Anda di halaman 1dari 4

BUDIDAYA SEMANGKA NON BIJI

A. PERSIAPAN LAHAN
Tanah diolah dan dibuat bedengan selebar 5 – 6 m, (di bagian samping bedengan) dan
digemburkan selebar 1 m. Pengapuran diberikan apabila pH tanah kurang dari 6 dengan dosis 2
ton/ha.
Pupuk kandang diberikan pada bagian bedengan yang akan ditanami semangka sebanyak 1 – 2
kg/tanaman. Pupuk dasar diberikan sekitar 7 hari sebelum tanam, yaitu:
Urea = 15 g/tan,
ZA = 30 g/tan,
SP-36 = 45 g/tan dan
KCL = 40 g/tan,
total pupuk yang diberikan = 130 g/tanaman.

B. PERSEMAIAAN
Benih direndam dengan air hangat kuku selama kurang lebih 6 jam, kemudian ditiriskan dan
disimpan dalam kain atau kertas koran yang telah dibasahi untuk dikecambahkan. Setelah
berkecambah bibit dipindahkan dalam polybag yang telah disediakan dan disimpan di tempat
yang diberi naungan plastik bening untuk menghindari sinar matahari langsung. Sungkup dibuka
setiap hari hingga pukul 10 pagi kemudian ditutup lagi.  Dilakukan sampai bibit siap dipindahkan
ke lapangan. Kelembaban persemaian harus selalu terjaga dengan melakukan penyiraman.
Untuk mencegah serangan hama dan penyakit perlu dilakukan penyemprotan dengan pestisida.

C. PENANAMAN
Setelah bibit berumur 8 – 12 HSS (hari setelah semai) atau berdaun 2, bibit siap dipindahkan ke
lahan.  Jarak tanam 60 – 70 cm dalam barisan dan 5 – 6 meter antar barisan.  Penanaman
sebaiknya dilakukan pada sore hari, sebelum bibit dipindahkan sebaiknya lahan telah dileb atau
diairi dan bibit direndam dalam larutan fungisida.

D. PEMELIHARAAN
Apabila ada tanaman yang mati secepatnya dilakukan penyulaman agar tanaman seragam,
paling lambat 7 hari setelah tanam.
1.   Pemupukan susulan:
Umur 7 HST        :
NPK = 4,5 g/tan;
KNO3 = 2,5 g/tan.

Umur 14 HST        :


NPK = 8,5 g/tan;
KNO3 = 2,5 g/tan.

Umur 21 HST        :


KCL= 15 g/tan;
NPK = 12,5 g/tan.
Umur 35 HST         :
ZA = 8,5 g/tan;
NPK = 12,5 g/tan.

Umur 45 – 50 HST    :
KCL = 10 g/tan.

2.   Perempelan/pemangkasan cabang


    Cabang utama dipotong setelah 5 – 18 ruas, sedangkan buah yang dipelihara adalah buah
yang kedua atau buah yang berada pada ruas di atas ruas ke 14 atau sekitar 1 meter dari pangkal
batang.  Biasanya dipelihara        1 buah per tanaman untuk mendapatkan ukuran buah yang
optimal.

3.   Pemberian jerami


Untuk melindungi buah, batang dan ranting, Jerami diberikan setelah panjang tanaman sekitar
50 cm. Kemudian dilakukan pembalikan buah untuk mendapatkan bentuk buah yang seragam
dengan kualitas buah bagus dan warna merata (tidak putih sebagian).
4.   Pengairan
Pengairan diperlukan untuk membantu pada awal pertumbuhan.  Pengairan dihentikan pada
awal terjadinya pembentukan bunga betina.  Dan, diairi kembali untuk membantu pembesaran
buah.  Setelah buah mencapai ukuran maksimal, pengairan dikurangi untuk mendapatkan
semangka yang berkadar gula tinggi.

E. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT


VIRUS GEMINI
Gejala daun menguning, keriting, ukuran daun lebih kecil. Pada umumnya tanaman yang
terinfeksi menjadi kerdil dan ruas-ruas pada percabangan memendek. Seringkali jika menyerang
pada fase generatif (pembungaan) kebanyakan bunga menjadi gugur. Pengendalian: monitoring
perkembangan kutu kebul dari awal penanaman dan melakukan pengendalian kutu kebul.
Membuang dan memusnahkan tanaman yang telah terinfeksi. Melakukan sanitasi terhadap
gulma yang merupakan inang alternatif dari kutu kebul. Aplikasi insektisida berbahan aktif
Abamectin, Tiametoksam, Metidation, dan Diafenturion.

LAYU FUSARIUM (Fusarium wilt)    


Gejalanya berupa sebagian tanaman menguning atau menguning sebagian helaian daun.
Tanaman layu, kemudian kering dan mati. Apabila batang dibelah melintang, terlihat jaringan
pembuluh berwarna kecokelatan. Pengendalian : Hindari pemupukan nitrogen berlebihan agar
tanaman tidak terlalu sukulen. Melakukan perbaikan drainase agar air tidak tergenang di lahan.
Memusnahkan tanaman yang telah terinfeksi dan pengaplikasian fungisida Benomil.

BUSUK BATANG BERLENDIR (Gummy stem blight)


Gejala yang muncul pada daun berupa bercak tidak beraturan tapi terdapat lingkaran konsentris
berwarna abu-abu kecokelatan. Pada batang yang terinfeksi akan mengeluarkan cairan berupa
getah cokelat kehitaman yang mengeras. Pengendalian: Dengan melakukan sanitasi terhadap
gulma. Melakukan pemangkasan untuk mengurangi kelembaban. Melakukan perbaikan drainase
agar air tidak tergenang di lahan. Memusnahkan bagian tanaman yang terinfeksi. Pengaplikasian
fungisida Heksakonazol, Tridemorf, Mankozeb, Tebukonazol, Difenokonazol, Metil Tiofanat.

EMBUN BULU (Downy mildew)


Gejala pada tanaman semangka berupa bercak cokelat kehitaman tidak beraturan.
Pengendalian: Dengan melakukan sanitasi lahan terhadap gulma. Melakukan perbaikan drainase
lahan agar tidak terdapat air menggenang di lahan. Melakukan rotasi tanaman dengan tanaman
selain timun-timunan. Pengaplikasian fungisida Heksakonazol, Simoksanil, Propineb, Mankozeb.

F. PEMANENAN
Buah semangka dapat dipanen pada umur 55 – 60 HST(Hari Setelah Tanam).

Anda mungkin juga menyukai