BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
serta beberapa ternak. Agroforestri ini merupakan salah satu program inovasi yang
kebutuhan pokok telah menyebabkan diperlukannnya areal yang lebih luas dan
pengolahan lahan yang optimal untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk
memenuhi kebutuhan yang makin meningkat, salah satu cara yang dapat
Agroforestri.
secara berkelanjutan guna menjamin dan memperbaiki hasil produksi dari suartu
lahan. Agroforestri diyakini dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah yang
timbul akibat adanya alih guna lahan yang mensineregikan kekuatan kepentingan
2
tinggi.
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat Penulisan
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Agroforestry
1. Pengertian Agroforestry
peternakan. Istilah agroforestri berasal dari kata serapan bahasa Inggris, yakni
merupakan gabungan dari kata “wana” dan “tani” yang berarti hutan tani. Pada
prakteknya, agroforestri ialah suatu sistem pengelolaan lahan yang berguna untuk
2. Tipe-tipe Agroforestry
kultural yang ada di daerah tersebut. Selain diterapkan pada lahan pertanian di
lahan pribadi, sistem agroforestri yang berkembang juga kerap dipadukan dalam
a) Sistem Pekarangan
campuran seperti tanaman tahunan, tanaman umur panjang, dan ternak di lahan
pekarangan pribadi. Metode ini banyak dijumpai di daerah Jawa Tengah, Jawa
Barat, dan Jawa Timur pada pertengahan abad kedelapan belas. Pada umumnya
sayur, dan bambu-bambuan. Lapisan tanaman yang lebih tinggi ditanami oleh
b) Sistem Kebun-Talun
Dalam tipe agroforestri ini tahapan penanaman terdiri atas tiga proses yang
tanaman kebun sudah mulai tumbuh, dan diakhiri dengan menanam tanaman
- Penanaman tanaman kebun atau tanaman tahunan seperti jagung, tembakau, ubi
kayu, dan sayur-mayur. Tanaman ini nantinya akan dikonsumsi untuk keluarga
petani dan hanya sedikit dari hasil panen yang dapat dijual. Setelah tanaman
kebun ini menunjukan pertumbuhan yang baik, maka dua tahun kemudian petani
- Penanaman tanaman campuran. Tahap ini dimaksudkan agar dalam satu area
tanah atau meningkatkan konservasi tanah dan air sehingga terhindar dari erosi.
- Pembentukan talun atau daerah budidaya yang terdiri atas berbagai macam
Setelah tanaman tahunan mendominasi dan dapat dipanen setiap tahun, kebun
akan didominasi oleh tanaman jangka panjang. Pada momentum ini daerah
tersebut telah masuk kepada tahapan ketiga yakni talun. Lahan ini dominasi oleh
c) Sistem Lorong
untuk ditanami leguminosa atau tanaman sumber protein yang baik untuk pakan
ternak. Tanaman tersebut dapat berupa lamtoro gung yang ditanam pada bagian
ladang menimbulkan efek buruk berupa kerusakan pada suatu ekosistem. Maka
dari itu, sistem bera dapat dijadikan solusi atas sistem pertanian lahan berpindah.
6
Sistem bera adalah suatu sistem pengembalian kesuburan tanah dengan cara
menanami tanaman yang dapat memulihkan kesuburan tanah. Salah satu tanaman
yang dapat digunakan dalam sistem bera yang disempurnakan ini adalah Pueraria
javanica. Setelah ditanami dan tanah kembali pulih, 3-4 bulan kemudian tanaman
pangan sudah mulai dapat dibudidayakan. Tanaman pangan yang bisa digunakan
seperti ubi kayu, padi, kacang tanah dan jahe. Selain itu, melinjo dapat menjadi
Tipe agroforestri ini banyak dijumpai di Sumatera Utara. Ciri utama sistem
ini adalah adanya perpaduan antara tanaman hutan dan tanaman pertanian
pertanian dapat berupa tanaman dengan nilai jual tinggi di pasaran agar
f) Tumpang Sari
mengoptimalkan lahan yang ada dengan semaksimal mungkin. Sistem ini dapat
diterapkan oleh mereka yang tidak memiliki lahan luas namun ingin mendapatkan
a) Tujuan
mengoptimalkan fungsi lahan yang ada dengan ditanami berbagai jenis tanaman
mulai dari tanaman kayu dan non-kayu serta peternakan sebagai support
keberlangsungan ekosistem.
- Meningkatkan kualitas sumber daya alam terutama tanah dan air. Banyaknya
jenis tanaman yang dapat ditanam dalam satu area lahan pertanian atau hutan
dapat membantu dalam konversi tanah dan air. Jenis tanaman yang digunakan
dapat mendorong kesuburan tanah serta mengikat tanah agar tidak mudah erosi
b) Manfaat
hutan.
- Menjadi habitat untuk satwa liar. Apabila lahan dengan sistem agroforestri sudah
tertata rapi dan membentuk vegetasi yang baik, tentu akan menjadi rumah yang
- Menjadi solusi untuk konservasi lahan dan air. Hampir sama dengan penjelasan
tersebut menandakan unsur hara pada lahan agroforestri terjadi secara efisien.
B. Desain Agroforestry
adalah suatu sistem pertanian yang merupakan perpaduan satu jenis tanaman
tahunan (pepohonan) yang ditanam secara tumpang sari dengan satu atau lebih
petak lahan tanaman pangan secara acak dalam petak lahan atau dengan pola lain,
yang melibatkan banyak jenis pepohonan (berbasis pohon) baik sengaja ditanam
maupun yang tumbuh secara alami pada sebidang lahan dan dikelola petani
mengikuti pola tanam dan ekosistem yang menyerupai hutan. Sistem ini, selain
terdapat beraneka jenis pohon, juga tanaman perdu, tanaman memanjat (liana),
tanaman musiman dan rerumputan dalam jumlah banyak. Penciri utama dari
dalamnya yang mirip dengan ekosistem hutan alam baik hutan primer maupun
hutan sekunder, oleh karena itu sistem ini dapat pula disebut sebagai agroforest.
(Setiawan, 2019).
Adapun desain yang kami gunakan pada makalah ini yaitu sebagai berikut:
Jarak tanam yang kami gunakan dalam desain lahan ini, yaitu Jarak tanam
pohon sengon yaitu 3x3 m. Jarak pohon sengan dan parit yaitu 5 m. Jarak pohon
sengon dan bedengan tanaman cabai yaitu 5 m. Jarak tanam tanaman cabai yaitu
0,07 x 0,07 m. Jarak tanam tanaman kacang panjang yaitu 0,03 x 0,06 m. Jarak
bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak tanam pohon pisang yaitu 3x3
m. Jarak pohon sengon dan pohon pisang yaitu 5 m. Jarak kandang ayam potong
dan pohon sengon yaitu 10 m. Ukuran kandang ayam potong yaitu 30x10 m. Jarak
antar kandang ayam yaitu 5 m . Luas kolam ikan lele yaitu 15x8 m. Jarak kandang
ayam potong dan bedengan yaitu 10 m. Jarak rumah petani dan pohon sengon
10
yaitu 10 m. Jarak bedengan dan gazebo yaitu 5 m. Jarak gazebo dan phsengon
yaitu 5 m.
Adapun tujuan dari desain lahan yang kami buat, yaitu pembuatan parit
yaitu untuk mencegah genangan air hingga banjir, pembuatan gazebo yaitu untuk
pupuk kandang bagi tanaman pisang, sengon, cabai dan kacang Panjang, hasil
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
peternakan.
sederhana dan system agrorestry kompleks. Tujuan dari desain lahan agroforestry,
yaitu pembuatan parit yaitu untuk mencegah genangan air hingga banjir,
ayam potong dapat dijadikan pupuk kandang bagi tanaman pisang, sengon, cabai
dan kacang Panjang, hasil pertanian , peternakan dan perikanan dapat dijual
B. Saran
Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA