Anda di halaman 1dari 29

PEMERINTAH KOTA BAUBAU A.

Pembibitan :  Biasanya ditanam dengan pola tanam


DINAS PERTANIAN DAN 1. Benih disemaikan dalam bedengan dengan tumpang sari.
KEHUTANAN KOTA BAUBAU lebar 100cm. 120 cm panjang lahan. Tanah  Bibit ditanam diantara tanaman utama
diolah sedalam 30 cm campur pupuk yang berumur lebih panjang dari bawang
kandang yang telah diayak sebanyak 2 daun.
BUDIDAYA BAWANG DAUN kg/m.  Sebelum kanopi tanaman utama saling
2. Bedengan diberi atap plastik bening setinggi menutup bawang daun sudah harus
100-150 cm disisi timur dan 60-80 cm disisi dipanen
barat.  Waktu tanam terbaik awal musim hujan
3. Benih ditaburkan didalam larikan melintang (oktober) dan awal musim kemarau
sedalam 1 cm dengan jarak antar larikan 10 (maret).
cm.  Lubang tanam dibuat dengan jarak tanam.
4. Tutup dengan daun pisang/karung goni  Sebelum penanaman, bibit dari persemaian
basah. dicabut dengan hati-hati, sebagian akar
5. Setelah berkecambah penutup dibuka. dan daun dipotong.
6. Penyiraman setiap hari  Sebagian akar dari bibit dari rumpun
7. Tanaman dipupuk dengan pupuk daun induk juga dibuang.
sebanyak 1/3– ½ dosis anjuran dengan cara  Rendam dalam larutan fungisida
Oleh : semprot (umur 1 bulan). konsentrasi rendah (30-50% dari dosis
La Ode Ali Subatra, SP
8. Bibit berumur 2 bulan dengan ketinggian anjuran) selama 10-15 menit.
10-15 cm siap dipindahtanamkan.  Tanam bibit dalam lubang dan padatkan
B. Penanaman tanah disekitar pangkal bibit pelan-pelan.
o Antraknose o Ujung daun dipotong sekitar 10 cm.
C. Penanaman o Simpan pada temperatur 0,8 – 1,4 °C sehari
 Penyulaman paling lama 15 hari setelah E. Panen semalam untuk menekan penguapan dan
tanam. Gulma disiangi dua kali yaitu umur o Umur panen 2,5 bulan setelah tanam. kehilangan bobot.
3-4 minggu dan 6 minggu dengan cangkul. o Jumlah anakan maksimal (7-10 anakan), o Pengemasan dalam peti kayu 20 x 28 cm
 Pembubunan bagian dasar tunas selama 4 beberapa daun menguning tinggi 34 cm yang diberi ventilasi dan
minggu sebelum panen o Seluruh rumpun dibongkar dengan alasnya dilapisi busa. Atau di dalam
 Potong tangkai bunga dan daun tua untuk cangkul di sore hari/pagi hari keranjang plastik kapasitas 20 kg.
merangsang pertumbuhan anakan o Bersihkan akar dari tanah yang berlebihan
 Siram 2 kali sehari
 Tidak boleh becek/terlalu basah F. Pascapanen
 Penyemprotan pestisida gunakan jika o Bawang daun kumpulkan ditempat yang DAFTAR PUSTAKA
perlu/jika sudah ada tanda-tanda awal teduh dicuci bersih dengan air Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Sayuran.
munculnya hama dan penyakit mengalir/disemprot, lalu ditiriskan . Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Fakultas Pertanian IPB.
o Diikat dengan tali rafiah dibagian batang
D. Hama dan Penyakit dan daunnya.
o Ulat bawang/ulat grayak. o Berat tiap ikatan 25-50 kg
o Ulat tanah o Daun bawang disortir berdasarkan
o Kutu loncat diamater batang : kecil (1,0-1,4 cm) dan
o Bercak Ungu besar (1,5-2 cm).
o Busuk daun/embun tepung o Dicuci dengan air bersih yang
o Busuk leher batang mengalir/disemprot dan dikeringanginkan
PEMERINTAH KOTA BAUBAU A. Pembibitan : atau dolomit minimal 2 minggu sebelum
DINAS PERTANIAN DAN tanam dengan dosis 1 – 1,5 ton/Ha
KEHUTANAN KOTA BAUBAU  Bibit bawang merah dipilih yang sehat :  Pupuk kandang sebanyak 15 – 20 ton/Ha
Warna mengkilat, kompak/tidak keropos, atau kompos matang sebanyak 5 – 10
kulit tidak luka dan telah disimpan 2-3 ton/Ha. Disebar dan diaduk rata dalam
BUDIDAYA BAWANG MERAH bulan setelah panen. lapisan olah 1 minggu sebelum tanam.
( Allium ascalonicum L )

B. Persiapan lahan C. Penanaman

 Lahan dibuat bedengan dengan lebar 0,9  Jika umur simpan bibit yang akan ditanam
m. Diantara bedengan dibuat parit dengan kurang dari 6 Bulan dilakukan
lebar 0,6 m dan kedalaman 0,5 m (sistim ”Pemogesan” (Pemotongan Ujung Umbi)
surjan). Bila pada lahan kering kedalaman kurang lebih 5 cm. Untuk masa dormansi
parit dibuat lebih dangkal. Tanah diatas dan mempercepat pertumbuhan tanaman.
bedengan dicangkul atau dibajak sedalam  Kemudian umbi bibit ditanam dengam
20 cm sampai gembur. cara membenamkan seluruh bagian Umbi.
 Jarak tanam bawang merah pada musim
kemarau 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm.
Oleh : Sedangkan pada musim hujan 15 x 20 cm
La Ode Ali Subatra, SP atau 20 x 20 cm. D. Pemeliharaan
 Jika PH tanah kurang dari 5,6 dilakukan Penyiraman
pangapuran dengan menggunakan kaptan
o Dilakukan sesuai dengan umur tanaman : serangga atau penyakit. Untuk tanah dan kotoran. Bila sudah cukup
0-10 hari, 2x/hari (pagi dan sore hari) , mengendalikannya disemprotkan kering (kadar air kurang lebih 85%).
umur 11-35 hari, 1x/hari (pagi hari) umur insektisida, fungisida sesuai dosis yang o Umbi bawang merah siap dipasarkan atau
36-50 hari, 1x/hari (pagi atau sore hari) . dianjurkan atau mencabut tanaman dan disimpan digudang.
Pemupukan membakarnya.
o Pemupukan dasar dilakukan pada saat
tanam (preplant) sedangkan pemupukan E. Panen dan Pasca panen
susulan pada umur 14 hari dan umur 35
hari setelah tanam. o Untuk bawang konsumsi, waktu panen
DAFTAR PUSTAKA
o Jenis yang diberikan adalah Urea, ZA, SP- ditandai dengan 60-70% daun telah rebah
Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Sayuran.
36, pupuk diaduk rata dan diberikan sedangkan untuk bibit kerebahan daun Departemen Agronomi dan Hortikultura,
sepanjang garitan tanaman. lebih dari 90%. Panen dilakukan waktu Fakultas Pertanian IPB.
Penyiangan udara cerah .
o Dilakukan minimal dua kali/musim yaitu o Pada waktu panen, bawang merah diikat
menjelang dilakukannya pemupukan dalam ikatan-ikatan kecil (1-1,5 kg/ikat).
susulan. Kemudian djemur selama 5-7 hari. Setelah
kering ”askip”(penjemuran 5-7 hari), 3-4
ikatan bawang merah diikat menjadi satu
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
kemudian bawang dijemur dengan posisi
DINAS PERTANIAN DAN
Pengendalian hama dan penyakit penjemuran bagian umbi diatas selam 3-4 KEHUTANAN KOTA BAUBAU
o Pengendalian HPT dilakukan bila perlu hari. Pada penjemuran tahap kedua
saja yaitu bila terlihat gejala adanya dilakukan pembersihan umbi bawang dari
BUDIDAYA BAWANG PUTIH bibit harus bermutu tinggi. Berasal dari siung/200 kg siung. Jarak tanam 20 x 15
( Allium Sativum L ) tanaman yang pertumbuhannya normal, cm kebutuhan bibit antara 240.000 –
sehat serta bebas dari hama dan patogen. 300.000 siung/240 kg siung dan untuk
Persyaratan Benih Jarak tanam 20 x 10 cm kebutuhan bibit
 Bebas hama dan penyakit antara 400.000 – 500.000 siung/400 kg
 Pangkal batang berisi penuh dan keras siung
 Siung bernas  Jika PH tanah kurang dari 5,6 dilakukan
 Besar siung untuk bibit 1,5 – 3 gram pangapuran dengan menggunakan kaptan
B. Persiapan lahan atau dolomit minimal 2 minggu sebelum
 Pengolahan lahan bertujuan menyiapkan tanam dengan dosis 1 – 1,5 ton/Ha
kondisi tanah sesuai dengan yang  Pupuk kandang sebanyak 15 – 20 ton/Ha
diinginkannya. Secara garis besar atau kompos matang sebanyak 5 – 10
pengolahan tanah meliputi penggemburan ton/Ha. Disebar dan diaduk rata dalam
Oleh :
La Ode Ali Subatra, SP (dicangkul/dibajak) , pembuatan lapisan olah 1 minggu sebelum tanam.
bedengan dengan saluran air, pengapuran
(untuk tanah asam) dan pemberian pupuk C. Penanaman
dasar. Tanah yang asam dinetralkan
sebulan sebelum tanam, bila Ph kurang  Jika umur simpan bibit yang akan ditanam
A. Pembibitan :
dari 6, dosis kapurnya sekitar 1-2 ton/ha. kurang dari 6 Bulan dilakukan
 Keberhasilan usaha tani bawang putih
 Kebutuhan umbi bibit untuk bawang putih ”Pemogesan” (Pemotongan Ujung Umbi)
sangat di tunjang oleh faktor bibit karena
apabila jarak tanam 20 x 20 cm jumlah kurang lebih 5 cm. Untuk masa dormansi
produksinya tergantung dari bibit yang
kebutuhan bibit antara 200.000 – 250.000 dan mempercepat pertumbuhan tanaman.
digunakan. Umbi yang digunakan sebagai
 Kemudian umbi bibit ditanam dengam o Pengendalian HPT dilakukan bila perlu hari. Pada penjemuran tahap kedua
cara membenamkan seluruh bagian Umbi. saja yaitu bila terlihat gejala adanya dilakukan pembersihan umbi bawang dari
D. Pemeliharaan serangga atau penyakit. Untuk tanah dan kotoran. Bila sudah cukup
Penyiraman mengendalikannya disemprotkan kering (kadar air kurang lebih 85%).
o Dilakukan sesuai dengan umur tanaman : insektisida, fungisida sesuai dosis yang o Umbi bawang merah siap dipasarkan atau
0-10 hari, 2x/hari (pagi dan sore hari) , dianjurkan atau mencabut tanaman dan disimpan digudang.
umur 11-35 hari, 1x/hari (pagi hari) umur membakarnya.
36-50 hari, 1x/hari (pagi atau sore hari) . DAFTAR PUSTAKA
Pemupukan E. Panen dan Pasca panen Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Sayuran.
o Pemupukan dasar dilakukan pada saat Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Fakultas Pertanian IPB.
tanam (preplant) sedangkan pemupukan o Untuk bawang konsumsi, waktu panen
susulan pada umur 14 hari dan umur 35 ditandai dengan 60-70% daun telah rebah
hari setelah tanam. sedangkan untuk bibit kerebahan daun PEMERINTAH KOTA BAUBAU
o Jenis yang diberikan adalah Urea, ZA, SP- lebih dari 90%. Panen dilakukan waktu DINAS PERTANIAN DAN
36, pupuk diaduk rata dan diberikan udara cerah . KEHUTANAN KOTA BAUBAU
sepanjang garitan tanaman. o Pada waktu panen, bawang merah diikat
Penyiangan dalam ikatan-ikatan kecil (1-1,5 kg/ikat).
PEDOMAN
o Dilakukan minimal dua kali/musim yaitu Kemudian djemur selama 5-7 hari. Setelah
menjelang dilakukannya pemupukan kering ”askip”(penjemuran 5-7 hari), 3-4 BUDIDAYA BUNCIS
susulan. ikatan bawang merah diikat menjadi satu
Pengendalian hama dan penyakit kemudian bawang dijemur dengan posisi
penjemuran bagian umbi diatas selam 3-4
2. Apabila jumlah benih yang ada melebihi Penanaman
jumlah benih yang dibutuhkan, maka
1. Penentuan pola tanam
dibutuhkan suatu penyimpanan dengan
 Jarak penanaman adalah 20 x 50 cm atau
memberi suhu 18-20 °C , RH 50-60%,
20 x 40 cm. penentuan jarak tanam harus
kandungan air benih 14%.
diperhatikan karena berhubungan dengan

Persiapan Lahan ketersediaan air, unsur hara dan cahaya


matahari.
1. Pembukaan Lahan 2. Pembuatan lubang tanam
Lahan dapat dibersihkan secara manual yaitu  Membuat lubang tanam dengan cara
dengan cara mencabut gulma dengan tangan, ditugal. Kedalaman tugal 4 – 6 cm untuk
Oleh :
cangkul ataupun traktor. Dan secara kimia tanah remah dan gembur. Untuk tanah liat
LA ODE ALI SUBATRA, SP yaitu dengan menggunakan herbisida. ukuran 2 – 4 cm.
Setelah bersih tanah dicangkul 1-2 kali 3. Cara Penanaman
sedalam 20-30 cm.  Tiap lubang tanam diisi 2 – 3 butir benih.
Penyiapan Benih
Pembuatan Bedengan
1. Benih yang baik harus memenuhi beberapa  Bedengan dibuat dengan ukuran panjang 5 Pemeliharaan Tanaman
persyaratan yaitu mempunyai daya tumbuh meter, lebar 1 m dan tinggi 30 cm. Jjarak antar
1. Penyulaman
minimal 80-85%, bentuknya utuh, bernas, bedengan 40-50 cm. untuk tanah pekarangan  Penyulaman dilakukan di bawah 10 HST.
warna mengkilat, tidak bernoda coklat dibuat guludan dengan panjang 5m, lebar 20
2. Pengguludan
terutama pada mata bijinya, bebas dari hama cm, tinggi 10-15 cm dengan jarak antar
 Peninggian guludan dilakukan setelah 20 –
dan penyakit, seragam dan tidak tercampur guludan 70 cm.
40 HST.
varietas lain serta bersih dari kotoran.
3. Pemangkasan  Cara penyimpanan yang biasa
1. Ciri dan umur panen
 Pemangkasan dilakukan sebatas dilakukan adalah dengan system
 Pemanenan dilakukan pada saat tanaman
pembentukkan sulur setelah tanaman refrigasi (pendinginan). Dengan suhu 0
berusia 60 hari dan polong
berumur 2 dan 5 minggu. – 4,4 °C dan RH 85 – 90%. Ruangan
memperlihatkan ciri-ciri : warna polong
4. Pemupukan penyimpanan diusahakan agar udara
agak muda dan suram, permukaan
 Pemupukan dilakukan pada umur 14 – 21 lebih segar dapat beredar dan selalu
kulitnya agak kasar, biji dan polong belum
HST berganti.
menonjol, dan polong akan mengeluarkan
5. Pengairan
bunyi letupan jika dipatahkan .
 Pengairan dilakukan pada musim kemarau DAFTAR PUSTAKA
2. Periode panen
yaitu pada umur 1 – 15 hari dilakukan 2 Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Sayuran.
 Pemanenan dilakukan secara bertahap Departemen Agronomi dan Hortikultura,
kali sehari pagi dan sore. Bila penanaman
yaitu setiap 2 – 3 hari sekali dan dihentikan Fakultas Pertanian IPB.
dilakukan pada musim hujan yang perlu
pada saat tanaman berumur 80 hari atau 7
diperhatikan adalah masalah pembuangan
kali panen. PEMERINTAH KOTA BAUBAU
saja.
3. Sortasi DINAS PERTANIAN DAN
6. Pemeliharaan lain
 Polong buncis yang cacat akibat KEHUTANAN KOTA BAUBAU
 Ajir perlu di berikan agar pertumbuhan
serangan hama dan penyakit, polong
dapat lebih baik. Panjang ajir 2 m dan lebar
4 cm dan dipasang secara berhadapan dan
tua maupun yang patah akibat panen PEDOMAN
yang kurang baik, semuanya harus
diikat menjadi satu bagian pada ujungnya. BUDIDAYA KUBIS BUNGA
dipisahkan.
Pemberian ajir pada saat tanaman berusia
4. Penyimpanan
20 hari.

Panen dan Pascapanen


1. Media yang digunakan harus dsterilkan bedengan 40 cm. pada lahan miring perlu
terlebih dahulu dengan cara mengukus media dibuat parit diantara bedengan.
semai pada suhu 55 – 100 °C selama 30 – 60 2. Pengapuran
menit atau dengan menyiramkan larutan  Dilakukan jika PH tanah lebih rendah dari
formalin 40% kemudian ditutup dengan 5,5. Pengapuran dilakukan dengan dosis
plastik selama 24 jam kemudian diangin- antara 1-2 ton/Ha dalam bentuk kalsit atau
anginkan. dolomit. Kapur dicampurkan dalam tanah
pada saat pembuatan bedengan.
2. Tindakan pemeliharaan yang dilakukan
selama persemaian antara lain : Penanaman

 Penyiraman dua kali sehari  Jarak tanam kembang kol adalah 50 x 50


cm untuk kultivar dengan tajuk yang
Oleh :  Pengaturan naungan persemaian dibuka melebar dan 45 x 65 cmuntuk kultivar
setiap pagi hingga pukul 10.00 dan sore dengan tajuk tegak. Waktu tanam
LA ODE ALI SUBATRA, SP hari mulai pukul 15.00 dilakukan pada pagi atau sore hari. Bibit
yang ditanam yaitu yang telah memiliki 3-
 Penyiangan dilakukan dengan mencabut
4 helai daun atau kira-kira yang berumur
gulma disekitar tanaman
satu bulan. Satu lubang tanam diisi dengan
 Pemupukan larutan urea dengan satu bibit. Sebaiknya pemindahan bibit
Persemaian konsentrasi 0,5 gr per liter dan dilakukan dengan hati-hati jangan sampai
penyemprotan pestisida ½ dosis akar dan daunnya rusak.
1. Penyemaian dilakukan didalam bumbung
yang terbuat dari daun pisang atau kertas Persiapan Lahan Pemeliharaan
plastik dengan diameter 4 – 5 cm dan
1. Pembuatan bedengan 1. Penyulaman
tingginya 5 cm atau dapat pula dalam
 Lahan dibersihkan dari tanaman liar dan  Dilakukan pada tanaman rusak (tidak
polybag dengan ukuran 7 x 10 cm. media
sisa-sisa akar kemudian dicangkul sedalam sehat) atau yang sudah mati, penyulaman
yang digunakan yaitu campuran tanah halus
40-50cm, lalu dibuat bedengan selebar 80- dilakukan sampai tanaman berumur 2
dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 :
100 cm dengan tinggi 15 cm. jarak antar HST.
2. Penyiangan dengan tanaman selain famili cruciferae, DAFTAR PUSTAKA
 Dilakukan 7, 20,30 - 35 HST dengan hati- menyebarkan mikroba yang menjadi
Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Sayuran.
hati agar tidak merusak akar tanaman. musuh alami dan menggunakan pestisida
Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Pada akhir pertumbuhan vegetative baik yang biologis maupun yang kimiawi.
Fakultas Pertanian IPB.
penyiangan dihentikan. Pengendalian penyakit dapat dilakukan
3. Perempelan dengan memilih bibit yang bebas penyakit,
 Perempelan tunas cabang dilakukan merendam benih di air panas (50°C) atau
seawal mungkin supaya ukuran dan didalam fungisida/bakterisida selama 15
kualitas massa bunga yang terbentuk menit, sanitasi kebun, rotasi tanaman,
optimal. Segera setelah terbentuk massa menanam kultivar tahan penyakit,
bunga, daun-daun tua diikat agar massa menghindari tanaman dari kerusakan
bunga ternaungi dari cahaya matahari. mekanis atau gigitan serangga, melakukan
Penaungan ini berfungsi untuk sterilisasi media semai atau lahan kebun,
mempertahankan warna bunga supaya pengapuran pada tanah masam dan
tetap putih. mencabut tanaman yang telah terserang
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
4. Pemupukan penyakit. Untuk mencegah serangan hama DINAS PERTANIAN DAN
 Selama masa pertumbuhan, tanaman dan penyakit dapat dilakukan KEHUTANAN KOTA BAUBAU
diberi pupuk susulan sebanyak 3 kali. penyemprotan pestisida setiap dua
minggu.
5. Pengairan dan Penyiraman PEDOMAN
 Pengairan diberikan pada pagi atau sore Panen dan Pascapanen
hari. Pada musim kemarau penyiraman BUDIDAYA KUBIS
dilakukan 1 - 2 kali sehari terutama pada  Umumnya dapat dipanen pada umur 55- ( Brasica oleracea )
saat tanaman berada pada fase 100 hari setelah tanam, tergantung dari
pertumbuhan awal dan pembentukan kultivar yang ditanam.
bunga  Panen dilakukan pada pagi atau sore hari
6. Pengendalian HPT  Setelah pemanenan dilakukan kegiatan
 Pengendalian hama dilakukan dengan cara yaitu sortasi dan penyimpanan.
terpadu : melakukan pergiliran tanaman
berumur kurang lebih 6 minggu atau berdaun yang dipersiapkan perlu diberi pupuk
5-6 helai, maka bibit sudah siap dipindah organic 5 kg/m2 . tanah untuk penanaman ini,
tanamkan. harus dibuat saluran drainase.

 Kecuali kubis tunas, tanaman ini langsung Penanaman


ditanam dengen stek tunas, jadi tidak perlu
penyemaian, langsung ditanam dengan jarak 1. Waktu tanam
70 – 90 cm antar barisan dan 90 cm antar  Kubis telur hendaknya ditanam pada
tanaman. permulaan musim kemarau, agar terhindar
dari berbagai macam penyakit dan hama
Oleh : Pengolahan Tanah dimusim penghujan.
2. Cara menanam
LA ODE ALI SUBATRA, SP  Pilihlah bibit yang tumbuh sehat dan kuat.
 Sesudah kita memilih tanah yang  Bibit tersebut hendaknya dimasukkan ke
dikehendaki untuk tanaman kubis, sebaiknya dalam tanah sehingga leher akarpun
segera kita olah. Bagi tanah subur di daerah tertanam sedikit kedalam tanah, supaya
pegunungan pencangkulannya cukup tanaman tersebut sebelum membentuk
dikerjakan sekali saja. krop (telur), Supaya tumbuh lebih tinggi.
Persemaian  Sebaliknya di daerah yang tanahnya agak Dengan demikian mereka tidak mudah
berat sebaiknya dikerjakan dua kali atau rubuh.
 Sebelum dilakukan penanaman ditempat lebih. Pencangkulannya hendaknya lebih  Bibit berupa stek tidak perlu disemai,
yang permanen (tetap) biji kubis harus dalam. Sesudah tanah dicangkul atau dibajak, melainkan stek bias ditanam diatas
disemaikan terlebih dahulu. biarlah tanah tersebut mendapat sinar bedengan, tempat penanaman yang tetap.
matahari selama 7 – 10 hari kemudian  Cara mengambil stek : tunas yang kuat
 Biji ditaburkan, disebar merata atau diatur
barulah tanah tadi dicangkul yang kedua disayat bersama sekerat kulit batangnya.
dalam barisan. Jarak antara barisan 10 cm.
kalinya, serta diratakan dan sekaligus dibuat Tunas-tunas ini akan tumbuh, setelah
 Setelah 12 hari biji-biji tadi disemai maka bentuk bedengan-bedengan. Ukuran batang dipotong telurnya (3 bulan).
benih mulai disapih. Adapun jarak benih bedengan 120 x 300 cm. diantara bedengan itu
sapihan adalah 10 x 10 cm. setelah bibit dibuat semacam yang berukuran 30 cm. tanah
Pemeliharaan Kg/Ha/Musim tanam 6,5 bisa di stek sebagai bibit untuk musim
Preplant 87 187 311 90 - berikutnya.
1. Penyiraman 2 MST 44 93 45 -
 Sehabis pertanaman, tanaman kubis harus
4 MST 44 93 45 -
disiram dengan rajin. Penyiraman bias
8 MST 44 93 45 - DAFTAR PUSTAKA
dilakukan pagi dan sore hari, lebih-lebih
MST = Minggu Setelah Tanam Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Sayuran.
pada musim panashal ini sangat penting
pengaruhnya terhadap proses Departemen Agronomi dan Hortikultura,
4. Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian IPB.
pertumbuhan.
 Hama Tanaman kubis yang penting antara
2. Pendangiran
lain : ulat daun, ulat krop, chortophila
 Pendangiran harus dilakukan dengan hati-
brassicae, pieris brassicae.
hati, dan tak perlu terlalu dalam karena
 Jenis penyakit yang biasa menyerang
bias merusakkan akar. Pada saat
tanaman kubis adalah : bacterium
pendangiran bias sekaligus dilakukan
xanthomonas campestris, alternaria
penyiangan terhadap tumbuh-tumbuhan
brassicae, fusarium oxysforum, rhizoctonia
atau rumput liar. PEMERINTAH KOTA BAUBAU
solani Kuhn, damping-off
3. Pemupukkan DINAS PERTANIAN DAN
 Tanaman kubis pada pada tanah ringan
Panen KEHUTANAN KOTA BAUBAU
yang kekurangan bahan organik perlu ada
pupuk buatan.
 Tanaman kubus mulai bisa dipungut
 Pemberian pupuk tersebut setelah
setelah berumur 5 bulan, karena mereka PEDOMAN
tanaman di danger dan disiang.
sudah tua sedang kubis layur sudah bisa
mulai dipungut pada umur 3 bulan. BUDIDAYA PARE
Rekomendasi pupuk untuk kubis pada ( Cucurbitacea )
 Pada waktu memungut kubis layur,
tanah mineral dengan tingkat kandungan
anakan batang bawah yang sudah
P dan K sedang
dipangkas dibiarkan tumbuh terus, dengan
maksud untuk memelihara anakkan yang
Umur Urea ZA SP36 KCL Target
PH
 Rapihkan kembali bedengan dan ratakan dengan jarak 5 – 10 cm dan ditancapkan
permukaan tanah. dalam tanah sedalam 20 – 30 cm.
 Keempat ujung bambu disambungkan
Penanaman dengan bambu lain, juga tambahkan
bambu lain dalam posisi melintang
sehingga membentuk kotak-kotak
 Tugal guludan sesuai jarak tanam. Jarak
bujursangkar.
tanam yang dipakai adalah dua baris
tanaman perbedeng.
3. Penyiangan
 Jarak tanaman yaitu 0,75 x 0,75 m atau 1 x 1
 Penyiangan rutin dilakukan satu minggu
Oleh : m.
sekali secara manual dengan mencabut
 Tiap lubang tanam diisi 2 benih perlubang
LA ODE ALI SUBATRA, SP rumput dan gulma yang tumbuh atau
kemudian beri furadan secukupnya.
dengan di kored.
 Tutup lubang dengan tanah kemudian
disiram.

Pemeliharaan 4. Pemangkasan
Persiapan Lahan
1. Penyulaman  Pemangkasan dilakukan selama 2 kali
 Tanah dicangkul dan dibuat bedengan  Penyulaman dilakukan pada benih yang yaitu pada umur 3 MST dan 6 MST.
berukuran 1,5 – 2,5 m x 30 m. tinggi bedengan tidak sehat pertumbuhannya dengan benih  Cabang-cabang dipotong dan diarahkan
30 cm. jarak antara bedeng 40 – 60 cm untuk baru. Penyulaman biasa dilakukan pada 1 agar tunas tumbuh menyebar sehingga
menghindari tanaman yang saling membelit. MST. produksi buah bisa maksimal.
 Pada saat 6 MST dilakukan pemangkasan
 Diatas bedengan ditaburi dengan pupuk
2. Pengajiran pada cabang tua yang tidak tumbuh lagi.
kandang 10 – 15 ton, dan dolomit (kapur) bila
 Selain itu daun yang tua dibuang begitu
tanah terlalu masam 1 – 2 ton sampai ph
 Dilakukan pada 2 atau 3 MST. juga cabang yang rusak, patah atau terkena
netral 6 – 6,5 kemudian diaduk dengan tanah
 Ajir terbuat dari bambu berukuran 2 x 200 serangan penyakit.
sampai rata.
cm, ditancapkan disisi pinggir tanaman
5. Penyiraman  Sebagai pembungkus dapat digunakan Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Sayuran.
daun-daunan , kertas Koran, palstik tipis Departemen Agronomi dan Hortikultura,
 Pengairan dilakukan dengan mengiri parit atau bahan pembungkus lain Fakultas Pertanian IPB.
selama beberapa jam sesuai dengan
kelembaban tanah dan curah hujan. 8. Pengendalian hama dan penyakit

6. Pemupukkan  Pengendalian hama penyakit dilakukan


seperlunya saja bila terlihat adanya
Rekomendasi pupuk untuk pare pada serangga atau penyakit terlihat .
tanah mineral dengan tingkat kandungan  Untuk tindakan preventif dilakukan
P dan K sedang penyemprotan insektisida seperti
trichlorophon dan carbaryl 2 cc/L air
 Untuk mencegah penyakit embun bulu
disemprotkan fungisida velimex 80 WP
Umur Urea ZA SP36 KCL Target dengan konsentrasi 2 – 2,5 gr/L air
PH PEMERINTAH KOTA BAUBAU
Kg/Ha/Musim tanam 6,5 Panen dan Pascapanen
DINAS PERTANIAN DAN
Preplant 47 100 311 56 -
2 MST 93 200 112 -  Panen pertama biasanya dilakukan 2 bulan KEHUTANAN KOTA BAUBAU
6 MST 47 100 56 - setelah tanam atau 8 MST panen berikut
MST = Minggu Setelah Tanam setiap 1 -2 minggu sekali.
 Buah dipanen dengan menggunakan pisau PEDOMAN
7. Pembungkusan atau gunting jangan dengan tangan.
BUDIDAYA SELEDRI
 Pare disortir dan disusun tanpa banyak
( Apium graveolens )
 Pare muda dibungkus untuk menjaga tumpukan karena mudah lecet.
kualitas buah dan melindunginya dari
serangan lalat buah dan serangga lain DAFTAR PUSTAKA
 Alat persemaian  Jika PH kurang dari 6,5 campurkan dolomit
- Benih : panah merah untuk 1 Ha pada tanah olahan. Dosisnya 1 – 2 ton/Ha
dibutuhkan 250 gram benih tergantung PH tanah.
- Media persemaian : campurkan 2kg/m2
 Buat bedengan dengan lebar 80 – 100 cm,
pupuk kandang matang dan pasir (jika
tanah berliat) dengan tanah dibedengan tinggi 30 cm dan panjang sesuai lahan yang
persemaian. tersedia.

 Penyemaian  Jarak antar bedengan 30 – 40 cm


- Benih disemai didalam alur sedalam 0,5
cm. jarak antar alur 10 – 20 cm. tutup benih  Buat parit antar bedengan untuk pengairan
dengan tanah tipis kemudian siram
Oleh : permukaan bedengan sampai lembab  Campurkan 15 ton pupuk kandang matang
dengan tanah bedengan
 Pemeliharaan penyemaian
LA ODE ALI SUBATRA, SP
- Setelah 15 – 25 hari dipersemaian, bibit  Ratakan dan rapikan bedengan
disemprot dengan pupuk daun, tanah
dibedengan antara alur disiram dengan 10
gr NPK/10 L air dan jika ada bibit yang
Persemaian terserang hama disemprot dengan Penanaman
pestisida pada konsentrasi rendah ( 30 –  Buat lubang tanam didalam bedengan
 Tempat Persemaian
50% dosis anjuran) dengan jarak 25 x 30 cm .
- Sebelum disemai benih direndam dengan
 Transpanting  Tanam 1 bibit per lubang tanam, padatkan
air hangat selama 15 menit dengan suhu 55
– 60 °C - Bibit dipindahkan setelah umur 1 bulan tanah disekitar batang.
atau memiliki 3 – 4 daun  Siram bedengan dengan air sampai lembab.
- Benih disemai di bedengan persemaian
dengan ukuran lebar 100 – 120 cm, tinggi Persiapan Lahan  Pasang mulsa jerami padi kering setebal 3 – 5
30 – 40 cm, dan panjangnya sesuai dengan cm menutupi permukaan bedengan tetapi
lahan yang ada. Bedengan dinaungi  Tanah dicangkul sedalam 30 – 40 cm biarkan jangan menutupi bibit seledri.
dengan platik bening atau anyaman daun selama 15 hari.
kelapa. Tinggi bedengan disisi timur 120 – Pemeliharaan Tanaman
150 cm dan sisi barat 80 – 100 cm
1. Penyulaman Rekomendasi pupuk untuk pare pada tanah  Pascapanen
 Penyulaman dilakukan secepatnya tidak mineral dengan tingkat kandungan P dan K  Hasil panen diseleksi dengan membuang
lebih dari 15 hari setelah tanam. Cabut sedang daun yang rusak atau terserang hama
tanaman yang mati lalu ganti dengan yang Umur Urea ZA SP36 KCL Target kemudian cuci dengan air mengalir agar
baru pada lubang yang sama. PH pestisida dan insektisida serta kotoran
2. Pengendalian hama penyakit Kg/Ha/Musim tanam 6,5 yang melekat hilang. Setelah itu lakukan
 Dilakukan jika diperlukan jika terlihat Preplant 249 311 112 - pensortiran berdasarkan ukuran dan jenis
terserang hama atau penyakit. Untuk 2 MST 124 56 - sesuai permintaan pasar.
pencegahannya, sebelum ditanam bibit 4 MST 124 56 -
direndam dulu dengan pestisida pada MST = Minggu Setelah Tanam DAFTAR PUSTAKA
konsentrasi 50% dari dosis anjuran. Hama
Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Sayuran.
yang biasanya menyerang adalah ulat 5. Pengairan dan penyiraman
Departemen Agronomi dan Hortikultura,
tanah, kutu daun dan tungau. Sedangkan  P ada awal pertumbuhan, tanaman disiram
Fakultas Pertanian IPB.
penyakit yang biasanya menyerang ialah 2 kali sehari. Pengairan berikutnya menjadi
hawar bakteri, nematoda akar, virus aster 2 – 3 kali perminggu tergantung dari PEMERINTAH KOTA BAUBAU
yellows, bercak septoria, bercak cuaca. Tanah tidak boleh terlalu tergenang DINAS PERTANIAN DAN
cercospora. (becek)
KEHUTANAN KOTA BAUBAU
3. Penyiangan Panen dan Pascapanen
 Penyiangan gulma dilakukan bersamaan  Ciri dan Umur Panen
dengan penggemburan dan pemupukkan  Tanaman dapat dipanen jika telah PEDOMAN
dengan penambahan garam dapur yaitu berumur 2 – 4 bulan setelah persemaian
pada 2 atau 4 MST. atau 1 – 3 bulan setelah tanam. BUDIDAYA MAWAR
4. Pemupukkan Pertumbuhannya sudah mencapai
- Pemberian pupuk dasar dilakukan pada maksimum, telah menghasilkan anak- ( Rosa damascena Mill. )
saat tanam diberikan pada alur didekat anakkan, daunnya cukup banyak.
bedengan. Pemberian pupuk alternative  Cara Panen
dilakukan pada minggu ke-2 dan ke-4  Seledri dipanen dengan cara memetik
setelah tanam. batang 1 – 2 minggu sekali atau dapat juga
dengan mencabut seluruh tanaman.
- Petik buah mawar terpilih yang sudah matang sampai sepertiga bagian pot, lubang pembuangan
(masak) di pohon. air di dasar pot jangan
Tempat penanaman mawar dapat dilakukan di tersumbat.
lahan kebun, taman dan dalam pot. - Isikan serasah (humus) secara merata setebal ±
Tata cara penyiapan lahan untuk kebun mawar 1cm di atas lapisan bata
agak berbeda dengan dalam merah/genting.
pot/polybag. - Isikan media tanam campuran tanah, pasir dan
1) Persiapan pupuk kandang/ kompos
a) Penyiapan media dalam pot (1:1:1) atau campuran tanah dengan pupuk
- Siapakan media tanam berupa tanah subur, organik Super TW Plus (6:1)
pupuk organik (pupuk kandang, ditambah sedikit abu dapur. Pengisian media
kompos, Super TW Plus) dan pasir. Komposisi sampai 90 % penuh atau 0,5-
media campuran tanah, 1,0 cm di bawah batas permukaan pot sebelah
pupuk kandang, kompos dan pasir, 1:1:1. atas. Pot siap ditanami bibit
Oleh : Campuran tanah dengan Super (tanaman) mawar.
TW Plus perbandingan 6:1. 3) Cara Penanaman
LA ODE ALI SUBATRA, SP - Sediakan pot yang ukurannya disesuaikan Penanaman bibit mawar dari polybag berbeda
dengan besar kecilnya tanaman dengan penanaman bibit mawar
mawar. Pot yang paling baik adalah pot yang cabutan. Bibit mawar dari polybag
terbuat dari bahan tanah dan dipindahtanamkan secara lengkap bersama
Pembibitan tidak dicat. tanah dan akar-akarnya. Tata cara penanaman
1) Persyaratan Benih - Siapkan bahan-bahan penunjang lainnya seperti bibit mawar dari polybag adalah
Supaya biji tumbuh dengan baik, pilih biji yang pecahan bata merah atau sebagai berikut:
sehat dengan memasukan ke genteng atau arang. Bahan tersebut dapat a) Siram media dalam polybag yang berisi bibit
dalam air (yang baik akan tenggelam, yang berfungsi sebagai pengisap mawar hingga cukup basah.
mengapung dibuang). kelebihan air (drainase) dan memudahkan b) Angkat polybag kemudian balikkan posisinya
2) Penyiapan Benih sewaktu pemindahan tanaman ke sambil ditekuk-tekuk bagian
Tahap-tahap penyiapan benih tanaman dari biji: pot atau tempat tanam yang baru. dasarnya agar bibit mawar bersama tanah dan
a) Pemilihan buah c) Pengisian media tanam ke dalam pot akar-akarnya terlepas (keluar)
- Pilih buah mawar dari tanaman induk yang - Dasar pot dilubangi untuk kelebihan air. dari polybag. Bila polybag berukuran besar, maka
sudah produktif berbunga dan - Basahi pot dengan air hingga cukup basah. pengeluaran bibit mawar
jenis unggul sesuai keinginan. - Isikan pecahan bata merah/genting/arang pada dapat dengan cara menyobek atau menyayat
dasar pot setebal ±1 cm polybag tersebut.
c) Tanamkan bibit mawar ke dalam lubang tanam kemudian ditutup dengan tanah tipis dan segera Penyakit
yang telah disiapkan jauh hari disiram hingga cukup basah. 1) Bercak hitam
sebelumnya. Letak bibit mawar tepat di tengah- 3) Pengairan dan Penyiraman 2) Karat daun
tengah lubang tanam, kemudian Pengairan dan penyiraman dilakukan: 3) Tepung mildew
urug dengan tanah sampai penuh sambil a) Pada fase awal pertumbuhan (sekitar umur 1-2 4) Bengkak pangkal batang
dipadatkan pelan-pelan bulan setelah tanam), dilakukan 5) Mosaik (belang-belang)
d) Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman secara kontinu tiap hari 1-2 kali. Pengairan 6) Bercak daun
mawar hingga cukup basah. Bibit berikutnya berangsur-angsur 7) Jamur upas
mawar akan langsung segar dan tumbuh tanpa dikurangi atau tergantung keadaan cuaca dan 8) Busuk bunga
melalui pelayuan atau istirahat jenis tanah (media). 9) Penyakit Fisiologis
dulu. b) Waktu pemberian air yang baik pada pagi dan
Pemeliharaan Tanaman sore hari, saat suhu udara dan DAFTAR PUSTAKA
1) Penyiangan penguapan air dari tanah tidak terlalu tinggi. 1) Rukmana, Rahmat. 1995. Mawar. Yogyakarta :
Kegiatan penyiangan biasanya bersamaan dengan Penerbit Kanisius.
pemupukan agar dapat 2) Soekarno dan Nampiah. 1990. Mawar. Jakarta :
menghemat biaya dan tenaga kerja. HAMA DAN PENYAKIT Penebar Swadaya.
2) Pemupukan Hama PEMERINTAH KOTA BAUBAU
Berdasarkan 1) Kutu daun (Macrosiphum rosae Linn., Aphids)
hasil penelitian Balai Penelitian Hortikultura 2) Kumbang DINAS PERTANIAN DAN
(Balitro), tanaman mawar perlu 3) Siput berbulu KEHUTANAN KOTA BAUBAU
dipupuk pupuk NPK 5 gram/pohon pada saat 4) Tungau (Tetranychus telarius)
tanam atau 7–15 hari setelah tanam. 5) Thrips
Pemupukan berikutnya secara kontinu tiap 3–4 6) Nematoda akar (Meloidgyne sp.)
bulan sekali, tergantung keadaan 7) Hama-hama lain:
PEDOMAN
pertumbuhan tanaman. a. Ulat daun (Udea rubigalis),
b. Serangga malam (Night feeding insect), BUDIDAYA MELATI
Pemberian pupuk sebaiknya pada saat sebelum menyerang daun dan bunga.
berbunga, sedang berbunga, dan c. Serangga pengisap sel tanaman (Leaf hoppers), (Jasmine officinalle )
setelah kuntum bunga layu. Cara pemberian menyerang daun hingga
pupuk dengan ditabur dalam paritparit d. Lalat (Dasyncura rhodophaga),
kecil dan dangkal diantara barisan tanaman atau e. Kutu batang (Aulacaspis rosae)
di sekeliling tajuk tanaman, f. Kumbang kecil (Small carpenter bees),
- Periksa dasar wadah semai dan berilah lubang Tanah yang pH-nya masam dapat diperbaiki
kecil untuk pembuangan air melalui pengapuran, misalnya
yang berlebihan. dengan kapur kalsit (CaCO3) dolomit {CaMg
- Isikan medium semai ke dalam wadah hingga (CO3)2}, kapur bakar (Quick lime,
cukup penuh/setebal 20–30 CaO)/kapur hidrat (Slakked lime,{Ca(OH)2}.
cm. Siram medium semai dengan air bersih Fungsi/kegunaan pengapuran tanah
hingga basah. masam adalah untuk menaikan pH tanah, serta
b) Pemeliharaan bibit stek: untuk menambah unsur-unsur Ca
- Lakukan penyiraman secara kontinu 1–2 kali dan Mg.
sehari. 3) Pemupukan
Oleh : - Usahakan bibit stek mendapat sinar matahari Tebarkan pupuk kandang di atas permukaan
pagi. tanah, kemudian campurkan secara
LA ODE ALI SUBATRA, SP - Pindahkan tanaman bibit stek yang sudah merata dengan lapisan tanah atas.
berakar cukup kuat (umur 1–23 Teknik Penanaman
bulan) ke dalam polybag berisi medium tumbuh 1) Pembuatan Lubang Tanam
campuran tanah, pasir dan Bibit melati dalam polybag disiram medium
Pembibitan pupuk organik (1:1:1). tumbuh dan akar-akarnya. Tiap lubang
1) Teknik Penyemaian Benih - Pelihara bibit melati secara intensif tanam ditanami satu bibit melati. Tanah dekat
Tancapkan tiap stek pada medium semai 10–15 (penyiraman, pemupukan dan pangkal batang bibit melati
cm/sepertiga dari panjang stek. penyemprotan pestisida dosis rendah) hingga dipadatkan pelan-pelan agar akar-akarnya kontak
Tutup permukaan wadah persemaian dengan bibit berumur 3 bulan. langsung dengan air tanah.
lembar plastik bening (transparan) Pengolahan Media Tanam
agar udara tetap lembab. 1) Pembentukan Bedengan Pemeliharaan Tanaman
2) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian Membentuk bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 1) Penjarangan dan Penyulaman.
a) Penyiapan tempat semai: 30-40 cm, jarak antara bedeng Cara penyulaman adalah dengan mengganti
- Siapkan tempat/wadah semai berupa pot 40–60 cm dan panjang disesuaikan dengan tanaman yang mati/tumbuhan
berukuran besar/polybag, medium kondisi lahan. abnormal dengan bibit yang baru. Teknik
semai (campuran tanah, pasir steril/bersih). 2) Pengapuran penyulaman prinsipnya sama dengan
tata laksana penanaman, hanya saja dilakukan Pada fase awal pertumbuhan, tanaman melati 4) Jamur upas
pada lokasi/blok/lubang tanam membutuhkan ketersediaan air 5) Bercak daun
yang bibitnya perlu diganti. Periode penyulaman yang memadai. Pengairan perlu secara kontinyu 6) Karat daun (Rust)
sebaiknya tidak lebih dari satu tiap hari sampai tanaman 7) Antraknosa
bulan setelah tanam. Penyulaman seawal berumur kurang lebih 1 bulan. Pengairan
mungkin bertujuan agar tidak dilakukan 1-2 kali sehari yakni pada pagi DAFTAR PUSTAKA
menyulitkan pemeliharaan tanam berikutnya dan dan sore hari. Cara pengairan adalah dengan Rukmana H. Rahmat (1997). Usaha Tani Melati,
pertumbuhan tanam menjadi disiram iar bersih tiap tanam hingga Yogyakarta, Kanisus
seragam. Waktu penyulaman sebaiknya tanah di sekitar perakaran cukup basah. Jakarta, Februari 2000
dilakukan pada pagi/sore hari, saat sinar
matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak HAMA DAN PENYAKIT
terlalu panas. Hama
2) Penyiangan 1) Ulat palpita (Palpita unionalis Hubn)
Pada umur satu bulan setelah tanam, kebun 2) Penggerek bunga (Hendecasis duplifascials)
melati sering ditumbuhi rumputrumput 3) Thips (Thrips sp) PEMERINTAH KOTA BAUBAU
liar (gulma). Rumput liar ini menjadi pesaing 4) Sisik peudococcus (Psuedococcus longispinus) DINAS PERTANIAN DAN
tanaman melati dalam 5) Ulat nausinoe (Nausinoe geometralis) KEHUTANAN KOTA BAUBAU
pemenuhan kebutuhan sinar matahari, air dan 6) Hama Lain.
unsur hara. Hama lain yang sering ditemukan adalah kutu

3) Pemupukan
putih (Dialeurodes citri) dan kutu PEDOMAN
tempurung (scale insects). Bergerombol menempel
Pemupukan tanaman melati dilakukan tiap tiga pada cabang, ranting dan BUDIDAYA DAHLIA
bulan sekali. Jenis dan dosis pucuk tanaman melati, menyerang dengan cara
pupuk yang digunakan terdiri atas Urea 300-700 mengisap cairan sel, sehingga (Dahlia spp. L.)
kg, STP 300-500 kg dan KCI proses fotosintesis (metabolisme).
100-300 kg/ha/tahun. Penyakit
1) Hawar daun
4) Pengairan dan Penyiraman 2) Hawar benang (Thread Blight)
3) Hawar bunga (Flower Blight)
perbandingan 1:1:1. Tinggi bedengan 5 cm. Bibit gulma harus dilakukan dengan sangat hati-hati
disebarkan merata di atas agar tidak merusak bibit yang
bedengan dan ditutup tipis-tipis dengan tanah. masih mudah rusak.
Pada musim kemarau bedengan b) Tanaman di dalam polibag
ditutup dengan daun pisang yang telah dicuci Tanaman disiram 1-2 hari sekali (pagi-sore)
atau karung goni yang bersih kecuali jika hari hujan. Gulma
agar kelembaban bedengan terjaga. Bedengan jarang tumbuh, jika ada disiangi dengan cara
perlu diberi naungan bila dicabut atau diambil dengan
persemaian dilakukan pada musim hujan. cangkul kecil Untuk mencegah hama/penyakit,
Naungan berupa plastik transparan tanaman disemprot dengan
setinggi 80 cm di sisit timur dan 60 cm di sisi pestisida antracol/Basudin 2 minggu sekali di
barat. Setelah benih berkecambah saat pergantian musim kemarauhujan
Oleh :
dan berdaun dua helai, penutup (daun dan musim hujan. Pupuk daun Gandasil dan 1
LA ODE ALI SUBATRA, SP pisang/karung goni) dibuka. Bibit gram NPK diberikan 1
dipelihara dipersemaian sampai berdaun minggu sekali.
sempurna 2 buah, pada stadia ini akar Pengolahan Media Tanam
tanaman belum menyentuh dasar bedengan dan 1) Penanaman di Polybag (dahlia mini dan dahlia
dipindahtanamkan ke polibag besar)
Pembibitan transparan 18x15 cm berisi campuran sekam dan a) Media tanam berupa sekam dan pupuk
1) Teknik Penyemaian Bibit pupuk kandang sapi (6:1). kandang (6:1) dicampur merata.
a) Perbanyakan generatif dengan benih Setelah tanaman berdaun 6 helai, dilakukan b) Masukkan media ke dalam polybag 30 x 20 cm
Dilakukan pada dahlia mini untuk mendapatkan pindahtanam kedua ke dalam sampai mengisi 90 prosen
warna bunga yang baru dan polybag transparan 30x20 cm berisi media yang volume.
lebih bervariasi. Benih berasal dari tanaman sama. Di dalam polybag ini c) Buat lubang tanam ditengah media, tambahkan
dahlia yang sehat berumur 5 tanaman dipelihara sampai berbunga selama 1,5-2 1 gram pupuk NPK.
bulan. Benih langsung disemai di atas persemaian bulan dan siap untuk dijual. d) Masukkan bibit dari polybag kecil dan
yang telah disiapkan. padatkan media di sekitar batang. Siram
Bedengan persemaian dibuat di atas tanah 2) Pemeliharaan Penyemaian sampai lembab.
dengan lebar 1 m dan panjang a) Tanaman di Persemaian e) Selanjutnya tanaman diberi pupuk NPK
tergantung besar lahan dengan arah Utara- Selama persemaian tanaman disiram satu hari sebanyak 1 gram setiap dua minggu.
Selatan. Bedengan dibuat dari sekali dan tidak diberi pupuk Penyemprotan dengan pestisida Antracol dan
campuran humus, pupuk kandang sapi dan tanah karena makanan sudah cukup banyak didapatkan Basudin dilakukan jika terlihat
yang subur dengan dari bedengan. Penyiangan gejala serangan penyakit.
f) Pemangkasan daun perlu dilakukan agar bunga NPK sebanyak 5 gram. Pemberian pertama 10 5) Vinayananda, S. 1998. Flowerbad Dahlias.
yang dihasilkan berkualitas hari setelah pindah tanam. Pupuk Indian Dahlia Annual 1998:22-24
baik. penjarangan bunga bertujuan untuk diberikan di dalam larikan sejauh 15 cm dari Jakarta, Februari 2000
mendapatkan bunga dengan ukuran pangkal batang. Tutup pupuk dengan
maksimal. tanah.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman 4) Pengairan dan penyiraman
Untuk mendapatkan pertumbuhan yang seragam Dilakukan sesuai pertumbuhan tanaman. Di awal
dapat dilakukan sampai pertumbuhannya, tanah di
tanaman berumur 3 minggu. Biasanya bibit tidak sekitar pangkal batang sampai titik terluar tajuk
tumbuh sempurna jika pengairan jangan sampai mengering. Pada
terlambat dilakukan terutama jika udara panas. saat itu, jika perlu tanaman disiram 2-3 kali sehari
Penjarangan bunga perlu tergantung dari keadaan cuaca. PEMERINTAH KOTA BAUBAU
dilakukan terutama jika jumlah bunga dalam satu Setelah itu penyiraman dapat dilakukan setiap 5
tangkai terlalu banyak supaya hari. Penyiraman juga perlu DINAS PERTANIAN DAN
diameter bunga mencapai maksimum. Pada dilakukan setelah pemberian pupuk. KEHUTANAN KOTA BAUBAU
dahlia kaktus (putih) hanya satu HAMA DAN PENYAKIT
bunga yang dibiarkan hidup pada satu tangkai, Hama
sedangkan pada dahlia semi a) Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn.)
kaktus dapat 5 - 6 bunga. Penyakit
PEDOMAN
2) Penyiangan 1) Embun tepung/Powdery mildew BUDIDAYA TANAMAN
Dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma 2) Virus
dan pada saat pemupukan sert JAGUNG
pembumbunan. Pencegahan tumbuhnya gulma DAFTAR PUSTAKA
dapat dilakukan dengan 1) Bailey, L. H. 1937. The Standard Cyclopedia of
menghamparkan mulsa organik di antara Horticulture. Macmillan Company. ( Zea mays L. )
tanaman. Ketika tanaman mencapai 1 New York.
m, tanaman dibumbun dan disangga dengan 2 2) Fisher, A. A. Virus Infection in Dahlia-Part II.
batang bambu agar tidak rebah. Indian Dahlia Annual 1998:57-60
3) Pemupukan 3) Lutony, T.L. 1993. Tanaman Sumber Pemanis.
Dilakukan setiap 10 hari dengan urea, SP-36 dan Penebar Swadaya. Jakarta
KCl masing-masing 2 gram atau 4) Molzer, V. 1986. Flore des Jardins. GRÜND.
Paris
diduga akan ada serangan jamur. Sedangkan bila Anjuran dosis rata-rata adalah: Urea=200-300
diduga akan ada serangan lalat bibit dan ulat kg/ha, TSP=75-100 kg/ha dan KCl=50-100 kg/ha.
agrotis, sebaiknya benih dimasukkan ke dalam
lubang bersama-sama dengan insektisida butiran Teknik Penanaman
dan sistemik seperti Furadan 3 G. 1) Penentuan Pola Tanaman
Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan adalah
Pengolahan Media Tanam sebagai berikut:
Oleh : 1) Persiapan a) Tumpang sari (Intercropping),
Dilakukan dengan cara membalik tanah dan b) Tumpang gilir (Multiple Cropping),
LA ODE ALI SUBATRA, SP memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah c) Tanaman Bersisipan (Relay Cropping):
yang gembur untuk memperbaiki aerasi. d) Tanaman Campuran (Mixed Cropping):
2) Pembukaan Lahan 2) Pembuatan Lubang Tanam
Pembibitan
Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan Kedalaman lubang tanam antara: 3-5 cm, dan tiap
1) Persyaratan Benih
lahan dari sisa sisa tanaman sebelumnya. lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam
Benih yang akan digunakan sebaiknya bermutu
3) Pembentukan Bedengan jagung disesuaikan dengan umur panennya,
tinggi, baik mutu genetik, fisik maupun
Setelah tanah diolah, setiap 3 meter dibuat saluran semakin panjang umurnya, tanaman akan semakin
fisiologinya. Berasal dari varietas unggul (daya
drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar tinggi dan memerlukan tempat yang lebih luas.
tumbuh besar, tidak tercampur benih/varietas
saluran 25-30 cm dengan kedalaman 20 cm. 3) Cara Penanaman
lain, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar
Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang Pada jarak tanam 75 x 25 cm setiap lubang
hama dan penyakit).
drainasenya jelek. ditanam satu tanaman. Dapat juga digunakan
2) Penyiapan Benih
4) Pengapuran jarak tanam 75 x 50 cm, setiap lubang ditanam dua
Benih dapat diperoleh dari penanaman sendiri
Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah harus tanaman.
yang dipilih dari beberapa tanaman jagung yang
dikapur. Jumlah kapur yang diberikan berkisar
sehat pertumbuhannya. Dari tanaman terpilih,
antara 1-3 ton yang diberikan tiap 2-3 tahun. Pemeliharaan
diambil yang tongkolnya besar, barisan biji lurus
Pemberian dilakukan dengan cara menyebar 1) Penjarangan dan Penyulaman
dan penuh tertutup rapat oleh klobot, dan tidak
kapur secara merata atau pada barisan tanaman, Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman,
terserang oleh hama penyakit. Benih yang
sekitar 1 bulan sebelum tanam. Dapat pula sedangkan yang dikehendaki hanya 2 atau 1, maka
dibutuhkan adalah sebanyak 20-30 kg untuk
digunakan dosis 300 kg/ha per musim tanam tanaman tersebut harus dikurangi.
setiap hektar.
dengan cara disebar pada barisan tanaman. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih
3) Pemindahan Benih
5) Pemupukan yang tidak tumbuh/mati. Kegiatan ini dilakukan
Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dulu
dengan fungisida seperti Benlate, terutama apabila
7-10 hari sesudah tanam. Waktu penyulaman membahayakan proses produksi jagung. Adapun Warisno (1998). Budidaya Jagung Hibrida.
paling lambat dua minggu setelah tanam. pestisida yang digunakan yaitu pestisida yang Yogyakarta. Kanisius. Jakarta, Februari 2000
2) Penyiangan dipakai untuk mengendalikan ulat. Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan di Perdesaan, Proyek PEMD, BAPPENAS,
dari tanaman pengganggu (gulma). Penyiangan Editor : Kemal Prihatman
dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada
tanaman jagung yang masih muda biasanya PEMERINTAH KOTA BAUBAU
dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dan HAMA DAN PENYAKIT
sebagainya. Hal ini biasanya dilakukan setelah DINAS PERTANIAN DAN
tanaman berumur 15 hari. Hama KEHUTANAN KOTA BAUBAU
3) Pembumbunan a) Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan b) Ulat pemotong
penyiangan dan bertujuan untuk memperkokoh
PEDOMAN
posisi batang, sehingga tanaman tidak mudah Penyakit
rebah. Selain itu juga untuk menutup akar yang a) Penyakit bulai (Downy mildew) BUDIDAYA TANAMAN
bermunculan di atas permukaan tanah karena b) Penyakit bercak daun (Leaf bligh)
adanya aerasi. Kegiatan ini dilakukan pada saat c) Penyakit karat (Rust) UBI JALAR / KETELA RAMBAT
tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan d) Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut)
waktu pemupukan. e) Penyakit busuk tongkol dan busuk biji ( Ipomoea batatas )
5) Pengairan dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman DAFTAR PUSTAKA
secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab.
Pengairan berikutnya diberikan secukupnya
AAK. (1993). Teknik Bercocok Tanam Jagung.
dengan tujuan menjaga agar tanaman tidak layu. Yogyakarta. Kanisius.
Namun menjelang tanaman berbunga, air yang
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (1998). Budidaya
diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air
Kedelai dan Jagung. Palangkaraya.
pada parit-parit di antara bumbunan tanaman Departemen Pertanian.
jagung.
Capricorn Indo Consult. (1998). Studi Tentang
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Agroindustri & Pemasaran JAGUNG &
Penggunaan pestisida hanya diperkenankan KEDELAI di Indonesia.
setelah terlihat adanya hama yang dapat
Oleh : Tata cara penyiapan bahan tanaman (bibit) ubi b) Tanah langsung diolah bersamaaan dengan
jalar dari tanaman produksi adalah sebagai pembuatan guludan-guludan.
LA ODE ALI SUBATRA, SP
berikut: 2) Pembentukan Bedengan
a) Pilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 Kalau tanah yang dipergunakan adalah tanah

Pembibitan bulan atau lebih, keadaan pertumbuhannya tegalan maka bedengan dibuat dengan jarak 1

1) Persyaratan Bibit sehat dan normal. meter. Apabila penanaman dilakukan pada tanah-

Teknik perbanyakan tanaman ubi jalar yang sering b) Potong batang tanaman untuk dijadikan stek tanah yang miring, maka pada musim hujan

dipraktekan adalah dengan stek batang atau stek batang atau stek pucuk sepanjang 20-25 cm bedengan sebaiknya dibuat membujur sesuai

pucuk. Bahan tanaman (bibit) berupa stek pucuk dengan menggunakan pisau yang tajam, dan dengan miringnya tanah.

atau stek batang harus memenuhi syarat sebagai dilakukan pada pagi hari. Pemeliharaan Tanaman

berikut: c) Kumpulkan stek pada suatu tempat, kemudian 1) Penjarangan dan Penyulaman

a) Bibit berasal dari varietas atau klon unggul. buang sebagian daun-daunnya untuk Bibit yang mati harus segera disulam. Cara

b) Bahan tanaman berumur 2 bulan atau lebih. mengurangi penguapan yang berlebihan. menyulam adalah dengan mencabut bibit yang

c) Pertumbuhan tanaman yang akan diambil d) Ikat bahan tanaman (bibit) rata-rata 100 mati, kemudian diganti dengan bibit yang baru,

steknya dalam keadaan sehat, normal, tidak stek/ikatan, lalu simpan di tempat yang teduh dengan menanam sepertiga bagian pangkal setek

terlalu subur. selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk. ditimbun tanah.

d) Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk Pengolahan Media Tanam 2) Penyiangan

antara 20-25 cm, ruas-ruasnya rapat dan buku- 1) Persiapan Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya

bukunya tidak berakar. Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara dilakukan pada umur 1 bulan setelah tanam,

e) Mengalami masa penyimpanan di tempat yang sebagai berikut: kemudian diulang saat tanaman berumur 2 bulan.

teduh selama 1-7 hari. a) Tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur, Tata cara penyiangan dan pembumbunan meliputi

2) Penyiapan Bibit kemudian dibiarkan selama ±1 minggu. Tahap tahap-tahap sebagai berikut:
berikutnya, tanah dibentuk guludan-guludan.
a) Bersihkan rumput liar (gulma) dengan kored pengairan adalah menghindari agar tanah tidak Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan
atau cangkul secara hati-hati agar tidak terlalu becek (air menggenang). di Perdesaan, Proyek PEMD, BAPPENAS,
merusak akar tanaman ubi jalar. HAMA DAN PENYAKIT Editor : Kemal Prihatman
b) Gemburkan tanah disekitar guludan dengan Hama
cara memotong lereng guludan, kemudian a) Penggerek Batang Ubi Jalar PEMERINTAH KOTA BAUBAU
tanahnya diturunkan ke dalam saluran antar b) Hama Boleng atau Lanas DINAS PERTANIAN DAN
guludan. c) Tikus (Rattus rattus sp)
KEHUTANAN KOTA BAUBAU
c) Timbunkan kembali tanah ke guludan semula, Penyakit
kemudian lakukan pengairan hingga tanah a) Kudis atau Scab
cukup basah. b) Layu fusarium PEDOMAN
4) Pemupukan c) Virus BUDIDAYA TANAMAN
Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum d) Penyakit Lain-lain
KETELA POHON / SINGKONG
adalah 45-90kg N/ha (100-200 kg urea/ha) Penyakit-penyakit yang lain adalah, misalnya,
bercak daun cercospora oleh jamur Cercospora batatas ( Manihot utilissima Pohl )
ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg TSP/ha)
Zimmermann, busuk basah akar dan ubi oleh jamur
ditambah 50 kg K2O/ha (±100 kg KCl/ha). Rhizopus nigricans Ehrenberg, dan klorosis daun oleh
jamur Albugo ipomeae pandurata Schweinitz.
5) Pengairan dan Penyiraman
Seusai tanam, tanah atau guludan tempat
DAFTAR PUSTAKA
pertanaman ubi jalar harus diairi, selama 15-30
Rukmana, Rahmat. (1997). Ubi jalar: budi daya dan
menit hingga tanah cukup basah, kemudian airnya
pascapanen. Yogyakarta: Kanisius,1997.
dialirkan keseluruh pembuangan. Pengairan
Najiyati, Sri. (1998). Palawija: budidaya dan analisis
berikutnya masih diperlukan secara kontinu
usaha tani. Jakarta: PT.Penebar Swadaya, 1998.
hingga tanaman ubi jalar berumur 1-2 bulan. Hal
Jakarta, Februari 2000
Yang penting diperhatikan dalam kegiatan
Oleh : 1) Persiapan untuk pengapuran adalah 1-2,5 ton/ha. Pengapuran
Kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat
LA ODE ALI SUBATRA, SP
lahan adalah: pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan
a) Pengukuran pH tanah dilakukan dengan pemberian pupuk kandang.

Pembibitan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan cairan Teknik Penanaman

1) Persyaratan Bibit pH tester. 1) Penentuan Pola Tanam

Bibit yang baik untuk bertanam ketela pohon harus b) Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel Jarak tanam yang umum digunakan pada pola

memenuhi syarat sebagai berikut: tanah yang akan ditanami untuk mengetahui monokultur ada beberapa alternatif, yaitu 100 X 100 cm,

a) Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang ketersediaan unsur hara, kandungan bahan 100 X 60 cm atau 100 X 40 cm. Bila pola tanam dengan

cukup tua (10-12 bulan). organik. sistem tumpang sari bisa dengan jarak tanam 150 X 100

b) Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang c) Penetapan jadwal/waktu tanam berkaitan erat cm atau 300 X 150 cm.

normal dan sehat serta seragam. dengan saat panen. 2) Cara Penanaman

c) Batangnya telah berkayu dan berdiameter + 2,5 cm d) Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan

lurus. dan kebutuhan setiap petani ketela pohon. ujung bawah stek ketela pohon kemudian tanamkan

d) Belum tumbuh tunas-tunas baru. 3) Pembentukan Bedengan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian

2) Penyiapan Bibit Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan

Penyiapan bibit ketela pohon meliputi hal-hal sebagai penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.

berikut: untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran Pemeliharaan Tanaman

a) Bibit berupa stek batang. yang dikehendaki. Pembentukan bedengan/larikan 1) Penyulaman

b) Sebagai stek pilih batang bagian bawah sampai ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan

tengah. tanaman, seperti pembersihan tanaman liar maupun penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti

c) Setelah stek terpilih kemudian diikat, masing- sehatnya pertumbuhan tanaman. dengan bibit yang baru/cadangan. Bibit atau tanaman

masing ikatan berjumlah antara 25–30 batang stek. 4) Pengapuran muda yang mati harus diganti atau disulam. Waktu

d) Semua ikatan stek yang dibutuhkan, kemudian Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang penyulaman adalah minggu pertama dan minggu

diangkut ke lokasi penanaman. bersifat sangat masam/tanah gembut, perlu dilakukan kedua setelah penanaman.

Pengolahan Media Tanam pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur 2) Penyiangan
kalsit/kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan
Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis 6) Waktu Penyemprotan Pestisida
rumput/ tanaman liar/pengganggu (gulma) yang Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis
hidup di sekitar tanaman. Dalam satu musim penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik
penanaman minimal dilakukan 2 (dua) kali dilakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau
penyiangan. pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan
3) Pembubunan serangan hama dan penyakit,
Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan HAMA DAN PENYAKIT
tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat seperti Hama
guludan. Waktu pembubunan dapat bersamaan dengan a) Uret (Xylenthropus)
waktu penyiangan, b) Tungau merah (Tetranychus bimaculatus)
4) Perempelan/Pemangkasa Penyakit
Pada tanaman Ketela pohon perlu dilakukan a) Bercak daun bakteri
pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal b) Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F. Smith)
setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3 cabang. c) Bercak daun coklat (Cercospora heningsii)
Hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan d) Bercak daun konsentris (Phoma phyllostica)
sebagai bibit lagi di musim tanam mendatang.
Pemupukan dilakukan dengan sistem pemupukan DAFTAR PUSTAKA
berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133–200
Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi
kg; TSP=60–100 kg dan KCl=120–200 kg.
Agribisnis Komoditas Unggulan Tanaman Pangan
5) Pengairan dan Penyiraman dan Hortikultura. Kanisius. Yogyakarta.
Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan Danarti dan Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya dan
Analisis Usaha Tani. Penerbit Swadaya, Jakarta.
cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat
Rahmat Rukmana, H. Ir. 1997. Ubi Kayu, Budidaya dan
merusak tanah. Sistem yang baik digunakan adalah
Pasca Panen. Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI),
sistem genangan sehingga air dapat sampai ke daerah Yogyakarta. Jakarta, Februari 2000
perakaran secara resapan. Pengairan dengan sistem Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di
Perdesaan, Proyek PEMD, BAPPENAS, Editor :
genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan
Kemal Prihatman
untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai