunakan untuk pembuatan lobang tanam yakni cangkul serta sabit untuk membersihkan area
pembuatan lobang tanam. Persiapan lahan kondisi lobang siap tanam, ukuran untuk lobang
tanam menggunakan mal persegi atau dengan ukuran 60x60x60cm untuk memudahkan
pengontrolan oleh mandor.

Penanaman karet dengan diberi jarak tanam 5x3 m, jarak 5m yakni jarak antar barisan,
sedangkan 3m yakni jarak dalam barisan, sehingga kerapatan pohon adalah 667 per ha.
Kemudian 6x3m, jarak 6m yakni jarak antar barisan, sedangkan 3m adalah jarak dalam barisan,
sehingga kerapatan pohon 555 per ha, kebun atau blok yang drainasenya kurang baik atau bekas
sawah serta sering banjir jarak tanam yang digunakan 8x2,5 m dengan kerapatan pohon 500 per
ha. Pola tanam untuk lahan bergelombang dengan kemiringan 3-5o dilakukan secara petak atau
dibuatkan teras individu, lahan bergunung atau berbukit dengan kemiringan 15-33o dilakukan
pola tanam dengan teras countour (sabuk gunung), sedangkan untuk lahan datar dengan
kemiringan 3o dilakukan secara larikan, serta lahan kemiringan >33o tidak ditanami.

Untuk menanam karet lobang tanam dikelantangkan minimal 3 bulan untuk


menghilangkan keasaman tanah pada sub soil, galian dimasukkan kedalam lobang dicampur
pupuk rock Phospate 250 gram dan pupuk kandang 10 kg per lobang. Menanam bibit polybag
yang dipilih stadia 2-3 payung tua atau stadia dormance, pelaksanaan penanaman pada bulan
november–desember, serta yang harus diperhatikan yakni curah hujan dan hari hujan,
penanaman dapat dimulai apabila curah hujan sudah 100 mm dalam 10 hari terakhir.

Disamping sebagai bahan tanam, stum tinggi dipakai juga sebagai bahan tanam, stum
tinggi dipakai juga sebagai bahan tanam penyisip untuk tanaman yang sudah berumur 2-3
tahun. Keuntungan penggunaan stum tinggi yakni pertumbuhan lebih seragam serta masa
tanaman belum menghasilkan lebih singkat, sedangkan kelemahannya yakni waktu penyiapan
bahan tanam lebih lama, harga lebih mahal, dan waktu penanaman harus bertepatan dengan
musim hujan besar.
Pembongkaran stum tinggi dilakukan pada sebelah sisi pohon, tanah digali 50-60 cm.
penggalian lobang kedalam mengarah ke ujung akar, dar lobang ini akar lateral dipotong
sehingga 5-10 cm, selanjutnya lobang ditutup tanpa memadatkan tanah kemudian pemenggalan
batang dilakukan 2 minggu sebelum pencabutan bibit pada ketinggian ±270 cm, tepat 5 cm
dibawah karangan mata daun. Pengangkutan stum tinggi akar dan mata yang sudah membengkak
sangat mudah mengalami kerusakan, untuk mengatasinya bagian pucuk stum dibungkus dengan
gedebok pisang, sedangkan pada bagia akar dibungkus dengan goni basah. Penanaman stum
tinggi di lapangan dengan ukuran lobang tanam pada umumnya yakni 80 x 80 x 80cm, namun
bisa juga digunakan ukuran lobang 60 x 60 x 40cm, dimana pada bagian dasarnya diberi rongga
sebesar ujung akar tunggangnya.

Anda mungkin juga menyukai