Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Konversi Energi

INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES5111


JOB I
PERANCANGAN DESIGN WIND TURBINE (VERTIKAL)

1.1 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami prinsip kerja Pembangkit
Listrik Tenaga Angin.
2. Mahasiswa dapat merancang design yang akan dibuat, sebagai pedoman
perakitan alat.
3. Mahasiswa dapat menentukan bentuk alat yang akan dibuat.

1.2 Landasan Teori


Energi angin adalah salah satu teknologi energi terbarukan yang paling
maju dan kini tersedia secara komersial sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB). Angin sudah menjadi sumber pembangkit listrik di 70 negara dunia dan
sejumlah daerah di Indonesia, memiliki potensi angin sebagai pembangkit listrik.

Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang


menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
Pembangkit ini dapat mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin.

Tenaga angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang


melimpah dinegeri kita dan ramah lingkungan, karena menekan emisi gas CO2.
Sehingga kita dapat memperoleh listrik murah yang tidak terbatas dari energi
angin. Dan kita dapat mendesign serta menciptakan sebuah pembangkit listrik
tenaga angin dengan efesiensi yang baik. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk
kehidupan masyarakat dan mewujudkan program pemerintah untuk percepatan
pemanfaatan energy terbarukan.

Pembangkit listrik tenaga angin mengkonversikan tenaga angin menjadi


energy listrik dengan menggunakan kincir angin atau turbin angin. Cara kerjanya
cukup sederhana yaitu putaran turbin yang disebabkan oleh angin diteruskan ke
rotor generator, dimana generator ini memiliki lilitan tembaga yang berfungsi

TEKNIK ELEKTRO S1 CHICA YOHANA WINDRA


2017310039
Praktikum Konversi Energi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES5111
sebagai stator sehingga terjadinya GGL (gaya gerak listrik). Listrik yang
dihasilkan dapat disimpan ke batrai atau dimanfaatkan langsung ke beban seperti
lampu maupun led.

Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi gerak angin
menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar
generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik. Energi angin telah lama
dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia. Sebagaimana diketahui, pada asasnya
angin terjadi karena ada perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin.
Di daerah khatulistiwa yang panas, udaranya menjadi panas, mengembang dan
menjadi ringan, naik keatas dan bergerak ke daerah yang lebih dingin missal
kutub. Sebaliknya di kutub yang dingin, udaranya menjadi dingin dan turun
kebawah.

Pembangkit listrik tenaga angin mengkonversikan energi angina menjadi


energi listrik dengam menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya
cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk
memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin angin, sehingga akan
menghasilkan energi listrik. Energi listrik ini biasanya akan disimpan kedalam
battrai sebelum dapat di manfaatkan.

Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan di


permukaan bumi. Angin akan bergerak dari suatu daerah yang memiliki tekanan
tinggi ke daerah yang memiliki tekanan yang lebih rendah. Angin yang bertiup
mengakibatkan perbedaan suhu udara. Adanya perbedaan suhu udara tersebut
menyebapkan perbedaan tekanan, akhirnya menimbulkan gerakan udara.
Perubahaan panas antara siang dan malam merupakan gaya geak utama Sistem
angin harian, karena beda panas yang kuat antara udara di atas darat dan laut atau
antara udara diatas tanah tinggi (pegunungan) dan tanah rendah(lembah).

Proses pemanfaatan energi angin dilakukan melalui 2 tahapan konversi


energi , pertama aliran angin akan menggerakkan rotor (baling-baling) yang
menyebapkan rotor perputar selaras dengan angin yang bertiup, kemudian putaran
dari rotor dihubugkan dengan generator, dari generator inilah di hasilkan arus
listrik. Jadi proses tahapan konversi energi bermula dari energi kinetic angin

TEKNIK ELEKTRO S1 CHICA YOHANA WINDRA


2017310039
Praktikum Konversi Energi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES5111
menjadi energi gerak rotor kemudian menjadi energi listrik. Besarnya energi
listrik yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya :

1. Rotor.

2. Kecepatan angin, kecepatan angin akan mempengaruhi kecepataran


putaran yang akan menggerakkan generator.

3. Jenis generator.

Sebagaimana diketahui menurut fisika klasik energi kinetik dari sebuah


benda dengan massa m dan kecepatan v adalah E = 0,5 mv² , dengan ketentuan,
kecepatan v tidak mendekati kecepatan cahaya. Rumus itu berlaku juga untuk
angin, yang merupakan udara yang bergerak.

Sehingga E = 0,5 mv²

dengan : E = Energi (joule)

m = massa udara (Kg)

v = kecepatan angin (m/detik).

Bilamana suatu “blok” udara, yang mempunyai penampang A m² , dan


begerak dengaan kecepatan v m/detik, maka jumlah massa yang melewati sesuatu
tempat adalah :

m = A.v.q (kg/det)

dengan : A = penampang (m²)

v = kecepatan (m/det)

q = kepadatan udara (kg/m³)

Dengan demikian maka energi yang dapat di hasilkan per satuan waktu
adalah:

P = E per satuan waktu (0,5 q.A.V³ per satuan waktu)

dengan : P = daya (W)

E = energi (J)

TEKNIK ELEKTRO S1 CHICA YOHANA WINDRA


2017310039
Praktikum Konversi Energi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES5111
q = kepadatan udara (kg/m³)

A = penampang (m²)

v = kecepatan (m/det)

Untuk keperluan praktis sering dipakai rumus pendekatan berikut:

P = K.A.v³

P = daya (kW)

k = konstanta (1,37.1V)

A = luas sudut kipas (m²)

v = Kecepatan angin (km/jam)

Walaupun dalam rumus di atas besaran-besaran k dan A digambarkan


sebagai konstanta-konstanta, pada asasnya dalam besaran k tercemin pula factor-
faktor seperti geseran dan efisiensi system, yang mungkin juga tergantung dari
kecepatan angin v.

Gambar 1.1 Prinsip kerja Wind Turbine

1.3 Alat dan Bahan

TEKNIK ELEKTRO S1 CHICA YOHANA WINDRA


2017310039
Praktikum Konversi Energi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES5111
1. Kertas HVS secukupnya
1. Pensil 1buah
2. Jangkar 1buah
3. Penggaris 1buah
4. Penghapus 1buah

1.4 Gambar percobaan

Gambar 1.2 design turbin

Gambar 1.3 kumparan

TEKNIK ELEKTRO S1 CHICA YOHANA WINDRA


2017310039
Praktikum Konversi Energi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES5111

Gambar 1.4 desaign detail


1.5 Langkah kerja

1. Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan dalam mendesign.


5. Ukur diameter pada turbin yang akan digunakan, sehingga bisa membuat
sudu turbin, serta gambar bentuk sudu turbin sesuai ukuran.
6. Ukur tinggi turbin yang akan dibuat.
7. Buatlah rotor berbentuk lingkaran dengan diameter 6cm, ini digunakan
sebagai kedudukan magnet.
8. Stator dapat dibuat dibagian alas, dengan ukuran sama dengan rotor.
Stator ini digunakan sebagai kedudukan kumparan/lilitan.
9. Untuk ukuran alas/kedudukan kerangka yang akan dibuat, melebihi
diameter rotor, sehingga tidak terjadinya gesekan antara tiang kerangka
dengan turbin saat berputar.
10. Untuk ukuran tinggi tiang, harus melebihi tinggi turbin, dan ukuran
tempat gantungan poros turbin (yang bagian atas) adalah  dengan
diameter alas.
11. Jarak antara magnet dengan lilitan adalah 1mm.
12. Ukurlah poros turbin yang akan digunakan, dengan ukuran yang lebih
tinggi dari ukuran turbin maupun tiang kerangka.
13. Analisa Percobaan
14. Diperlukan ketelitian dalam perancangan untuk menentukan ukuran,
bahan dan bentuk alat, sehingga diperoleh hasil akurat.

TEKNIK ELEKTRO S1 CHICA YOHANA WINDRA


2017310039
Praktikum Konversi Energi
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ES5111
Daftar Pustaka

https://lenterakecil.com/potensi-angin-sebagai-pembangkit-listrik-tenaga-bayu-
pltb/

https://lenterakecil.com/potensi-angin-sebagai-pembangkit-listrik-tenaga-bayu-
pltb/

(sabtu, 14 september 2019)

TEKNIK ELEKTRO S1 CHICA YOHANA WINDRA


2017310039

Anda mungkin juga menyukai