Lahan dibuat bedengan dengan lebar 0,9 Jika umur simpan bibit yang akan ditanam
m. Diantara bedengan dibuat parit dengan kurang dari 6 Bulan dilakukan
lebar 0,6 m dan kedalaman 0,5 m (sistim ”Pemogesan” (Pemotongan Ujung Umbi)
surjan). Bila pada lahan kering kedalaman kurang lebih 5 cm. Untuk masa dormansi
parit dibuat lebih dangkal. Tanah diatas dan mempercepat pertumbuhan tanaman.
bedengan dicangkul atau dibajak sedalam Kemudian umbi bibit ditanam dengam
20 cm sampai gembur. cara membenamkan seluruh bagian Umbi.
Jarak tanam bawang merah pada musim
kemarau 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm.
Oleh : Sedangkan pada musim hujan 15 x 20 cm
La Ode Ali Subatra, SP atau 20 x 20 cm. D. Pemeliharaan
Jika PH tanah kurang dari 5,6 dilakukan Penyiraman
pangapuran dengan menggunakan kaptan
o Dilakukan sesuai dengan umur tanaman : serangga atau penyakit. Untuk tanah dan kotoran. Bila sudah cukup
0-10 hari, 2x/hari (pagi dan sore hari) , mengendalikannya disemprotkan kering (kadar air kurang lebih 85%).
umur 11-35 hari, 1x/hari (pagi hari) umur insektisida, fungisida sesuai dosis yang o Umbi bawang merah siap dipasarkan atau
36-50 hari, 1x/hari (pagi atau sore hari) . dianjurkan atau mencabut tanaman dan disimpan digudang.
Pemupukan membakarnya.
o Pemupukan dasar dilakukan pada saat
tanam (preplant) sedangkan pemupukan E. Panen dan Pasca panen
susulan pada umur 14 hari dan umur 35
hari setelah tanam. o Untuk bawang konsumsi, waktu panen
DAFTAR PUSTAKA
o Jenis yang diberikan adalah Urea, ZA, SP- ditandai dengan 60-70% daun telah rebah
Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Sayuran.
36, pupuk diaduk rata dan diberikan sedangkan untuk bibit kerebahan daun Departemen Agronomi dan Hortikultura,
sepanjang garitan tanaman. lebih dari 90%. Panen dilakukan waktu Fakultas Pertanian IPB.
Penyiangan udara cerah .
o Dilakukan minimal dua kali/musim yaitu o Pada waktu panen, bawang merah diikat
menjelang dilakukannya pemupukan dalam ikatan-ikatan kecil (1-1,5 kg/ikat).
susulan. Kemudian djemur selama 5-7 hari. Setelah
kering ”askip”(penjemuran 5-7 hari), 3-4
ikatan bawang merah diikat menjadi satu
PEMERINTAH KOTA BAUBAU
kemudian bawang dijemur dengan posisi
DINAS PERTANIAN DAN
Pengendalian hama dan penyakit penjemuran bagian umbi diatas selam 3-4 KEHUTANAN KOTA BAUBAU
o Pengendalian HPT dilakukan bila perlu hari. Pada penjemuran tahap kedua
saja yaitu bila terlihat gejala adanya dilakukan pembersihan umbi bawang dari
BUDIDAYA BAWANG PUTIH bibit harus bermutu tinggi. Berasal dari siung/200 kg siung. Jarak tanam 20 x 15
( Allium Sativum L ) tanaman yang pertumbuhannya normal, cm kebutuhan bibit antara 240.000 –
sehat serta bebas dari hama dan patogen. 300.000 siung/240 kg siung dan untuk
Persyaratan Benih Jarak tanam 20 x 10 cm kebutuhan bibit
Bebas hama dan penyakit antara 400.000 – 500.000 siung/400 kg
Pangkal batang berisi penuh dan keras siung
Siung bernas Jika PH tanah kurang dari 5,6 dilakukan
Besar siung untuk bibit 1,5 – 3 gram pangapuran dengan menggunakan kaptan
B. Persiapan lahan atau dolomit minimal 2 minggu sebelum
Pengolahan lahan bertujuan menyiapkan tanam dengan dosis 1 – 1,5 ton/Ha
kondisi tanah sesuai dengan yang Pupuk kandang sebanyak 15 – 20 ton/Ha
diinginkannya. Secara garis besar atau kompos matang sebanyak 5 – 10
pengolahan tanah meliputi penggemburan ton/Ha. Disebar dan diaduk rata dalam
Oleh :
La Ode Ali Subatra, SP (dicangkul/dibajak) , pembuatan lapisan olah 1 minggu sebelum tanam.
bedengan dengan saluran air, pengapuran
(untuk tanah asam) dan pemberian pupuk C. Penanaman
dasar. Tanah yang asam dinetralkan
sebulan sebelum tanam, bila Ph kurang Jika umur simpan bibit yang akan ditanam
A. Pembibitan :
dari 6, dosis kapurnya sekitar 1-2 ton/ha. kurang dari 6 Bulan dilakukan
Keberhasilan usaha tani bawang putih
Kebutuhan umbi bibit untuk bawang putih ”Pemogesan” (Pemotongan Ujung Umbi)
sangat di tunjang oleh faktor bibit karena
apabila jarak tanam 20 x 20 cm jumlah kurang lebih 5 cm. Untuk masa dormansi
produksinya tergantung dari bibit yang
kebutuhan bibit antara 200.000 – 250.000 dan mempercepat pertumbuhan tanaman.
digunakan. Umbi yang digunakan sebagai
Kemudian umbi bibit ditanam dengam o Pengendalian HPT dilakukan bila perlu hari. Pada penjemuran tahap kedua
cara membenamkan seluruh bagian Umbi. saja yaitu bila terlihat gejala adanya dilakukan pembersihan umbi bawang dari
D. Pemeliharaan serangga atau penyakit. Untuk tanah dan kotoran. Bila sudah cukup
Penyiraman mengendalikannya disemprotkan kering (kadar air kurang lebih 85%).
o Dilakukan sesuai dengan umur tanaman : insektisida, fungisida sesuai dosis yang o Umbi bawang merah siap dipasarkan atau
0-10 hari, 2x/hari (pagi dan sore hari) , dianjurkan atau mencabut tanaman dan disimpan digudang.
umur 11-35 hari, 1x/hari (pagi hari) umur membakarnya.
36-50 hari, 1x/hari (pagi atau sore hari) . DAFTAR PUSTAKA
Pemupukan E. Panen dan Pasca panen Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Sayuran.
o Pemupukan dasar dilakukan pada saat Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Fakultas Pertanian IPB.
tanam (preplant) sedangkan pemupukan o Untuk bawang konsumsi, waktu panen
susulan pada umur 14 hari dan umur 35 ditandai dengan 60-70% daun telah rebah
hari setelah tanam. sedangkan untuk bibit kerebahan daun PEMERINTAH KOTA BAUBAU
o Jenis yang diberikan adalah Urea, ZA, SP- lebih dari 90%. Panen dilakukan waktu DINAS PERTANIAN DAN
36, pupuk diaduk rata dan diberikan udara cerah . KEHUTANAN KOTA BAUBAU
sepanjang garitan tanaman. o Pada waktu panen, bawang merah diikat
Penyiangan dalam ikatan-ikatan kecil (1-1,5 kg/ikat).
PEDOMAN
o Dilakukan minimal dua kali/musim yaitu Kemudian djemur selama 5-7 hari. Setelah
menjelang dilakukannya pemupukan kering ”askip”(penjemuran 5-7 hari), 3-4 BUDIDAYA BUNCIS
susulan. ikatan bawang merah diikat menjadi satu
Pengendalian hama dan penyakit kemudian bawang dijemur dengan posisi
penjemuran bagian umbi diatas selam 3-4
2. Apabila jumlah benih yang ada melebihi Penanaman
jumlah benih yang dibutuhkan, maka
1. Penentuan pola tanam
dibutuhkan suatu penyimpanan dengan
Jarak penanaman adalah 20 x 50 cm atau
memberi suhu 18-20 °C , RH 50-60%,
20 x 40 cm. penentuan jarak tanam harus
kandungan air benih 14%.
diperhatikan karena berhubungan dengan
Pemeliharaan 4. Pemangkasan
Persiapan Lahan
1. Penyulaman Pemangkasan dilakukan selama 2 kali
Tanah dicangkul dan dibuat bedengan Penyulaman dilakukan pada benih yang yaitu pada umur 3 MST dan 6 MST.
berukuran 1,5 – 2,5 m x 30 m. tinggi bedengan tidak sehat pertumbuhannya dengan benih Cabang-cabang dipotong dan diarahkan
30 cm. jarak antara bedeng 40 – 60 cm untuk baru. Penyulaman biasa dilakukan pada 1 agar tunas tumbuh menyebar sehingga
menghindari tanaman yang saling membelit. MST. produksi buah bisa maksimal.
Pada saat 6 MST dilakukan pemangkasan
Diatas bedengan ditaburi dengan pupuk
2. Pengajiran pada cabang tua yang tidak tumbuh lagi.
kandang 10 – 15 ton, dan dolomit (kapur) bila
Selain itu daun yang tua dibuang begitu
tanah terlalu masam 1 – 2 ton sampai ph
Dilakukan pada 2 atau 3 MST. juga cabang yang rusak, patah atau terkena
netral 6 – 6,5 kemudian diaduk dengan tanah
Ajir terbuat dari bambu berukuran 2 x 200 serangan penyakit.
sampai rata.
cm, ditancapkan disisi pinggir tanaman
5. Penyiraman Sebagai pembungkus dapat digunakan Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Sayuran.
daun-daunan , kertas Koran, palstik tipis Departemen Agronomi dan Hortikultura,
Pengairan dilakukan dengan mengiri parit atau bahan pembungkus lain Fakultas Pertanian IPB.
selama beberapa jam sesuai dengan
kelembaban tanah dan curah hujan. 8. Pengendalian hama dan penyakit
3) Pemupukan
putih (Dialeurodes citri) dan kutu PEDOMAN
tempurung (scale insects). Bergerombol menempel
Pemupukan tanaman melati dilakukan tiap tiga pada cabang, ranting dan BUDIDAYA DAHLIA
bulan sekali. Jenis dan dosis pucuk tanaman melati, menyerang dengan cara
pupuk yang digunakan terdiri atas Urea 300-700 mengisap cairan sel, sehingga (Dahlia spp. L.)
kg, STP 300-500 kg dan KCI proses fotosintesis (metabolisme).
100-300 kg/ha/tahun. Penyakit
1) Hawar daun
4) Pengairan dan Penyiraman 2) Hawar benang (Thread Blight)
3) Hawar bunga (Flower Blight)
perbandingan 1:1:1. Tinggi bedengan 5 cm. Bibit gulma harus dilakukan dengan sangat hati-hati
disebarkan merata di atas agar tidak merusak bibit yang
bedengan dan ditutup tipis-tipis dengan tanah. masih mudah rusak.
Pada musim kemarau bedengan b) Tanaman di dalam polibag
ditutup dengan daun pisang yang telah dicuci Tanaman disiram 1-2 hari sekali (pagi-sore)
atau karung goni yang bersih kecuali jika hari hujan. Gulma
agar kelembaban bedengan terjaga. Bedengan jarang tumbuh, jika ada disiangi dengan cara
perlu diberi naungan bila dicabut atau diambil dengan
persemaian dilakukan pada musim hujan. cangkul kecil Untuk mencegah hama/penyakit,
Naungan berupa plastik transparan tanaman disemprot dengan
setinggi 80 cm di sisit timur dan 60 cm di sisi pestisida antracol/Basudin 2 minggu sekali di
barat. Setelah benih berkecambah saat pergantian musim kemarauhujan
Oleh :
dan berdaun dua helai, penutup (daun dan musim hujan. Pupuk daun Gandasil dan 1
LA ODE ALI SUBATRA, SP pisang/karung goni) dibuka. Bibit gram NPK diberikan 1
dipelihara dipersemaian sampai berdaun minggu sekali.
sempurna 2 buah, pada stadia ini akar Pengolahan Media Tanam
tanaman belum menyentuh dasar bedengan dan 1) Penanaman di Polybag (dahlia mini dan dahlia
dipindahtanamkan ke polibag besar)
Pembibitan transparan 18x15 cm berisi campuran sekam dan a) Media tanam berupa sekam dan pupuk
1) Teknik Penyemaian Bibit pupuk kandang sapi (6:1). kandang (6:1) dicampur merata.
a) Perbanyakan generatif dengan benih Setelah tanaman berdaun 6 helai, dilakukan b) Masukkan media ke dalam polybag 30 x 20 cm
Dilakukan pada dahlia mini untuk mendapatkan pindahtanam kedua ke dalam sampai mengisi 90 prosen
warna bunga yang baru dan polybag transparan 30x20 cm berisi media yang volume.
lebih bervariasi. Benih berasal dari tanaman sama. Di dalam polybag ini c) Buat lubang tanam ditengah media, tambahkan
dahlia yang sehat berumur 5 tanaman dipelihara sampai berbunga selama 1,5-2 1 gram pupuk NPK.
bulan. Benih langsung disemai di atas persemaian bulan dan siap untuk dijual. d) Masukkan bibit dari polybag kecil dan
yang telah disiapkan. padatkan media di sekitar batang. Siram
Bedengan persemaian dibuat di atas tanah 2) Pemeliharaan Penyemaian sampai lembab.
dengan lebar 1 m dan panjang a) Tanaman di Persemaian e) Selanjutnya tanaman diberi pupuk NPK
tergantung besar lahan dengan arah Utara- Selama persemaian tanaman disiram satu hari sebanyak 1 gram setiap dua minggu.
Selatan. Bedengan dibuat dari sekali dan tidak diberi pupuk Penyemprotan dengan pestisida Antracol dan
campuran humus, pupuk kandang sapi dan tanah karena makanan sudah cukup banyak didapatkan Basudin dilakukan jika terlihat
yang subur dengan dari bedengan. Penyiangan gejala serangan penyakit.
f) Pemangkasan daun perlu dilakukan agar bunga NPK sebanyak 5 gram. Pemberian pertama 10 5) Vinayananda, S. 1998. Flowerbad Dahlias.
yang dihasilkan berkualitas hari setelah pindah tanam. Pupuk Indian Dahlia Annual 1998:22-24
baik. penjarangan bunga bertujuan untuk diberikan di dalam larikan sejauh 15 cm dari Jakarta, Februari 2000
mendapatkan bunga dengan ukuran pangkal batang. Tutup pupuk dengan
maksimal. tanah.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman 4) Pengairan dan penyiraman
Untuk mendapatkan pertumbuhan yang seragam Dilakukan sesuai pertumbuhan tanaman. Di awal
dapat dilakukan sampai pertumbuhannya, tanah di
tanaman berumur 3 minggu. Biasanya bibit tidak sekitar pangkal batang sampai titik terluar tajuk
tumbuh sempurna jika pengairan jangan sampai mengering. Pada
terlambat dilakukan terutama jika udara panas. saat itu, jika perlu tanaman disiram 2-3 kali sehari
Penjarangan bunga perlu tergantung dari keadaan cuaca. PEMERINTAH KOTA BAUBAU
dilakukan terutama jika jumlah bunga dalam satu Setelah itu penyiraman dapat dilakukan setiap 5
tangkai terlalu banyak supaya hari. Penyiraman juga perlu DINAS PERTANIAN DAN
diameter bunga mencapai maksimum. Pada dilakukan setelah pemberian pupuk. KEHUTANAN KOTA BAUBAU
dahlia kaktus (putih) hanya satu HAMA DAN PENYAKIT
bunga yang dibiarkan hidup pada satu tangkai, Hama
sedangkan pada dahlia semi a) Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn.)
kaktus dapat 5 - 6 bunga. Penyakit
PEDOMAN
2) Penyiangan 1) Embun tepung/Powdery mildew BUDIDAYA TANAMAN
Dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma 2) Virus
dan pada saat pemupukan sert JAGUNG
pembumbunan. Pencegahan tumbuhnya gulma DAFTAR PUSTAKA
dapat dilakukan dengan 1) Bailey, L. H. 1937. The Standard Cyclopedia of
menghamparkan mulsa organik di antara Horticulture. Macmillan Company. ( Zea mays L. )
tanaman. Ketika tanaman mencapai 1 New York.
m, tanaman dibumbun dan disangga dengan 2 2) Fisher, A. A. Virus Infection in Dahlia-Part II.
batang bambu agar tidak rebah. Indian Dahlia Annual 1998:57-60
3) Pemupukan 3) Lutony, T.L. 1993. Tanaman Sumber Pemanis.
Dilakukan setiap 10 hari dengan urea, SP-36 dan Penebar Swadaya. Jakarta
KCl masing-masing 2 gram atau 4) Molzer, V. 1986. Flore des Jardins. GRÜND.
Paris
diduga akan ada serangan jamur. Sedangkan bila Anjuran dosis rata-rata adalah: Urea=200-300
diduga akan ada serangan lalat bibit dan ulat kg/ha, TSP=75-100 kg/ha dan KCl=50-100 kg/ha.
agrotis, sebaiknya benih dimasukkan ke dalam
lubang bersama-sama dengan insektisida butiran Teknik Penanaman
dan sistemik seperti Furadan 3 G. 1) Penentuan Pola Tanaman
Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan adalah
Pengolahan Media Tanam sebagai berikut:
Oleh : 1) Persiapan a) Tumpang sari (Intercropping),
Dilakukan dengan cara membalik tanah dan b) Tumpang gilir (Multiple Cropping),
LA ODE ALI SUBATRA, SP memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah c) Tanaman Bersisipan (Relay Cropping):
yang gembur untuk memperbaiki aerasi. d) Tanaman Campuran (Mixed Cropping):
2) Pembukaan Lahan 2) Pembuatan Lubang Tanam
Pembibitan
Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan Kedalaman lubang tanam antara: 3-5 cm, dan tiap
1) Persyaratan Benih
lahan dari sisa sisa tanaman sebelumnya. lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam
Benih yang akan digunakan sebaiknya bermutu
3) Pembentukan Bedengan jagung disesuaikan dengan umur panennya,
tinggi, baik mutu genetik, fisik maupun
Setelah tanah diolah, setiap 3 meter dibuat saluran semakin panjang umurnya, tanaman akan semakin
fisiologinya. Berasal dari varietas unggul (daya
drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar tinggi dan memerlukan tempat yang lebih luas.
tumbuh besar, tidak tercampur benih/varietas
saluran 25-30 cm dengan kedalaman 20 cm. 3) Cara Penanaman
lain, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar
Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang Pada jarak tanam 75 x 25 cm setiap lubang
hama dan penyakit).
drainasenya jelek. ditanam satu tanaman. Dapat juga digunakan
2) Penyiapan Benih
4) Pengapuran jarak tanam 75 x 50 cm, setiap lubang ditanam dua
Benih dapat diperoleh dari penanaman sendiri
Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah harus tanaman.
yang dipilih dari beberapa tanaman jagung yang
dikapur. Jumlah kapur yang diberikan berkisar
sehat pertumbuhannya. Dari tanaman terpilih,
antara 1-3 ton yang diberikan tiap 2-3 tahun. Pemeliharaan
diambil yang tongkolnya besar, barisan biji lurus
Pemberian dilakukan dengan cara menyebar 1) Penjarangan dan Penyulaman
dan penuh tertutup rapat oleh klobot, dan tidak
kapur secara merata atau pada barisan tanaman, Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman,
terserang oleh hama penyakit. Benih yang
sekitar 1 bulan sebelum tanam. Dapat pula sedangkan yang dikehendaki hanya 2 atau 1, maka
dibutuhkan adalah sebanyak 20-30 kg untuk
digunakan dosis 300 kg/ha per musim tanam tanaman tersebut harus dikurangi.
setiap hektar.
dengan cara disebar pada barisan tanaman. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih
3) Pemindahan Benih
5) Pemupukan yang tidak tumbuh/mati. Kegiatan ini dilakukan
Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dulu
dengan fungisida seperti Benlate, terutama apabila
7-10 hari sesudah tanam. Waktu penyulaman membahayakan proses produksi jagung. Adapun Warisno (1998). Budidaya Jagung Hibrida.
paling lambat dua minggu setelah tanam. pestisida yang digunakan yaitu pestisida yang Yogyakarta. Kanisius. Jakarta, Februari 2000
2) Penyiangan dipakai untuk mengendalikan ulat. Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan di Perdesaan, Proyek PEMD, BAPPENAS,
dari tanaman pengganggu (gulma). Penyiangan Editor : Kemal Prihatman
dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada
tanaman jagung yang masih muda biasanya PEMERINTAH KOTA BAUBAU
dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dan HAMA DAN PENYAKIT
sebagainya. Hal ini biasanya dilakukan setelah DINAS PERTANIAN DAN
tanaman berumur 15 hari. Hama KEHUTANAN KOTA BAUBAU
3) Pembumbunan a) Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan b) Ulat pemotong
penyiangan dan bertujuan untuk memperkokoh
PEDOMAN
posisi batang, sehingga tanaman tidak mudah Penyakit
rebah. Selain itu juga untuk menutup akar yang a) Penyakit bulai (Downy mildew) BUDIDAYA TANAMAN
bermunculan di atas permukaan tanah karena b) Penyakit bercak daun (Leaf bligh)
adanya aerasi. Kegiatan ini dilakukan pada saat c) Penyakit karat (Rust) UBI JALAR / KETELA RAMBAT
tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan d) Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut)
waktu pemupukan. e) Penyakit busuk tongkol dan busuk biji ( Ipomoea batatas )
5) Pengairan dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman DAFTAR PUSTAKA
secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab.
Pengairan berikutnya diberikan secukupnya
AAK. (1993). Teknik Bercocok Tanam Jagung.
dengan tujuan menjaga agar tanaman tidak layu. Yogyakarta. Kanisius.
Namun menjelang tanaman berbunga, air yang
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (1998). Budidaya
diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air
Kedelai dan Jagung. Palangkaraya.
pada parit-parit di antara bumbunan tanaman Departemen Pertanian.
jagung.
Capricorn Indo Consult. (1998). Studi Tentang
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Agroindustri & Pemasaran JAGUNG &
Penggunaan pestisida hanya diperkenankan KEDELAI di Indonesia.
setelah terlihat adanya hama yang dapat
Oleh : Tata cara penyiapan bahan tanaman (bibit) ubi b) Tanah langsung diolah bersamaaan dengan
jalar dari tanaman produksi adalah sebagai pembuatan guludan-guludan.
LA ODE ALI SUBATRA, SP
berikut: 2) Pembentukan Bedengan
a) Pilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 Kalau tanah yang dipergunakan adalah tanah
Pembibitan bulan atau lebih, keadaan pertumbuhannya tegalan maka bedengan dibuat dengan jarak 1
1) Persyaratan Bibit sehat dan normal. meter. Apabila penanaman dilakukan pada tanah-
Teknik perbanyakan tanaman ubi jalar yang sering b) Potong batang tanaman untuk dijadikan stek tanah yang miring, maka pada musim hujan
dipraktekan adalah dengan stek batang atau stek batang atau stek pucuk sepanjang 20-25 cm bedengan sebaiknya dibuat membujur sesuai
pucuk. Bahan tanaman (bibit) berupa stek pucuk dengan menggunakan pisau yang tajam, dan dengan miringnya tanah.
atau stek batang harus memenuhi syarat sebagai dilakukan pada pagi hari. Pemeliharaan Tanaman
berikut: c) Kumpulkan stek pada suatu tempat, kemudian 1) Penjarangan dan Penyulaman
a) Bibit berasal dari varietas atau klon unggul. buang sebagian daun-daunnya untuk Bibit yang mati harus segera disulam. Cara
b) Bahan tanaman berumur 2 bulan atau lebih. mengurangi penguapan yang berlebihan. menyulam adalah dengan mencabut bibit yang
c) Pertumbuhan tanaman yang akan diambil d) Ikat bahan tanaman (bibit) rata-rata 100 mati, kemudian diganti dengan bibit yang baru,
steknya dalam keadaan sehat, normal, tidak stek/ikatan, lalu simpan di tempat yang teduh dengan menanam sepertiga bagian pangkal setek
terlalu subur. selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk. ditimbun tanah.
d) Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk Pengolahan Media Tanam 2) Penyiangan
antara 20-25 cm, ruas-ruasnya rapat dan buku- 1) Persiapan Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya
bukunya tidak berakar. Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara dilakukan pada umur 1 bulan setelah tanam,
e) Mengalami masa penyimpanan di tempat yang sebagai berikut: kemudian diulang saat tanaman berumur 2 bulan.
teduh selama 1-7 hari. a) Tanah diolah terlebih dahulu hingga gembur, Tata cara penyiangan dan pembumbunan meliputi
2) Penyiapan Bibit kemudian dibiarkan selama ±1 minggu. Tahap tahap-tahap sebagai berikut:
berikutnya, tanah dibentuk guludan-guludan.
a) Bersihkan rumput liar (gulma) dengan kored pengairan adalah menghindari agar tanah tidak Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan
atau cangkul secara hati-hati agar tidak terlalu becek (air menggenang). di Perdesaan, Proyek PEMD, BAPPENAS,
merusak akar tanaman ubi jalar. HAMA DAN PENYAKIT Editor : Kemal Prihatman
b) Gemburkan tanah disekitar guludan dengan Hama
cara memotong lereng guludan, kemudian a) Penggerek Batang Ubi Jalar PEMERINTAH KOTA BAUBAU
tanahnya diturunkan ke dalam saluran antar b) Hama Boleng atau Lanas DINAS PERTANIAN DAN
guludan. c) Tikus (Rattus rattus sp)
KEHUTANAN KOTA BAUBAU
c) Timbunkan kembali tanah ke guludan semula, Penyakit
kemudian lakukan pengairan hingga tanah a) Kudis atau Scab
cukup basah. b) Layu fusarium PEDOMAN
4) Pemupukan c) Virus BUDIDAYA TANAMAN
Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum d) Penyakit Lain-lain
KETELA POHON / SINGKONG
adalah 45-90kg N/ha (100-200 kg urea/ha) Penyakit-penyakit yang lain adalah, misalnya,
bercak daun cercospora oleh jamur Cercospora batatas ( Manihot utilissima Pohl )
ditambah 25 kg P2O5/ha (±50 kg TSP/ha)
Zimmermann, busuk basah akar dan ubi oleh jamur
ditambah 50 kg K2O/ha (±100 kg KCl/ha). Rhizopus nigricans Ehrenberg, dan klorosis daun oleh
jamur Albugo ipomeae pandurata Schweinitz.
5) Pengairan dan Penyiraman
Seusai tanam, tanah atau guludan tempat
DAFTAR PUSTAKA
pertanaman ubi jalar harus diairi, selama 15-30
Rukmana, Rahmat. (1997). Ubi jalar: budi daya dan
menit hingga tanah cukup basah, kemudian airnya
pascapanen. Yogyakarta: Kanisius,1997.
dialirkan keseluruh pembuangan. Pengairan
Najiyati, Sri. (1998). Palawija: budidaya dan analisis
berikutnya masih diperlukan secara kontinu
usaha tani. Jakarta: PT.Penebar Swadaya, 1998.
hingga tanaman ubi jalar berumur 1-2 bulan. Hal
Jakarta, Februari 2000
Yang penting diperhatikan dalam kegiatan
Oleh : 1) Persiapan untuk pengapuran adalah 1-2,5 ton/ha. Pengapuran
Kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat
LA ODE ALI SUBATRA, SP
lahan adalah: pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan
a) Pengukuran pH tanah dilakukan dengan pemberian pupuk kandang.
Bibit yang baik untuk bertanam ketela pohon harus b) Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel Jarak tanam yang umum digunakan pada pola
memenuhi syarat sebagai berikut: tanah yang akan ditanami untuk mengetahui monokultur ada beberapa alternatif, yaitu 100 X 100 cm,
a) Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang ketersediaan unsur hara, kandungan bahan 100 X 60 cm atau 100 X 40 cm. Bila pola tanam dengan
cukup tua (10-12 bulan). organik. sistem tumpang sari bisa dengan jarak tanam 150 X 100
b) Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang c) Penetapan jadwal/waktu tanam berkaitan erat cm atau 300 X 150 cm.
normal dan sehat serta seragam. dengan saat panen. 2) Cara Penanaman
c) Batangnya telah berkayu dan berdiameter + 2,5 cm d) Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan
lurus. dan kebutuhan setiap petani ketela pohon. ujung bawah stek ketela pohon kemudian tanamkan
d) Belum tumbuh tunas-tunas baru. 3) Pembentukan Bedengan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian
2) Penyiapan Bibit Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan
Penyiapan bibit ketela pohon meliputi hal-hal sebagai penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja.
b) Sebagai stek pilih batang bagian bawah sampai ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan
tengah. tanaman, seperti pembersihan tanaman liar maupun penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti
c) Setelah stek terpilih kemudian diikat, masing- sehatnya pertumbuhan tanaman. dengan bibit yang baru/cadangan. Bibit atau tanaman
masing ikatan berjumlah antara 25–30 batang stek. 4) Pengapuran muda yang mati harus diganti atau disulam. Waktu
d) Semua ikatan stek yang dibutuhkan, kemudian Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang penyulaman adalah minggu pertama dan minggu
diangkut ke lokasi penanaman. bersifat sangat masam/tanah gembut, perlu dilakukan kedua setelah penanaman.
Pengolahan Media Tanam pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur 2) Penyiangan
kalsit/kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan
Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis 6) Waktu Penyemprotan Pestisida
rumput/ tanaman liar/pengganggu (gulma) yang Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis
hidup di sekitar tanaman. Dalam satu musim penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik
penanaman minimal dilakukan 2 (dua) kali dilakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau
penyiangan. pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan
3) Pembubunan serangan hama dan penyakit,
Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan HAMA DAN PENYAKIT
tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat seperti Hama
guludan. Waktu pembubunan dapat bersamaan dengan a) Uret (Xylenthropus)
waktu penyiangan, b) Tungau merah (Tetranychus bimaculatus)
4) Perempelan/Pemangkasa Penyakit
Pada tanaman Ketela pohon perlu dilakukan a) Bercak daun bakteri
pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal b) Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum E.F. Smith)
setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3 cabang. c) Bercak daun coklat (Cercospora heningsii)
Hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan d) Bercak daun konsentris (Phoma phyllostica)
sebagai bibit lagi di musim tanam mendatang.
Pemupukan dilakukan dengan sistem pemupukan DAFTAR PUSTAKA
berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133–200
Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi
kg; TSP=60–100 kg dan KCl=120–200 kg.
Agribisnis Komoditas Unggulan Tanaman Pangan
5) Pengairan dan Penyiraman dan Hortikultura. Kanisius. Yogyakarta.
Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan Danarti dan Sri Najiyati. 1998. Palawija, Budidaya dan
Analisis Usaha Tani. Penerbit Swadaya, Jakarta.
cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat
Rahmat Rukmana, H. Ir. 1997. Ubi Kayu, Budidaya dan
merusak tanah. Sistem yang baik digunakan adalah
Pasca Panen. Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI),
sistem genangan sehingga air dapat sampai ke daerah Yogyakarta. Jakarta, Februari 2000
perakaran secara resapan. Pengairan dengan sistem Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di
Perdesaan, Proyek PEMD, BAPPENAS, Editor :
genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan
Kemal Prihatman
untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.