Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

EKSPERIMEN MATERIAL DAN ENERGI

KONVERSI ENERGI ANGIN

NAMA :NUR AENI

NIM : H21111002

KELOMPOK : 1 ( SATU )

ASISTEN : NURDIANA

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Pencemaran di Indonesia sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.Asap


dari kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor juga turut
andil dalam proses pencemaaran lingkungan. Sehingga dapat digaris
bawahi bahwa sumber energi yang bersumber dari bahan bakar fosil
menyebabkan pencemaranlingkungan. Sehingga para peneliti bekerja
keras menemukan sumber energy yang ramah lingkungan.E n e r g i
angin yang bersih, karena tidak menghasilkan
polusi d a n ketersediaanya di alam cukup melimpah, mendorong peneliti
melakukan penelitian akan potensi energi yang terdapat pada angin.Oleh karena
itu dengan mengetahui proses konversi energi angin menjadienergi mekanik
dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan energy angin
menjadi salah satu sumber energi yang terbarukan dan tidak menimbulkan polusi
bagi lingkungan.

I.2. Ruang lingkup

Pada percobaan Konversi Energi Angin ini dibatasi oleh bagaimana proses
kincir angin sehingga menghasilkan arus listrik serta membandingkan daya
keluaran antara hambatan 2 k dan 5 k .

I.3. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:

1. Memahami proses kincir angin hingga menghasilkan arus listrik


2. Membandingkan daya keluaran antara hambatan 2 k dan hambatan 5
k.
I.4. Waktu dan tempat

Percobaan Konversi Energi Angin ini dilaksanakan pada hari Senin, 14


April 2014, pada pukul 13.30 s/d 15.30 WITA. Percobaan ini berlangsung di
laboratorium Eksperimen material dan Energi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 ANGIN

Angin merupakan udara yang berhembus dari suhu tinggi ke suhu rendah akibat
adanya perbedaan temperatur atmosfer. Perbedaan temperatur pada lokasi yang
berbeda (garis lintang) dari bumi yang disebabkan penyinaran matahari yang tidak
merata. Faktanya, atmosfer merupakan suatu mesin termodinamika yang besar
dimana bagian dari energi yang datang dirubah menjadi energi kinetis secara
mekanis dari massa udara yang bergerak. Sekitar 2% dari sinar matahari yang
mengalir ke bumi diubah menjadi tenaga angin, yang mana hasil akhirnya berubah
menjadi panas dikarenakan gesekan dengan lapisan batas atmosfer.

Untuk mengimplementasikan energi angin tersebut sebagai sumber energi listrik


menjadi satu dasar yang terpenting. Kecepatan angin tersebut bervariasi.
Kecepatan dan arahnya berubah ubah secara terus menerus. Kita terbiasa dengan
hembusan angin yang kencang, terutama pada waktu cuaca badai. Untuk
mengevaluasi sumber daya untuk produksi energi pada suatu lokasi, aspek berikut
ini merupakan hal yang penting diketahui :
1. kecepatan angin rata rata pertahun.
2. arah dari kecepatan angin selama setahun dan sehari.
3. perubahan dari data tersebut selama beberapa tahun.
4. ketergantungan kecepatan angin pada tingginya permukaan diatas tanah.

Untuk menebak beban mekanis pada suatu turbin angin, pengetahuan dari :
1. Perubahan (skala waktu terpendek dari detik ke beberapa menit) dari
kecepatan dan arah angin dalam waktu dan ruang merupakan dasar yang
sangat penting.
2. kecepatan maksimum dan kemungkinannya peristiwa tersebut terjadi.

Pola angin sangat dipengaruhi oleh tenaga Coriolis melalui rotasi bumi. Kira kira
1000 meter diatas permukaan tanah tenaga yang dominan adalah perbedaan
tekanan dan tenaga Coriolis, hal tersebut menunjukkan bahwa angin tidaklah
tegak lurus tetapi paralel dengan garis khayal di peta bumi yang menghubungkan
tempat tempat yang sama tekanan udaranya, disebut angin Geostrophic.

II.2 Karakteristik angin


1. Angin merupakan gerakan gerakan udara akibat pemanasan matahari
yangtidak merata pada permukaan bumi
2. Gaya-gaya mengendalikan angin terdiri dari gaya gravitasi
bumi, gayagradien tekanan udara, gaya Coriolis dan gaya gesekan
permukaan

II.3 Klasifikasi Angin


Peredaran angin dapat dibagi menjadi :
1. Angin lokal; misalnya: angin darat dan angin laut, angin lembah dan
angingunung dan angin turun kering
2. A n g i n m u s i m ( d i I n d o n e s i a ) ; m i s a l n ya : a n g i n m u s i m
t i m u r d a n a n g i n musim barat
3. Angin global; misalnya: angin geostropik dan angin gradien
Pada umumnya angin yang dipakai sebagai pembangkit energi adalah angin
yangada dipemukaan bumi, yakni pada ketinggian maksimal 1 km.

II.4 Perilaku dan Potensi Angin


Perilaku angin dapat diprediksikan dari data angin. Data angin
ya n g terpercaya memerlukan pencatatan yang lengkap dan kontinyu
selama beberapa tahun minimal satu tahun. Data yang didekat dengan
stasiun pengukuran dapat d i p r e d i k s i dengan cara melakukan
p e n g u k u r a n s e l a m a b e b e r a p a b u l a n d a n kemudian mengkorelasikan
hasil-hasilnya dengan data di stasiun pengukuran.Seperti diketahui bahwa energi
yang dimiliki oleh angin bergantung pada kecepatannya, dilain pihak
kecepatan angin disuatu tempat merupakan variable lr a n d o m
sehimgga sulit diprediksi secara akurat. Oleh kare na itu
d i p e r l u k a n penggambaran secara statistik yakni dengan distribusi
probabilitasnya. Data angin yang diperlukan untuk memprediksi
potensi angin disuatu tempat dapat berupa distribusi kecepatan dan distribusi
frekuensi kecepatan angin. Kedua data tersebut masing-masing menggambarkan
kecepatan angin rata-rata dan frekuensi atau lamanya angin bertiup dalam periode
tertentu.

II.5 Komponen Kincir Angin

Adapun komponen komponen yang terdapat pada kincir angin yaitu sebagai
berikut :

II.5.1 Komponen inti

Sebuah rotor terdiri dari sejumlah sirip


(blade) dipasang di bagian depan pada
sebuah poros putar (hub/shaft) yang
terhubung ke belakang melalui kotak
roda gigi (gearbox). Poros putar keluar
dari gearbox menuju generator di
bagian belakang yang mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik.
Rotor turbin : berupa baling-baling
yang lazimnya terdiri atas 3
sirip,berfungsi untuk menangkap energi
angin menjadi energi mekanik putarannya. Permasalahan di bagian ini adalah
disain aerodinamis yang seefisien mungkin, serta ketahanan dan berat bahan sirip
baling-balingnya.
Gearbox : berisi sistem roda gigi yang mengubah laju putar rendah balingbaling
(sekitar 100 rpm) menjadi laju putar tinggi (> 1500 rpm) untuk masuk
ke generator.
Generator : penghasil energi listrik dari input berupa energi mekanik putar.
Permasalahan di bagian ini adalah konversi energi yang seefisien mungkin,
menangani input yang senantiasa berubah-ubah, serta bentuk output yang
disesuaikan dengan kebutuhan.

II.5.2 Komponen penunjang


Di luar komponen inti ini, terdapat komponen penunjang yang juga memegang
peranan
penting.
Rem cepat : biasanya berada di poros cepat dekat generator, dapat difungsikan
untuk membatasi laju putar yang kelewat tinggi yang dapat merusak sistem
generator.
Rem lambat : biasanya berada di depan gearbox dan dioperasikan secara manual,
untuk menghentikan baling-baling pada saat dilakukan maintenace.
Yaw system : sistem yang mengatur posisi baling-baling agar tetap menghadap
angin secara frontal, sehingga baling-baling dapat menangkap energi angin
seefisien mungkin.
Tower penyangga : menumpu seluruh berat komponen inti dan penunjang cukup
jauh di atas permukaan tanah.
Alat-alat kontrol elektrik : mengatur listrik yang dihasilkan generator.

II.6 Persamaan Konversi Energi Angin


Menurut fisika klasik energi kinetik dari sebuah benda dengan massa m dan
kecepatan v adalah :
2
Ekkinetik = mv (2.1)
Dengan ketentuan kecepatan v tidak mendekati kecepatan cahaya. Hal ini juga
berlaku untuk angin yang merupakan udara yang bergerak.

II.7 Prinsip Kerja Kincir Angin

Adapun prinsip kerja dari kincir angin sebagai berikut :


1. kincir angin memperlambat kecepatan angin dengan menggunakan bilah,
yang cara kerjanya serupa dengan baling-baling pesawat.
2. Setelah angin mengalir di sekeliling bilah, maka bilah mengumpulkan
energi kinetik.Setelah angin mengalir di sekeliling bilah, maka bilah
mengumpulkan energi kinetik.
3. Kemudian bilah, yang terhubung ke poros penggerak, berputar pelan dan
mengirimkan banyak tenaga pemutar ke gearbox.
4. Gearbox kemudian menyesuaikan tenaga pemutar ini, dan sebagai
pengganti berputar secara pelan dengan banyak tenaga di setiap putaran,
putaran menjadi semakin cepat dengan lebih sedikit tenaga di setiap
putaran.
5. Saat itulah, generator, yang terhubung ke gearbox, menghasilkan listrik
melalui sekian banyak magnet dan kawat tembaga yang terdapat di
dalamnya.
6. Faktor penting yang memainkan peran vital pada kerja mesin ini adalah
ukuran strukturnya, mengingat jumlah listrik yang dihasilkan tergantung
pada ukuran struktur mesin. Semakin besar struktur, maka semakin besar
tenaga yang dihasilkan untuk memutar poros, yang berarti semakin besar
listrik yang bisa dihasilkan.
7. Mungkin kita juga pernah melihat kincir angin dipasang di lembah atau di
puncak bukit. Hal ini dikarenakan perpaduan udara panas dan dingin
dapat menghasilkan angin (udara yang bergerak). Kadang kincir angin
dipasang di dekat aliran air. Hal tersebut dilakukan karena perubahan suhu
yang dihasilkan oleh laut dan matahari juga menghasilkan angin.
8. Satu fakta penting mengenai cara kerja kincir angin adalah bahwa satu
turbin bisa menghasilkan 100 megawatt listrik. Bayangkan berapa banyak
listrik yang dihasilkan dengan turbin besar yang digabungkan.

II.8 Pengembangan Energi Angin di Indonesia


E n e r g i a n g i n ya n g b e r s i h k a r e n a t i d a k m e n g h a s i l k a n p o l u s i d an
selalutersedia mendorong penmeliti melakukan survei potensi
e n e r g i n ya d i s e l u r u h Indonesia. Hal ini telah dilakukan Lembaga Antarikasa
dan Penerbangan Nasional(lapan) di 20 daerah. N a m u n , d a e r a h y a n g
m a m i l i k i e n e r g i a n g i n p o t e n s i a l d i I n d o n e s i a ternyata hanya
beberapa. Kecepatan angin rata-rata tahunan di Indonesia. Hanyadi Indonesia
terutama di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa TenggaraTimur
(NTT) kecepatannya lebih dari 5 meter per detik, diperkirakan potensinyasetara
dengan 448.342 mW.Lokasi yang memiliki energi angin potensial adalah
Denpasar, Nusa Dua,dan pulau Nusa Penida di Bali seta Penfui di Kupang, NTT.
Menurut pengamatanLapan, potensi angin di Penfui tergolong besar, yaitu sekitar
2.130 kWh per meter persegi pertahun.

Pengukuran yang akurat dari keceptan angin memerlukan turbin


angindan yang dapat meramalkan tangkapan energi. Alat yang umum digunakan
dalam p e n g u k u r a n kecepatan angin disebut anemometer.
A n e m o m e t e r ya n g p a l i n g sering digunakan adalah tipe mangkok yang
terdiri atas mangkok kecil dan porosyang berputar.A l a t ya n g m e n g u b a h
e n e r g i k i n e t i k p a d a a n g i n k e b e n t u k e n e r g i ya n g dapat dimanfaatkan
disebut wind machine. Pada dasarnya, semua wind machine memindahkan
energi kinetik dari angin dengan menghembuskannya perlahan danmerubahnya
energi ini menjadi energi mekanik dengan menggerakan putaran poros.
Dua tipe dasar dari dari wind machine diklasifikasikan sebagai drag dan lift type.

Dua tipe dasar dari dari wind machine diklasifikasikan sebagai drag dan lift
type.Pada umumnya untuk merubah energi angin menjadi energi mekanik dapat
dilakukan dengan menggunakan kincir angin. Dikenal dua jenis kincir angin yaitu
kincir angin berporos aksial dan berporos horizontal. Berdas arkan
klasifikasi t e r s e b u t d i k e m b a n g k a n b e r b a g a i j e n i s k i n c i r a n t a r a
l a i n j e n i s d r a g , l i f t d a n generik.U n t u k m e n g e m b a n g k a n a n g i n
d i s u a t u w i l a y a h h a r u s d i p e r h a t i k a n beberapa faktor, antara lain:
1. kecepatan angin dan perubahan kecepatan rata -rata (30-40
km/jam)
2. t u r b u l e n s i a n g i n
3. t o p o g r a f i , d a n
4. k e t i n g g i a n h e m b u s a n a n g i n d i a t a s w i l a ya h

II.9 Contoh Pemakaian Energi Angin


Penggunaan tenaga angin diperkirakan dapat dilakukan untuk
keperluan keperluan seperti :
1. menggerakkan pompa pompa air untuk irigasi atau pun untuk
mendapatkan air tawar bagi ternak
2. menggiling padi untuk mendapatkan beras
3. menggergaji kayu
4. membangkitkan tenaga listrik,dan lain lain.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Alat dan Bahan


III.1.1 Alat Beserta Fungsinya
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1. Kipas angin berfungsi sebagai sumber tenaga angin

2. Multimeter berfungsi untuk mengukur tegangan ,arus dan hambatan yang


dihasilkan

3. Rotor berfungsi untuk menggerakkan kincir angin


4. Kincir angin berfungsi sebagai penghasil energi gerak sehingga rotor
dapat berputar

5. Mistar berfungsi untuk mengukur jarak antara kipas angin dan kincir
angin

III.1.2 Bahan Beserta Fungsinya


Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Potensiometer berfungsi memberi hambatan pada suatu rangkaian

III.2 Prosedur Percobaan

Adapun prosedur percobaan ini adalah :


1. Menyusun rangkaian seperti berikut ini

2. Mengatur posisi potensiometer pada rangkaian dengan hambatan 2 k.


3. Mengatur jarak antara kipas angin dan kincir angin menggunakan mistar
setelah itu memvariasikan kecepatan sumber angin dari kecepatan pada
tombol 1,2, dan 3
4. Mencatat arus dan tegangan yang dihasilkan
5. Mengulangi metode 1 4 dengan menggunakan hambatan 5 k
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

IV.1.1 Tabel Hubungan Kecepatan Angin dengan Daya Keluaran

Kec.Angin Tegangan ( V ) Arus ( A)


Nomor 2 k 5k 2 k 5k
1 6,48 6,5 6,7 6,2
2 9,94 10,06 9,9 10,1
3 11,06 11,71 11,4 11,6
Rata- Rata 9,16 9,423 9,333 9,3

IV.1.2. Pengolahan Data

IV.1.2.1 Menghitung daya keluaran

1. Untuk 2 k
Kecepatan angin 1
P=VxI
= 6,48 x 6,7
=43,416 Watt
Kecepatan angin 2
P=VxI
= 9,94 x 9,9
=98,406 Watt
Kecepatan angin 3
P= V x I
=11,06 x 11,4
=126,084 Watt
Rata rata
Prata-rata = V x I
= 9,16 x 9,33
= 85 ,463 Watt

2. Untuk 5 k
Kecepatan angin 1
P =V x I
=6,5 x 6,2
= 40,3 Watt
Kecepata angin 2
P=VxI
= 10,06 x 10,1
=101,606 Watt
Kecepatan angin 3
P=VxI
=10,71 x 10,6
= 113,526 Watt
Rata Rata
Prata rata = V x I
= 9,423 x 9,3
=87,634 Watt
IV.1.2.2 GRAFIK

Grafik untuk 2 k
Grafik untuk 5 k

IV.2.Pembahasan

Percobaan konversi energi ini berkaitan dengan pengukuran tenaga


yang d i h a s i l k a n o l e h a n g i n . H a l i n i c u k u p m e n a r i k , k a r e n a
k o n d i s i I n d o e s i a y a n g membutuhkan alternative energi dari sumber
yang tersedia namun alami. Potensi yang dapat dijadikan sebagai energi
alternative salah satunya angin. Praktikum ini m e n c o b a u n t u k m e n g k a j i
bagaimana proses kincir angin hingga menghasilkan arus
l i s t r i k , s e r t a u n t u k mengetahui besarnya daya keluaran yang dihasilkan
antara hambatan 2 k dan hambatan 5 k.

Berdasarakan teori , dari rumus dasar V = I x R atau I = V/R ,dimana hubungan


antara tegangan dengan kuat arus adalah berbanding lurus. Jika tegangan semakin
besar maka arus pun ikut semakin besar, sebaliknya jika tegangan semakin kecil
maka arus pun ikut semakin kecil.Sedangkan arus berbanding terbalik dengan
hambatan.Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dari kecepatan angin
tombol 1,2,3 pada kipas angin menghasilkan tegangan dan kuat arus yang hampir
sama.Pada hambatan 2 k menghasilkan tegangan dengan kecepatan angin
tombol 1,2,3 berturut turut adalah 6,48 volt, 9,94 volt, 11,06 volt, sedangkan arus
yang dihasilkan 6,7 A, 9,9 A, 11,4 A.Sedangkan Pada hambatan 5 k
menghasilkan tegangan dengan kecepatan angin tombol 1,2,3, secara berurutan
adalah 6,5 volt, 10,06 volt, 11,71 volt dan arus yang dihasilkan adalah 6,2 A, 10,1
A ,11,6 A.Berdasarkan praktikum yang dilakukan bisa membuktikan bahwa
tegangan dengan kuat arus itu berbanding lurus,dan arus berbanding terbalik
dengan hambatan.Semakin tinggi kecepatan angin maka semkin besar arus dan
tegangan yang dihasilkan.

Perhitungan besarnya daya yang dihasilkan oleh angin, dihitung


dengan menggunakan persamaan P= V x I.Berdasarkan percobaan yang
telah dilakukan diperoleh daya keluaran rata - rata dengan hambatan 2
k adalah 85,463 Watt,sedangkan daya keluaran rata rata pada 5 k
adalah 87,634 Watt. Dari percobaan yang dilakukan diperoleh bahwa
semakin besar hambatannya maka semakin besar daya keluaran yang
dihasilkan.
BAB V

PENUTUP

V.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah

1. Telah memahami Proses kincir angin hingga menghasilkan arus listrik


adalah semakin besar kecepatan angin maka semakin besar kuat arus yang
dihasilkan.
2. Daya keluaran yang dihasilkan 2 k adalah 85,463 Watt sedangkan daya
hambatan 5 k adalah 87,634 Watt.Artinya bahwa semakin tinggi
hambatannya maka daya keluaran yang dihasilkan pun semakin besar.

V.2 SARAN
V.2.1 Saran Untuk Asisten
1. Sikap asisten sudah cukup baik dalam membimbing praktikan selama
praktikum berlangsung ,tetapi masih perlu ditingkatkan lagi.

V.2.2 Saran Untuk Laboratorium


1. Sebaiknya alat- alat laboratorium yang tidak layak pakai segera
diperbaharui.
2. Sebaiknya kebersihan dan kenyamanan dalam laboratorium tetap dijaga
dan ditingkatkan
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011.Chapter II
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29220/4/Chapter%20II.pd
f diakses pada tanggal 15 April 2014 )
Anonim.2011.Fisika Energi
(htpp://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/dasar.../bab6_energi_angin.
pdf diakses pada tanggal 15 April 2014 )
Anonim.2011.Pembangkit Listrik Tenaga Angin (http://
file.upi.edu/...KONVERSI/...KONVERSI/Energi_angin_(Wind_Energy).pdf
diakses pada tanggal 15 April 2014 )
Culp,Archie W.1985.Prinsip Prinsip Konversi Energi.Terjemahan oleh Darwin
Sitompul.Erlangga : Bandung.
Pikatan Sugata.1999.Resume Konversi Energi Angin (http://
kuliah.imm.web.id/konversi-energi/angin.pdf diakses pada tanggal 15 April
2014 )

Anda mungkin juga menyukai