Anda di halaman 1dari 8

PEMBANGUNAN KEBUN BIBIT BATANG BAWAH KARET

(Hevea brasi ll
lliens
iens is )

Oleh : Tri Widiyanti, A.Md (PBT Terampil Pelaksana)


Balai Besar Perbenihan Dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya

I. PENDAHULUAN
Karet (termasuk karet alam) merupakan kebutuhan yang vital

bagi kehidupan manusia sehari-hari, hal ini terkait dengan mobilitas


manusia dan barang yang memerlukan komponen yang terbuat dari
karet seperti ban kendaraan, conveyor belt, sabuk transmisi, dock
fender, sepatu dan sandal karet.
Karet alam adalah salah satu
komoditi perkebunan yang strategis
bagi Indonesia. Ditinjau dari luas areal
dan poduksi, karet Indonesia
didominasi oleh karet rakyat. Pada
tahun 1996 perkebunan karet rakyat

tercatat 2.991.628 ha (84%) dengan


produksi 1.224.562 ton (76%),
sisanya merupakan perkebunan besar negara dan perkebunan besar
swasta. Namun demikian perkebunan karet rakyat kondisinya belum
kuat dan mantap antara lain: 61% dari total areal karet merupakan
tanaman tua menghasilkan, produktivitas rendah 673 kg/ha/tahun
karena menggunakan bahan tanaman tidak unggul dan minimnya
pemeliharaan, serta sistem tata niaga yang kurang menguntungkan
bagi petani karet. Di sisi lain pengembangan usaha perkebunan
termasuk perkebunan karet dalam memasuki era globalisasi

menghadapi berbagai tantangan yang sekaligus merupakan peluang


(Anonim1, 2012).
Semakin meningkatnya kebutuhan karet maka diperlukan
teknologi dalam hal pengelolaan perkebunan karet. Salah satunya
dengan pengelolaan bahan tanam karet yang memiliki produktifitas
tinggi. Penggunaan bahan tanam karet yang dianjurkan adalah bahan
tanam yang diperbanyak secara okulasi. Dibandingkan dengan bibit
semaian, penggunaan bahan tanam secara okulasi sangat
menguntungkan karena mempunyai produktifitas lebih tinggi dan
tanaman lebih seragam sehingga produksi pada tahun sadap pertama

lebih banyak serta memiliki sifat sekunder yang diinginkan seperti

Pembangunan Kebun Bibit Batang Bawah Karet (Hevea brasiliensis)


tahan terhadap penyakit tertentu, batang tegap, responsif terhadap
stimulan dan pupuk serta volume kayu perpohon tinggi .
Tanaman karet memiliki umur ekonomis 20-30 tahun. Oleh
karena itu, persiapan bibit harus dilaksanakan dengan benar agar
dapat memberikan jaminan sesuai umur ekonomisnya. Tanaman karet
memerlukan waktu 4-5 tahun untuk dapat disadap, oleh karena itu

pembangunan perkebunan karet memerlukan investasi jangka


panjang dengan masa tenggang 4-5 tahun.
Tanaman karet diperbanyak melalui okulasi, sehingga untuk
menghasilkan bibit yang baik perlu mempersiapkan adanya batang
bawah dan batang atas. Batang bawah berupa tanaman semaian dan
biji-biji dari klon anjuran, sedangkan untuk batang atas berasal dari
mata klon-klon anjuran. Untuk mendapatkan bibit yang bermutu baik
perlu mempersiapkan kebun batang bawah dan kebun batang atas
(entres) yang dibangun sesuai dengan standar yang dianjurkan, mulai
dari pemilihan lokasi sampai dengan pengelolaannya. Setelah

membangun kebun batang bawah dan kebun batang atas (entres)


dapat dilakukan okulasi dengan menempelkan mata dari satu
tanaman sejenis dengan tujuan untuk mendapatkan sifat unggul. Hasil
okulasi akan diperoleh bahan tanam (bibit) karet unggul seperti stum
mata tidur, stum mini, stum tinggi dan bibit dalam polybag, namun
yang sering digunakan oleh petani adalah bibit stum mata tidur dan
bibit dalam polybag.
Berdasarkan bentuknya, benih tanaman karet dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu : 1) Biji atau benih sebagai batang bawah, 2) mata
entres diambil dari kebun entres atau kayu okulasi berupa klon-klon

karet unggulan dan 3) bibit okulasi merupakan hasil penggabungan


dari dua bentuk di atas berupa stum mata tidur atau bibit polibag
(Sipayung, H & Lasminingsih M. 2012).
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
pembangunan kebun bibit batang bawah karet.

II. PERSEMAIAN BIJI BATANG BAWAH


a. Pengumpulan biji
Untuk menyediakan batang bawah lokal yang bagus,
dilakukanlah seleksi biji berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan. Biji untuk batang bawah yang dianjurkan adalah biji
pro-peligitim. Biji ini memiliki asal tetua betinanya dapat dikenal.
Untuk batang bawah harus menggunakan biji dari klon-klon

Pembangunan Kebun Bibit Batang Bawah Karet (Hevea brasiliensis)


anjuran untuk batang bawah seperti AVROS 2037, RRIC 100,
BPM 24, GT 1, PB 260 dan PB 330.
Untuk mendapatkan kemurnian yang tinggi, kebun yang
ditetapkan sebagai sumber biji harus dalam satu hamparan
dengan luas minimum 25 hektar, berupa klon anjuran batang
bawah dan tanaman sekelilingnya berupa klon unggul anjuran.

Gbr 1. Biji karet

Untuk mendapatkan biji dengan viabilitas yang tinggi, tanaman


harus berumur lebih dari 10 tahun, persentase viabilitas biji
minimum 70%.
Kesegaran biji dapat dilihat dari warna biji yang mengkilat, tidak
cacat dan bernas selain itu bisa ditunjukkan oleh warna
endosperm yang putih dan tidak berminyak (Anonim2, 2013).
Seleksi biji dapat dilakukan secara manual dan visual dengan
menggunakan alat pental biji karet. Apabila dilakukan seleksi
secara manual maka biji mempunyai ciri sebagai berikut :
 Warna mengkilat
 Permukaanya licin
 Bentuk normal
 Daya lentingnya tinggi dan nyaring apabila dijatuhkan di lantai
l antai
Uji kesegaran secara visual dapat dilakukan dengan cara
membelah biji dan diamati endosperm dan kotiledonnya.
Biji yang baik mempunyai ciri sebagai berikut :
 Apabila dibelah endosperm menunjukkan warna putih dan
masih segar, serta kotiledon masih rapat (Kelas I).
 Endosperm berwarna putih agak kekuningan, kotiledon
terbuka tidak lebih dari 1 mm (Kelas II).
 Jika endosperm berwarna kuning, kuning kehitaman serta
lembek, berminyak maka biji sudah jelek dan tidak akan
mampu tumbuh menjadi kecambah normal (biji afkir).

Pembangunan Kebun Bibit Batang Bawah Karet (Hevea brasiliensis)


Dalam penyimpanan biji karet kadar air awal merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi daya tumbuh biji. Sebaiknya
dilakukan perendaman satu malam sebelum disimpan untuk
meningkatkan kadar air. Penyimpanan cukup dilakukan di area
yang terlindung dari sinar matahari langsung, lama penyimpanan
dapat mencapai 1 minggu dengan daya tumbuh 60%. Untuk

pengiriman jarak jauh, pengawetan biji dapat dilakukan dengan


menggunakan serbuk gergaji yang lembab. Volume serbuk
gergaji yang dipakai 1/2 dari volume biji karet.
b. Pengecambahan biji
Pengecambahan biji karet memerlukan bedengan agar
terlindung dari panas dan hujan. Kotak alas bedengan terbuat
dari papan yang telah diisi pasir setebal 10 cm. Ukuran satu
buah bedengan umumnya lebar satu meter dan panjangnya
tergantung pada jumlah biji yang disemai. Letak bedengan
memanjang dari arah utara ke selatan dengan jarak antar

bedengan 1,5 m.
Jika lokasinya di tempat terbuka, atap bedengan biasanya
terbuat dari daun alang-alang yang menghadap ke timur.
Penyusunan biji di bedengan harus teratur. Jarak antar baris
sekitar 1 cm dan di dalam baris 0,5 cm. Penanaman biji
dilakukan dengan cara menekan biji ke dalam pasir bersamaan
adengan perut biji (funiculus
( funiculus)) yang menghadap ke bawah.
Jangan sampai terlalu dalam, sisakan sepersepuluh bagian biji
berada di atas permukaan pasir. Lakukan perawatan biji dengan
melakukan penyiraman secara teratur agar kelembaban tetap

terjaga.
III. PERSIAPAN LAHAN DAN BEDENGAN
a. Persiapan lahan
Lokasi pembibitan harus memenuhi beberapa persyaratan agar
pertumbuhan bibit tetap optimal diantaranya :
 Topografi rata
 Tanah memiliki tekstur yang baik dan cukup gembur.
 Mudah dijangkau.
 Berada dekat dengan jalan dan sumber air
 Bebas dari hama dan penyakit.

