0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas manfaat penambahan lumpur laut pada tanah gambut untuk meningkatkan produktivitasnya. Lumpur laut dapat meningkatkan pH tanah, menurunkan kapasitas pertukaran kation, dan meningkatkan kejenuhan basa tanah gambut karena mengandung kation basa dan unsur hara yang tinggi. Pemberian lumpur laut baik cair maupun padat telah terbukti dapat meningkatkan hasil tanaman di lahan gambut.
Dokumen tersebut membahas manfaat penambahan lumpur laut pada tanah gambut untuk meningkatkan produktivitasnya. Lumpur laut dapat meningkatkan pH tanah, menurunkan kapasitas pertukaran kation, dan meningkatkan kejenuhan basa tanah gambut karena mengandung kation basa dan unsur hara yang tinggi. Pemberian lumpur laut baik cair maupun padat telah terbukti dapat meningkatkan hasil tanaman di lahan gambut.
Dokumen tersebut membahas manfaat penambahan lumpur laut pada tanah gambut untuk meningkatkan produktivitasnya. Lumpur laut dapat meningkatkan pH tanah, menurunkan kapasitas pertukaran kation, dan meningkatkan kejenuhan basa tanah gambut karena mengandung kation basa dan unsur hara yang tinggi. Pemberian lumpur laut baik cair maupun padat telah terbukti dapat meningkatkan hasil tanaman di lahan gambut.
NIM : C1051181079 MATA KULIAH : PRODUKTIVITAS LAHAN BASAH GAMBUT
1. Jelaskan mengapa penambahan ameliorasi merupakan satu diantara bahan
pembenah tanah penting dalam meningkatkan produktivitas lahan gambut? Amelioran merupakan bahan-bahan alami yang dimasukkan ke dalam tanah yang berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah (Subatra,2013). merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk memperbaiki lingkungan akar bagi pertumbuhan tanaman. Pemberian amelioran dimaksudkan sebagai sumber hara, mengurangi kemasaman tanah dan sebagai sumber pengikat atau penjerap kation-kation yang tercuci ke daerah lain akibat pengaturan tata air maka dari pada itu amelioran di sebut sebagai bahan pembenah tanah. 2. Sebutkan jenis ameliorasi yang sangat berpotensi khususny di Prov. Kalbar dalam meningkatkan produktivitas lahan gambut. Dari literatur yang berjudul ”karakterisasi gambut dengan bahan ameliorant dan pengaruhnya terhadap sifat fisik dan kimia guna mendukung produktivitas lahan gambut” dimana sampel penelitian itu sendiri di ambil di daerah Kalimantan barat tepatnya di kota Pontianak Kalimantan barat. Jenis ameliorant yang di gunakan yaitu abu sekam padi, abu serasah gambut dan abu janjang sawit. Dari parameter yang saya dapatkan dan saya kaji dapat di simpulkan bahwa berdasarkan dari segi kesuburan tanah,perbikkan sifat kimia dan fisika tanah, ameliorant yang paling berpotensi dari tiga jenis ameliorant di atas yaitu ameliorant jenis abu janjang kelapa sawit sebagai pembenah tanah. 3. Membuat rangkuman dari 5 artikel tentang manfaat penambahan lumpur laut pada tanah gambut dan bagaiman mekanisme pengaruh LL tersebut terhadap tanah Tanah gambut dilihat dari sifat kimianya mempunyai faktor pembatas, seperti rendahnya pH dan ketersediaan unsur hara N, P, dan K, kejenuhan Ca dan Mg yang rendah diikuti dengan tingginya konsentrasi ion H, sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Selain itu gambut memiliki kapasitas pertukaran kation (KPK) tinggi yang dipengaruhi oleh tingkat kemasaman tanah tetapi kejenuhan basa (KB) rendah sehingga kondisi tersebut tidak menunjang terciptanya laju dan kemudahan penyediaan hara yang memadai kebutuhan tanaman, terutama kation basa seperti K, Ca dan Mg (Radjagukguk, 2000). Secara umum KB gambut harus mencapai 30 % agar tanaman dapat dengan mudah menyerap basa basa yang diperlukan (Halim, 1989). Usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas tanah gambut antara lain dengan memberikan bahan amelioran, misalnya kapur dan pupuk (anorganik maupun organik) yang bertujuan untuk meningkatkan pH dan menambah unsur hara. Peningkatan pH tanah dengan pengapuran akan meningkatkan muatan negatif tanah yang berarti meningkatkan kemampuan mengikat hara dan efesiensi pemupukan. Kapur pertanian sebagai bahan amelioran konvensional selain harganya mahal, juga sulit diperoleh di lokasi dan dinilai tidak efisien karena tingkat residunya rendah (Tim Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1997). Oleh karena itu perlu dicari alternatif pengganti bahan tersebut yang mudah didapat dan murah serta dapat meningkatkan produktivitas tanah gambut sebagai medium tanaman. Salah satu alternatif pengganti kapur adalah dengan memanfaatkan lumpur laut yang berasal dari hasil endapan laut yang tersebar luas di pesisir pantai Kalbar. Lumpur laut dapat berasal dari hasil erosi di daratan diangkut oleh aliran sungai maupun hasil abrasi pantai dan diangkut air laut kemudian diendapkan pada garis pantai (shoreline). Tan (1993), air laut sangat berpengaruh terhadap sifat lumpur laut sehingga bahan endapan yang dihasilkan kaya akan garam-garam NaCl, Na2SO4, CaCO3 dan MgCO3. Aplikasi lumpur laut dengan sifat-sifat kimia seperti pH netral, mengandung kation basa (K, Na, Ca, Mg) yang tinggi, unsur mikro (Cu, Zn, Fe, Mn), kejenuhan basa tinggi dan kapasitas pertukaran kation rendah, dapat menyebabkan turunnya KPK gambut dan meningkatnya basa-basa yang dicerminkan dengan peningkatan KB (Suswati, 2009); (Suswati dan Heny, 2010). Peningkatan kejenuhan basa terjadi karena KPK menurun dan basa-basa meningkat. Penambahan kation-kation pada tanah gambut dapat menurunkan asam-asam karboksilat dan fenolat dan menyebabkan turunnya KPK gambut (Salampak, 1993; Salampak, 1999). Hasil penelitian Suswati (2009); Suswati dan Heny (2010) menunjukkan bahwa penambahan lumpur laut dengan takaran 20% (80 ton ha-1) pada tanah gambut, menurunkan kemasaman tanah dengan kenaikan pH (H2O) dari 3.95 menjadi 6.35 dan pH KCl dari 3.38 menjadi 5.79; menurunkan KPK sebesar 44 % dan meningkatkan KB sebesar 42%; meningkatkan ketersediaan kation-kation K+, Ca2+, Mg2+, Na+ dan memberikan hasil tertinggi pada tanaman melon. Lumpur laut cair juga dapat digunakan sebagan amelioran untuk memperbaiki sifat gambut. Hasil penelitian Abdulrachman (2013) Peran Matematika, Sains, dan Teknologi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs 343 menunjukkan pemberian amelioran berupa lumpur laut cair (LLC) dan kotoran sapi dengan dosis berturut-turut 74,7 kl/ha dan 14,6 ton/ha dapat meningkatkan produksi jagung di lahan gambut Siantan Kalimantan Barat. Perbaikan tanah dengan penggunaan input yang terjangkau oleh petani seperti pengolahan tanah, perbaikan tata air, pemupukan, pengapuran dan pemberantasan hama dan penyakit dapat membuat gambut berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian. Widodo dan Suliansah (2009) mendapatkan dari hasil penelitiannya bahwa perlakuan pemberian kombinasi kapur 2,5 ton/ha, 3,75 ton/ha dan 5 ton/ha dengan campuran unsur mikro 50 kg/ha membuat tiga varietas padi yang berasal dari Bungo Suntiang Durian, Randah Kuniang dan Lampung, toleran terhadap lingkungan gambut. Paiman (2017) mendapatkan dari penelitiannya bahwa pemberian berbagai kombinasi tanah beralofan dan abu sekam padi menghasilkan produksi kedelai mencapai 1,38 ton/ha. Hal ini disebabkan tanah beralofan dan abu sekam padi dapat menyumbangkan unsur hara fosfor cukup banyak bagi tanah dan tanaman. Pupuk kandang dapat juga digunakan sebagai amelioran. Tingkat dekomposisi tanah gambut sangat menentukan efektifitas pupuk kandang. Mawardi (2017) mendapatkan dari hasil penelitiannya bahwa pemberian pupuk kandang pada tanaman jagung akan lebih efektif apabila digunakan pada gambut hemik dan fibrik. Berbagai upaya yang dilakukan dalam memperbaiki kesuburan tanah gambut adalah dengan penambahan bahan amelioran. Lumpur laut merupakan bahan mineral yang mengandung kation-kation basa, dimana keberadaannya cukup melimpah di sekitar kawasan lahan gambut. Pemberian lumpur laut dalam bentuk cair dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah gambut. Hal ini disebabkan oleh kandungan basabasa yang tinggi dari amelioran tersebut sehingga dapat meningkatkan pH tanah gambut. Selain itu bahan-bahan tersebut juga mengandung kation-kation polivalen sehingga dapat menetralkan pengaruh asam-asam organik beracun (Stevenson, 1994).