Anda di halaman 1dari 19

i

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii

I. PENDAHULUAN 1

II. BUDIDAYA TANAMAN KAYU MANIS 2

A. Lokasi Topografi Daerah 2


B. Pengolahan Tanah 2
C. Cara Menanam Kayu Manis 3
D. Jarak Tanam 4
E. Waktu Tanam 5
F. Pemeliharaan Tanaman 5

III. PEMUNGUTAN HASIL 7

A. Cara Memungut Hasil 7


B. Memotong Pohon 7
C. Sistem Panen Kulit Kayu 8
D. Hasil Kulit Per Pohon 9
E. Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Kayu Manis 10

IV. PENUTUP 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
KATA PENGANTAR

Segala Puji kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas


berkah dan rahmatNya sehingga Brosur Pengolahan Tanaman
Kayu Manis ini dapat diselesaikan dengan baik.
Brosur ini berisi tentang Budidaya dan Pemungutan Hasil
yang kami harapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan
untuk proses penanaman.
penyusunan brosur ini tidak lepas dari bantuan beberapa
pihak, oleh karena itu tidak lupa juga kami ucapkan terima
kasih atas bantuannya dalam proses pengambilan data dan
informasi serta penyusunan brosur ini.
Selanjutnya kami mengharapkan masukan, kritik dan
saran yang bersifat membangun agar dapat menyempurnakan
kegiatan serupa dimasa yang akan datang.

Ampana, Juli 2019

iv
v
I. PENDAHULUAN

Tanaman kayumanis (Cinnamomum burmanii L)


merupakan penghasil kulit kayu untuk bahan baku rempah. Hasil
sampingan pada saat panen berupa batang, daun dan ranting juga
dapat dimanfaatkan menjadi beragam produk bernilai ekonomis.
Batang kayu manis dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku particle
board, sedangkan daun dan rantingnya dapat disuling untuk
mendapatkan minyak. Minyak ini dapat digunakan sebagai bahan
pestisida nabati. Tanaman kayu manis juga dapat dimanfaatkan
sebagai tanaman konservasi untuk mempertahankan daya dukung
lingkungan.
Potensi pengembangan kayumanis di Indonesia cukup
besar karena didukung oleh sumber daya alam (lahan yang sesuai),
teknologi, tenaga ahli, ketersediaan sumber plasma nutfah, budidaya
organik, bentuk olahan yang lebih hilir, konsumsi dalam negeri yang
meningkat, serta tenaga kerja. Prospek tanaman kayumanis di masa
depan akan lebih baik sejalan dengan makin bertambahnya
penduduk, makin diketahuinya kandungan kimia pada kayumanis
dan manfaatnya untuk industri farmasi, kosmetika, makanan dan
minuman.

1
II. BUDIDAYA TANAMAN KAYU MANIS

A. Lokasi Menurut Topografi daerah

Kayu manis
dapat dikembangkan
pada ketinggian di
atas 500 m dpl. Di
dataran tinggi
kebanyakan tanaman
kayu manis ini
berada di lereng-
lereng gunung atau
di daerah yang
topografi tanahnya miring namun tidak terjal.

Rata-rata 75% dari tanaman Kayu manis berada di


lereng-lereng gunung dan hanya 25% berada di dataran.
Tanah pegunungan tersebut merupakan tanah yang masih
banyak mengandung humus dan remah.
Kualitas kulit kayu manis yang berasal dari dataran
tinggi yang banyak mengandung humus dan remah lebih
beraroma dari pada yang berasal dari tanah liat.

B. Pengolahan Tanah
Lahan untuk penanaman kayu manis harus
dibersihkan dari semak-semak dan gulma. Tanah yang miring
seharusnya dibuat teras menurut garis kontur.
Setelah dibersihkan dari segala tanaman gulma,
lubang tanaman digali dengan ukuran 75 x 75 Cm, atau
minimal 50 x 50 Cm.

2
Perlu
diperhatikan agar
dalam
penggalian
lubang, tanah
bagian atas yang
masih
mengandung
humus
dipisahkan dari
bagian bawah,
mengembalikan tanah bagian bawah terlebih dahulu, untuk
kemudian ditimbun dengan tanah bagian atas.
Untuk meningkatkan kesuburan tanahnya dapat
diberikan pupuk kandang atau kompos yang dicampur dengan
tanah bagian atasnya.

C. Cara Menanam Kayu Manis


Pada umur 8 – 12 bulan bibit yang berasal dari biji
sudah siap tanam. Pemindahan bibit dapat dilaksanakan
sebagai cabutan. Penanaman dengancara cabutan
nampaknya paling praktis, mudah diangkut apalagi bila
mengingat lokasi tanaman yang berbukit.

3
Untuk menghindarkan kemungkinan kegagalan
dengan cara cabutan ini, dapat diambil tindakan sebagai
berikut :
a. Bibit diangkat dari tanah dengan sekop, tanpa merusak
akarnya.
b. Cabang dikurangi
c. Akar lateralnya dipotong dengan pisau dan gunting.
d. Untuk mengurangi penguapan, daunnya dipotong
separuh.
e. Pucuknya dipotong hingga bagian batang pokok yang
sudah agak tua hingga sisa tinggal 60 – 75 Cm.
Kemudian beberapa batang bibit dibungkus akarnya
dengan lembaran plastik atau pelepah daun pisang,
sebelum dibungkus akarnya ditutup dengan tanah basah.

D. Jarak Tanam
Jarak tanam yang paling baik
adalah 3 x 4 meter, akan tetapi jarak
tanam yang paling menguntungkan
adalah 3 x 3 meter. Jarak tanam
yang dianjurkan adalah sebagai
berikut :
a. Mula-mula ditanam denga jarak
tanam 2 x 2 m.
b. Setelah umur 6 tahun diadakan
penjarangan sehingga tercapai
jarak tanam 4 x 4 meter.
c. Pada umur 10 tahun diadakan
penjarangan yang kedua dan
tercapailah jarak akhir 8 x 8
meter.

4
E. Waktu Tanam
Penanaman Kayu manis dapat dilakukan pada saat
musim hujan, karena tanaman kayu manis pada masa
pertumbuhan pertama membutuhkan banyak air
Tanaman kayu manis pada hakikatnya memerlukan
naungan, bila saat penanamannya tepat, tidak akan
memerlukan naungan. Jika penanamannya pada curah hujan
tinggi maka diperlukan naungan.

F. Pemeliharaan Tanaman
Menanam kayu manis dengan jarak tanam yang rapat
untuk kemudian dijarangkan adalah mempunyai tujuan yang
baik yaitu :
a. Tanaman yang rapat akan mengurangi pertambahan gulma.
b. Akan membentuk tanaman yang lurus, pertumbuhannya.
c. Dengan waktu yang relatif cepat tanaman kayu manis akan
berfungsi sebagai penahan erosi.
d. Tanaman tidak akan membentuk percabangan dibagian
bawah.

Pemupukan dianjurkan sebagai berikut :


- Umur 6 minggu 2 grm NPK/pohon
- Umur 6 bulan 2 grm NPK/pohon
- Umur 1 tahun 125 grm NPK/pohon
- Umur 2 tahun 250 grm NPK/pohon
- Umur 3 tahun 500 grm NPK/pohon
- Umur 4 tahun 750 grm NPK/pohon
- Umur 5 tahun 1.000 grm NPK/pohon
Selanjutnya dari umur 5 tahun ke atas 1,5 – 2,5 kg NPK 1
pohon.
Pupuk dimasukan kedalam tanah sedalam 20 Cm
dengan alat penugal. Pembuatan lubang dibuat tergantung
pada banyaknya pupuk yang akan diberikan.

5
Saat pemupukan yang baik adalah pada saat permulaan
musim hujan dan menjelang datangnya musim kemarau.
Hingga umur 2 tahun sebelum kayu manis menutup seluruh
lahan, bilamana perlu masih harus diadakan pembasmian
gulma.

6
III. PEMUNGUTAN HASIL

A. Cara Memungut Hasil.


Memperpanjang tanaman kayu manis yang sekaligus
dapat pula dihasilkan kulitnya bahwa dengan memotong pohon
setahap demi setahap mempunyai tujuan :
a. Untuk menghasilkan pohon
yang tumbuhnya lurus.
e. Menahan pertumbuhan
cabang-cabang.
f. Menghindarkan adanya erosi,
karena dengan sistem penjarangan yang baik tanah tetap
terlindung. Dengan demikian konservasi tanah dan air tetap
terjamin.
Pemungutan hasil berlangsung sebagai berikut :
- Pada umur 6 tahun dilakukan panen
pertama.
- Pada umur 10 tahun dilakukan panen
kedua.
- Pada umur 15 tahun dilakukan panen
yang sesungguhnya.
- Tunas yang tumbuh dari tonggak yang
berasal dari penjarangan pertama ( panen pertama ) dan
kedua ditebang pula pada waktu panen terakhir.

B. Memotong Pohon
Saat yang
paling baik untuk
memotong batang kayu
manis adalah pada
waktu kulitnya mudah
dikelupas, kondisi ini

7
hanya bias dicapai setelah pohon kayu manis mengalam
kekeringan beberapa waktu yang disusul oleh jatuhnya hujan.
Tanda yang memberi petunjuk kulit mudah dikelupas
adalah melalui tumbuhnya kambium baru. Pemotongan kayu
manis secara besar-besaran sering dilaksanakan pada
permulaan musim hujan setelah musim kering yang tidak
panjang.
Pengulitan yang dilaksanakan sewaktu kulit masih
melekat pada batang pohon, akan menghasilkan kulit yang
penuh dengan sobekan-sobekan, sehingga menghasilkan kulit
manis yang bermutu rendah.
C. Sistem Panen Kulit Kayu Manis
Dikenal 4 sistem panen kulit kayu manis yaitu:
a. Pohon dipotong sekaligus
Sistem tebang langsung (pohon dipotong sekaligus).Pohon
dipotong langsung dekat tanah,setelah itu baru dikuliti.
b. Sistem Situmbuk
- Sebelum dipotong,rata-rata 2 bulan,kulit pada ketinggian
5 cm diatas leher akar,dikerat melingkari seluruh batang.
- Kemudian seluruh kulit batang setinggi 80-100 cm
dikelupas
- Dua bulan kemudian seluruh pohon ditebang,dipotong
hingga tinggal tonggak setinggi5 cm. Dengan system ini
terbentuklah kulit baru yang menutupi luka, sekaligus
pertumbuhan tunas baru akan lebih sempurna.
c. Sistem pohon dipukuli
- Rata-rata 2 bulan sebelum pemotongan pohon, kulit
batang pokok dipukuli dengan benda keras (pemukul
kayu).
- Dengan pemukul tersebut kulit dimemarkan sebagai
reaksi akan tumbuh kulit (kallus) baru yang menyambung
retakan-retakan dalam kulit. Hasilnya ialah terjadinya

8
pembengkakan-pembengkakan pada kulit sehingga kulit
keseluruhannya menjadi lebih tebal.
- Pemukulan kulit ini dilaksanakan 2 bulan sebelum
pemotongan pohon.
d. Sistem Vietnam
- Kulit batang pokok dikelupas membentuk bujur sangkar
berukuran 10 x 30 cm,berselang-seling kebawah hingga
berbentuk gambaran seperti papan catur.
- Ukuran panjang lempengan kulit ditoreh dari atas ke
bawah
- Setelah luka pada batang pokok tertutup kembali oleh
kulit baru,maka dapat dimulai mengelupas sisanya.

D. Hasil Kulit Perpohon


Dari hasil penelitian di Sumatera Barat dinyatakan bahwa
rata-rata hasil tanaman dibawah umur 8 tahun sebanyak 0,50 –
0,62 kg kulit kering.
9
Pohon yang berumur diatas 8 tahun rata-rata dapat
menghasilkan 2 – 2,5 kg kulit kering. Semakin tinggi lokasi
kebun, semakin tinggi pula produksi kulitnya perpohon.

E. Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Kulit Manis


Pada umumnya kualitas kulit kayu manis yang dihasilkan
oleh para petani masih dibawah kualitas yang dikehendaki oleh
dunia perdagangan internasional.Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor sebagai berikut :
a. Penebangan sering dilakukan pada umur yang relatif masih
muda. Penebanagan banyak dipengaruhi oleh harga-harga
yang tinggi dapat mendorong petano memotong pohonnya
yang belum cukup umur.
b. Sistem penanamannya tidak teratur dan penjarangan masih
belum cukup terarah.
c. Pembersihan kulit sebelum dipotong berupa jamur danlain-
lain kotoran kurang diperhatikan.
d. Akibat tidakmengenal waktu,maka pada saat kulit masih
melekat dipaksa dikelupas akibatnya banyak yang rusak.
e. Kebersihan tempat penjemuran kurang diperhatikan.

10
f. Pada saat penjemuran, cuaca tidak cerah (datang hujan )
sehingga mengakibatkan kulit dihinggapi jamur, sehingga
kualitasnya menjadi menurun.
g. Petani-petani kayu manis umumnya merupakan petani kecil
sehingga kebanyakan menganggap kegiatan tersebut
sebagai usaha sambilan.

11
IV. PENUTUP
Hingga saat ini kulit kayu manis merupakan komoditi
eksport,penghasil devisa luar negeri non minyak yang dapat
diandalkan.Memenuhi permintaan pasar luar negeri, tidak cukup
dengan kemampuan untuk mengekspor sebanyak mungkin,akan
tetapi masih harus diimbangi dengan peningkatan kualitas kulit yang
tinggi.

Untuk meningkatkan mutu kulit kayu manis yang


dihasilkan, perlu pembinaan yang intensif dari pihak instansi terkait
terutama system penanamannya sampai akhirnya kayu manis dapat
menghasilkan kulit manis yang bermutu tinggi.

Dilihat dari keuntungan ganda yang diperoleh dari


budidaya kayu manis ini khususnya untuk kegiatan penghijauan
pada lahan-lahan kritis, setelah mengendalikan erosi,juga
meningkatkan pendapatan petani.

Brosur yang singkat ini diharapkan mampu memberikan


dorongan kepada petani yang memiliki lahan untuk melaksanakan
budidaya kayu manis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2016. Panduan Lengkap Budidaya Kayu Manis. Artikel


Kehutanan, Seputar Pertanian. Tipspetani.Blogspot.com.

Uning L N., 2016. Budidaya Tanaman Kayu Manis.


Uninglistyaningrum97.Blogspot.com.

13

Anda mungkin juga menyukai