Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NIDYA SITTI VITHALOKA

NIM : C1051181079
KELAS : ILMU TANAH A
UJIAN TENGAH SEMESTER
AGROFORESTRI
1. Apa yang dimaksud dengan system agroforestri dan jelaskan 4 (empat)
keunggulan dari system agroforestri.
Jawaban :
Sistem agroforestry adalah
- sistem penggunaan lahan yang mengkombinasikan tanaman berkayu
(pepohonan,perdu,bamboo,rotan dan lainnya) dengan tanaman tidak berkayu atau dapat
pula dengan rerumputan(pasture, kadang-kadang ada komponen ternak atau hewan
lainnya ( lebah,ikan, sehingga berbentuk interaksi ekologis dan ekonomis antara tanaman
berkayu dengan komponen lainnya.
- sistem penggunaan lahan yang mengkombinasikan tanaman berkayu denan tanaman
tidak berkayu ( kadang dengan hewan) yang tumbuh bersamaan atau bergiliran pada
suatu lahan, untuk meperoleh berbagai produk dan jasa (services)sehingga terbentuk
interaksi ekologis dan ekonomis antar komponen tanaman.
- sistem pengelolaan sumberdaya alam yang dinamis secara ekologi dengan penanaman
pepohonan di lahan pertanian atau padang penggembalaan untuk memperoleh berbagai
produk secara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan keuntungan social,ekonomi
dan lingkungan bagi semua pengguna lahan.
Keunggulan agroforestry
- Produktivitas (Productivity): Dari hasil penelitian dibuktikan bahwa produk total sistem
campuran dalam agroforestri jauh lebih tinggi dibandingkan pada monokultur. Hal
tersebut disebabkan bukan saja keluaran (output) dari satu bidang lahan yang beragam,
akan tetapi juga dapat merata sepanjang tahun. Adanya tanaman campuran memberikan
keuntungan, karena kegagalan satu komponen/jenis tanaman akan dapat ditutup oleh
keberhasilan komponen/jenis tanaman lainnya.
- Diversitas (Diversity): Adanya pengkombinasian dua komponen atau lebih daripada
sistem agroforestri menghasilkan diversitas yang tinggi, baik menyangkut produk
maupun jasa. Dengan demikian dari segi ekonomi dapat mengurangi risiko kerugian
akibat fluktuasi harga pasar. 11 Sedangkan dari segi ekologi dapat menghindarkan
kegagalan fatal pemanen sebagaimana dapat terjadi pada budidaya tunggal (monokultur)
- Kemandirian (Self-regulation): Diversifikasi yang tinggi dalam agroforestri diharapkan
mampu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dan petani kecil dan sekaligus
melepaskannya dari ketergantungan terhadap produkproduk luar. Kemandirian sistem
untuk berfungsi akan lebih baik dalam arti tidak memerlukan banyak input dari luar
(pupuk, pestisida), dengan diversitas yang lebih tinggi daripada sistem monokultur.
- Stabilitas (Stability): Praktek agroforestri yang memiliki diversitas dan produktivitas
yang optimal mampu memberikan hasil yang seimbang sepanjang pengusahaan lahan,
sehingga dapat menjamin stabilitas dan kesinambungan pendapatan petani.
2. Ada beberapa dasar untuk mengklasifikasikan system agroforestri. Sebutkan dan
jelaskan 4 (empat) dasar klasifikasi agroforestri.
Jawaban :
Terdapat 6 dasar dalam klasifikasi agroforestry
 Berdasarkan komponen penyususnya
Komponen penyusun utama agroforestri adalah komponen kehutanan (atau tanaman
berkayu/woody plants), pertanian (atau tanaman non-kayu), dan peternakan (atau
binatang ternak/pasture).
1. Agrisilvikultur (Agrisilvicultural systems), sistem agroforestri yang
mengkombinasikan komponen kehutanan dengan komponen pertanian.
2. Silvopastura (Silvopastural systems), sistem agroforestri yang meliputi komponen
kehutanan dengan komponen peternakan.
3. Agrosilvopastura (Agrosilvopastural systems), pengkombinasian komponen
kehutanan dengan pertanian sekaligus peternakan pada unit manajemen lahan yang
sama
 Berdasarkan istilah teknis yang di gunakan
Sistem agroforestri, didasarkan pada komposisi biologis serta pengaturannya, tingkat
pengelolaan teknis atau ciri-ciri sosial-ekonominya. Contoh : agrisilvikultur,
silvopastura, agrosilvopastura.
Sub-sistem agroforestri, memiliki ciri-ciri yang lebih rinci dan lingkup yang
lebih mendalam. Contoh: tanaman lorong (alley cropping), tumpangsari dan lain-lain.
Praktek agroforestri, lebih menjurus kepada operasional pengelolaan lahan
yang khas dari agroforestri yang murni didasarkan pada kepentingan/kebutuhan
ataupun juga pengalaman dari petani lokal atau unit manajemen yang lain yang di
dalamnya terdapat komponen-komponen agroforestri.
Teknologi agroforestri, inovasi atau penyempurnaan melalui intervensi ilmiah
terhadap sistem-sistem atau praktek-praktek agroforestri yang sudah ada untuk
memperoleh keuntungan yang lebih besar
 Berdasarkan masa perkembangannya
1. Agroforestri tradisional/klasik (traditional/classical agroforestry), umumnya tata
tanam dan pola tanam tidak teratur.
2. Agroforestri modern (modern atau introduced agroforestry), umumnya hanya
melihat pengkombinasian antara tanaman keras atau pohon komersial dengan
tanaman sela terpilih dan teratur
 Berdasarkan zona agroekologi
 Berdasarkan orientasi ekonomi
 Berdasarkan sistem produksi
3. Beberapa peran/manfaat sistem agroforestri untuk kepentingannya pada tanah
atau lahan pertanian dibandingkan sistem penggunaan lahan lainnya, yakni :
a) Perbaikan kesuburan tanah oleh agroforestri
memelihara dan mempertahankan kesuburan tanah melalui penggunaan lahan
dalam kondisi ekosistem alami akan mem-pertahankan produksi tetap lestari dengan
agroforestry karena sistem pengelolaan lahan yang berasaskan kelestarian memiliki
kesamaan dengan ekosistem alami. kesuburan tanah sistem agroforestri berperan
dalam hal mempertahankan kandungan bahan organik tanah, mengurangi kehilangan
hara ke lapisan lebih bawah, menambah hara N hasil penambatan N bebas dan
udara, memperbaiki sifat fisik tanah, dan adanya interaksi antara komponen ekologis
dan ekonomis.
Contoh penerapan Sistem agroforestri dengan Sistem Sloping Agricultural
Land Technology (SALT), dapat ditunjukkan bahwa cara bercocok tanam dan
pengaturan letak tanaman, terutama di daerah berlereng, sangat berperan dalam
konservasi tanah dan air, serta produksi hasil pertaniannya. Penggunaan mulsa
lamtoro (Leucaena leucocephala) dapat meningkatkan kesuburan tanah dan
pendapatan petani, sedangkan bahaya erosi dapat diperkecil.
b) Mengurangi kehilangan hara
Rendahnya efisiensi penggunaan hara akibat proses pencucian unsur hara
yang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena rendahnya tingkat sinkronisasi antara saat
tersedianya hara dengan saat tanaman membutuhkannya, sehingga bila ada curah
hujan yang tinggi menyebabkan unsur hara yang tidak terambil oleh tanaman, akan
hanyut ke lapisan tanah. Dengan
agroforestri kehilangan hara ini diharapkan dapat diperkecil, karena adanya
akar pepohonan yang umumnya tumbuh lebih dalam dapat menyerap unsur
hara yang hanyut tersebut. Semakin dalam dan berkembang perakaran pohon
tersebut semakin banyak unsur hara yang dapat diselamatkan, sehingga akar
pepohonan ini menyerupai jaring yang akan menangkap unsur hara yang
mengalir ke lapisan bawah, fungsi ini dinamakan sebagai "jaring penyelamat
hara". Contoh: petaian (Peltophorum dasyrrachis) yang ditanam di sela-sela
jagung
c) Peningkatan ketersediaan N dalam tanah
Pada umumnya tanaman kacang-kacangan (legume) dapat meningkatkan jumlah N
tanah akibat adanya tambahan N dari hasil penambatan N bebas di udara. Untuk
menambat N dari udara ini akar tanaman kacang-kacangan harus bersimbiosis
dengan mikrobia tanah rhizobium. Beberapa jenis kacangkacangan dari famili
Caesalpinioideae tidak membentuk bintil akar, dan pada umumnya tanaman dari
keluarga tersebut tidak mampu menambat N dari udara bebas, sebagai contohnya
adalah petaian (Peltophorum dasyrrachis). Banyaknya N yang diikat dari udara
bervariasi tergantung dari jenis tanamannya. Pohon ‘kayu hujan’ yang disebut juga
‘gamal’ (Gliricidia sepium) sering dipakai sebagai ajir hidup tanaman lada dalam
sistem agroforestri, dapat menyumbangkan N sekitar 40 kg ha-1 th-1 atau setara
dengan pupuk urea sekitar 88 kg ha-1.
d) Mempertahankan sifat fisik tanah
Sifat fisik tanah (lapisan atas) yang paling penting dan dibutuhkan untuk menunjang
pertumbuhan berbagai jenis tanaman dan pepohonan adalah struktur dan porositas
tanah, kemampuan menahan air dan laju infiltrasi. Lapisan atas tanah merupakan
tempat yang mewadahi berbagai proses dan kegiatan kimia, fisik dan biologi. Ada 3
aktor pelaku dalam kegiatan biologi dalam tanah adalah makro dan mikro fauna
serta semua perakaran tanaman. Untuk menunjang berlangsungnya proses-proses
kimia, fisik dan biologi diperlukan air dan udara dalam jumlah yang cukup dan
tersedia pada saat yang tepat. Oleh karena itu tanah harus memiliki sifat fisik yang
bisa mendukung terjadinya sirkulasi udara dan air yang baik. Untuk membantu
dalam memahami peran agroforestri dalam memperbaiki sifat fisika tanah Sistem
agroforestri pada umumnya
memiliki kanopi yang menutupi sebagian atau seluruh permukaan tanah sepanjang
tahun. Dari sistem ini dihasilkan berbagai macam kualitas seresah yang menutupi
permukaan tanah dan sebagian akan melapuk secara bertahap. Adanya seresah yang
menutupi permukaan tanah serta penutupan tajuk pepohonan menyebabkan kondisi
di permukaan tanah dan lapisan tanah lebih lembab, temperatur dan intensitas
cahaya lebih rendah. Kondisi iklim mikro yang demikian ini sangat sesuai untuk
kegiatan dan perkembangbiakan organisme. Kegiatan dan perkembangan organisme
ini semakin cepat karena ketersediaan bahan organik sebagai sumber energi cukup
terjamin. Kegiatan organisme dalam tanah berpengaruh terhadap beberapa sifat fisik
tanah seperti terbentuknya pori makro (biopores) dan pemantapan agregat.
Peningkatan jumlah pori makro dan kemantapan agregat pada gilirannya akan
meningkatkan kapasitas infiltrasi dan sifat aerasi tanah. Perbaikan kondisi fisik tanah
ini akan mendorong pertumbuhan akar tanaman, sehingga limpasan permukaan dan
erosi dapat ditekan. Selain itu, akar pepohonan yang telah mati akan meninggalkan
liang yang bermanfaat untuk perbaikan pertumbuhan akar tanaman yang ditanam
pada musim berikutnya
e) Mengurangi bahaya erosi
Seperti telah dibahas di Bahan Ajaran 3, agroforestri dapat menekan erosi melalui
beberapa mekanisme, antara lain melalui: (a) Penutupan permukaan tanah sepanjang
tahun oleh tajuk tanaman sehingga kehancuran agregat tanah oleh pukulan air hujan
dapat ditekan, (b) Mempertahankan kandungan BOT dan meningkatkan kegiatan
biologi tanah termasuk perakaran. Kondisi demikian dapat memperbaiki sifat-sifat
fisik tanah seperti struktur dan porositas tanah serta mempertahankan laju infiltrasi
yang cukup tinggi. Besarnya laju infiltrasi menyebabkan lebih banyak bagian dari
air hujan yang masuk ke dalam tanah dan mengurangi jumlah limpasan permukaan.
Di sisi lain, adanya batang pohon dan tanaman dapat menghambat laju limpasan
permukaan sehingga mengurangi kecepatan aliran dan semakin meningkatkan
jumlah air yang masuk ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan kekuatan limpasan
untuk mengangkut tanah jauh menurun.
Jelaskan masing-masing kelima point tersebut di atas.
4. Pengkombinasian berbagai komponen dalam sistem agroforestri mengahasilkan
berbagai reaksi, yaitu persaingan, melengkapi, dan ketergantungan! Jelaskan satu
per satu!
Jawaban :
 Persaingan
Pohon-pohon dan perdu, tanaman pertanian dan binatang bersaing satu sama lain
guna memperoleh cahaya, air, hara, ruang hidup, input kerja, lahan, kapital dan
lain sebagainya. Persaingan ini tidak dapat dideteksi secara langsung, namun
dapat diduga secara tidak langsung. Misalnya, tanaman tertentu menjadi perantara
parasit bagi tanaman lain, pohon sebagai tempat sarang burung-burung yang
dapat mengakibatkan berkurangnya panen tanaman padipadian, dll. Tidak jarang
persaingan justru diharapkan misalnya berkurangnya gulma rumput-rumputan
akibat terlindung tajuk pohon.
 Melengkapi
Reaksi saling melengkapi ini dapat secara waktu, ruang ataupun kuantitatif.
Secara waktu, misalnya ketersediaan daun-daunan lebar atau buah-buahan
sebagai makanan ternak pada musim-musim di mana rumput tidak tersedia (misal
Acacia albida di Afrika). Secara ruang, misalnya pemanfaatan keseluruhan biotop
atau produksi secara lebih baik melalui dua strata atau lebih sekaligus. Secara
kuantitatif, misalnya produk sejenis yang diperoleh dari satu lahan secara
bersamaan, antara lain protein nabati dan hewani.
 Ketergantungan
Beberapa jamur hanya dapat tumbuh pada pohon-pohon tertentu. Jenis-jenis
binatang tertentu juga hanya dapat hidup pada padang pengembalaan. Di Afrika,
telah dikenal bahwa sistem akan rusak apabila tidak ada keseimbangan antara
jenis binatang pemakan rerumputan panjang dan pendek. Binatang pemakan
rumput pendek hanya mau mendekati makanannya, bila rumput tidak terlampau
tinggi.

5. Agroforestri diharapkan dapat memecahkan berbagai masalah pengembangan


pedesaan yang seringkali sifatnya mendesak. Jelaskan !
Agroforestri utamanya diharapkan dapat membantu mengoptimalkan hasil suatu
bentuk penggunaan lahan secara berkelanjutan guna menjamin dan memperbaiki
kebutuhan hidup masyarakat. Sistem berkelanjutan ini dicirikan antara lain oleh tidak
adanya penurunan produksi tanaman dari waktu ke waktu dan tidak adanya pencemaran
lingkungan.
6. Disain agroforestri yang baik (ditentukan dari 3 kriteria). Sebutkan dan jelaskan !
Tiga Kriteria Desain Agroforestri yang Baik (Raintree, 1987; dengan modifikasi)
adalah sebagai berikut :
 Produktivitas (productivity): meliputi berbagai cara untuk meningkatkan output
produk pohon, memperbaiki panen tanaman musiman sebagai kombinasinya,
mengurangi input untuk budidaya pertanian, meningkatkan efisiensi tenaga kerja,
diversifikasi produksi, serta memenuhi kebutuhan dasar pemilik lahan;
 Sustainabilitas (sustainability): kesinambungan sistem produksi akan dapat
dicapai tujuan konservasi dan sekaligus menggugah motivasi petani kecil yang
seringkali kurang peduli terhadap kepentingan jangka panjang;
 Taraf Adopsi (adoptability): teknologi (agroforestri) harus sesuai dengan karakter
sosial dan lingkungan setempat. Suatu teknologi yang tidak dapat dilaksanakan
oleh petani pengguna menjadi tidak bermanfaat, walaupun memenuhi syarat,
secara teknis canggih dan dari sudut kearifan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai