Anda di halaman 1dari 20

Penyiapan Lahan

& Penananman
karet
BY: NIDYA SITTI VITHALOKA
(C1051181079)
Pendahuluan
Karet merupakan produk ungulan sub sector perkebunan di
Indonesia bersama kelapa sawit, kelapa, tebu, kopi, teh, tembkau
dan kapas. Disektor perdaangan, karet dan produk karet juga
termasuk sepuluh komoditas utama yang di prioritaskan
pengembangannya baik untuk pasa domestik maupun ekspor.
Menurut Situmeang , saat ini luas areal perkebunan karet alam
Indonesia mencapai sekitar 3,484 Ha yang terdiri atas 2,943 juta ha
areal perkebunan rakyat, 250 ribu ha areal perkebunan besar
negara, dan 289 ribu ha areal perkebunan besar swasta. Namun
demikian bila tanaman karet belum berumur 25 tahun namun
produktivitasnya sudah kurang dari 400 kg karet kering pertahun
maka tanaman karet ini juga sudah layak untuk direplanting.
Strategi peremajaan dianggap cukup baik bagi lahan perkebunan
karet Indonesia yang saat ini luasnya telah mencapai lebih dari 3,5
juta hektar. Penyiapan lahan pada prinsipnya bertujuan untuk
menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman karet. Secara umum penyiapan lahan
terdiri dari dua kegiatan yaitu: pembersihan areal dari sisa hasil
tebangan dan pengolahan tanah.
Tujuan
bertujuan untuk membahas mengenai Cara
menyiapkan lahan dan penanaman tanaman
karet
PERSIAPAN LAHAN KARET
Dalam mempersiapkan lahan pertanaman karet juga diperlukan
pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara sistematis dapat menjamin
kualitas lahan yang sesuai dengan persyaratan. Beberapa diantara langkah
tersebut antara lain :

DESAIN KEBUN
Perencanaan / desain kebun adalah untuk merencanakan tata ruang
dalam kebun dan afdeling yang terbagi atas jaringan jalan, areal
pembibitan, saluran air serta lokasi afdeling. Rencana pembuatan jaringan
jalan harus selaras dengan desain kebun secara keseluruhan, yang
disesuaikan dengan kondisi topografi dan kebutuhan kebun
PERSIAPAN LAHAN KARET (DESAIN KEBUN)

JALAN UTAMA / KEBUN (MAINROAD)


Yaitu jalan yang menghubungkan antara satu afdeling dengan afdeling
lainnya maupun dari afdeling yang menghubungkan langsung ke pedagang
pengumpul atau dengan jalan luas/umum. Jalan utama/kebun dengan
lebar 6 - 8 meter, dapat dilalui kendaraan lebih seringtermasuk kendaraan
umum, sehingga perlu didiperkeras dengan batu.

