Anda di halaman 1dari 22

ACARA 1

PENGENALAN STASIUN METEOROLOGI


DAN PERALATANNYA

DISUSUN OLEH:

Nama : Gilang Ridho Prabowo


NIM : 21571
Kelas : SPKS C
Acara 1 : Pengenalan Stasiun Meteorologi
dan Peralatannya
Co. Ass : Satya Kwik Pianto

LABORATORIUM KLIMATOLOGI
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2021
ACARA 1

PENGENALAN STASIUN METEOROLOGI


DAN PERALATANNYA

I. TUJUAN

1. Mengenal stasiun meteorologi pertanian dan alat - alat pengukur yang


biasa digunakan dalam bidang meteorologi pertanian.
2. Mempelajari prinsip kerja, cara penggunaan alat serta macam-macam
data dan kualitas data yang dihasilkan dari suatu alat pengukur analisis
cuaca.
3. Mengenal Automatic Weather Station dan bagian – bagian dari AWS
beserta fungsinya.

II. PENDAHULUAN

Klimatologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Klima” yang berarti


tempat, zona, dan wilayah, serta dapat pula diartikan sebagai kemiringan
(slope) planet bumi yang berhubungan dengan lintang tempat atau
kemiringan khayal dari bumi dan “logos” yang berarti ilmu atau
pengetahuan. Secara harfiah klimatologi dapat diartikan sebagai ilmu yang
membahas mengenai sifat iklim di suatu tempat, baik iklim di Indonesia
maupun di seluruh dunia dan hubungannya dengan aktivitas manusia.

Klimatologi sendiri merupakan cabang dari ilmu atmosfer dan ilmu ini
erat kaitanya dengan cabang ilmu meteorologi. Unsur-unsur klimatologi
dan cuaca seperti suhu dan kelembaban udara, curah hujan, intensitas
matahari, kecepatan dan arah angin serta unsur lainnya merupakan faktor
yang sangat penting dalam pertanian. Pengukuran unsur-unsur klimatologi
sering dilakukan di stasiun-stasiun klimatologi. Stasiun Klimatologi
sendiri adalah unit pelaksana teknis yang bertanggung jawab kepada
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dan berada dibawah
naungan lembaga tersebut.

Stasiun meteorologi adalah sebuah bangunan stasiun yang berisi


peralatan dan perlengkapan pengamatan meteorologi. Sedangkan
meteorologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat atmosfer
seperti cuaca, iklim, suhu, udara, angin, kelembaban, cahaya matahari dan
berhubungan dengan sifat fisika dan kimia. Stasiun meteorologi digunakan
untuk keperluan prakiraan cuaca atau curah hujan. Stasiun meteorologi
berbentuk besar dan hanya dapat memantau perubahan cuaca disatu tempat
dan harus ditempatkan pada daerah terbuka yang dapat menjadi
representasi (perwakilan). Secara umum, luas daerah terbuka bagi suatu
stasiun meteorologi pertanian dengan peralatannya lengkap kira-kira 2-2,5
ha. Pengukuran dan pencatatan tentang iklim/cuaca yang penting dalam
pertanian, diantaranya curah hujan (jumlah dan intensitas hujan), evaporasi
(permukaan tanah dan tanaman), radiasi matahari (lama penyinaran dan
intemnsitas penyinaran matahari), kelembaban suhu atau temperatur (udara
dan tanah), dan angin (arah dan kecepatan angin).

Untuk hal itu dalam stasiun pengamatan atau pengukuran iklim/cuaca


bagi pertanian lazimnya mempunyai perlengkapan seperti shelter (kotak
stevenson), termometer suhu maksimum dan minimum, termometer bola
basah dan bola kering, termohigrograf, penakar hujan (ombrometer),
anemometer, evaporimeter, solarimeter, sunshine duration record dan
termometer tanah. Menurut WMO (World Meteorology Organization)
dalam penempatan stasiun klimatologi pertanian diutamakan di stasiun
percobaan Agronomi, Hortikultura, Peternakan, Kehutanan, hidrologi,
lembaga penelitian tanah, Kebun raya ataupun cagar alam serta daerah
yang perubahan cuacanya sering menyebabkan kerugian terhadap produksi
pertanian.

Iklim dan cuaca sangat berperan penting bagi individu atau lembaga
yang bergelut pada bidang pertanian. Dengan mengetahui keadaan Iklim
dan Cuaca, kita dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk memulai
bercocok tanam.
III. METODE
1. Alat
1) Alat pengukur curah hujan
Ombrometer dan Ombrograf
2) Alat pengukur kelembaban nisbi udara
Psikometer Sangkar, Sling Psikometer, Psikometer Tipe Assmann,
dan Higrograf
3) Alat pengukur suhu udara
Termometer biasa, Termometer maksimum, Termometer
minimum, dan Termometer Max-Min Six Bellani
4) Alat pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara
Termohigrometer dan Termohigrograf
5) Alat pengukur suhu tanah
Termometer Tanah Jeluk 0 cm, Termometer Tanah Jeluk 10 cm,
Termometer Tanah Jeluk 20 cm, Termometer Tanah Jeluk 50 cm
(Tipe Simon), Stik Termometer, dan Termometer Maks-Min Tanah
6) Alat pengukur suhu air
Termometer Maks-Min Air
7) Alat pengukur panjang penyinaran
Solarimeter tipe Jordan dan Solarimeter tipe Compbell-Stokes
8) Alat pengukur intensitas penyinaran
Aktinograf Dwi Logam / Bimetal
9) Alat pengukur kecepatan angin
Cup Anemometer, Hand Anemometer, dan Biram Anemometer
10) Alat pengukur evaporasi
Piche Evaporimeter, Panei Evaporasi Klas A.

2. Cara Kerja
1) Praktikan mengamati alat - alat pengukur anasir cuaca atau iklim.
Kemudian mencatat nama dan kegunaan alat, bagian – bagian
penting dari alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan
singkat dari prinsip dan cara kerja kelebihan dan kekurangan
masing - masing alat, cara pemasangan serta cara pengamatan.
2) Dari hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai
perbandingan kelebihan dan kekurangan antar alat yang diamati
baik dari segi ketelitian pengamatan maupun kepraktisan
penggunaan alat.
3) Praktikan diperkenalkan stasiun Meteorologi khusus untuk bidang
pertanian serta dijelaskan tentang hal - hal yang berhubungan
dengan stasiun pengamatan.
IV. HASIL PENGAMATAN

N Kelebihan &
Gambar Alat Keterangan Alat
O Kekurangan Alat

(+) keakuratan alat


hingga 0,1 mm,
Alat pengukur curah hujan pemeliharaan,
pengoperasian, serta
a) Mulut penakar pemasangan alat yang
b) Corong sempit mudah. pemakaiannya
c) Tabung penampung mudah dan praktis.
1.
dengan kapasitas
300-500 mm CH (-) harus dilakukan
d) Kran pengukuran berulang
untuk mendapatkan
data hasil karena
diamati dalam
periode harian

(+) lebih efisien,


Alat pengukur curah hujan d) Tabung penampung perubahan grafik
utama (kapasitas otomatis berubah
setara 60 mm CH) sejalan dengan
e) Saluran volume air dalam
pembuangan air tabung penampung
2. dengan sistem utama
bejana
berhubungan (-) Ketelitian lebih
f) Silinder kertas rendah dan
grafik diharuskan
g) Pelampung mengganti kertas
grafik secara rutin
Alat pengukur kelembaban
(+) Memiliki
nisbi udara
tingkat ketelitian
a) Statif
yang cukup tinggi
b) Termometer bola
dibandingkan
basah
dengan alat
c) Termometer bola
3. pengukur
kering
kelembapan lainnya
d) Kain kasa yang
dibasahi
(-) perhitungan akan
e) Bejana tempat air
sulit terbaca apabila
terkena hujan
Psikometer sangkar
Alat pengukur kelembaban (+) Pemakaiannya
nisbi udara mudah, Memilki
a) Termometer bola system pemompa
basah angin sehingga
4. b) Termometer bola perhitungan lebih
kering effisien
c) Pegangan
(-) tingkat ketelitian
Sling psikometer yang rendah
Alat pengukur kelembaban
nisbi udara (+) Pemakaiannya
a) Termometer bola
mudah, Memilki
basah
system pemompa
b) Termometer bola
angin sehingga
kering
5. perhitungan lebih
c) Kipas
effisien
d) Sekrup pemutar
pegas
(-) tingkat ketelitian
e) Saluran angin
yang rendah

Alat pengukur kelembaban (+) Penghitungan &


nisbi udara Pengamatan lebih
efisien karena data
a) Rambut
yang dihasilkan
b) Sistem tuas
berupa data matang
c) Pena / penera
6.
grafik
(-) Ketelitian lebih
d) Silinder kertas
rendah dan
grafik
diharuskan
mengganti kertas
grafik secara rutin
Alat pengukur suhu udara (+) Jangkauan suhu
lebar dan sesuai
dengan pekerjaan
a) Reservoir
Laboratorium
7. b) Pipa kapiler berisi
raksa atau alkohol (-) hanya bisa
mengukur suhu yang
diatas 0 0
8. Alat pengukur suhu udara a) Reservoir (+) Cara kerjanya
b) Celah sempit mudah dan memiliki
c) Pipa kapiler berisi ketelitian lebih
air raksa akurat

(-) Hanya dapat


mengukur suhu
maksimum sebesar
nisbi murni
pengisinya

Termometer maksimum
(+) tingkat ketelitian
Alat pengukur suhu udara tinggi, alkohol
mengalami
perubahan volum
yang lebih besar
a) Reservoir setiap kenaikan suhu
9. b) Indeks penunjuk
suhu minimum (-) Hanya mengukur
suhu minimum,
Alkohol melekat
pada dinding kaca
Termometer minimum ketika memuai
maupun menyusut
Alat pengukur suhu udara a) Reservoir
b) Pipa kapiler berisi
(+) pengukuran suhu
raksa
maksimum &
c) Pipa kapiler berisi
minimum dilakukan
alkohol
secara bersamaan
10. d) Indeks penunjuk
suhu maksimum
(-) pengukuran tidak
e) Indeks penunjuk
bisa dilakukan setiap
suhu minimum
saat
f) Tombol
pengembali indeks
Alat pengukur suhu dan (+) Pemakaiannya
kelembaban nisbi udara mudah dan tingkat
a) Spiral dwi logam / ketelitian lebih akurat
bimetal
(-) Tidak bisa terpapar
b) Spiral benda
cahaya matahari & air
11. higroskopis hujan secara langsung,
c) Jarum penunjuk memerlukan
skala suhu penghitungan lebih
d) Ventilasi lanjut karena data yang
dihasilkan berupa data
mentah
12. Alat pengukur suhu dan a) Lempeng dwi (+) tingkat keteltian
kelembaban nisbi udara logam / bimetal cukup tinggi
b) Rambut
c) Sistem tuas
higrogaf
d) Sistem tuas (-) diharuskan rutin
termograf mengganti kertas
e) Pena grafik
f) Sislinder kertas
grafik
Alat pengukur suhu tanah
(+) Pemakaiannya
a) Termometer zat
mudah dan tingkat
cair
ketelitian lebih
b) Reservoir
akurat
13. c) Statif kaki tiga
d) Tabung pelindung
(-) hanya bisa
reservoir
mengukur suhu pada
berventilasi
permukaan tanah
Alat pengukur suhu tanah (+) Panjang
termometer
a) Unsur sensor disesuaikan dengan
sampai jeluk 5 cm kebutuhan sehingga
b) Termometer zat alat ini cukup
cair fleksibel
14.
c) Pegangan tangan
d) Tabung pelindung (-) Pembacaan data
reservoir cukup sulit
berventilasi dilakukan karena
Termometer Tanah Jeluk 10 letaknya yang terlalu
Cm rendah
Alat pengukur suhu tanah (+) mempunyai
ketelitian yang tinggi
yaitu sampai 0,1℃,
a) Reservior untuk melebihi termometer
jeluk tanah 20 cm yang lain
15.
b) Pipa kapiler berisi
raksa (-) hanya bisa
digunakan pada
Termometer tanah jeluk 20 kedalaman 20 cm
cm dibawah tanah
16. Alat pengukur suhu tanah a) Pipa pelindung (+) Termometer
termometer dilindungi pipa
b) Bagian sensor pelindung sehingga
c) Termometer zat termometer tidak
cair mudah rusak, alat ini
d) Reservoir dapat mengukur
suhu sampai
kedalaman 50 cm
didalam tanah

(-) Pembacaan data


e) Rantai
harus cepat dan
cermat agar suhu
tidak bercampur
Tipe simon dengan suhu di luar
tanah
Alat pengukur suhu tanah (+) mampu
menembus tanah
a) Tangki pemutar sedalam 100 cm
b) Jarum penunjuk
suhu (-) hanya bisa
17. c) Tabung bejana dilakukan pada tanah
berisi spiral logam yang bertekstur
sebagai penghantar cukup lembut supaya
d) Ujung peka mudah ditembus
oleh stick
Stik termometer termometer
Alat pengukur suhu tanah
a) Bagian sensor
b) Pipa berisi zat cair (+) dapat mengukur
(air raksa) suhu maksimum dan
c) Jarum penunjuk minimum secara
18. suhu sesaat bersamaan
d) Jarum penunjuk
suhu maksimum (-) penggunannya
e) Jarum penunjuk tidak praktis
suhu minimum
(+) dapat
menunjukkan suhu
a) Reservoir maksimum dan
Alat pengukur suhu permukaan b) Pipa kapiler berisi minimum air secara
air raksa bersamaan dan
c) Pipa kapiler berisi reservoirnya
alkohol terlindungi oleh
19. d) Indeks penunjuk pelindung
suhu maksimum
e) Indeks penunjuk (-) ada perbedaan
suhu minimum muai antara air raksa
f) Pelindung reservoir dan alkohol sehingga
g) Pelampung menyebabkan
tingkat ketelitian
berkurang
Alat pengukur panjang a) Silinder setangah
penyinaran sinar matahari lingkaran dengan
(+) akurat
sudut 600
b) Celah sempit (-) pemasangan
tempat masuknya yang rumit dan
20.
sinar kertas pias yang
c) Pelindung cerah harus diganti setiap
sempit hari
d) Sekrup pengatur
kemiringan
Alat pengukur panjang a) Lensa bola kaca
penyinaran sinar matahari pejal dengan jari-
(+) efisien, karena
jari 7,3 cm
emakaiannya yang
b) Busur pemegang
mudah dan tingkat
bola kaca pejal
ketelitian yang
21. c) Sekrup pengunci
akurat akurat
kedudukan lensa
d) Sekrup pengatur
(-) kertas pias harus
kemiringan
diganti setiap hari
e) Mangkuk tempat
kertas pias
Alat pengukur intensitas (+) murah, mudah
a) Lempeng logam
penyinaran sinar matahari dibawa, dan dapat
warna putih
digunakan untuk
b) Lempeng logam
pengamatan
warna hitam
22. c) Lembar kaca pyrex
(-) Hanya dapat
d) Pena / penera
merekam intensitas
grafik
radiasi gelombang
e) Silinder kertas
pendek matahari
grafik
total
Alat pengukur kecepatan
angin
(+) Dapat mengukur
kecepatan angin
dalam 1 hari
a) Mangkuk anemo
23. b) Pencari jarak
(-) Pemasangan alat
c) Tiang penyangga
pada tempat tinggi
yang mewakili suatu
tempat
Cup anemometer
24. Alat pengukur kecepatan a) Kipas anemo (+) bersifat
angin b) Speed meter porstable dan
c) Skala beauford dilengkapi skala
beaufor (skala kasar
kecepatan angin
sesaat yang dapat
diduga dari gejala
alam)
d) Tangkai pegangan
tangan (-) hanya mampu
mengamati
kecepatan angin
sesaat sehingga
Hand anemometer pengamatan skala
harus cepat
Alat pengukur kecepatan
angin
a) Kipas anemo
(+) mudah dipakai
b) Jarum pencatat
jarak 100 m
25. (-) pemgukuran
c) Jarum pencatat
hanya bisa dilakukan
jarak 1000 m
pada waktu tertentu
d) Pengunci

Alat pengukur evaporasi (+) mudah


a) Tabung tempat air digunakan dan
yang berskala harganya murah
dalam satuan mm
26. b) Kawat penjepit (-) Tidak dapat
tempat meletakkan mengukur
kertas berpori penguapan
c) Penggantung permukaan air secara
langsung
a) Panci evaporasi
Alat pengukur evaporasi dengan (+) Ketelitian dapat
diameter/tinggi/teb mencapai 0.02 m
al panic adalah dan dapat
120,7 cm / 25 cm / memperkirakan
0,8 cm penguapan danau
27. b) Rangka kayu / besi atau evapotranspirasi
c) Tabung peredam
riak / gelombang (-) kesalahan
berdiameter 10 cm pengukuran dapat
d) Hook (batang kait) terjadi apabila tinggi
dan skala pengukur air melebihi panci
(nonius)
28. Alat pengukur intesnitas a) Layar panel LCD (+) Praktis karena
penyinaran bentuknya yang
mudah di genggam
dan data yang
diberikan lebih
mudah dibaca
b) Tombol kisaran
ukuran
(-) Pembacaan
c) Sensor cahaya
luxmeter tergantung
pada variasi sumber
cahaya yg berbeda
dari intensitas yang
Lux Meter sama
(+) tingkat ketelitian
Alat pengukur suhu dan yang tinggi,
kelembapan udara menggunakan sensor
dwi logam untuk
pengukuran suhu
a) Penunjuk Indeks
sehingga cukup peka
suhu
29. untuk menangkap
b) Penunjuks indeks
atau memantukan
kelembaban
radiasi panas

(-) data hanya dapat


Termohigrometer digital dilihat pada hari
pengukuran

AUTOMATIC WEATHER STATION (AWS)


Gambar Alat Nama Alat Spesifikasi Alat
30 Anemometer /  ketelitian : ± 5%
Wind Speed  resolusi : 1 mph
(0,45 m/s, 1,6 km/hr)
 jangkuan : 0 – 129
mph ( 58 m/s, 209
km/hr)
 fungsi : mengukur
kecepatan angin
secara horizontal
31 Rain gauge  Ketelitian : 1%
 Resolusi : 0,2 mm
 Jangkauan : -40-
+80°C
 Fungsi : Mengukur
curah hujan

32 Air Temperature  Ketelitian : 0,4 kPa


 Resolusi : 0,01 kPa
 Jangkauan : 49 – 109
kPa
 Fungsi :
Mengukur tekanan
udara.

33 Pyranometer  Ketelitian : ± 5%
Solar Radiation  Resolusi : N/A
 Jangkauan :380-
1120 nm
 Fungsi :
Mengukur radiasi
matahari (intensitas
penyinaran)

34 Telemetri Untuk mengamati


keadaan sekitar AWS
menggunakan kamera
dan mengirim data ke
server secara online
35 Solar Cell untuk sumber energi,
mengubah dari tenaga
surya menjadi listrik

36 Data Logger Untuk menyimpan data


dari sensor-sensor yang
ada di AWS dan
mendownload data
secara manual
menggunakan kabel data

V. PEMBAHASAN

Secara luas meteorologi didefinisikan sebagai ilmu yang


mempelajari atmosfer yang menyangkut keadaan fisis dan dinamisnya
serta interaksinya dengan permukaan bumi di bawahnya. Iklim dapat
didefinisikan sebagai ukuran statistik cuaca untuk jangka waktu tertentu
dan cuaca menyatakan status atmosfer pada sembarang waktu tertentu
(Hermawan, 2010). Dalam bidang pertanian, menurut ilmu prakiraan
penentuan kondisi iklim atmosfer ini adalah untuk menentukan wilayah
pengembangan tanaman. Iklim mempengaruhi dunia pertanian. Presipitasi,
evaporasi, suhu, angin, dan kelembaban nisbi udara adalah unsur iklim
yang penting. Dalam dunia pertanian, air, udara, dan temperatur menjadi
faktor yang penting. Kemampuan menyimpan air oleh tanah itu terbatas.
Sebagian air meninggalkan tanah dengan cara transpirasi, evaporasi dan
drainase (Wisnubroto, 2000).

Undang-Undang No. 31 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah No.


46 tahun 2012 mengamanatkan agar BMKG melakukan pengelolaan data
meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Pada tiap-tiap zona tertentu,
BMKG melakukan pemantauan terhadap semua fenomena alam dengan
menggunakan alat-alat yang telah dikalibrasi sebelumnya di laboratorium
kalibrasi BMKG. Alat-alat pemantau cuaca dan geofisika yang dimiliki
BMKG memiliki dua tipe, yaitu manual / konevensional dan digital.
Pengukuran konvensional terkendala penggunaan yang cukup sulit dan
dilakukan secara manual. Setiap pengukuran konvensional hanya memiliki
satu fungsi tergantung jenis alatnya. Sedangkan AWS adalah alat digital
yang mencakup beberapa alat pengukur sekaligus yang membuat
pengukuran beberapa elemen cuaca dapat dilakukan secara bersamaan, hal
ini membuat pengamatan dan pengukuran iklim / cuaca menjadi lebih
efisien.

Untuk peralatan manual, petugas BMKG pada saat-saat tertentu


setiap harinya melakukan pemeriksaan dan mencatat berapa nilai alat
sensor, seperti sensor curah hujan, temperatur udara, kecepatan angin,
kelembaban, dan sebagainya. Data yang telah dicatat dikumpulkan dan
dikirimkan ke kantor BMKG pusat. Alat pemantau digital khususnya
dibidang cuaca, merupakan kunci dari penyampaian informasi yang cepat
dan akurat kepada pengguna, baik berupa peringatan terhadap bencana
maupun informasi dan data yang bersifat rutin. AWS atau alat pemantau
cuaca digital merupakan alat pemantau cuaca yang dilengkapi dengan
berbagai sensor meteorologi dan peralatan komunikasi serta diciptakan
untuk bekerja di lokasi manapun pada kondisi dimana tidak membutuhkan
tenaga operator dan tidak bergantung pada sumber listrik perumahan.

Alat pengukur curah hujan, yakni Ombrometer dan Ombrograf.


Alat pengukur kelembaban nisbi udara antara lain Psikometer Sangkar,
Sling Psikometer, Psikometer Tipe Assmann, dan Higrograf. Alat
pengukur suhu udara, yakni Termometer biasa, Termometer maksimum,
Termometer minimum, dan Termometer Max-Min Six Bellani. Alat
pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara, ada Termohigrometer dan
Termohigrograf. Alat pengukur suhu tanah, yakni Termometer Tanah
Jeluk 0 cm, Termometer Tanah Jeluk 10 cm, Termometer Tanah Jeluk 20
cm, Termometer Tanah Jeluk 50 cm (Tipe Simon), Stik Termometer, dan
Termometer Maks-Min Tanah. Alat pengukur suhu air, ada Termometer
Maks-Min Air. Alat pengukur panjang penyinaran, terdiri dari Solarimeter
tipe Jordan dan Solarimeter tipe Compbell-Stokes. Alat pengukur
intensitas penyinaran, terdiri dari Aktinograf Dwi Logam / Bimetal. Alat
pengukur kecepatan angin, diantaranya ada Cup Anemometer, Hand
Anemometer, dan Biram Anemometer. Alat pengukur evaporasi, terdiri
atas Piche Evaporimeter, Panei Evaporasi Klas A.

Satuan yang digunakan dalam pengukuran curah hujan adalah


milimeter (mm) dan ketelitian pembacaannya sampai dengan 0.1 mm.
Pembacaan dilakukan sekali sehari pada pukul 07.00 pagi hari. Alat ukur
curah hujan ini terdapat juga versi manual. Pengertian curah hujan
merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar,
tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu)
milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar
tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu
liter. Adapun jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan (definisi
BMKG), diantaranya yaitu hujan kecil antara 0 – 21 mm per hari, hujan
sedang antara 21 – 50 mm per hari dan hujan besar atau lebat di atas 50
mm per hari.

Alat pengukur curah hujan biasanya berupa tabung. Volume air


yang ditampung dalam wadah yang areanya sama dari atas kebawah,
dalam waktu yang sama, akan menghasilkan kenaikan yang sama. Tidak
tergantung dari bentuk penampang maupun luasnya. Semakin besar luas
penampang tabung (atau kolom bentuk apa saja) pengukurnya, semakin
besar volumenya. Tetapi volume akan dibagi lagi dengan luas penampang
tabung pengukurnya, sehingga hanya ketemu tingginya. Skala tinggi
diambil dalam mm (millimeter) karena dalam satu hari angkanya terlalu
besar jika ditentukan dalam mikron, dan terlalu kecil dalam meter.
Sederhananya, penggunaan satuan milimeter (mm) dilakukan supaya
mempermudah dalam pengukuran curah hujan.

Ombrometer type Observatorium merupakan Ombrometer yang


paling banyak digunakan di stasiun klimatologi, yang terdiri dari corong
(mulut penampung air hujan), yang luasnya 100 cm2 dengan garis tengah
luarnya ialah 11,3 cm. Bagian dasar dari corong tersebut terdiri dari pipa
sempit yang menjulur ke dalam tabung kolektor dan dilengkapi dengan
kran. Bentuk tabung yang berbentuk corong memungkinkan Ombrometer
tipe Observatorium melakukan pengumpulan air hujan sekaligus
menuangkan air hujan ke dalam gelas ukur menggunakan kran. Air yang
ditampung dalam tabung kolektor dapat diketahui bila kran dibuka
kemudian air diukur dengan gelas ukur. Ada gelas ukur yang mempunyai
skala khusus, yaitu langsung dapat menunjukkan jumlah curah hujan yang
terjadi, tetpi apabila menggunakan gelas ukur biasa maka setiap 10 cm3
setara dengan curah hujan sebesar 1 mm.

Dalam praktiknya, dalam usaha untuk mengetahui keadaan iklim /


cuaca diperlukan alat-alat khusus. Alat-alat yang digunakan terbagi atas
dua jenis, yaitu alat pengukur konvemsional dan Automatic Weather
Station atau AWS. Alat ukur konvensional terkendala penggunaan yang
cukup sulit dan dilakukan secara manual. Setiap pengukuran konvensional
hanya memiliki satu fungsi tergantung jenis alatnya. Sedangkan AWS
adalah alat digital yang mencakup beberapa alat pengukur sekaligus yang
membuat pengukuran beberapa elemen cuaca dapat dilakukan secara
bersamaan, hal ini membuat pengamatan dan pengukuran iklim / cuaca
menjadi lebih efisien.

Kelebihan Ombrometer alat ini yaitu pemakaiannya mudah dan


praktis, selain itu, ketelitian alat cukup kecil sehingga memungkinkan
untuk memperoleh data hasil pengukuran yang lebih valid. Kekurangan
peralatan ini yaitu memerlukan pengamatan berulang untuk mendapatkan
data hasil karena diamati dalam periode harian.

Ombrograf memiliki kelebihan yaitu pengamatannya lebih efisien


karena grafik akan terbentuk secara otomatis dengan perubahan volume air
di dalam tabung penampung. Dengan data yang berbentuk grafik dapat
diperoleh informasi mengenai curah hujan secara bersinambungan dalam
periode tertentu. Namun, alat ini mempunyai kelemahan yaitu daya
tampungnya hanya 60 mm sehingga tidak bisa mengamati curah hujan
lebih dari ukuran itu. Selain itu juga kelemahan pada ketelitian alat yang
mencapai 2 mm sehingga data yang dihasilkan kurang valid dibandingkan
ombrometer. Hal ini disebabkan data yang dihasilkan berdasarkan gerakan
pena yang dimungkinkan bisa bergerak juga akibat faktor selain pena
seperti halnya akibat tersenggol pengamat.

Automatic Weather Station atau AWS terdiri atas gabungan dari


beberapa alat pengukuran konevensional yang di susun dan diatur
sedemikian rupa sehingga dapat secara otomatis mencatat dan membuat
pengukuran menjadi lebih efisien. Komponen-komponen AWS terdiri atas
Termometer, alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur),
ataupun perubahan suhu. Wind Meter, digunakan untuk mengukur arah
angin. Anemometer, digunakan untuk mengukur kecapatan angin.
Hygrometer, untuk mengukur kelembaban. Pyranometer, untuk mengukur
radiasi matahari. Rain Gauge, untuk mengukur curah hujan. Data Logger,
untuk menyimpan data pengukuran. Barometer, barometer untuk
mengukur tekanan atmosfir, dan beberapa AWS mempunyai Ceilometer
untuk mengukur ketinggian pada awan.
VI. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum acara “Pengenalan Stasiun Meteorologi dan


Peralatannya” dapat disimpulkan yaitu :

1. Klimatologi sendiri merupakan cabang dari ilmu atmosfer.


2. Stasiun meteorologi adalah sebuah bangunan stasiun yang berisi
peralatan dan perlengkapan pengamatan meteorologi.
3. Unsur-unsur klimatologi dan cuaca seperti suhu dan kelembaban
udara, curah hujan, intensitas matahari, kecepatan dan arah angin, dan
suhu tanah.
4. Dalam upaya mendapatkan data mengenai unsur-unsur klimatologi,
terdapat dua jenis alat yang dipakai. Yakni alat ukur konvensional dan
alat ukur digital
5. Alat ukur konvensional terdiri atas 10 kelompok yang memiliki fungsi
dan kegunannya masing-masing
6. Adapula Automatic Weather Station atau AWS, yakni alat digital yang
terdiri atas gabungan dari beberapa alat konvensional sehingga
pengumpulan data menjadi lebih efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Mutiawati, Cut. 2016. Apa Itu Ombrometer? Berikut Penjelasannya.


http://malahayati.ac.id/?p=21421. Diakses pada 26 Maret 2021 pukul
19.33.
Anonim. 2014. Stasiun Meteorologi dan Peralatannya.
http://asong091294.blogspot.com/2014/03/pengenalan-stasiun-
meteorologi-dan.html. Diakses pada 26 Maret 2021 pukul 19.35.
Abdar, M. Haris. 2014. Stasiun Klimatologi.
http://harisabdar.blogspot.com/2014/03/laporan-tetap-praktikum-
klimatologi_5.html#:~:text=Kekurangan%20peralatan%20ini
%20yaitu%20memerlukan,data%20hasil%20karena%20diamati
%20harian.&text=Kelebihan%20dari%20ombrograf%20ini
%20yaitu,air%20di%20dalam%20tabung%20penampung. Diakses
pada 26 Maret 2021 pukul 19.41.

Anonim. 2021. Komponen dan Fungsi Automatic Weather Station.


https://www.alatuji.com/article/detail/835/komponen-dan-funsi-
automatic-weather-station. Diakses pada 26 Maret 2021 pukul 19.42.

Purba, Suryati. 2014. PENGENALAN ALAT-ALAT METEOROLOGI.


https://www.slideshare.net/suryatipurba/laporan-resmi-klimatologi-
dasar-20142015. Diakses pada 27 Maret pukul 00.11.

Pianto, Satya Kwik. 2021. CONTOH FORMAT LAPORAN PENGENALAN


STASIUN METEOROLOGI DAN PERALATANNYA. Diakses pada
27 Maret 2021 pukul 00.19

Yogyakarta, 29 Maret 2021


Mengetahui,
CoAss Praktikan

(Satya Kwik Pianto) (Gilang Ridho Prabowo)

LAMPIRAN
Lampiran 1. Praktikum Acara 1 SPKS C

Lampiran 2. Macam alat ukur konvensional

Lampiran 3. Arti curah hujan 1mm

Lampiran 4. Perbedaan antara ombrometer dan ombrograf


Lampiran 5. Alasan tabung ombrometer berbentuk corong

Lampiran 6. Penjelasan fungsi komponen AWS

Anda mungkin juga menyukai