Anda di halaman 1dari 18

TEKNIK

BUDIDAYA
TANAMAN TEH
OLEH KELOMPOK 7
A.FATHURRAHMAN (G111 15 502)
SUSANTI (G111 15 512)
NUR INDAH LESTARI (G111 15 510)
REZKI MIRANDA (G111 15 514)
A. SYARAT TUMBUH

1. Curah hujan tidak kurang dari


2.000 mm/tahun.
2. Suhu udara harian tanaman teh
adalah 13-25oC. Kelembaban
kurang dari 70%.
3. Untuk media tanamnya jenis
tanah yang cocok untuk teh
adalah Andasol, Regosol, dan
Latosol
4. Derajat kesamaan tanah (pH)
berkisar antara 4,5 sampai 6,0
B. PEMBIBITAN

GENERATIF = BIJI

. Biji yang baik ditandai dengan beberapa ciri, antara lain:


1. Kulit biji berwarna hitam dan mengkilap.
2. Berisi penuh, dengan isi biji berwarna putih.
3. Mempunyai berat jenis yang lebih besar dari
pada air, sehingga apabila dimasukkan
kedalam air akan tenggelam.
4. Mempunyai bentuk dan ukuran yang normal.
5. Tidak terserang penyakit, cendawan ataupun
kepik biji.
1. Penyemaian biji
Persiapan lahan untuk persemaian harus 2. Pemeliharaan dipersemaian bibit asal biji
dilaksanakan 6 bulan sebelum penyemaian benih. Pemeliharaan bibit terdiri atas penyiraman
Tanah dibersihkan dan dicangkul sedalam 30 cm, ke- penyulaman, penyiangan, pemupukan,
mudian dibuat bedengan. Diantara bedengan dibuat pengendalian hama dan penyakit, dan
saluran drainase untuk membuang kelebihan air. pengaturan naungan.
Bedengan diberi atap naungan miring timur-barat
dengan sudut kemiringan 300.

3. Pemindahan bibit ke lapangan


Setelah bibit berumur dua tahun, benih yang mempunyai ukuran lebih besar dari
pensil, dapat dibongkar untuk dipindahkan ke kebun.
Cara pembongkaran bibit adalah sebagai berikut:
1) Dua minggu sebelum bibit dibongkar, batang dipotong setinggi 15-20 cm dari
permukaan tanah.
2) Bibit dibongkar dengan cara mencangkul tanah disekitar bibit sedalam 60 cm,
selanjutnya dicabut dengan hati-hati, akar tunggang dan akar se-rabut yang
terlalu panjang bisa dipotong.
3) Bibit ini disebut bibit stump, yang sebaiknya ditanam segera pada hari itu juga
di kebun yang telah dipersiapkan.
4) Bibit yang ukuran batangnya lebih kecil dari pensil sebaiknya tidak di-gunakan.
Media tanah untuk setek terdiri dari
VEGETATIF = SETEK tanah lapisan atas (topsoil) dan lapisan
bawah (subsoil). mengandung liat yang
Untuk memperoleh hasil pembibitan setek berupa setek relatif tinggi sehingga dapat menahan
bibit yang baik, diperlukan adanya perencanaan, ataupun menyerap air lebih lama, kan-
persiapan, dan pelaksanaan yang baik dan tepat waktu. dungan pasir tidak boleh lebih dari 30%,
Adapun lokasi untuk pembibitan, diantaranya: dan bahan organik maksimal 10%.
1. Lokasi terbuka, drainase tanah baik dan tidak becek.
2. Dekat dengan sumber air, untuk keperluan
penyiraman. Tanah disimpan selama 4-6 minggu dalam bangunan
3. Dekat dengan sumber tanah, untuk mengisi polibag. penyimpanan, dan tanah harus tetap dalam keadaan lembab.
4. Lebih baik bila lahan melandai kearah timur, agar Sebelum media tanah di-masukkan kedalam kantong plastik,
mendapat sinar matahari pagi. terlebih dahulu dicampur dulu dengan pupuk, fungisida dan
5. Dekat dengan jalan agar memudahkan dalam tawas. Adapun pengambilan ranting stek atau stekres mulai
pengawasan dan peng-angkutan ke lokasi yang akan dapat diambil 4 bulan setelah pemangkasan. Tanda bahwa
ditanami. setekres matang ialah apabila pangkal stekres sepanjang ± 10
cm sudah menunjukkan warna coklat. ranting dipotong dengan
pisau tajam. Satu stek terdiri dari satu lembar daun dengan
ruas sepanjang 0.5 cm diatas dan 3-4 cm dibawah buku. Setek
ditampung dalam satu tempat yang berisi air bersih.
C. PENGOLAHAN LAHAN 3) Sanitasi lahan untuk persiapan lahan yang berasal
dari kebun yang telah terserang penyakit cendawan
akar sebagai berikut :
Persiapan Lahan Untuk Penanaman • Penanaman rumput Guatemala selama dua tahun,
setelah itu baru ditanami teh
Ulang
• Lahan siap tanam difumigasi terlebih dahulu dengan
methyl bromida. Caranya dengan mengalirkan methyl
bromida ke dalam lembaran plastik yang menutupi
tanah selama dua minggu. Setelah itu sungkup dibuka
1) Pembongkaran pohon pelindung yang tidak dikehendaki selama dua minggu baru dapat ditanami teh lagi
agar sumber hama/penyakit, persaingan hara, air dan lain- • Lahan difumigasi dengan Vapam menggunakan
lain dapat dihindari. alatsuntik tanah sebanyak 8 ml/lobang. Jarak antar
2) Pembongkaran perdu teh tua harus mempertimbangkan lobang 30 cm x 30 cm. Penyuntikan pada saat tanah
kemiringan lahan, agar erosi tidak terlalu besar. Untuk lembab/basah, atau setelah disuntik Vapam
lahan datar dan landai, pembongkaran perdu teh dapat kemudian disiram air. Setelah satu bulan tanah dapat
dilakukan dengan pencabutan, sedang daerah kemiringan ditanami teh kembali.
30% perdu-perdu teh tidak perlu dibongkar tetapi 4) Pengolahan tanah setelah teh dicabut dilakukan
dimatikan dengan bahan kimia. dengan cara dicangkul seperti pada pengolahan
tanah untuk penanaman baru. Sedangkan untuk
lahan yang perdunya dimatikan dengan bahan kimia,
pengolahan tidak perlu dilakukan, cukup dengan
penataan tanah dan pembuatan lobang tanam.
D. PENANAMAN 1. Pemberian pupuk dasar
Pupuk dasar yang dianjurkan terdiri atas
Jarak Tanam Teh Urea 12,5 g + TSP 5 g + KCl 5 g per lubang.
Apabila pH tanah diatas 6, maka lubang
Jarak Tanan Jumlah Tanaman Per
Kemiringan Tanah Keterangan tanam diberikan belerang murni (belerang
cm x cm x cm ha
cirrus) sebanyak 10-15 g per lubang.
Datar – 15% 120 x 90 9.260 Baris Tunggal Lurus
15–30% 120 x 75 11.110 Baris Tunggal Lurus
> 30% 120 x 60 13.888 Kontur
Batas Tertentu 120x60x60 18.500 Baris Berganda

2. Cara penanaman
Adapun untuk penanaman pohon pelindung
Menanam bibit stump
atau pohon naungan pertanaman teh terdiri
Bibit stump biasanya ditanam pada umur 2
atas pohon pelindung sementara
tahun. Bibit ditanam dengan cara
seperti Theprosia sp. atau Crotalaria sp dan
dimasukkan ke dalam lubang tanam, persis
pohon pelindung tetap memilki mahkota
di tengah-tengah lubang, dengan leher akar
yang baik, perakarannya dalam dan kuat,
tepat dipermukaan tanah. Selanjutnya
dan resistensinya terhadap serangan hama
lubang tanam ditimbun dan dipadatkan
atau penyakit baik.
dengan diinjak. Bibit tidak boleh miring dan
tanah di sekitar lubang tanam diratakan.
2. Kubur Ranggas
E. PENGELOLAAN TANAMAN Kubur ranggas yaitu mengubur ranting dan cabang bekas
pangkasan, setelah kurang lebih 10 hari di atas perdu teh,
daun-daun teh telah rontok dan ranggas-ranggas tersebut
telah boleh dibenamkan di sekitar pertanaman teh. Hal ini
1. Kerik Lumut berfungsi untuk mengembalikan bahan organik tanah sehingga
Kerik lumut dilakukan setelah proses menyuburkan kembali tanah serta memberikan hara lebih
pemangkasan berlangsung, biasanya dilakukan 4 untuk tanaman teh. Selain itu juga untuk mengembalikan
tahun sekali atau dapat dilakukan setengah bulan unsur Nitrogen, Fosfor, dan Kalium yang hilang akibat
setelah kubur ranggas dilakukan. Batang teh pemetikan dan pemangkasan
terdapat pada kondisi yang lembab akibat dari
ternaungnya daun teh, sehingga banyak lumut
dan tumbuhan yang menempel pada batang teh.
Apabila lumut yang menempel pada batang 3. Penggarpuan
tanaman teh tidak dibersihkan maka Kegiatan penggarpuan adalah kegiatan terakhir dari
pertumbuhan tunas – tunas akan terganggu. Oleh pemangkasan. Penggarpuan merupakan kegiatan
karena itu, agar produktivitas pucuk teh semakin menggemburkan tanah dengan cara menggarpu tanah di
meningkat, maka perlu dilakukan kerik lumut sekeliling tanaman. Sebelum dilakukan penggarpuan, dilakukan
pembersihan gulma terlebih dahulu. Tujuan kegiatan ini adalah
untuk memperbesar pori-pori tanah agar akar mudah
menyerap unsur hara dari tanah sehingga tanah menjadi
gembur, menjaga aerasi tanah, dan memutus sebagian akar
teh, karena akar teh juga memerlukan regenerasi agar
terbentuk akar serabut yang baru.
Prinsip-Prinsip Pangkasan
F. PEMANGKASAN 1. Batang/cabang/ranting yang telah dipotong tidak boleh pecah atau
rusak.
Tujuan dari pemangkasan antar lain: 2. Luka pangkas pada batang/cabang/ranting harus rata membentuk
1. Memelihara bidang petik tetap sudut 45o menghadap ke dalam perdu.
3. Membuang ranting-ranting kecil dengan diameter kurang dari 1 cm
rendah untuk memudahkan
(ukuran pensil).
pemetikan 4. Membuang cabang yang membenggul.
2. Mendorong pertumbuhan tanaman 5. Membuang cabang-ranting yang lapuk.
teh agar tetap pada fase vegetatif. 6. Membuang salah satu cabang/ranting yang menumpuk, bersilang atau
3. Membentuk bidang petik (frame) berdekatan dengan jarak kurang dari 5 cm.
seluas mungkin. 7. Bidang pangkasan harus sejajar dengan permukaan tanah.
4. Merangsang pertumbuhan tunas-
tunas baru.
5. Meringankan biaya pengendalian
gulma.
6. Membuang cabang-cabang yang
tidak produktif.
7. Mengatur fluktuasi produksi harian
pada masa flush dan masa minus
(kemarau).
Cara pemangkasan 2. Pangkas dengan mesin
1. Pangkas dengan manual 1) Memotong cabang (I) sedalam 15-25 cm dari bidang
1) Memotong cabang/ranting pada ketinggian yang petik.
dikehendaki. 2) Memotong cabang (II) sedalam > 25 cm sampai
2) Luka pangkas pada batang/cabang/ranting pada ketinggian yang diinginkan.
diupayakan rata membentuk sudut 45° menghadap 3) Arah pemangkasan dilakukan sejajar dengan pohon
ke dalam perdu. yang dipangkas, dari arah kanan ke kiri sesuai
3) Batang/cabang/ranting yang telah dipotong tidak dengan arah putaran mesin.
boleh pecah atau rusak, oleh karena itu gaet atau 4) Untuk mengefektifkan jam kerja mesin, setiap satu
gergaji harus tajam. jam kerja mesin diistirahatkan selama satu menit.
4) Memotong cabang/ranting yang besarnya lebih kecil 5) Untuk membersihkan cabang/ranting kecil dilakukan
dari ibu jari (<2 cm) menggunakan gaet pangkas, secara manual dengan gaet.
sedangkan yang lebih besar dari ibu jari (> 2 cm)
5) mempergunakan gergaji pangkas.
6) Membuang cabang/ranting kecil yang berukuran
diameter kurang dari 1 cm (ukuran pensil).
7) Bidang pangkasan harus sejajar dengan permukaan
tanah.
8) Untuk membentuk luka pangkas menghadap
kedalam perdu, pemangkasan dilakukan dari kedua
sisi perdu sesuai dengan barisan tanaman.
G. PEMUPUKAN
2. Tepat Dosis
Dari keempat kriteria tepat dalam pemupukan,
tepat dosis merupakan kriteria yang paling utama.
1. Tepat waktu Pupuk diaplikasikan sebanyak 5-6 kali dalam
Waktu pemupukan terbaik untuk setahun dan pemberian pupuk MgO dilakukan
tanaman teh adalah saat kondisi jumlah apabila terlihat adanya gejala kahat/defisiensi Mg.
curah hujan antara 60-200 mm/minggu

3. Tepat Cara
Cara pemupukan yang tepat adalah dengan 4. Tepat Jenis
memberikan pupuk pada daerah perakaran yang aktif Prinsip pemberian pupuk ke dalam tanah
yaitu pada jarak 30 cm-40 cm dari pangkal batang bertujuan terjaganya imbangan pupuk yang ada
perdu teh dengan kedalaman 10 cm-15 cm dari agar setiap waktu dibutuhkan tanaman sudah
permukaan tanah tersedia. Pemberian pupuk tunggal dapat
menyebabkan tidak tersedia serempak akibat
pemberian, sehingga pupuk diberikan dalam
bentuk tercampur
Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma pada pertanaman teh


bertujuan untuk menekan serendah mungkin
Jenis-jenis gulma tertentu diduga kerugian yang ditimbulkan akibat gulma,
mengeluarkan senyawa sehingga diperoleh laju pertumbuhan
racun (allelopati) yang membahayakan tanaman teh dan produksi pucuk yang
tanaman teh. maksimal.
Merupakan tindakan memungut sebagian dari tunas-tunas teh
H. PEMETIKAN beserta daunnya yang masih muda untuk kemudian diolah
menjadi produk teh kering. Pemetikan berfungsi untuk
membentuk kondisi tanaman agar mampu berproduksi tinggi
secara berkesinambungan

2. Pemetikan Produksi
a. Jenis pemetikan Pemetikan produksi adalah pemetikan yang
1. Pemetikan Jendangan dilaksanakan setelah pemetikan jendangan
Pemetikan jendangan atau disebut juga selesai dilakukan dan berlangsung secara
tipping adalah pemetikan yang dilakukan rutin.
pada tahap awal setelah perdu pangkas.
Pemetikan jendangan bertujuan untuk
membentuk bidang petik yang lebar dan rata
dengan ketebalan lapisan daun pemeliharaan
yang cukup agar produksi tanaman tinggi.
b. Macam dan Rumus Petikan c. Jenis Petikan
Macam petikan didasarkan pada mutu pucuk yang Maksud dari jenis petikan yaitu macam pucuk yang dihasilkan dari
dihasilkan tanpa memperhatikan bagian yang pelaksanaan pemetikan. Berdasarkan jumlah helaian daun, jenis
ditinggalkan, sedangkan rumus digambarkan dengan petikan terdiri atas beberapa kategori, yaitu:
lambang huruf dan angka. 1) Petikan halus, pucuk peko (p) dengan satu daun, atau pucuk
Macam dan rumus petikan ditentukan berdasarkan: burung (b) dengan satu daun muda (m), rumus p+1 atau b+1m.
1) Petikan imperial, dimana hanya kuncup peko (p) 2) Petikan medium, pucuk peko dengan dua atau tiga daun muda,
yang dipetik (p+0), serta pucuk burung dengan satu, dua atau tiga daun muda (p+2,
2) Petikan pucuk pentil, peko+satu daun di p+3, b+1m, b+2m, b+3m).
bawahnya (p+1m), 3) Petikan kasar, pucuk peko dengan lebih empat daun dan pucuk
3) Petikan halus, peko+satu/dua lembar daun burung dengan beberapa daun tua (t) { (p+4 atau lebih, b+(1-4t)}.
muda/burung dengan satu lembar daun muda
(p+2m, b+1m),
4) Petikan medium, (p+2m, p+3m, b+1m, b+2m, d. Daur Petik
b+3m), Pengertian tentang daur petik adalah jangka waktu pemetikan yang
5) Petikan kasar (p+3, p+4, b+1t, b+2t, b+3t) pertama dan jadwal selanjutnya. Lamanya waktu daur petik
6) Petikan kepel, daun yang tinggal pada perdu tergantung pertumbuhan pucuk teh. Beberapa faktor yang
hanya kepel (p+n/k, b+n/k). menentukan pertumbuhan pucuk teh antara lain:
1) Umur pangkas yang makin lambat berakibat pada daur petik yang
semakin panjang.
2) Makin tinggi letak kebun pertumbuhan semakin lambat sehingga
daur petik jadi panjang.
3) Daur petik lebih panjang pada musim kemarau dibanding musim
hujan.
KESIMPULAN
Teknik Budidaya teh meliputi beberapa tahapan, diantaranya pembibitan,
pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan
penyakit. Untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal serta hasil teh
dengan kualitas yang baik harus dilakukan teknik budidaya yang sesuai serta
pemeliharaan yang baik. Iklim untuk budidaya teh yang tepat yaitu dengan
curah hujan tidak kurang dari 2.000 mm/tahun. Tanaman memerlukan
matahari yang cerah. Suhu udara harian tanaman teh adalah 13-25oC.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai