Anda di halaman 1dari 16

PERSIAPAN LAHAN DAN

TEKHNIK PENANAMAN
TANAMAN K ARET

KELOMPOK 4
ELDI BENARDI
M. ASIP
W I DYA S A P U T R I
Y U S U F M A R I O P AT O L A
PENGERTIAN KARET

Tanaman karet adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh sampai umur 30 tahun.
Habitus tanaman ini merupakan pohon dengan tinggi tanaman dapat mencapai 15 – 20 meter.
Modal utama dalam pengusahaan tanaman ini adalah batang setinggi 2,5 sampai 3 meter dimana
terdapat pembuluh latek. Oleh karena itu fokus pengelolaan tanaman karet ini adalah bagaimana
mengelola batang tanaman ini seefisien mungkin. Deskripsi untuk pengenalan tumbuhan karet
(Hevea brasiliensis Muell.Arg.)
KLASIFIKASI
KINGDOM : P L A N TA E ( T U M B U H A N )
SUBKINGDOM : T R A C H E O B I O N TA
(TUMBUHAN BERPEMBULUH)
SUPER DIVISI : S P E R M AT O P H Y TA
(MENGHASILKAN BIJI)
DIVISI : M A G N O L I O P H Y TA
(TUMBUHAN BERBUNGA)
KELAS : M AG N O L I O P S I DA
( B E R K E P I N G D UA / D I KOT I L )
SUB KELAS : RO S I DA E
ORDO : EUPHORBIALES
FA M ILI : EUPHORBIACEAE
GENUS : HEVEA
SPESIES : HEVEA BRASILIENSIS MUELL. ARG
M A N FA AT

• Mengurangi emisi rumah kaca • Membuka Lapangan Pekerjaan


• Menyumbang bahan karet • Membantu Pemanfaatan Lahan
• Mendukung Kinerja Industri Sintetis • Meningkatkan Kerjasama Ekonomi
• Pohon Karet Membuka Lapangan Kerja Internasional
• Pohon Karet untuk Industri Mebel • Menjaga Iklim Lingkungan
• Pohon Karet Meningkatkan Fungsi Sosial
• Produk Obat-obatan
• Membuka Lapangan Pekerjaan
• Membantu Pemanfaatan Lahan
• Meningkatkan Kerjasama Ekonomi
Internasional
• Menjaga Iklim Lingkungan
• Produk Obat-obatan
MORFOLOGI
1. Akar 2. Batang

Tanaman karet memiliki sistem perakaran yang terdiri


dari akar tunggang, akar lateral, dan akar serabut. Pada Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh
tanaman yang berumur 3 tahun kedalaman akar tinggi dan berbatang cukup besar. Tinggi pohon
tunggang sudah mencapai 1,5 m. Apabila tanaman sudah dewasa mencapai 15-25 m. Batang tanaman
berumur 7 tahun maka akar tunggangnya sudah
mencapai kedalaman lebih dari 2,5 m. Pada kondisi tanah biasanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan
yang gembur, akar lateral dapat berkembang sampai yang tinggi. Beberapa pohon karet ada
kedalaman 40-80 cm. Akar lateral berfungsi untuk
menyerap air dan unsur hara dari tanah. Pada tanah kecondongan arah tumbuh agak miring. Batang
yang subur akar serabut masih dijumpai sampai tanaman ini mengandung getah yang dikenal
kedalaman 45 cm. Akar serabut akan mencapai jumlah dengan naman lateks (Setiawan dan Andoko,
yang maksimum pada musim semi dan pada musim
gugur mencapai jumlah minimum (Basuki dan 2000)
Tjasadiharja, 1995).
3. Daun 4. Bunga

Daun karet berselang-seling, tangkai daunnya Bunga karet terdiri dari bunga jantan dan
panjang dan terdiri dari 3 anak daun yang betina yang terdapat dalam malai payung yang
licin berkilat. Petiola tipis, hijau, berpanjang jarang. Pada ujungnya terdapat lima taju yang
3,5-30 cm. Helaian anak daun bertangkai sempit. Panjang tenda bunga 4-8 mm. Bunga
pendek dan berbentuk lonjong-oblong atau betina berambut, ukurannya sedikit lebih besar
oblong-obovate, pangkal sempit dan tegang, dari bunga jantan dan mengandung bakal buah
ujung runcing, sisi atas daun hijau tua dan sisi yang beruang tiga. Kepala putik yang akan
bawah agak cerah, panjangnya 5-35 cm dan dibuahi dalam posisi duduk juga berjumlah tiga
buah. Bunga jantan mempunyai sepuluh benang
lebar 2,5-12,5 cm (Sianturi, 2001)
sari yang tersusun menjadi suatu tiang. Kepala
sari terbagi dalam 2 karangan dan tersusun
lebih tinggi dari yang lain (Marsono dan Sigit,
2005).
5. BUAH
BUAH KARET MEMILIKI
P E M B A G I A N R U A N G YA N G
JELAS. MASING-MASING
RUANG BERBENTUK
SETENGAH BOLA. JUMLAH
R U A N G B I A S A N YA T I G A ,
K A D A N G - K A D A N G S A M PA I
ENAM RUANG. GARIS
T E N G A H B U A H S E K I TA R 3 -
5 CM. BILA TELAH MASAK,
MAKA BUAH AKAN PECAH
D E N G A N S E N D I R I N YA .
PEMECAHAN BIJI INI
BERHUBUNGAN DENGAN
PENGEMBANGBIAKAN
TA N A M A N K A R E T S E C A R A
A L A M I YA I T U B I J I
T E R L O N TA R S A M PA I J A U H
DAN AKAN TUMBUH DALAM
L I N G K U N G A N YA N G
MENDUKUNG (MARSONO
D A N S I G I T, 2 0 0 5 )
PERSIAPAN LAHAN TANAMAN KARET

Persiapan Lahan adalah kegiatan menyiapakan lahan yang sesuai dengan jenis tanaman
budidaya untuk pertumbuhan tanaman secara optimal Sebagai media tempat tumbuh tanaman
yang akan di ambil produktivitasnya perlu di olah sedemikian rupa untuk menghasilkan tanaman
yang baik. Tujuan penyiapan lahana untuk menjamin pertumbuhan tanaman secara optimal.
Sasaran Penyiapan Lahan , Lahan bebas dari gulma, tunggul, semak belukan, sisa akar dan dahan
yang bisa mengganggu proses petumbuhan tanaman.
PROSES PERSIAPAN LAHAN KARET
1. Membabat Rintisan dan Mengimas 2. Menebang dan Merencek
Vegetasi yang berdiameter hingga 10 cm Pohon kayu yang besar di areal tersebut
dipotong dan dibabat. Hal ini penting untuk ditebang kemudian dicincang (direncek). Alat
memudahkan penebangan pohon yang yang digunakan parang dan kapak atau gergaji
berdiameter lebih dari 10 cm. Pekerjaan ini rantai (chainsaw).
dilakukan dengan menggunakan tenaga
manusia dengan menggunakan parang.
3. Membuat Pancang Jalur 4. Membersihkan Jalur Tanam
Tanam / Pancang Kepala Hasil rencekan ditempatkan di antara
jalur tanaman, dengan jarak 1 meter
Jalur tanam dibuat menurut
di kiri-kanan pancang. Dengan
jarak antar barisan tanaman demikian diperoleh jarak 2 meter
(gawang). Hal ini untuk jalur yang bersih dari potongan kayu-
memudahkan pembersihan jalur kayuan. (Ir. Achmad Mangga Barani
tanam MM,2006)
5. Pengolahan Tanah 6. Pembuatan Teras
Dengan tujuan efisiensi biaya, pengolahan Pada areal lahan yang memiliki kemiringan
lahan untuk penanaman karet dapat lebih dari 50° diperlukan pembuatan teras /
dilaksanakan dengan sistem minimum tillage, petakan dengan sistem kontur dan
yaitu dengan membuat larikan antara barisan kemiringan ke dalam sekitar 150°. Hal ini
satu meter dengan cara mencangkul selebar dimaksudkan untuk menghambat
20 cm. Namun demikian pengolahan lahan kemugkinan terjadi erosi oleh air hujan.
secara mekanis untuk lahan tertentu dapat Lebar teras berkisar antara 1,25 sampai 1,50
dipertimbangkan dengan tetap menjaga cm, tergantung pada derajat kemiringan
kelestarian dan kesuburan tanah. tanah.
(http://budidayanews.blogspot.co.id/2011
/03/persiapan-tanam-dan-penanaman-
karet.html)
7. Pengajiran 8. Pembuatan Lubang Tanam
Pada dasarnya pemancangan ajir adalah untuk menandai Dua minggu sebelum penanaman karet, lubang
tempat lubang tanaman dengan ketentuan jarak tanaman
sebagai berikut :
tanam harus dibuat terlebih dahulu pada titik
pancang dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm.
a. Pada Areal Lahan Datar
Pupuk juga perlu ditambahkan ke dalam lubang
Pada areal lahan yang relatif datar / landai (kemiringan untuk memacu pertumbuhan akar pohon karet
antara 0 – 8 %) jarak tanam adalah 7 m x 3 m (=476
lubang/hektar) berbentuk barisan lurus mengikuti arah
yang baru saja ditanam.
Timur – Barat berjarak 7 m dan arah Utara – Selatan (http://1001budidaya.com/budidaya-pohon-
berjarak 3 m. karet)
b. Pada Areal Bergelombang
Pada areal lahan bergelombang atau berbukit
(kemiringan 8% - 15%) jarak tanam 8 m x 2,5 m (=500
lubang/ha) pada teras-teras yang diatur bersambung
setiap 1,25 m (penanaman secara kontur). Bahan ajir
dapat menggunakan potongan bambu tipis dengan
ukuran 20 cm – 30 cm. Pada setiap titik pemancangan
ajir tersebut merupakan tempat penggalian lubang untuk
tanaman.
(budidayareviewkaret.blogspot.co.id/2013/03/persia
pan-lahan-untuk-penanaman-karet.html)
9 . P E N A N A M A N TA N A M A N P E N U T U P
TA N A H

PENANAMAN TA N A M A N PENUTUP
TA N A H DI LAHAN PERKEBUNAN
KARET DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH
T E R J A D I N YA E R O S I D A N S E K A L I G U S
U N T U K M E M P E R C E PAT M ATA N G S A D A P.
A D A T I G A K E L O M P O K TA N A M A N YA N G
D A PAT D I G U N A K A N YA I T U TA N A M A N
M E R AYA P, SEMAK-SEMAK DA N
TA N A M A N P O H O N .
TEKHNIK PENANAMAN KARET
A. ASAL BIBIT
1. Bibit Dari Polybag 2. Bibit Dari Sistim Putaran atau
Waktu yang tepat untuk menanam karet Cabutan
adalah saat musim penghujan sehingga Bibit yang telah disiapkan dibongkar dengan
intensitas penyiraman bisa dikurangi. Bibit menggali parit 50 cm di sisi barisan bibit.
yang sudah siap ditanam adalah bibit yang Kemudian, dicabut dengan memegang bagian
mempunyai payung daun terakhir yang sudah atas okulasi. Jumlah akar tunggangnya harus
tua. Kantong polybag harus dibuka sebelum satu dan lurus, jika terdapat lebih dari satu,
bibit diletakkan di bagian tengan lubang akar harus dipotong.
tanam dan ditimbun dengan tanah. Setiap 1-2
minggu, pemeriksaan bibit perlu dilakukan
sehingga bibit yang mati bisa segera diganti
untuk mempertahankan populasi tanaman
karet.
(http://1001budidaya.com/budidaya-
pohon-karet/)
B. PROSES PENANAMAN
Penanaman dilakukan dengan memasukan bibit ke tengah lubang tanam kemudian menimbunnya
dengan tanah topsoil terlebih dahulu baru kemudian tanah subsoil. Tanah topsoil yang umumnya
mengandung banyak bahan organik sangat baik untuk merangsang pertumbuhan akar tanaman.
Yang perlu diperhatikan saat penimbunan adalah posisi pertautan okulasi berada < 5 cm diatas
permukaan tanah.
Bila bahan tanam yang digunakan berupa stum mata tidur, pemadatan tanah saat penimbunan
harus dilakukan secara bertahap agar timbunan menjadi padat dan stum tidak mudah terkoyak.
Sedangkan bila bahan tanam yang digunakan berupa bibit polybag, pemadatan tanag cukup
dilakukan secara perlahan menggunakan tangan. Pemadatan tanah yang dilakukan dengan kuat
menggunakan kaki sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan pecahnya kolom tanah.
Setelah 2 minggu pasca penanaman, tanah disekeliling tanaman umumnya menjadi cekung sehingga
perlu dilakukan penambahan tanah hingga tanah di area lubang tanam sejajar dengan tanah
disekelilingnya.
(http://syarattumbuh.blogspot.co.id/2013/05/penanaman-tanaman-karet.html)
KESIMPULAN
P E N Y I A P A N L A H A N A D A L A H K E G I ATA N
M E N Y I A PA K A N L A H A N YA N G S E S U A I D E N G A N
J E N I S TA N A M A N B U D I D AY A U N T U K
P E R T U M B U H A N TA N A M A N S E C A R A O P T I M A L
S E B A G A I M E D I A T E M P AT T U M B U H TA N A M A N Y A N G
A K A N D I A M B I L P R O D U K T I V I TA S N Y A P E R L U D I
O L A H S E D E M I K I A N R U PA U N T U K M E N G H A S I L K A N
TA N A M A N Y A N G B A I K . T U J U A N P E N Y I A P A N
L A H A N A U N T U K M E N J A M I N P E RT U M BU H A N
TA N A M A N S E C A R A O P T I M A L . S A S A R A N
P E N Y I A PA N L A H A N , L A H A N B E B A S D A R I G U L M A ,
T U N G G U L , S E M A K B E L U K A N , S I S A A K A R DA N
D A H A N YA N G B I S A M E N G G A N G G U P R O S E S
P E T U M B U H A N TA N A M A N . TA H A P P E N G O L A H A N
L A H A N TA N A M A N K A R E T : M E M B A B AT R I N T I S A N
DA N M E N G I M A S , M E N E B A N G DA N M E R E N C E K ,
M E M B U AT P A N C A N G J A L U R TA N A M / P A N C A N G
K E P A L A , M E M B E R S I H K A N J A L U R TA N A M ,
P E N G O L A H A N TA N A H , P E M B U ATA N T E R A S ,
P E N G A J I R A N : P E M B U ATA N L U B A N G TA N A M ,
P E N A N A M A N TA N A M A N P E N U T U P TA N A H .

Anda mungkin juga menyukai