Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERBAIKAN

“Potensi Energi Angin”

Disusun

Yosi Isfandiani(16034030)
Fisika b 2016
Fisika lingkungan

Dosen Pembimbing:
Drs.Letmi Dwiridal,M.Si

Jurusan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan kebesaranNya
saya menyelesaikan makalah mengenai “analisis potensi energi angin” ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Dan juga saya berterima kasih pada Dosen
mata kuliah fisika lingkungan yang telah memberikan tugas ini kepada saya. Saya sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai “analisis potensi energi angin”. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan.

padang,20 Maret 2018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


secara keseluruhan potensi energi angin di indonesia rata-rata tidak besar, tetapi
berdasarkan survai pengukuran data angin yang telah dilakukan sejak 1979, banyak daerah
yang prospektif karena memiliki kecepatan angin rata-rata tahunan sebesar 34.45 m/s atau
mempunyai energi antara 200 kwh/m sampai 1000 kwh/m. Potensi ini sudah dapat
dimanfaatkan untuk pembangkit energi litrik skala kecil sampai 10 kw.

Energi angin adalah salah satu jenis sumber energi terbarukan yang potensial untuk
menghasilkan energi listrik maupun mekanik melalui proses konversi konversi ke mekanik
dan selanjutnya ke listrik. Energi kinetik yang terdapat pada angin dapat diubah menjadi
energi mekanik untuk memutar peralatan (pompa piston, penggilingan, dan lain-lain). Salah
satu pemanfaatannya adalah untuk mengkonversi energi angin ke energi listrik.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa itu angin dan energi angin
2) bagaimana sistem konversi energi angin
3) Bagaimana pengaruh kecepatan angin terhadap energi angin

1.3 Tujuan Masalah


1) Untuk mengetahui apa itu angin dan energi angin
2) Untuk mengetahui sistem konversi energi angin
3) Untuk mengetahui pengaruh kecepatan angin terhadap energi angin
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Angin adalah udara bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya
perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin merupakan
udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah
ke suhu udara yang tinggi. Angin dapat digunakan dalam proses konversi energi adalah angin
permukaan, jenis tututpan lahan dan hambatan lainnya dimana hal tersebut dapat
menghambat laju aliran kecepatan angin. Angin permukaan terjadi pada ketinggian 1-100
meter dari atas permukaan tanah. Daerah yang menerima lebih banyak penyinaran matahari,
akan memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.Berat jenis dan
tekanan udara yang disinari cahaya matahari akan lebih kecil dibandingkan jika tidak disinari.
Perbedaan berat jenis dan tekanan inilah yang akan menimbulkan adanya pergerakan udara
(Trewartha :1995).

Konversi energi angin

Energi angin adalah pemanfaatan angin sebagai sumber energi. Sistem energi angin adalah
perubahan energi kinetik (pergerakan) dari angin menjadi energi mekanik atau listrik yang
bisa dimanfaatkan untuk kepentingan praktis. Energi mekanik yang berasal dari angin dapat
dimanfaatkan pelayaran(transportasi) dan kepentingan yang lainnya, seperti memompa air
dari sumur yang dalam dan menggiling gandum
Udara yang bergerak mempunyai massa, kerapatan dan kecepatan. Sehingga dengan adanya
faktor-faktor tersebut,angin mempunyai energi kinetik dan energi potensial. Akan tetapi
faktor kecepatan lebih mendominasi posisi massa terhadap permukaan bumi. Dengan
demikian energi kinetik lebih dominan dari pada energi potensial. Proses pemanfaatan energi
angin adalah dilakukan melalui dua tahapan konversi energi, pertama aliran angin akan
menggerakkan rotor berbutar selaras dengan angin yang bertiup, kemudian putaran dari rotor
dihubungkan dengan generator, dari generator inilah dihasilkan arus listrik. (Trewartha :1995).

Energi
Energi angin Energi listrik
mekanik

Tahapan konversi energi burmula dari energi kinetik angin menjadi energi gerak (mekanik)
rotor kemudian menjadi energi listrik. besarnya energi listrik yang dihasilkan dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Rotor( kincir). Rotor turbin sangat bervariasi jenisnya, diameter rotor akan
berbanding lurus dengan daya listrik. semakin besar diameter rotor akan
berbanding lurus dengan daya listrik. semakin besar diameter semakin besar pula
listrik yang dihasilkan, dilihat dari jumlah sudut rotor (baling-baling), sudut
dengan jumlah sedikit berkisar antara 3-6 buah lebih banyak digunakan .
2. Kecepatan angin, kecepatan angin akan mempengaruhi kecepatan putarar rotor
yang akan menggerakkan generator.
3. Jenis generator, generator terbagi dalam berapa, generator yang cocok untuk
sistem konversi energi angin adalah generator yang dapat menghasilkan arus
listrik pada putaran rendah.

Energi angin dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi menggunakan kincir angin. Energi
mekanik yang dihasilkan oleh kincir angin dapat dimanfaatkan secara langsung atau
dikonversi menjadi energi listrik. angin yang bergerak mengenai sayap kincir menyebabkan
kincir berputar. Perputaran kincir tersebut menyebabkan terbentuknya energi mekanik, yang
kemudian dapat menggerakan pompa sehingga air naik ke atas dan ditampung ke dalam
tangki. Sedangkan konversi energi angin menjadi listrik adalah sebagai berikut, angin yang
melalui sudu-sudu kincir menyebabkan kincir berputar. Putaran kincir menyebabkan
generator ikut berputar. Di dalam generator energi angin diubah menjadi energi listrik untuk
pembangkit tenaga listrik skala kecil, karena kecepatan angin senantiasa berubah-ubah. Maka
perlu adanya pengatur tegangan. Disamping itu perlu baterai untuk menyimpam energi
karena sering terdapat kemungkinan dimana angin tidak bertiup. Bila angin tidak bertiup,
generator tidak berfungsi sebagai motor, sehingga perlu sebuah pemutus otomatik untuk
mencegah generator bekerja sebagai motor. angin disebut sebagai kincir angin, akan tetapi
bila konversi menjadi listrik maka disebut sebagai turbin angin. alternative dilakukan oleh
Yunginger (2011)

Lokasi pemanfaatan energi angin

Lokasi yang diinginkan dalam penempatan turbin angin adalah pada daerah yang
memiliki kecepatan angin yang relatif konstan, arahnya tak berubah-ubah dan seadikit
kemungkinan kecepatan angin yang sangat besar. ditinjau dari letaknya pemanfaatan energi
angin dibedakan menjadi tiga : onshore,affshore,nearshore.

Instalasi turbin anshore didefenisikan pada jarak 3 km atau lebih dari garis pantai dan
umumnya instalasi dilakukan di daerah berbukit untuk mendapatkan percepatan topografis.
Akan tetapi penentuan lokasi tepatnya harus dilakukan secara hati-hati karena dapat
menyebabkan perbedaan kecepatan angin yanhg signifikan. Instalasi turbin nearshore
umunya didefinisikan diwilayah pantai dari 3 km di daratan ke 10 km pada laut dari garis
pantai. Pemanfaatan pada lokasi ini mengutamakan keuntungan dari adanya angin darat dan
angin laut sehubungan dengan perbedaan suhu laut dan darat. Selain itu, keberadaan turbin-
turbin relatif tidak menggangu dibandingkan dengan pemasangan di daratan. Akan tetapi,
pemasangan dilaut tentu akan memiliki kekurangan yakni membutuhkan trensmisi yang lebih
kompleks sehubungan dengan jarak dan harus melalui lautan. Ketika instalasi dilakukan
dilaut lebih dari 10 km dari pantai maka disebut sebagai intalasi turbin offshore.
Keuntungan dari pemasangan ini disebabkan oleh kecepatan angin relatif lebih tinggi
sehubungkan dengan tahanan geseknya yang lebih rendah dibandingkan.

Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau penggerakan udara Pengaruh ketinggian
angin per satuan waktu dan dinyatakan dalam satuan meter per detik(m/s).(km/j),(mil/j) serta
mil laut per jam atau disebut juga knot(kn). Potensi kecepatan angin pada suatu lokasi
dipenggaruhi salah satunya oleh ketinggian penggukuran yang diambil. Secara umum.
Kecepatan angin akan bertambah secara linear dengan pertambahan ketinggian. Kecepatan
angin perlu disesuaikan pada ketinggian yang berbeda untuk dua pertimbangan, yaitu:

a) Pengukuran kecepatan angin diambil tidak pada ketinggian pemasangannya alat ukur
atau sensor annemometer.
b) Turbin angin yang ada dipasaran komersial biasanya sudah menetapkan ketinggian
tertentu dalam spesifikasi teknisnya, dan ketinggiannya tersebut berbeda-beda antara
merek turbin angin yang satu dengan yang lainnya..

Rumus kecepatan dapat ditentukan sebagai berikut:

V= s/t
Dengan :
S= Jarak yang ditempuh (km, m)
V= Kecepatan (km/jam, m/s)
t= Waktu tempuh (jam, sekon)
Desain turbin

Kebanyakan turbin angin dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik sehubungan


dengan kemdahan Perlu menjadi catatan bahwa apabila energi mekanik yang dihasilkan maka
umumnya turbin dalam pemanfaatan berdasarkan sumbu putarnya. Turbin angin didesain
dalam da tipe besar yakni turbin dengan sumbu horizontal dan turbin sumbu horizontal
memiliki rotor dan geterator listrik dibagian menara. Sumbu ini diarahkan pada arah angin.
Kebanyakan sudu turbin mengharap arah angin datang untuk menghindarkan turbulasi akibat
terhalang oleh menara turbin.
Untuk menentukan energi kinetik dari angin, anggap bahwa energi kinetik yang terbentuk
merupakan angin yang melewati bidang turbin angin dengan luas penampang A dan
ketebalan D seperti gambar dibawah, selama waktu tertentu. Secara garis besar, sebuah turbin
listrik terdiri dari 4 bagian inti yang dijelaskan pada gambar 2.6 sebagai penjabaran detail
bagian body turbin angin antara lain:

a. Rotor, mengubah energi angin menjadi energi rotasi poros.


b. Kotak tempat gearbox dan generator litrik.
c. Menara.
d. Perangkat elektronik

Turbin angin mengambil energi angin dengan menurunkan kecepatannya. Untuk bisa
mencapai 100 persen efisien. Maka sebuah turbin angin harus menahan 100 persen kecepatan
angin yang ada, dan rotor harus terbuat dari piringan solid dan tidak berputar sama sekali
artinya tidak ada energi kinetik yang dikonversi. Energi angin bisa ditangkap dengan dua atau
tiga buah baling-baling yang didesain seperti sayap pesawat terbang. Untuk mendapatkan
kecepatan angin yang cukup tinggi, konstan, dan tidak terlalu banyak turbulensi biasanya
turbin angin dipasang diatas sebuah menara pada ketinggian 30 meter atau lebih. Beberapa
tipe turbin sumbu horizontal mencakup kincir angin dan turbin angin modren. Tipe yang
pertama pada umumnya memiliki empat sudu yang terbuat dari kayu. Tipe ini biasa
digunakan untuk memompa air. Tipe yang kedua biasanya memiliki tiga sudu dan dapat
diarahkan dengan sistem kendali. Turbin ini memiliki kecepatan dan efisiensi yang tinggi.
Turbin jenis ini telah dikembangkan secara komersial untuk menghasilkan listrik. Beberapa
keuntungan turbin jenis sumbu horizontal adalah stabilitas yang baik karena pusat
gravitasinya disamping sudu. Kemampuannya untuk mengatur sudu sehingga “angle of
attack” yang terbaik dapat diperoleh. Turbin sumbu vertikal memiliki poros rotor yang
berputar secara vertikal. Keuntungannya adalah generator dan gearbox dapat diletakkan
dibawah sehingga beban menara lebih ringan. . (Habibie dkk, 2011)

Energi Kinetik angin

Energi kinetik angin atau energi gerak adalah energi yang dimiliki oleh sebuah benda
yang bergerak (kincir angin). Energi kinetik sebuah benda sama dengan jumlah usaha yang
diperlukan untuk menyatakan kecepatan angin dan rotasinnya. Energi kinetik(EK) dari suatu
obyek dengan massa M total dan kecepatan V diberikan oleh persamaan berikut ini:

1
E mv 2 ……..………(2.1)
2

Dimana :
E : Energi kinetik (Joule)
m : Massa udara (kg)
v : Kecepatan angin (m/det)

Untuk mendapatkan massa udara dimisalkan suatu blok udara mempunyai penampang
dengan luas A (m2), dan bergerak dengan kecepatan v (m/det), maka massa udara
adalah yang melewati suatu tempat adalah :

m  A.v. ……………. (2.2)

Dimana :
m : Massa udara yang mengalir (kg/det)
A : Penampang (m2)
v : Kecepatan angin (m/det)
 : Kerapatan udara (kg/m3)

Kerapatan udara 𝜌 diformulasikan sebagai berikut :

𝜌 = 𝑝/(𝑅. 𝑇)
Dimana :
𝜌: Kerapatan udara (kg/m3)
P : tekanan udara (pascal, dimana 1 pa=1 N/m2 = 1 J/m3 =1 kg/ms2)
R : Konstanta gas 287,05 J/KgK
T : Temperatur udara (Kelvin)
Kecepatan angin
m
v
A

m
v
A

1
E mv 2
2
2
1 m
E  m 
2  v 
1 m2
E m 2 2
2  v
1 m3
E
2  2v 2

Energi angin

1 m3
E
2  2v 2

Instrumen pengukuran potensi energi angin

Instrumen yang digunakan dalam penilaian potensi energi angin, yaitu:

1. Distribusi kecepatan angin

Distrribusi kecepatan angin dapat diketahui dari data kecepatan angin hasil pemantulan
langsung yang kemudian dihitumg secara statistik hasil dari perhitungan tersebut akan
menunjukkan dominasi dari variabilitas dari nilai kecepatan angin pada lokasi yang
dipantau.

Wind rose plot aplikasi rose plot adalah aplikasi internal BATAM yang digunakan untuk
mengganalisis data kecepatan angin serta arah angin pada areal tertentu berupa wind rose
plot, grafok frekuensi, distribusi, persentase, serta count.
 Distribusi energi berdasarkan arah angin, berdasarkan wind-rose dapat diketahui
juga potensi energy angin berdasarkan arah angin dominan. Karena arah angin
dominan belum tentu potensial energinnya. Parameter ini disebut energy-rose.

2. Sensor Annemometer

Anemometer merupakan alat untuk mengukur kecepatan angin.

Adapun jenis dari pada alat pengukuran kecepatan angin (anemometer) adalah :
a.Anemometer setengah bola
Anemometer setengah bola adalah alat ukur kecepatan angin dengan menggunakan kincir
setengah bola. Dimana mangkok setengah bola ini akan berfungsi untuk menangkap angin
sehingga dapat menggerakkan kincir dan seberapa besar kecepatan angin itu dapat dilihat dari
kecepatan putaran kincir.
b. Anemometer propeller
Anemometer propeller adalah alat ukur kecepatan angin dengan menggunakan kincir model
pesawat kecil, mengikuti arah angin dan propeller yang mengukur kecepatan arah angin itu.
Baik anemometer setengah bola maupun propeller tidak tepat dalam mengukur kecepatan
angin. Perputaran mangkuk setengah bola atau propeller lebih cepat disaat angin kencang dan
lebih lambat saat hembusan angin kurang.

3. Aeorometer

Aeorometer merupakan alat untuk mengukur bobot atau kerapatan udara atau gas lain.
Data Hasil Penelitian
Tabel dibawah merupakan data yang peroleh dari hasil pengukuran kecepatan angin dengan
media kincir angin di Pantai Baru. Jarak(s) diperoleh dari perkalian jumlah kincir berputar
dan keliling lingkaran kincir tersebut. Waktu (t) diperoleh dari lamanya kincir berputar
selama 10 putaran. Hasil pengukuran kecepatan angin diperoleh dari membagi
jarak (s) kincir angin dengan waktu (t) yang diperlukan. Menurut Situs resmi Dinas Kelautan
dan Perikanan DIY kecepatan angin di Samudra Hindia selatan Yogyakarta pada tanggal 4
Maret 2014 adalah:

Waktu t r s=10x2πr V= s/t


No Nama Ramalan
(WIB) (sekon) (meter) (m) (m/s)
M.
1 10.30 7 1,7 106,857 15,265
Huda
Pandhu 15 knot =6,7
2 10.30 13 s 1,7 106,857 8,22
m/s
3 Adit 10.30 12 s 1,7 106,857 8,904
4 Firman 10.30 8s 1,7 106,857 13,357

Grafik

hubungan kecepatan angin dengan


waktu berputarnya kincir angin pada
jam 10.30 WIB dengan jarak (s) 106.857
m
20
kecepatan(v)

10
0 Series1
0 5 10 15
waktu(t)

Hubungan kecepatan angin dan energi angin


Dari hasil kecepatan angin yang diukur selama 3 bulan di Keluarahan Wumialo Kota Tengah
Kota Gorontalo menunjukkan bahwa terdapat pola kecepatan angin yang mengalami
peningkatan dari bulan Juni,Juli, dan Agustus 2015. Kecepatan angin harian yang dirata-
ratakan menjadi kecepatan angin bulanan menunjukkan bahwa pada bulan Agustus lebih
besar kecepatan anginnya.
Besar energy angin yang merupakan energy kinetik dihitung berdasarkan parameter
kecepatan angin dan menunjukkan bahwa energy angin pada Bulan Agustus lebih besar
dibandingkan bulan Juni dan Juli yaitu sekitar 2954,6 J. Sedangkan besarnya energy angin
yang terendah terjadi pada Bulan Juni yaitu hanya sekitar 512,3 J. Hal ini terjadi karena
kecepatan angin pada Bulan Agustus lebih besar dibandingkan Bulan Juni dan Juli:
Tabel data pengukuran selama 3 bulan
Data Kecepatan angin(m/s) Energi angin(joule)
Juni 2,79 m/s 512,3 joule
juli 3,02 m/s 654,3 joule
agustus 5,00 m/s 2954,6 joule

.Grafik

hubungan kecepatan angin dengan


energi angin
5000
energi angin
(joule)

0 Series1
0 2 4 6
kecepatan angin(m/s)
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:

1. Angin merupakan udara yang bergerak yang terjadi karena adanya perbedaan suhu
antara udara panas dan udara dingin.
Energi angin adalah salah satu jenis sumber energi terbarukan yang potensial untuk
menghasilkan energi listrik maupun mekanik melalui proses konversi konversi ke
mekanik dan selanjutnya ke listrik.
2. Energi angin dapat dikonversi kedalam energi kinetik sehingga menghasilkan energi
mekanik (gerak) lalu dapat diubah menjadi energi listrik menggunakan turbin angin
atau rotor (kincir angin).
3. Hubungan pengaruh kecepatan angin terhadap energi angin adalah berbanding lurus,
semakin besar kecepatan angin dari suatu daerah maka energi angin pada daerah itu
juga semakin besar.

Manfaat dan Hikmah


1. manfaat energi angin
1. Pemompaan air untuk keperluan rumah tangga dan pertanian.
2. Melaksanakan kegiatan pertanian, seperti menggiling jagung, menggiling tepung,
tebu.
3. Mengalirkan air laut untuk pembuatan garam.
4. Membangkitkan tenaga listrik khususnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin
terutama untuk daerah yang belum terjangkau oleh PLN.

2. Hikmah

AL-QURAN - Energi angin (7 ayat)

‫حيم‬
ِ ‫الر‬
‫الرحمٰ ِن ه‬ ‫سم ه‬
‫َّللاِ ه‬ ِ ‫ِب‬
1. QS YUNUS:22
Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga
apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang
yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya,
datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan
mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah
dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): “Sesungguhnya
jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang
yang bersyukur“.
2. QS AL ISRA:69

atau apakah kamu merasa aman dari dikembalikan-Nya kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia
meniupkan atas kamu angin taupan dan ditenggelamkan-Nya kamu disebabkan kekafiranmu.
Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun dalam hal ini terhadap (siksaan) Kami.
3. QS AL ANBIYA:81

Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang
berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami
Maha Mengetahui segala sesuatu.
4. QS AL FURQAN:48

Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan
rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,
5. QS AR RUM:46

Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai
pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan
supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari
karunia-Nya; mudah-mudahn kamu bersyukur.
6. QS FATHIR:9
Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami
halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan
hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.
7. QS ASY SYURA:33

Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di
permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaannya)
bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur,
Daftar Pustaka

Badan Penelitian dan Pengembangan Sumatera Utara. 2014. Kajian Pembuatan SKEA
(Sumatera Utara).

Habibie Najib., Sasmito Achmad, Kurniawan. 2011. Kajian Potensi energy Angin di Wilayah
Sulawesi dan Maluku. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. Volume 12 Nomor 2, September
2011 : 181-187.

Permana Adi Ditto, Unggul Wibawa, Teguh Utomo. 2012. Studi Analisis Pembangkit Listrik
Hybrid (Diesel-Angin) di Pulau Karimun Jawa. Universitas Brawijaya.

Trewartha, 1995. Kajian Kelayakan Potensi energy Angin Pada Kawasan Universitas
Tanjungpura Pontianak Untuk Dimanfaatkan Menjadi Energi Listrik. Universitas
Tanjungpura.

Sam, Alimudin dan Patabang Daud, 2015. Studi Energi Angin Di Kota Palu untuk
Membangkitakn Energi Listrik. Jurnal SMARTek, Vol.3 No.1 Februari 2005.Palu : Tadulako
Tjasyono Bayong HK, 2008. Meteorologi Terapan. Penerbit ITB : Bandung

Anda mungkin juga menyukai