Abstrak
Pembangkit listrik tenaga angin telah dikembangkan di berbagai negara terutama yang mempunyai potensi
tenaga angin yang besar. Pulau Nias merupakan salah satu pulau yang sebagian besar pembangkitnya masih
menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Pemanfaatan wind turbine dengan MPPT di pesisir pantai
Nias Timur mampu menghasilkan daya listrik secara optimal sebesar 1100 Watt. MPPT berbasis metode Perturb and
Observe (P&O) diterapkan untuk melacak titik daya maksimum dari wind turbine dengan waktu tempuh yang lebih
singkat. Pada Tugas Akhir ini menggunakan simulasi MATLAB untuk memodelkan dan mengendalikan daya keluaran
dari wind turbine yang terhubung dengan boost converter. Dari hasil simulasi pada kecepatan angin rata-rata, MPPT
mampu meningkatkan kecepatan putaran rotor wind turbine dengan rata-rata kenaikan sebesar 0.96 rad/s serta daya
keluaran menjadi maksimum dengan rata-rata kenaikan sebesar 7.22 %. Rata-rata waktu tempuh titik maksimum oleh
MPPT juga lebih singkat yakni 0.67 s dibandingkan tanpa adanya MPPT sebesar 0.84 s.
Kata kunci : Boost converter, MPPT, Perturb and Observe, Wind Turbine
1. Pendahuluan
Energi angin merupakan energi yang dapat Pengunaan PLTD di area Nias menyebabkan biaya
digunakan sebagai sumber pembangkitan tenaga pokok produksi (BPP) listrik untuk komponen bahan
listrik yang sedang mengalami perkembangan bakar menjadi tinggi.
teknologi yang sangat cepat. Potensi energi angin Berbagai macam sumber energi terbarukan
di Indonesia banyak ditemui pada pesisir selatan (renewable energy) yang bersih dan melimpah
Jawa, Sumatera, dan pulau-pulau di Indonesia tersedia di alam sedang dikembangkan saat ini [2].
bagian timur. Berdasarkan data Blueprint Salah satu sumber energi terbarukan yang dapat
Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025, dikembangkan di pulau Nias yaitu teknologi turbin
Departemen ESDM RI, dapat dilihat bahwa angin lepas pantai (offshore wind turbine).
potensi Pembangkit Listrik Tenaga Angin di MPPT metode P&O akan disimulasikan pada
Indonesia sangat menarik untuk dikembangkan software MATLAB menggunakan pembangkit listrik
karena dari potensi sebesar 9.29 GW, baru sekitar tenaga angin (wind turbine) dengan menggunakan
0.0006 GW yang dikembangkan, yang berarti kecepatan angin yang berubah-ubah pada pesisir
masih dibawah 0.5% [1]. pantai di Nias Timur (offshore).
Nias merupakan salah satu pulau yang juga
kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, yang secara 2. Tinjauan Pustaka
geografis terpisah dari daratan di bagian barat 2.1 Energi Angin
Pulau Sumatera. Pemenuhan kebutuhan energi Energi angin merupakan sumber energi
listrik di Area Nias saat ini masih disuplai dari terbarukan yang berlimpah serta tidak menghasilkan
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). polusi atau meningkatkan gas rumah kaca. Angin
yang bergerak terjadi karena perbedaan suhu tidak
merata oleh matahari terhadap permukaan bumi Dimana:
[3]. Gerakan angin mengakibatkan timbulnya
energi kinetik yang dapat dimanfaatkan untuk 1 1 0.035
𝜆𝑖
= 𝜆+0.88𝛽
– 𝛽3 + 1 (5)
berbagai keperluan, seperti penggerak generator
pembangkit listrik melalui sistem konversi dengan
turbin angin. Karakteristik nilai koefisien C1 sampai C6
adalah : C1 = 0,5176, C2 = 116, C3 = 0,4, C4 = 5, C5 =
2.2 Energi Kinetik Angin 21 dan C6 = 0,0068. Dimana nilai maksimum Cp (λ ,
Energi kinetik angin akan masuk ke turbin 𝛽) = 0,48 yang diperoleh saat 𝛽 = 0̊ dan λ = 8.1. Nilai
angin melalui bilah turbin (blades). Energi ini λopt ini akan menentukan titik daya maksimum yang
kemudian diubah ke dalam bentuk energi mekanik dapat diubah dari energi angin oleh turbin angin [5].