Pembangunan Kebun Bibit Batang Bawah Karet (Hevea brasiliensis)


b. Pembuatan bedengan
Tujuan membuat bedengan-bedengan di lahan pembibitan
batang bawah yang telah selesai diolah adalah untuk
mempermudah pengawasan pekerjaan, pengangkutan bahan
dan alat, pelaksanaan berbagai pekerjaan dan untuk
menghindari tercampurnya jenis klon. Bedengan pembibitan

dibuat dengan ukuran sebagai berikut : panjang 48 m, lebar 2,5


m menghadap Utara Selatan dengan jarak antar bedengan 70
cm. Di tengah-tengah areal bibitan dibuat jalan selebar 4 m yang
menghadap Timur-Barat dan Utara-Selatan. Jumlah bedengan
per hektar bibitan adalah 60 bedengan. Pada setiap bedengan
ada sebanyak 8 baris bibit dengan jarak 25 cm x 25 cm x 50
cm/double row. Jumlah titik tanam dalam setiap bedengan
adalah 1.536 titik.
Jumlah titik tanam pada setiap hektar bibitan dengan pola
jarak tanam dan luas bedengan seperti tersebut di atas adalah

92.160 titik. Penanaman kecambah hendaknya dilakukan pada


pagi dan sore hari dengan menggunakan ember berisi air untuk
menghindari kelayuan dan kerusakan akar. Penanaman
dilakukan dengan cara menugal tanah terlebih dahulu sedalam
kurang lebih 5 cm, dengan menggunakan kayu runcing dan
kemudian dimasukkan ke dalam lobang dengan posisi akar
kecambah seluruhnya harus berada di dalam lubang dan biji
terletak rata dengan permukaan tanah. Tanah di sekitar lubang
ditekan sedikit ke arah dalam.

IV. PENANAMAN KECAMBAH


Kecambah diambil dari persemaian dengan hati-hati agar
tidak merusak bakal akar. Stadia kecambah yang telah siap
dipindahkan ke lahan pembibitan apabila :
 Sudah mencapai stadium bintang (umur 4-7 hari)
 Sudah mencapai stadium pancing (umur 7-14 hari)
 Sudah mencapai stadium jarum (umur 14-21 hari)
 Sebelum ditanam kecambah harus diseleksi yaitu bebas dari
dari infeksi jamur akar putih, tidak terserang hama dan
pertumbuhannya normal.

Pembangunan Kebun Bibit Batang Bawah Karet (Hevea brasiliensis)


Setelah 5-7 hari berada di bedengan penyemaian, kecambah di
pindah ke pembibitan secara bertahap. Pemindahan kecambah ke
pembibitan terus berlangsung hingga hari ke 15. Pemindahan
dilakukan dengan menggunkan wadah atau ember yang berisi air
untuk menghindari kelayuan dan kerusakan akar. Sebelum melakukan
penanaman, terlebih dahulu harus menugal tanah dengan

menggunakan kayu. Semakin dalam tugalan, semakin baik untuk


proses penanamannya. Setelah itu kecambah ditanam dengan posisi
akar seluruhnya berada di dalam lubang dan biji terletak rata
dipermukaan tanah. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau
sore hari, hal ini dilakukan untuk menghindari stress pada kecambah.
Setelah tanam, lakukan penekanan di tanah yang berada di sekitar
lubang kearah dalam.

V. PEMELIHARAAN
a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap hari, khususnya apabila tidak turun


hujan.
b. Penyiangan
Penyiangan dalam budidaya karet bertujuan membebaskan
tanaman karet dari gangguan gulma yang tumbuh di lahan.
Karenanya, kegiatan penyiangan sebenarnya bisa dilakukan
setiap saat, yaitu ketika pertumbuhan gulma sudah mulai
mengganggu perkembangan tanaman karet. Meskipun demikian,
umumnya penyiangan dilakukan 3 kali dalam setahun untuk
menghemat tenaga dan biaya (Setiawan dan Andoko, 2005).

Lakukan penyiangan untuk menghindari persaingan tanaman


didalam pengambilan unsur hara.
c. Pemupukan
Untuk memacu pertumbuhan bibit karet, pemupukan mutlak
diperlukan. Pemupukan pendahuluan diberikan bersamaan
dengan pengolahan tanah terakhir, yaitu pada waktu
penggarukan. Pupuk posfat alam sebanyak 750 kg/ha ditabur
merata dan dicampur dengan tanah lapisan atas sampai
sedalam 15-25 cm pada waktu penggarukan.
Jika menggunakan pupuk majemuk N-P-K-Mg 15-15-6-4, dosis

yang dipakai ialah 5, 10, 15 dan 15 g/ph untuk masing-masing


umur 1, 3, 5 dan 7 bulan. Cara pemberian pupuk adalah dengan

Pembangunan Kebun Bibit Batang Bawah Karet (Hevea brasiliensis)


menaburkan pupuk sepanjang barisan bibit yang terlebih dahulu
diberi parit dangkal dengan garu. Setelah pupuk ditabur, parit
ditutup kembali.
Tabel 1. Rekomendasi pemupukan di pembibitan
Waktu Jenis pupuk
Pemupukan Urea SP 36 KCl Kieserite/dolomite
(bulan setelah (kg/ha) (kg/ha) (kg/ha) (kg/ha)

tanam)
1 90 110 45 45
2 225 280 90 90
3 225 280 90 90
4 225 280 90 90
>4 450 550 180 180
Sumber : Saptabina Usaha Tani Karet Rakyat

d. Pengendalian penyakit
Hama yang sering menyerang pembibitan karet antara lain
jangkrik, rayap, dan tungau. Hama-hama tersebut dapat
diberantas dengan menggunakan insektisida yang tepat seperti
Sevin 85S. Penyakit yang sering menyerang bibit batang bawah
adalah penyakit gugur daun Colletotrichum, Oidium, dan
Corynespora
Penyakit gugur daun Colletotrichum disebabkan oleh jamur
Colletotrichum gloeosporioides.
gloeosporioides. Penyakit ini dapat menyebabkan
gugur daun secara terus menerus selama terjadi pembentukan
pucuk-pucuk baru dalam musim penghujan. Serangan pada
pembibitan dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan,
sehingga pelaksanaan okulasi terlambat dan tanaman yang
terserang berat menyebabkan kulit lengket sehingga sulit
diokulasi. Bercak yang terjadi pada ujung atau tepi daun akan
menyebabkan cacat daun. Daun yang sudah berwarna hijau
muda atau berumur lebih dari dua minggu akan terhindar dari
gugur. Pengendalian penyakit dilakukan dengan penyemprotan
fungisida Dithane M 45 konsentrasi 0,3 atau Daconil 75 WP
konsentrasi 0,3. Penyemprotan ditujukan pada daun muda
berwarna coklat kemerahan sampai daun berwarna hijau muda
sebanyak 3-4 rotasi dengan interval waktu 5-7 hari.

Pembangunan Kebun Bibit Batang Bawah Karet (Hevea brasiliensis)


VI. PENUTUP
Tanaman karet merupakan tanaman tahunan dengan siklus
hidup relatif lama antara 25-30 tahun. Karena itu pemilihan bahan
tanam menjadi faktor yang sangat penting.

Sumber
Anonim1. 2012. Perkebunan karet.http:// chempreneurship.blogspot.com/
2012/06/business-plan-perkebunan-karet.html. Diakses pada
tanggal 27 Juni 2012.

Anonim2. 2013. Pembangunan Pembibitan Batang Bawah Tanaman


Karet.http://mbras-satrio.blogspot.com/2013/05/pembangunan-
pembibitan-batang-bawah.html. Diakses pada tanggal 16 Mei
2013.

Chairil Anwar . 2011. Manajemen dan Teknologi Budidaya Karet.. Pusat


Penelitian Karet Medan. Disampaikan pada Pelatihan
Teknologi Ekonomi Agribisnis Karet pada tanggal 18 Mei 2006
di Jakarta oleh PT. FABA Indonesia Konsultan.

Mudji Lasminingsih, MS dan Hendra H. Sipayung. 2012. Petunjuk Praktis


Pembibitan Karet. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Setiawan, D.H dan A. Andoko, 2005. Petunjuk Lengkap Budidaya Karet.


Agromedia Pustaka. Jakarta.
Jakarta.

Mengetahui, Jombang, Agustus 2013


Kepala Bidang Perbenihan PBT Terampil Pelaksana

Ardi Praptono, SP Tri Widiyanti, A.Md


Nip. 19740913 199903 1 001 Nip. 19780124 201101 2 005

Pembangunan Kebun Bibit Batang Bawah Karet (Hevea brasiliensis)

Anda mungkin juga menyukai