JALAN CONTROL
Yaitu jalan yang terdapat disetiap blok, yang berfungsi untuk memudahkan
pengontrolan areal pada tiap blok dan sebagai batas pemisah antar blok
tanaman, dengan lebar jalan kurang lebih 4 - 5 meter
·Penumbangan pohon dilakukan
PEMBUKAAN LAHAN dengan arah yang teratur agar
Penyiapan lahan untuk budidaya tidak mengganggu kelancaran
tanaman karet bertujuan memberikan pekerjaan selanjutnya.
kondisi pertumbuhan yang baik bagi ·Pohon yang telah tumbang
tanaman serta untuk mengurangi sumber segera dipotong-potong
infeksi/inokulan Rigidophorus lignosus dengan panjang sesuai dengan
yang dapat menyebabkan penyakit jamur ukuran yang dikehendaki.
akar putih (JAP). Penyiapan lahan ·Bagian-bagian cabang dan
dilakukan dengan tahapan sebagai ranting yang masih tertinggal
berikut : dipotong-potong lebih pendek
LAHAN BERVEGETASI HUTAN SKUNDER untuk memudahkan
SECARA MEKANIS
pengumpulan pada jalur yang
·Pohon karet tua (replanting) atau
telah ditetapkan.
semak dan atau pohonnon karet (new
·Sambil menunggu pekerjaan
planting) ditebang dengan
memotong ranting yang tersisa,
menggunakan gergaji (Chain saw),
pekerjaan dilanjutkan dengan
atau didorong menggunakan
membongkar tunggul yang
ekscavator sehingga perakaran ikut
masih tersisa di lapang.
terbongkar.
·Semua tunggul yang telah dibongkar
LAHAN BERVEGETASI HUTAN SKUNDER
SECARA KIMIAWI
bersama dengan sisa cabang dan ranting
dibersihkan dengan cara Penumbangan pohon dilakukan
dirumpuk/dikumpulkan. dengan kapak ataupun chain
·Hasil rumpukan diusahakan agar terkena saw pada ketinggian 50 cm dari
sinar matahari sebanyak-banyaknya permukaan tanah. Sisa tunggul
sehingga cepat kering. Jarak antar dimanfaatkan untuk
tumpukan kayu karet diatur sedemikian memudahkan dalam proses
rupa agar tidak mengganggu pekerjaan peracunan tunggul pohon.
pengolahan tanah dan tumpang tindih Apabila dijumpai tanaman yang
dengan barisan tanaman. terserang penyakit JAP, segera
·Khusus untuk areal peremajaan, tunggul dilakukan pem-bongkaran
kayu dan seluruh perakaran mutlak harus tunggul beserta akarnya.
dibuang dan diangkat untuk mencegah Bagian-bagian tersebut
tumbuhnya kembali JAP, minimal tunggul dikumpulkan dan dibakar habis
yang berdekatan dengan tanaman baru agar tidak menjadi inang JAP
·Pembongkaran atau penebangan habis bagi tanaman karet muda yang
seluruh tanaman yang tumbuh (land akan ditanam.
clearing), yang dianjurkan adalah
pengolahan lahan tanpa bakar (zero
burning).
LAHAN BERVEGETASI ALANG-ALANG
PERACUNAN TANGGUL SECARA MEKANIS
·Peracunan tunggul dapat dilakukan antara lain Pohon-pohon kecil kecil
dengan 2,4,5-T ataupun garlon. Dalam hal (diameter kurang dari 10 cm)
memakai 2,4,5-T maka dipergunakan 5% butyl ditebas dan tunggulnya
ester 2,4,5-T dilarutkan dengan minyak solar. dibongkar.
·Pelumasan larutan pada tunggul pohon dilakukan
Selanjutnya dilakukan
dengan menggunakan kuas pada pangkal tunggul
dengan ketinggian 20 cm dari permukaan tanah
pembajakan dengan traktor 2-3
dengan lebar 20 cm. kali dengan tenggang waktu 1
·Apabila menggunakan garlon, maka terlebih bulan, sambil dibersihkan dari
dahulu dilakukan pengupasan kulit pada sisa potongan akar tumbuhan,
ketinggian 10 cm dari tanah dengan lebar setelah didiamkan 2 minggu
pengupasan 20 cm. Peracunan cara ini lahan digaru 1-2 kali hingga
dilakukan dengan melumaskan larutan 10% merata.
garlon dalam minyak solar. Cara ini diterapkan pada lahan
·Pelumasan diberikan pada bagian tunggul yang datar (kemiringan 0-15%),
yang kulitnya sudah dikupas secara merata. lapisan olah tanah cukup tebal
Cara ini hanya efektif apabila dilakukan pada (lebih 10 cm) dan tidak berbatu
tunggul kayu karet yang masih segar/hidup.
Selain faktor umur daun,
LAHAN BERVEGETASI ALANG-ALANG
SECARA KIMIAWI efektivitas penyemprotan alang-
Pada areal yang kondisi pertumbuhan alang- alang juga dipengaruhi oleh
alangnya cukup tinggi (> 30 cm) dan disertai kondisi cuaca. Keberhasilan pe-
dengan anakan kayu atau semak, diperlukan nyemprotan akan tinggi apabila
pekerjaan pengimasan dan penyemprotan
dalam waktu 4-6 jam setelah
herbisida untuk pembersihan lahan.
Alang-alang ideal adalah dewasa, tinggi + 50 cm,
penyemprotan herbisida tidak
dan belum berbunga. Bila alang-alang sudah tua turun hujan.
dan sebagian daunnya mengering maka sebaiknya Apabila dalam kurun waktu
dibabat dulu. tersebut terjadi hujan, maka
Penyemprotan areal vegetasi alang-alang dengan penyemprotan harus diulang
herbisida dilakukan dua kali. Pertama, areal
kembali. Selanjutnya areal yang
alangalang disemprot secara menyeluruh kemudian
dilanjutkan dengan penyemprotan kedua secara
sudah disemprot diberi tanda
spot. Interval waktu antara rotasi I dan II berkisar 3- sesuai dengan tanggal
4 minggu. penyemprotan. Daun yang
Agar efektivitas penyemprotan dapat tercapai sudah mulai mengering agar
dengan baik, disarankan agar kondisi daun alang- dijaga dari resiko kebakaran.
alang yang disemprot masih muda. Apabila kondisi
daun sudah tua, sebaiknya dilakukan pembabatan
terlebih dahulu, selanjutnya setelah daun muda
tumbuh, tindakan penyemprotan baru dapat
dilakukan.
PENANAMAN TANAMAN KARET

PERSIAPAN PENANAMAN
MENGAJIR
·Ajir dibuat agar pelaksanaan penanaman karet
sesuai dengan tata tanam dan jarak tanam yang
telah direncanakan.
·Ajir juga berfungsi untuk memudahkan
pembuatan lubang tanam dan pelaksanaan
penanaman.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, jarak
tanam karet yang direkomendasikan adalah 6 m x
3 m atau jumlah populasi sekitar 550 pohon per
ha.
PERSIAPAN PENANAMAN
PEMBUATAN LUBANG TANAM
·Tujuan pembuatan lubang tanam adalah
menyediakan ruang perakaran, menggemburkan
tanah dan tempat untuk menambahkan bahan
organik tanah.
·Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 cm x 40
cm x 40 cm dan disiapkan minimal 2 minggu
sebelum penanaman.
·Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan
meng-gunakan cangkul tanah. Tanah bagian
bawah (sub-soil) dipisahkan dengan dengan
tanah bagian atas (top-soil).
·Selanjutnya diberikan pupuk dasar yaitu SP 36
dengan dosis 125 gram/pohon atau sekitar 62,5
kg/ha.
PERSIAPAN PENANAMAN
PEMBUATAN LUBANG TANAM
Bibit Berasal Dari stun
Penanaman dilakukan dengan memasukkan bibit
ke tengah-tengah lubang tanam. Arah mata
okulasi diseragamkan menghadap gawangan
pada tanah yang rata, sedangkan pada tanah
yang berlereng mata okulai diarahkan bertolak
belakang dengan dinding teras.
Kemudian bibit ditimbun dengan tanah bagian
bawah (sub-soil) dan selanjutnya dengan tanah
bagian atas (top-soil). Selanjutnya, tanah
dipadatkan secara bertahap sehingga timbunan
menjadi padat dan kompak, tidak ada rongga
udara dalam lubang tanam.
Lubang tanam ditimbun sampai penuh, hingga
permukaan rata dengan tanah di sekelilingnya.
Kepadatan yang baik, ditandai dengan tidak
goyang dan tidak dapat dicabutnya stum yang
ditanam.
PERSIAPAN PENANAMAN
PEMBUATAN LUBANG TANAM
Bibit Berasal Dari Stun
Penanaman dilakukan dengan memasukkan bibit
ke tengah-tengah lubang tanam. Arah mata
okulasi diseragamkan menghadap gawangan
pada tanah yang rata, sedangkan pada tanah
yang berlereng mata okulai diarahkan bertolak
belakang dengan dinding teras.
Kemudian bibit ditimbun dengan tanah bagian
bawah (sub-soil) dan selanjutnya dengan tanah
bagian atas (top-soil). Selanjutnya, tanah
dipadatkan secara bertahap sehingga timbunan
menjadi padat dan kompak, tidak ada rongga
udara dalam lubang tanam.
Lubang tanam ditimbun sampai penuh, hingga
permukaan rata dengan tanah di sekelilingnya.
Kepadatan yang baik, ditandai dengan tidak
goyang dan tidak dapat dicabutnya stum yang
ditanam.
PERSIAPAN PENANAMAN
PEMBUATAN LUBANG TANAM
Bibit Berasal Dari Stun
Penanaman dilakukan dengan memasukkan bibit
ke tengah-tengah lubang tanam. Arah mata
okulasi diseragamkan menghadap gawangan
pada tanah yang rata, sedangkan pada tanah
yang berlereng mata okulai diarahkan bertolak
belakang dengan dinding teras.
Kemudian bibit ditimbun dengan tanah bagian
bawah (sub-soil) dan selanjutnya dengan tanah
bagian atas (top-soil). Selanjutnya, tanah
dipadatkan secara bertahap sehingga timbunan
menjadi padat dan kompak, tidak ada rongga
udara dalam lubang tanam.
Lubang tanam ditimbun sampai penuh, hingga
permukaan rata dengan tanah di sekelilingnya.
Kepadatan yang baik, ditandai dengan tidak
goyang dan tidak dapat dicabutnya stum yang
ditanam.
PERSIAPAN PENANAMAN
PEMBUATAN LUBANG TANAM
Bibit Dalam Polibek
Kantong dalam polybag dibuka dengan hati-hati
agar media tanam tidak pecah.
Bibit ditanam tegak lurus dengan arah okulasi
menghadap Timur di tengah-tengah lubang
tanam, kemudian ditimbun dengan tanah bagian
bawah (subsoil), selanjutnya dengan tanah bagian
atas (top soil) .
Pemadatan tanah dilakukan dengan hati-hati
mulai dari bagian pinggir ke arah tengah. Tanah
pada bagian tanaman dibuat cembung untuk
menghindari air agar tidak menggenang.
Penanaman Tanaman Sela (Intercrop)
·Penanaman tanaman sela di areal
peremajaan/perluasan karet dilaksanakan setelah
persiapan lahan (setelah pengajiran dan
pembuatan lubang tanam) dan dilakukan selama
tanaman belum menghasilkan (TBM).
PERSIAPAN PENANAMAN
PENANAMAN TANAMAN SELA (INTERCROP)
·Penanaman tanaman sela di areal
peremajaan/perluasan karet dilaksanakan setelah
persiapan lahan (setelah pengajiran dan
pembuatan lubang tanam) dan dilakukan selama
tanaman belum menghasilkan (TBM).
·Jenis tanaman sela yang dianjurkan antara lain
padi gogo, jagung, nenas, pisang, kacang tanah,
dan kedelai.
·Jenis tanaman sela yang dianjurkan antara lain
padi gogo, jagung, nenas, pisang, kacang tanah,
dan kedelai.
·Tidak dianjurkan ditanam tanaman sela karet
yang mengganggu pertumbuhan karet dan
menjadi tanaman inang atau sumber hama
penyakit seperti ubi kayu. Intensitas pertanaman 1-
2 kali/tahun dan ditanam di gawangan karet
dengan jarak minimal 1 meter dari barisan karet.
PERSIAPAN PENANAMAN
PENYULAMAN
·Bibit yang baru ditanam harus diperiksa setiap 1-2
minggu, selama tiga bulan pertama setelah
penanaman, untuk Gambar 5. Penanaman
Tanaman Sela/Intercrop 25 memastikan kondisi
tanaman. Bibit yang mati harus segera disulam
agar populasi dapat dipertahankan.
·Bibit yang baru ditanam harus diperiksa setiap 1-2
minggu, selama tiga bulan pertama setelah
penanaman, untuk Gambar 5. Penanaman
Tanaman Sela/Intercrop 25 memastikan kondisi
tanaman. Bibit yang mati harus segera disulam
agar populasi dapat dipertahankan.
·Penyulaman dilakukan dengan bahan tanam yang
relatif seumur dengan tanaman yang disulam. Hal
ini dilakukan dengan selalu menyediakan bahan
tanam untuk sulaman dalam polybag sekitar 10%
dari populasi tanaman.
PENANANAMAN

WAKTU
Penanaman tanaman karet dilakukan pada awal
musim penghujan, yang pada umumnya dimulai pada
bulan September, sehingga saat tersebut merupakan
awal yang baik/optimal untuk memulai penanaman
dan harus berakhir sebelum musim kemarau.
PELAKSANAAN TANAM
Bibit yang akan ditanam dapat berupa stum mata tidur
maupun bibit dengan payung satu. Adapun
ketentuan bibit siap tanam adalah sebagai berikut :
·Apabila bahan tanam berupa stum mata tidur,
maka mata okulasi harus sudah membengkak/
mentis. Hal ini dapat diperoleh dengan cara
menunda pencabutan bibit minimal seminggu sejak
dilakukan pemotongan batang bawah.
·Apabila bahan tanam berupa stum mata tidur,
maka mata okulasi harus sudah membengkak/
mentis. Hal ini dapat diperoleh dengan cara
menunda pencabutan bibit minimal seminggu sejak
dilakukan pemotongan batang bawah.
1. Karet merupakan produk ungulan sub sector perkebunan di Indonesia bersama
kelapa sawit, kelapa, tebu, kopi, teh, tembkau dan kapas.
2. Satu siklus hidup tanaman karet produktif adalah 25 tahun atau produktivitas
diatas 400 kg karet kering per tahun. Jika tanaman sudah diatas 25 tahun maka
sudah layaklah untuk direplanting.
3. Strategi peremajaan dianggap cukup baik bagi lahan perkebunan karet Indonesia
KESIMPULAN

yang saat ini luasnya telah mencapai lebih dari 3,5 juta hektar.
4. Penyiapan lahan merupakan salah satu kultur teknis baku yang dilakukan di
perkebunan karet komersial. Penyiapan lahan pada prinsipnya bertujuan untuk
menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman karet.
5. Secara umum penyiapan lahan terdiri dari dua kegiatan yaitu: pembersihan areal
dari sisa hasil tebangan (batang maupun tunggul) dan pengolahan tanah.
6. Tahapan dalam penyiapan lahan untuk tanaman karet yaitu meliputi desain kebun
dan pembukaan lahan baik secara mekanis dan kimiawi. Sedangkan tahapan
dalam penanaman adalah tahapan penanaman dan tahapan tanaman
7. Karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang cukup penting di
Indonesia. Untuk mendapatkan hasil getah karet yang maksimal dengan kualitas
tinggi, tanaman karet tentu perlu dikembangkan dengan cara budidaya yang
tepat.
THANKS !

Anda mungkin juga menyukai