Anda di halaman 1dari 11

BOTANI KARET

OLEH :
ALGHI FAHRY LESMANA
210301059
AGROTEKNOLOGI 1

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

PENDAHULUAN...................................................................................................1

Latar Belakang .................................................................................................... 1

Tujuan Praktikum ................................................................................................ 2

BAHAN DAN METODE .......................................................................................3

Tempat dan Waktu Praktikum ............................................................................. 3

Alat dan Bahan .................................................................................................... 3

Metode Praktikum ............................................................................................... 3

PENGAMATAN.....................................................................................................4

HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................6

KESIMPULAN.......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................9

i
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tanaman karet (Hevea brasiliensis)merupakan tanaman perkebunan yang
bernilai ekonomis tinggi. Tanaman tahunan ini dapat disadap getah karetnya
pertama kali pada umur tahun ke-5. Dari getah tanaman karet (lateks) tersebut bisa
diolah menjadi lembaran karet (sheet), bongkahan (kotak), atau karet remah
(crumb rubber) yang merupakan bahan baku industri karet. Kayu tanaman karet,
bila kebun karetnya hendak diremajakan, juga dapat digunakan untuk bahan
bangunan, misalnya untuk membuat rumah, furniture dan lain-lain (Purwanta et
al., 2008)
Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) merupakan salah satu komoditas
perkebunan yang penting baik untuk lingkup Indonesia maupun bagi
internasional. Indonesia pernah menguasai produksi karet dunia dengan
mengungguli produksi negara-negara lain. Tanaman karet merupakan salah satu
komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup penting sebagai sumber
devisa non migas bagi Indonesia. Luas areal karet Indonesia saat ini, 85% (2.8 juta
ha) merupakan areal perkebunan karet rakyat yang memberikan kontribusi 81%
terhadap produksi karet alam nasional (Balit Sumbawa, 2009).
Tanaman karet ( Hevea brasilliensis Muell Arg ) adalah tanaman getah
getahan. Dinamakan demikian karena golongan ini mempunyai jaringan tanaman
yang banyak mengandung getah ( lateks ) dan getah tersebut mengalir keluar
apabila jaringan tanaman terlukai (Santosa, 2007). Sebelum dipopulerkan sebagai
tanaman budidaya yang dikebunkan secara besar-besaran, penduduk asli Amerika
Selatan, Afrika, dan Asia sebenarnya telah memanfaatkan beberapa jenis tanaman
penghasil getah. Karet masuk ke Indonesia pada tahun 1864, mula-mula karet
ditanam di kebun Raya Bogor sebagai tanaman koleksi. Dari tanaman koleksi 6
karet selanjutnya dikembangkan ke beberapa daerah sebagai tanaman perkebunan
komersial (Setiawan dan Andoko, 2005).
Karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar.
Batang tanaman mengandung getah yang dinamakan lateks. Daun karet
berwarnahijau terdiri dari tangkai daun. Panjang tangkai daun utama 3-20 cm.

1
Panjang tangkai anak daun sekitar 3-10 cm dan ujungnya bergetah. Biasanya ada
tiga anakdaun yang terdapat pada sehelai daun karet. Anak daun berbentuk
eliptis,memanjang dengan ujung meruncing. Biji karet terdapat dalam setiap
ruang buah.Jumlah biji biasanya ada tiga kadang enam sesuai dengan jumlah
ruang. AkarTanaman karet merupakan akar tunggang. Akar tersebut mampu
menopang batangtanaman yang tumbuh tinggi dan besar (Anwar, 2006).
Ada dua jenis karet, yaitu karet alam dan karet sintetis. Setiap jenis karet
mempunyai/memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga keberadaannya saling
melengkapi. Saat ini karet yang digunakan di Industri terdiri dari karet alam dan
karet sintetis. Adapun kelebihan yang dimiliki karet alam adalah: (a) memiliki
daya lenting dan daya elastisitas yang tinggi, (b) memiliki plastisitas yang baik
sehingga pengolahannya mudah, 5 (c) mempunyai daya aus yang tinggi, (d) tidak
mudah panas (low heat build up) dan memiliki daya tahan yang tinggi terhadap
keretakan (groove cracking resistance). Selanjutnya karet sintetis memiliki
kelebihan tahan terhadap berbagai zat kimia. Karet sintetis dibuat dengan
mengandalkan bahan baku minyak bumi (Sanjaya dan Rahmanda, 2011).

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami botani
karet yang terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah (biji).

2
BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum


Adapun praktikum ini dilaksanakan di Jl. Taruna STPDN, Kecamatan Deli
Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara yang dilakukan pada hari Sabtu, 12
November 2022 pukul 14.30 – 16.00 WIB.

Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah handphone yang
berguna untuk mendokumentasikan botani karet yang terdiri dari akar, batang, daun,
bunga dan buah (biji) serta buku tulis untuk mencatat hasil pengamatan.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah akar, batang,
daun, bunga, dan buah (biji) dari tanaman karet yang berfungsi sebagai bahan yang
akan diamati.

Metode Praktikum
Adapun metode praktikum yang digunakan pada praktikum ini adalah
pengamatan visual botani karet yang terdiri atas akar, batang, bunga, daun, buah dan
biji dengan cara mendokumentasikan menggunakan GPS camera.

3
PENGAMATAN

NO GAMBAR KETERANGAN
1. Dilakukan pengamatan secara visual
dari pohon karet yang terdiri atas
akar, batang, bunga, daun, buah dan
biji. Tanaman karet adalah
Divisio : Spermatophyta,
Sub divisio : Angiospermae,
Class : Dicotyledoneae,
Sub class : Monoclamydae,
Ordo : Tricoccae,
Famili : Euphorbiaceae,
Genus : Hevea,
Species : Hevea brasiliensis Muell.
Arg.
2. Karet memiliki batang cukup besar.
Batang tanaman mengandung getah
yang dinamakan lateks. Tinggi pohon
dewasa mencapai 15-25 m pohon
tegak, kuat, berdaun lebat. Biasanya
tumbuh lurus memiliki percabangan
yang tinggi di atas. Dibeberapa kebun
karet ada kecondongan arah tumbuh
tanamannya agak mirinng ke utara.

3. Sesuai dengan sifatnya yaitu dikotil


akar tanaman karet merupakan akar
tunggang. Akar tersebut mampu
menopang batang tanaman yang
tumbuh tinggi dan besar. Akar
tunggang dapat menunjang tanah
pada kedalaman 1-2 m, sedangkan
akar lateralnya dapat menyebar
sejauh 10 m. Akar yang paling aktif
menyerap air dan unsur hara adalah
bulu akar yang berada 8 pada
kedalaman 0-60 cm dan jarak 2,5 m
dari pangkal pohon (Setiawan dan
Andoko, 2005).

4
4. Karet memiliki daun berwarna hijau
terdiri dari tangkai daun. Panjang tangkai
daun utama 3-20 cm. Panjang tangkai
anak daun sekitar 3-10 cm dan ujungnya
bergetah. Biasanya ada tiga anak daun
yang terdapat pada sehelai daun karet.
Anak daun berbentuk eliptis, memanjang
dengan ujung meruncing.

5. Karet memiliki buah berpolong


(diselaputi kulit yang keras) Buah
karet dilapisi oleh kulit tipis berwarna
hijau dan didalamnya terdapat kulit
yang keras dan berkotak. Tiap kotak
berisi sebuah biji yang dilapisi
tempurung, setelah tua warna kulit
buah berubah menjadi keabu- abuan
dan kemudian mengering. Pada
waktunya pecah dan jatuh, tiap ruas
tersusun atas 2 - 4 kotak biji. Pada
umumnya berisi 3 kotak biji dimana
setiap kotak terdapat 1 biji. buah karet
berdiameter 3 - 5 cm.
6. Bunga karet memiliki angkal tenda
bunga berbentuk lonceng. Pada
ujungnya terdapat lima taju yang
sempit. Panjang tenda bunga 4-8 mm.
Bunga betina merambut vilt.
Ukurannya lebih besar sedikit dari
yang jantan dan mengandung bakal
buah yang beruang 3.

7. Biji karet terdapat dalam setiap ruang


buah, sesuai dengan jumlah ruang
jumlah biji. Pada umumnya berisi 3
kotak biji dimana setiap kotak
terdapat 1 biji.

5
HASIL DAN PEMBAHASAN

Karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar.
Batang tanaman mengandung getah yang dinamakan lateks. tinggi pohon dewasa
mencapai 15-25 m, pohon tegak, kuat, berdaun lebat dan dapat mencapai umur 100
tahun. Biasanya tumbuh lurus memiliki percabangan yang tinggi diatas. Dibeberapa
kebun karet ada kecondongan arah tumbuh tanamannya agak miring ke Utara. Batang
tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks
Akar tanaman karet merupakan akar tunggang. Akar tersebut mampu
menopang batang tanaman yang tumbuh tinggi dan besar. Akar tunggang dapat
menunjang tanah pada kedalaman 1-2 m, sedangkan akar lateralnya dapat menyebar
sejauh 10 m. Akar yang paling aktif menyerap air dan unsur hara adalah bulu akar
yang berada 8 pada kedalaman 0-60 cm dan jarak 2,5 m dari pangkal pohon
Karet memiliki daun yang lebat, daun karet berselang-seling, tangkai
daunnya panjang dan terdiri atas 3 anak daun yang licin berkilat, tipis, daun karet
berwarna hijau terdiri dari tangkai daun. Panjang tangkai daun utama 3-20 cm.
Panjang tangkai anak daun sekitar 3-10 cm dan ujungnya bergetah. Biasanya ada tiga
anak daun yang terdapat pada sehelai daun karet. Anak daun berbentuk eliptis,
memanjang dengan ujung meruncing.
Karet memiliki buah yang berpolong (diselaputi kulit yang keras) yang
sewaktu masih muda buah berpaut erat dengan dengan rantingnya. Buah karet
dilapisi oleh kulit tipis berwarna hijau dan didalamnya terdapat kulit yang keras dan
berkotak. Tiap kotak berisi sebuah biji yang dilapisi tempurung, setelah tua warna
kulit buah berubah menjadi keabu- abuan dan kemudian mengering. Bila buah sudah
masak maka akan pecah dengan sendirinya. Pada waktunya pecah dan jatuh, tiap ruas
tersusun atas 2 – 4 kotak biji. Pada umumnya berisi 3 kotak biji dimana setiap kotak
terdapat 1 biji. Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah. Jumlah biji biasanya ada
tiga kadang empat sesuai dengan jumlah ruang.
Bunga karet terdiri dari bunga jantan dan bunga betina yang terdapat dalam
malai payung tambahan yang jarang. Pangkal tenda bunga berbentuk lonceng. Pada
ujung terdapat lima tajuk yang sempit. Panjang tenda bunga 4-8 mm. Bunga betina
berambut vilt. Ukurannya lebih besar sedikit dari yang jantan dan mengandung bakal
buah yang beruang tiga. Kepala putik yang akan dibuahi dalam posisi duduk juga

6
berjumlah tiga buah. Bunga jantan mempunyai seluruh benang sari yang tersusun
menjadi satu 7 tiang. Kepala sari terbagi dalam dua karangan, tersusun satu lebih
tinggi dariyang lain. Paling ujung adalah suatu bakal bakal buah yang tidak tumbuh
sempurna.
Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah. Jumlah biji biasanya ada tiga
kadang empat sesuai dengan jumlah ruang, biji karet merupakan hasil persarian dari
alat persarian terdiri dari benang sari dan putik. Biji yang dihasilkan dibedakan atas
tiga jenis, yaitu biji illegitim, legitim dan propalegitim. Biji illegitim merupakan biji
yang dihasilkan dari penyerbukan silang dimana bunga betinanya diketahui dengan
pasti, sedangkan bunga jantannya tidak diketahui. Biji legitim merupakan biji yang
diperoleh dari penyerbukan silang yang bunga betina dan jantannya diketahui dengan
pasti. Sedangkan biji propalegitim merupakan biji yang diperoleh dari penyerbukan
silang dimana bunga betinanya diketahui, tetapi bunga jantannya tidak pasti.
Setiap tanaman karet menghasilkan 800 biji (1,3 kg) dua kali setahun. Buah
karet dengan diameter 3 – 5 cm, terbentuk dari penyerbukan bunga karet dan
memiliki pembagian ruang yang jelas. Masing-masing ruang berbentuk setengah
bola. Jumlah ruang biasanya tiga, kadang-kadang sampai enam ruang. Bila buah
sudah masak, maka akan pecah dengan sendirinya menurut ruang-ruangannya dan
setiap pecahan akan tumbuh menjadi individu baru jika jatuh ketempat yang tepat.

7
KESIMPULAN

1. Karet mrmiliki perakaran tunggang yang sesuai dengan sifatnya yaitu dikotil.
Akarnya dapat menunjang tanah pada kedalaman 1-2 m, sedangkan akar
lateralnya dapat menyebar sejauh 10 m.
2. Karet memiliki batang cukup besar, tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 m,
pohon tegak dan kuat.
3. Karet memiliki daun yang lebat berwarna hijau, daun karet berselang-seling,
tangkai daunnya panjang dan terdiri atas 3 anak daun yang licin berkilat, tipis,
tanah ketika buah matang dan pecah.
4. Buah karet dilapisi oleh kulit tipis berwarna hijau dan didalamnya terdapat kulit
yang keras dan berkotak. Buah karet memiliki pembagian ruang yang jelas
masing-masing ruang berbentuk setengah bola. Jumlah ruang biasanya tiga,
kadang-kadang sampai enam ruang. Garis tengah buah 3-5 cm. Bila buah sudah
masak maka akan pecah dengan sendirinya.
5. Karet memiliki bunga yang terdiri atas bunga jantan dan bunga betina yang
terpisah. Bentuk bunganya kecil dan tajam serta tidak memiliki kelopak bunga.
6. Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah, jumlah biji biasanya ada tiga kadang
empat sesuai dengan jumlah ruang, Masing-masing ruang berbentuk setengah
bola.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, C. 2006. Manajemen dan Teknologi Budidaya Karet. Medan: Pusat


Penelitian Karet.
Balai Penelitian Sembawa. 2009. Pengelolaan Bahan Tanam Karet. Palembang (ID):
Pusat Penelitian Karet. Balai Penelitian Sembawa.
Budiman Haryanto, S.P. 2012. Budidaya Karet Unggul. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Damanik dan Raztafara, B. 2010. Budidaya Tanaman karet. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perkebunan. Bogor.
Daslin, A. 2013. Produktifitas Klon Karet Anjuran dan Kesesuaian pada Berbagai
Kendala Lingkungan. Warta Pusat Penelitian. 2 (24). Hal: 9-17.
Zaini, A., Rusdiansyah, dan Saleh, M. 2017. Pengembangan Karet : Studi Kasus di
Kutai Timur. Mulawarman University Press. Samarinda
Sanjaya, H. dan Rahmanda, Y. 2011. Stum Mata Tidur (SMT). Direktorat Jendral
Tanaman Tahunan, Departemen Pertanian.
Setiawan, D. H. Ir. Dan Andoko, A. Drs. 2005. Petunjuk Lengkap Budidaya Karet.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
Subandi, M.,(2005). Pembelajaran Sains Biologi dan Bioteknologi dalam Spektrum
Pendidikan yang Islami Media Pendidikan (Terakreditasi Ditjen
DiktiDepdiknas). 19 (1), 52-79.
Subandi, M (2013). Physiological Pattern of Leaf Growth at Various Plucking
Cycles Applied to Newly Released Clones of Tea Plant (Camellia sinensis
L. O. Kuntze).Asian Journal of Agriculture and Rural Development, 3(7)
2013: 497-504
Tim Penebar Swadaya. 2008. Panduan Lengkap Karet. Jakarta: Penebar Swadaya.
Zaini, A., Rusdiansyah, dan Saleh, M. 2017. Pengembangan Karet : Studi Kasus di
Kutai Timur. Mulawarman University Press. Samarinda

Anda mungkin juga menyukai