Penambatan N simbiosis Berasal dari tumbuhan yang berklorofil dengan memanfaatkan energi cahaya Kemudian berfotosintesis sehingga menghasilkan sumber energi yaitu karbohidrat. Setelah itu organisme menggunakan karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan sebagai sumber energi dalam fiksasi N.perlu di ketahui bahwaa fiksasi N merupakan proses pengubahan nitrogen dari bentuk N anorganik (dari udara bebas) menjadi bentuk N organik yang dapat tersedia untuk tanaman. Pada fiksasi N secara simbiotik, N2 dari udara diikat menjadi senyawa NH3 atau NO3 yang kemudian dapat diserap oleh tanaman. Fiksasi N terjadi secara biologis lewat simbiosis mutualistrik tanaman legum-rhyzobium (bakteri heterotrofik), juga beberapa tanaman non legum. Bakteri simbiotik adalah bakteri pengikat N udara yang bersimbiosa dalam bintil- bintil akar tanaman leguminosa. Tanaman menyediakan makanan dan bahan organik untuk bakteri, sedang tanaman mendapat N yang diikat dari udara oleh bakteri yang digunakan untuk membentuk protein dibadannya. Karena umur suatu bakteri hanya beberapa jam, maka setiap saat banyak bakteri yang mati, yang kemudian mengalami dekomposisi sehingga terbentuk NH4 + dari NO3 - yang dapat digunakan oleh tanaman induknya. Non simbiosis Pada fiksasi non simbiotik, fiksasi N2 serempak dengan mereduksi asetilena dalam rhizosfer (permukaan/dalam sel-sel akar) dengan memanfatkan secara selektif senyawa-senyawa organik sekresi/eksudat akar.Fiksasi N dalam tanah dilakukan oleh jasad renik yang hidup bebas, artinya tidak bersimbiosis dengan tanaman inang. Jasad renik tersebut seperti ganggang hijau-biru (Chyanophiceae) dan bakteri yang hidup bebas di dalam tanah. Bakteri yang hidup bebas adalah Rhodospirillum sp bersifat anaerob, azotobacter, dan beiyerinckia yang bersifat aerob.