sehingga menghasilkan torsi untuk memutar
generator. Energi kinetik yang dihasilkan oleh
angin saat mengalir melalui sisi turbin dinyatakan 2.4 Karakteristik Turbin Angin
pada persamaan (1) [4]. Energi kinetik angin menggerakkan rotor turbin
angin yang terhubung dengan generator untuk
1 1
𝑃𝑤𝑖𝑛𝑑 = . M. 𝑣 2 𝑤𝑖𝑛𝑑 = . 𝜌. 𝐴r . 𝑣 3 𝑤𝑖𝑛𝑑 (1) menghasilkan listrik. Hubungan antara kecepatan
2 2 putaran rotor turbin dan torsi yang dihasilkan pada
kecepatan angin berbeda dapat dilihat pada Gambar
Dimana : 1[5].
Pwind = Daya angin yang mengalir (Watt)
M = Massa angin yang mengalir (kg/s)
Torsi Generator
𝜌 = Massa jenis udara (1.225 kg/m3)
Ar = Luas Area rotor saat berputar (m2)
vwind = Kecepatan angin (m/s)
3. Metode Penelitian
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan dengan
menggunakan software simulasi MATLAB
R2013a-Simulink pada komputer, simulasi ini
mengunakan kecepatan angin yang diperoleh dari
Gambar 3. Rangkaian ekivalen boost converter Stasiun Meteorologi Maritim Belawan kota Medan.
Lama penelitian ini direncanakan selama 2 (dua)
Untuk mendapatkan tegangan yang lebih bulan.
tinggi dari pada masukannya, boost converter
menggunakan komponen penyaklaran (switching) 3.2 Data dan Peralatan
untuk mengatur unjuk kerja (duty cycle). Hal ini
Penelitian ini menggunakan peralatan sebuah
sesuai dengan persamaan (7) berikut ini.
komputer dengan software simulasi MATLAB
𝑉
𝑖𝑛
R2013a-Simulink, jurnal sebagai referensi serta data
𝑉𝑜 = 1−𝐷 (7) kecepatan angin rata-rata, minimum dan maksimum
yang terdapat di perairan wilayah Nias Timur.
Dimana :
𝑉𝑖𝑛 = Tegangan masukan (V)
3.3 Pelaksanaan Penelitian
𝑉𝑜 = Tegangan keluaran (V)
Adapun pelaksanaan penelitian dilakukan
D = Duty Cycle
dengan pemodelan simulasi wind turbine
menggunakan permanent magnet synchronous
generator (PMSG) pada MATLAB-Simulink. Data
2.7 Metode Perturb and Observe kecepatan angin rata-rata yang telah ditentukan akan
Maximum Power Point Tracking atau yang dimasukkan sebagai masukan pada kecepatan angin
sering disebut dengan MPPT adalah metode turbin angin. Turbin angin akan dihubungkan dengan
pelacakan nilai daya maksimum (MPP) dari suatu rectifier serta DC converter tipe boost yang akan
sistem. Pada suatu titik tertentu sistem tersebut dihubungkan ke beban resistif. Metode MPPT dengan
memiliki daya maksimum. Daya keluaran yang algoritma Perturb and Observe kemudian digunakan
untuk mengoptimasi keluaran daya maksimum 4.2 Hasil Pemodelan Wind Turbine Dengan MPPT
dari wind turbine. P&O
Mulai
Membuat model wind turbine dan Gambar 6. Pemodelan wind turbine dengan MPPT
boost converter pada Matlab-R2013a P&O
Melakukan kontrol boost converter
dengan MPPT metode Perturb and
4.3 Simulasi Wind Turbine tanpa MPPT P&O pada
Observe Kecepatan Angin Rata-Rata
Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik dari wind turbine pada kecepatan angin
Simulasi offshore wind turbine dengan MPPT
rata-rata yang telah diperoleh sebelumnya. Pada
pengujian ini akan diperoleh kecepatan putaran rotor,
Analisa tegangan dan daya tegangan serta daya keluaran yang dihasilkan wind
keluaran dari offshore wind turbine
sebelum dan sesudah MPPT
turbine PMSG pada keluaran rectifier yang dipasang
di beban. Hasil simulasi wind turbine tanpa MPPT
pada kecepatan angin 3.2 m/s ditunjukkan pada Tabel
1.
Apakah MPPT mempengaruhi daya Tidak
keluaran offshore wind turbine
Tabel 1. Hasil simulasi tanpa MPPT P&O pada
kecepatan angin 3.2 m/s
Ya
Te
Daya